Sinopsis Coffee and Vanilla episode 3 part 1

Semua gambar dan konten bersumber dari MBS

Annyeong!!!

Sebenernya aku dah dulu banget pingin nyinop ini. Secara suka banget sama yang mainnya. Nggak tahu namanya juga sih.

Ada yang pernah nonton dorama Good Morning Call nggak? Nah, mereka ini yang meranin jadi Nao dan Daichi. Suka banget sama dorama itu.

Awalnya sih cuman baca sinopsisnya doang. Ketagihan trus nyari videonya. Gemes banget. Bukan sama Ueharanya tapi sama Daichi. Apalagi pas dia ngehampirin Nao yang keujanan nungguin Uehara yang nggak nepatin janji.

Makanya seneng banget pas tahu mereka satu dorama lagi ngegatiin Kakafukaka.

Tapi rada kecewa pas tahu-tahu udah ada yang nyinop, sunbae juga. Hhh...syedich😭😭😭. Padahal udah dapat 1 halaman. Ya udahlah. Bikin jadi males buat lanjutin Kakafukakanya.

Eh, kok habis episode 2 nggak ada lanjutannya? Iseng aku chatan sama adminnya, kalo boleh mau lanjutin. Katanya, iya silakan.

Nah, jadilah ini lanjutannya. Sengaja di potong jadi beberapa part😊😊. Dan ini adalah sinopsis pertama aku.

Selamat datang di Ringkas Drama Anysti

Risa jadi nolak Yoshiki. Secara nggak sengaja Yoshiki lihat sesuatu di leher Risa dan dia minta ijin buat menggannggu Risa buat yang terakhir kali.

Yoshiki mendekatkan wajahnya jadi deket banget sama wajahnya Risa seolah mau menciumnya. Risa jadi tegang dan memejamkan matanya.

Yoshiki meninggalkan Risa dan ketemu sama Fukami di depan. Mata keduanya sama-sama memancarkan kemarahan. Dengan sengaja Yoshiki bilang kalo barusan dia mencium Risa dan Risa sangat menikmatinya.

Nggak lama kemudian Risa menemui Fukami dan ngasih tahu kalo dia sudah menolak Yoshiki secara tegas.

Fukami melihat bekas c*pang dileher Risa yang kini jadi makin merah. Apa gara-gara Yoshiki?

Risa membantahnya.

Dan sebenernya itu memang ulah Yoshiki. Tapi bukan berarti Yoshiki membuatnya dengan ciuman, dia hanya mencubitnya. Rada keras kali makanya bisa merah gitu.

Yoshiki mengancam akan beneran ngelakuinnya kalo Risa nggak waspada.

Risa nggak berani bilangnya ke Fukami. Eh, Fukami malah senyum lihat Risa.

Sebenernya Fukami tahu kalo Yoshiki berbohong soal dia mencium Risa dan Risa nikmatinnya.

Dia tahu betul kalo Yoshiki nggak akan ngelakuin sesuatu yang Risa nggak suka. Pun kalo Yoshiki punya keberanian maka dia akan menyatakan perasaannya dari dulu. Dia sangat mudah ditebak.

Yoshiki nggak menyangkalnya. Dia kesal banget. Padahal Fukami belum lama kenal sama Risa. Ia memperingatkan agar Fukami jangan sampai bikin Risa nangis. Dia minta maaf sudah ngganggu waktu berharga dan jadwal padatnya Fukami.

Fukami meminta Yoshiki buat nggak khawatir karena semua soal Risa itu penting banget buat dia.

Yoshiki kayak nggak percaya dan berniat buat mencuri Risa dari Fukami kapan aja. Fukami cuman senyum lalu ninggalin Yoshiki.

Yoshiki merasa nggak percaya diri. Dia rasa dia nggak mampu melawan Fukami seumur hidupnya.

Fukami membelai kepala Risa dan tersenyum.

"Kamu ngelakuin yang terbaik"

Risa ikut senyum lalu meluk Fukami.

Ih, kok Fukami ekspresinya jadi aneh gitu, ya? Sayang Risanya nggak lihat.

"Ini kayak sebuah keajaiban jadi orang yang dicintainya"

MUSUH & PELINDUNG

Fukami ngajak Risa ke sebuah kafe dan Risa seneng banget. Soalnya tempat itu kayak rumahnya. Dia suka duduk di tantami sambil lihat laut. Kadang dia sampai ngebayangin ada tempat kayak gitu di Tokyo.

Fukami ngasih tahu kalo mimpi Risa bisa terwujud sekarang soalnya itu adalah kafe mereka.

Eh, Risa kaget dengernya.

Fukami nyuruh Risa buat duduk. Dia ngasih tahu kalo kafenya besok buka dan dia pingin Risa jadi orang pertama yang datang.

Risa duduk dan merhatiin tempat itu sambil senyum. Tiba-tiba Fukami ngasih segelas kopi dan vanila buat dia.

Risa menatap Fukami bingung tapi Fukaminya malah senyum. Risa beneran nggak ngangka.

Fukami nanyain apa Risa ingat? Dia ngasih tahu kalo dia membuat kafe itu buat Risa. Dan Risa adalah inspirasi dari kafe itu.

Bersambung...