Sinopsis Midsummer is Full of Love episode 7 part 1

Anysti
0


Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV 





Hari sudah sangat malam. Zeyi mengantarkan Tiffany yang sudah mabuk ke mobil dan diantar oleh A Tai. Ia lalu mengambil ponselnya mau nelpon Tianran tapi ponselnya mati. 

Ia lalu memanggil taksi dan langsung menyusul Tianran. Tiandan yang kelelahan menunggu malah tertidur di depan mall. Satpam membangunkannya dan memberi tahu kalo mall sudah tutup dan menyuruh Tianran untuk pulang. 

Tianran mengiyakan. Ia melihat ponselnya dan malah jadi makin kesal saat melihat Zeyi bahkan nggak ngasih kabar. 




Sesampainya di rumah ia langsung menyimpan beberapa makanan ke kulkas dan memberi makan Erlang sambil mengeluhkan Zeyi yang telah mempermainkannya. 

Zeyi akhirnya pulang. Tianran marah melihat Zeyi habis minum. Katanya kerja tapi malah minum-minum. Zeyi memberi tahu kalo awalnya juga ia pikir hanya urusan kerjaan. Nggak tahunya malah acara jamuan. 

Tianran makin kesal saat ingat kalo Zeyi bahkan nggak bisa dihubungi dan sengaja mematikan ponselnya. Kalo nggak bisa datang kenapa nggak ngasih kabar? Dia nunggu dari siang sampai malam. Bahkan sampai mallnya tutup. 

Zeyi malah memarahi Tianran balik. Ia memberi tahu kalo ponselnya habis baterai. Dan harusnya Tianran tetap menunggu. Ia sudah datang tapi Tianran-nya nggak ada. Zeyi makin keterlaluan. Ia mengingatkan kalo mereka bukan suami istri betulan. Nggak usah marah-marah. Ia lalu naik ke atas dan meninggalkan Tianran. 


Paginya saat bangun tidur Zeyi melihat makanan yang Tianran simpan semalam. 

Tianran turun dan memberinta selembar kertas. Katanya itu adalah jadwal perencanaan waktu. Tianran sudah mengatur sedemikian rupa agar mereka nggak saling ketemu. Ia membuatnya berdasarkan apa yang Zeyi katakan semalam kalo mereka hanya suami istri kontrak. 

Zeyi merasa kalo itu nggak mungkin secara mereka tinggal serumah. Tianran memberitahu kalo mereka bisa berkirim pesan lewat WeChat atai pakai stiker di kulkas. Zeyi menekankan kalo itu adalah rumahnya. Jadi terserah dia mau keluar kapan saja. 

Tianran nggak menanggapi dan kembali ke kamarnya. Zeyi mencati rotinya tapi nggak ketemu. Akhirnya ia memasukkan makanannya Tianran ke dalam microwave. 




Tianran datang ke toko priangan hitam. Ternyata Yun Shu juga ada di sana. Secara nggak terduga mereka mengambil album yang sama. Ternyata baik Tianran maupun Yun Shu sama-sama menyukai lagu itu. Menurut Tianran lagu karya Nick mampu menenangkan hati saat di dengarkan. 

Yun Shu menawarkan untuk mendengarkannya bersama. Mereka lalu memutar piringan hitam itu. Karena Tianran seorang Wanita, Yun Shu mempersilakannya untuk mendengarkan lebih dulu. 

Tianran memakai headphone-nya dan mendengarkannya. Sebentar kemudian ia memberikan headphone-nya ke Yun Shu dan menyuruhnya untuk mendengarkannya. 


Keduanya berjalan bersama. Tianran mengaku sangat suka lagu Nick. Semasa hidup penjualan albumnya sangat buruk dan baru terkenal justru setelah meninggal. Ia menawarkan akan merekomendasikan lagu lainnya secara Yun Shu sangat menyukai lagu ballad. 

Tianran berencana membeli piringan hitam itu. Pelayan toko memberitahu kalo album itu sudah dipesan oleh seseorang. Zeyi yang ternyata memesannya meminta pelayan toko untuk memberikannya pada Tianran saja. Dan sebagai gantinya ia meminta Tianran untuk merekomendasikan lagu lain untuknya. 

Ih Yun Shu baik banget ya, ia bahkan juga membayarkan piringan hitam itu untuk Tianran. Tianran merasa nggak enak dan menawarkan untuk mentraktir Yun Shu makan siang. 

Yun Shu setuju. Kebetulan dia juga sudah lapar. 



Keduanya jalan ke restoran sambil mengobrol. Yun Shu yang seorang dokter punya hobi mengoleksi piringan hitam. Ia suka mendengarkan lagi dari sana. 

Ternyata di sana juga ada Zeyi yang sedang makan sama kolega. Melihat Tianran bersama Yun Shu membuatnya kesal. Ia bergabung bersama mereka dan menggenggam tangan Tianran. Ih ada Yun Shu juga ternyata???

Yun Shu mengajak Zeyi salaman dan mengucapkan selamat karena di pesta kemarin ia nggak sempat menyapanya. Zeyi mengganti tangannya yang untuk menggenggam tangan Tianran lalu menjabat tangan Yun Shu. 

Zeyi lalu memesan makanan kesukaan Tianran dan juga pencuci mulut. Tianran aja sampai heran lihat perhatian Zeyi. Biasanya nggak pernah. Terakhir Zeyi meminta pelayan untuk mengambil bunga di atas meja. Menghalangi. Hahaha...maksudnya menghalangi matanya Yun Shu untuk kelihat dia genggaman tangan sama Tianran???



Makanan sudah datang. Tianran dan Yun Shu ngobrol sendiri mengabaikan Zeyi. Tianran menyinggung saat Yun Shu menyelamatkan orang saat mereka pertama ketemu dulu. Ia pikir Yun Shu mai membunuh orang itu saat menurunnya pakai tusuk rambutnya. 

Yun Shu menjelaskan kalo itu adalah tindakan untuk menyelamatkan pasien yang menderita alergi. Zeyi meremehkan. Tindakan penyelamatan pada pasien alergi masak Tianran nggak tahu? 

Tianran heran dengar Zeyi juga tahu tentang hal itu. Yun Shu memberitahu kalo Zeyi juga pernah kuliah kedokteran dulu. 

Seorang penggemar Zeyi mendadak datang dan minta tanda tangan. Ia juga memuji teman Zeyi yang juga tampan. Zeyi makin kesal. Setelah memberi tandatangan ia pamit ke toilet. 



Di toilet Zeyi melihat wajahnya di cermin. Tampan juga le bih tampan dia dari Yun Shu. Heran. Apa mata wanita itu tumbuh di belakang? 

Yun Shu berterima kasih pada Tianran. Kalo waktu itu nggak ada dia yang menyadari pasien itu sakit mungkin ia juga nggak tertolong. 

Zeyi kembali dan mengajak Tianran pulang. Ibu nyuruh mereka untuk segera ke rumah. Nenek sakit. 

Tianran langsung bangkit dengar nenek sakit. Yun Shu juga bangkit dan menanyakan apa nenek nggak papa?

"Bukan urusan mu!"

Zeyi menyuruhnya duduk dan makan. Ia akan bayar. Ia mengambil tas Tianran dan membawanya pulang. 


Di rumah nenek bersin-bersin. Tandanya ada yang lagi ngomongin. 





Tianran dan Zeyi sudah di mobil. Tianran heran nenek sakit. Biasanya dia orang orang yang kuat dan jarang sakit. 

Zeyi menyinggung kedekatan Tianran sama Yun Shu. Apa mereka sudah kenal lama? Tianran membeei tahu kalo mereka belum terlalu lama kenal. Mereka ketemu pertama kali di bus dan setelahnya ketemu beberapa kali. 

Zeyi nggak habis pikir. Ketemu di bus dan mereka jadi teman? Tianran pikir nggak kenapa-kenapa. Dia sama Zeyi juga ketemunya di taksi dan mereka menikah. Zeyi mengingatkan kalo mereka sudah saling kenal sebelumnya. 

Ia lalu mengajak Tianran untuk makan karena dia masih lapar. Lah Tianran bingung. Nenek sedang sakit tapi Zeyi masih punya nafsu makan. 

Zeyi lalu pura-pura telponan sama nenek saat A Tai nelpon memintanya untuk mencoba baju. Dia memberi tahu kalo nanti sore nggak usah datang ke rumah karena nenek sudah baikan. 

Tianran mau bicara juga sama nenek tapi Zeyi malah menutup telponnya. 



A Tai menemui Tiffany kalo Zeyi nggak bisa datang hari ini karena sedang nggak enak badan. Dia juga bilang menyayangi Tiffany. 

Tiffany hanya tersenyum. Dia nyuruh A Tai untuk bilang ke Zeyi agar jangan salah minum obat. 

Tianran menanyakan keadaan nenek. Zeyi memberitahu kalo nenek sudah nggak papa dan mereka dilarang datang. Ia mengajak Tianran untuk makan aja. Tianran malah memarahi Zeyi. Ia pikir nenek pasti kenapa-kenapa karena sudah nelpon. Ia pikir mereka harus tetap datang. 

Zeyi akhirnya mengiyakan dan membawa Tianran pulang. 

Bersambung...


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)