Sinopsis Dating in the Kitchen episode 6 (Update)

Anysti
0

All content from wetv




 
Ringkas drama sebelumnya

Shengnan sedang masak saat pamannya datang. Dia sengaja menggoda Shengnan dengan menyentuh dokumen Lujin, membaca bukunya dan bahkan hampir menjatuhkan mug pasangan mereka. Shengnan sudah menyuruhnya pulang tapi pamannya menolak. Lujin sendiri keluar untuk membeli kecap dan cuka. 


Nggak lama kemudian Lujin pulang. Kayak dah akrab banget sama tetangga. 



Paman dan Lujin ada di meja makan. Keduanya sinis ngomongin diri masng-masing. Sama kayak Shengnan, Lujin juga nggak bolehin paman menggunakan mangkuknya Shengnan. Lujin juga nggak mau makan kalo nggak sama Shengnan. 


Shengnan nyuruh paman untuk menjaga api karena dia mau ke toilet. Paman menyombong kalo Shengnan lebih mengandalkannya ketimbang Lujin. Saat menjaga masakan Shengnan, tukang air datang. Ia juga minta kartu air. Lah paman kan nggak tahu tempatnya di mana. Lujin datang dan memberikannya pada tukang air. Ia juga mengangkat galon dan menaruhnya di meja dapur. Ia nyuruh paman untuk menuangnya lalu kembai ke meja makan. Lah kok pas giliran paman yang angkat galonnya jadi berat banget. 





Paman akhirnya meninggalkan rumah Shengnan sambil nelpon Zhaodi. Ia cerita gimana ia diabaikan selama di sana tadi. Lujin terus manggil Shengnan dan Shengnan terus menyuapi Lujin. Zhaodi yang masih ada urusan menyudahi dan menutup telponnya. 


Shengnan menyajikan makanan terakhirnya dan malah lihat Lujin tidur di sofa. Merasa lucu ia pun mengambil ponselnya dan memotretnya. Seakan nggak cukup ia mau mengambil foto dengan posisi yang lebih dekat. Nggak nyangka Lujjin mmalah bergerak dan membuat Shengnan kaget dan mereka pun berciuman secara nggak sengaja. 


Suasana jadi nggak enak. Lujin minta maaf karena ketiduran. Soalnya dia capek banget. Shengnan juga beralasan mau nyelimutin Lujin tapi malah kesandung. Nggak mau makin canggung, Lujin pun pamit. Lah bajunya ketinggalan. Ia balik lagi untuk mengambilnya lalu pulang. 


Setelah Lujin pulnag, Shengnan tiduran di lantai sambil lihatin foto Lujin yang ia ambil tadi. 





Lujin yang sudah sampai di hotel juga terus ingat sama ciumannya sama Shengnan. Ingat saat ia ngasih kura-kura ke Shengnan dan malah dikasih nama Lu Rewel. Karena Lujin minta diganti lalu Shengnan menggantinya dengan Lu kecil. Masih nggak suka juga dan akhirnya diganti jadi Jin Gege. Tanpa sadar Lujin tersenyum ingat semuanya. 


Linman mendadak datang. Ia mau menemui Lujin tapi Lujin nggak ada di kamarnya. Ia menanyakannya pada Xinjie tapi orangnya mengaku nggak tahu. Di dekat tempat tidur Lujin ia melihat sebuah sendok. Xinjie bilang itu adalah hobi barunya. Linman lalu merapikan pakaian Lujin di pinggir tempat tidur dan nggak sengaja menjatuhkan sesuatu. Xinjie mengambilnya dan menyembunyikannya tapi Linman melihatnya dan memintanya. Itu adalah tentang Shengnan. 




Linman memegang sebuah gelang (kayaknya gelang pasangan dengan inisial LL) dan teringat masa lalu. Tepatnya setahun yang lalu. Ia dan Lujin sedang membicarakan pekerjaan. Pacarnya menelpon tapi Lujin menolak mmejawab. Nggak lama kemudian pacarnya datang dan mengeluhkan kenapa Lujin menolak panggilannya. Lujin berusaha untuk memberitahu kalo ia sedang bekerja tapi pacarnya nggak mau mengerti. Ia malah mengeluhkan Lujin yang selama ini nggak pernah ada untuknya. Setiap kali ia ada masalah Lujin selalu mengirim sekretarisnya untuk mengatasinya. Tiap dia ulang tahun, hari valentine sekretarisnya juga yang memilih hadiah. 


Lujin yang masih ingin bekerja nyuruh pacarnya untuk keluar tapi pacarnya nggak mau. Ia malah disuruh milih Linman apa dirinya. Lujin memberitahu kalo ia bisa berganti pacar sesukanya tapi nggak bisa mengganti rekan kerjanya sesuka hati. Pacarnya Lujin kesal dan pergi. 


Linman tersenyum ingat itu dan bertanya-tanya apa Lujin akan membuat pilihan yang sama kayak tahun lalu? 





Lujin akhirnya kembali. Ia membawa banyak permen dari Shengnan. Linman menemuinya dan mengajaknya membicarakan pekerjaan sambil makan. Lujin yang sudah makan menanyakan urusannya dan minta bicara di sana saja. 


Linman menanyakan sampau kapan Lujin akan tinggal di Suhai. Ia memberitahu kalo pekerjaannya di Swiss sudah menunggunya. Lujin beralasan kalo ia masih belum menemukan manajer untuk hotel. Linman tersenyum dan mengatakan kalo ia sudah menemukannya. Wawancaranya besok. 


Lujin mengeluhkan Linman yang nggak memberitahunya. Linman sendiri sudah berusaha menelponnya dan mengirim pesan tapi Lujin nggak meresponnya. Lujin membuka ponselnya dan memeriksanya. Linman mengingatkan kalo Lujin biasanya selalu mengutamakan pekerjaan. Ia paha kalo bekerja di luar kadang terasa menarik, bertemu orang baru, tapi ia harap Lujin nggak melupakan pekerjaan utamanya. Dan karena Lujin nggak mau makan, ia pun pergi meninggalkannya untuk makan sendiri. 




Setelahnya ia mendapat pesan suara dari Shengnan. Ia membuatkan kacang kenari madu untuknya. Ia juga belajar bermain seruling. Hari ini hari Jumat, mungkin jalanan akan macet. Ia meminta Lujin untuk berangkat lebih awal. Mendengar suara Shengnan membuat Lujin tersenyum. Ia yang menyadari kalo ucapan Linman benar bilang ke Shengnan kalo ia akan mentraktirnya malam ini. Shengnan yang nggak mengetahui apa yang terjadi merasa senang karena berpikir Lujin mengajaknya berkencan. 




Malamnya keduanya bertemu di sebuah restoran. Shengnan memberikan kacang kenari madu buatannya dan minta Lujin untuk mencicipinya. Ia sudah mengurangi gulanya sehingga rasanya nggak terlalu manis. Lujin memakan sebutir dan teringat apa yang Linman katakan kalo tempatnya bukan di sana. Lujin lalu mengatakan kalo Shengnan bisa kembali ke hotel. Dan kelak kalo ia membutuhkan bantuan, apapun itu ia akan membantunya. 


Shengnan nggak ingin kembali karena merasa masih berhutang pada Lujin dan akan memasak untuknya lagi. Mendadak Lujin bilang kalo ia nggak berhutang lagi. Sudah lunas. Shengnan terdiam. 





Makanan mereka datang. Lujin ingin mengatakan sesuatu tapi Shengnan yang sudah makan duluan mengomentari udang yang ia makan. Itu udang oriental, bukan udang windu. Lujin tersenyum ia lalu mengatakan kalo hutang mereka sudah lunas. Ia masih ada pekerjaan dan nggak akan makan di rumahnya lagi. Penerbangannya sebentar lagi. 


Shengnan berubah sedih. Ia memanggil pelayan dan mau membayar. Lujin mengatakan akan mentraktirnya tapi Shengnan menolak. Mereka sudah nggak punya hutang dan membayar masing-masing. Setelah melihat harganya ternyata sangat maal. Padahal bahan-bahan yang mereka pakai nggak sebanding. 


Lujin memberitahu kalo nilai sebuah makanan bukan dari nilai bahannya. Shengnan mengangguk paham kalo makanannya nggak enak. Ia mengambil tasnya dan berharap Lujin bisa sampai dengan selamat. 





Di rumah rumah Shengnan ada anak laki-laki yang melihat ke rumahnya. Lampunya berkedip. Ia memberitahu kakeknya kalo ada alien di sana. Ada yang dalam bahaya. Ia dan kakeknya ke sana untuk memeriksanya. Ternyata Shengnan sedang membuka kacang kenari dengan daun pintu. Dan saat melihat lampu hias dari Lujin, ia kembali menangis. 


Paginya Shengnan bangun dan ke pasar. Ia membeli udang mahal dengan harga murah. Penjualnya sampai takut lihat dia jalan sambil nangis dan teriak-teriak. Sampai rumah ia mengemasi semua barang-barang kenangan Lujin dan membuangnya ke tempat sampah. Lah dia malah menginjak kotoran. 


Sekembalinya ke rumah ia tiduran di sofa sambil nonton tv. Lah acaranya tentang pasangan semua. 


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...



Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)