All content from VIU
Ringkas drama sebelumnya
Merasa marah melihat papanya sama wanita lain, Okan pun memilih untuk pergi dari sana. Pingkan nyuruh Derry untuk mengejar Okan sementara ia akan naik taksi.
Sampai rumah Derry mencoba untuk ngasih penjelasan ke Okan tapi orangnya nggak mau dengar. Ia mengungkit kejadian 5 tahun lalu. Mamanya mengalami kecelakaan motor sementara papanya memilih pekerjaan ke Kalimantan. Kala itu ia melihat mamanya sekarat dan membawanya ke rumah sakit. Padahal usianya saat itu baru 15 tahun. Ia nggak tahu harus mengadu ke siapa karena papanya nggak ada. Kehilangan mama membuatnya seperti nggak punya papa juga. Ia menyalahkan papanya atas meninggalnya mamanya dan mengklaim kalo papanya nggak berhak dekat dengan wanita manapun.
Malam itu keduanya sama-sama nangis di kamarnya masing-masing.
Hubungan Okan dan papanya makin buruk. Ia bahkan nggak pamit ke papanya saat mau pergi. Di luar ia ditelpon sama Aurel karena tadi nggak datang untuk mengerjakan tugas. Keduanya bertemu sambil makan. Aurel menyinggung hubungan Okan dengan papanya yang semakin memburuk. Ia pikir Okan egois. Ia menghukum papanya nggak boleh jatuh cinta lagi. Tapi gimana kalo Okan yang jatuh cinta? Ia menyarankan agar Okan bicara dengan papanya.
Mendadak Aurel tertawa. Emang gampang menasehati orang lain. Padahal belum tentu ia bisa. Gantian Okan menanyakan hubungan Aurel dengan mamanya. Sama seperti Okan, ia juga nggak bisa bicara dengan mamanya karena mereka sama-sama keras.
Sudah jam makan malam tapi Okan belum kembali. Derry merasa cemas. Pingkan menelpon menanyakan keadaan Okan. Ia merasa kalo Okan seperti itu karena dirinya. Derry membantah dan memberitahu kalo hubungannya dengan Okan memang nggak baik. Pingkan menasehati agar Derry terus mencoba bicara dengan Okan dan meluruskan kesalahpahaman yang ada.
Sekembalinya ke kos, Aurel merasa nggak enak badan. Ia menelpon papanya tapi nggak dijawab. Ia lalu mengirim pesan mengabarkan kalo ia sakit dan minta papanya datang. Merasa kalo sakitnya tambah parah, Aurel pun ke rumah sakit sendiri. Setelah di kamar rawat ia menelpon Derry. Nggak kayak papanya Aurel, Derry segera datang ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan Aurel. Lah malah dikira papanya Aurel sama perawat.
Aurel yang badannya panas banget mengira kalo Derry adalah papanya. Ia mengeluhkan papanya yang nggak pernah menemuinya. Alvin sendiri sedang bersama dengan Bella. Ia nggak diijinkan untuk melihat ponsel sehingga nggak baca pesan dari Aurel.
Paginya Okan menelpon Aurel mau menjemputnya berangkat ke kampus dan dikasih tahu kalo Aurel di rumah sakit. Okan khawatir dan akan segera ke sana.
Derry menemui Aurel setelah selesai telponan. Ia dari semalam di sana. Ia mau memindahkan Aurel ke ruang VIP tapi ruangannya sedang penuh jadi Aurel di sana dulu untuk sementara. Aurel menyinggung tentang papanya yang ia pikir datang semalam dan Derry bilang kalo ia nggak melihatnya. Aurel sedih mendapati Derry datang menemuinya hanya karena ia sakit. Ia merasa Derry seperti papanya yang susah dihubungi dan susah ditemui. Derry berusaha memberi pengertian kalo yang Aurel butuhkan adalah sosok ayah yang selalu ada untuknya. Seperti dirinya yang menganggap Aurel seperti anaknya. Saat Aurel membantahnya, Derry mengungkit kalo Aurel nggak mengijinkannya untuk menjemputnya di kos atau di kampus. Aurel juga bilang ke temannya kalo ia adalah adik dari temannya.
Mendadak Okan datang diantar sama perawat. Derry sembunyi di kamar sebelah. Aurel berusaha membuat Okan pergi ke kampus tapi Okan nggak mau. Lah malah ponselnya Derry bunyi. Aurel pura-pura sakit perut dan minta Okan untuk membelikannya sesuatu yang hangat di kantin.
Derry keluar setelah Okan pergi. Aurel tetap nggak mau kehilangan Derry. Derry menyuruhnya untuk melihat orang-orang di sekitarnya. Pasti ada orang yang tulus padanya.
Pingkan bertemu dengan Tasya dan ditanyain hubungannya dengan Derry. Pingkan mengatakan kalo mereka hanya berteman. Ia lalu menunjukkan sebuah dokumen yang membuat Tasya ikut senang melihatnya.
Sesampainya di kantor Derry ditanyain rekan kerja yang nggak bisa menghubungi Alvin. Lah Alvin sendiri malah mau ke Singapura sama Bella besok. Bella senang banget. Ia sudah berencana mau beli tas dan baju di sana nanti.
Aurel diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Ia dijemput sama Okan dan diantar ke kos.
Derry melihat foto keluarganya lalu mengirim pesan ke Okan, mengajaknya makan malam di restoran favorit mamanya tapi Okan nggak membalas.
Aurel menelpon Bella dan memberitahu kalo ia masuk rumah sakit semalam. Bella sedang bersama Alvin makanya mereka nggak bisa bicara lama. Emang bener-bener papanya Aurel, tahu anaknya sakit bukannya khawatir tapi malah mau asik-asik sama Bella di apartemen. Setelah telponan, Aurel melepas kalung dari Derry dan meletakkannya di meja.
Derry bilang ke psikolognya tentang perasaannya ke Aurel yang ia rasa bukan cinta tapi lebih seperti perhatian ayah ke anaknya. Okan juga dikasih tahu Pingkan kalo ia nggak punya hubungan dengan papanya. Pingkan juga ngasih tahu kalo papanya sangat peduli sama Okan.
Karena nggak ketemu sama papanya, Aurel mendatangi apartemen papanya dan malah melihat papanya dan Bella sedang begituan.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊