Sinopsis Love Scout Episode 6

Anysti
0

All content from SBS







Ringkas drama sebelumnya


Sebenarnya ayah sudah berhasil keluar bersama dengan Jiyoon. Ia kembali lagi untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki yang masih terjebak di sebuah rumah. Jiyoon melarang tapi ayah tetap bergi setelah janji kalo ia akan kembali. Kenyataannya ayah nggak kembali dan meninggal. 


Jiyoon mengigau minta ayah jangan pergi. Eunho menghampiri Jiyoon dan menggenggam tangannya untuk menenangkannya. 


Kembali ke pagi yang kacau gegara kepulangan Byul. Jiyoon keluar setelah mengambil tasnya dari tangan Eunho. Byul merasa pernah lihat Jiyoon tapi ia lupa di mana. Makin mencurigakan saat Eunho cegukan yang menandakan kalo ia berbohong. Setelah cegukannya reda, Soohyun menemukan keanehan di rumah Eunho (selimut di sofa dan dua mangkuk nasi di dekat bak cuci piring)tapi orangnya mencoba menutupinya dan mengalihkan akan menjaga Seojun hari ini. Ia lalu ke kamar. Mau mengirim pesan ke Jiyoon tapi nggak tahu mau menulis apa. 


Jiyoon yang sudah tahu kalo Byul adalah putrinya Eunho merasa kalo mereka mirip. Ia lalu melihat stempel di tangannya dan teringat Eunho. 




Seninnya mereka ketemu di lift. Jiyoon kesal karena Eunho mengusirnya sebelumnya dan menanyakan alasannya. 


Sama anaknya, bu Cho diminta untuk berhenti dari pekerjaannya. Ia terus menyentuh kulit dan membuat tangannya menjadi kasar. Apa yang anaknya kataka berkebalikan sama apa yang Eunho katakan kalo tangannya istimewa. Karena itulah ia ke Peoplez esok harinya dan menerima pekerjaan dari Deluxe Line tersebut. 




Jiyoon makan sama Miae. Miae semangat banget makannya sampai nambah nasi goreng. Ia minta Jiyoon untuk memberikan pujian ke Eunho dan Kwanghi yang berhasil mendapatkan bu Cho. Tanoa sadar Miae cerita banyak ke Jiyoon tentang Eunho yang bercerai sebelum anaknya berusia 2 tahun. Ia menjadi ayah tunggal selama ini dan mengambil cuti mengasuh anak selama setahun saat Byul sakit. Karena itulah ia dibenci di perusahaan lamanya. 


Sementara itu di rumah Eunho sedang memakaikan kuteks ke Byul. Katanya ia mau menunjukkan ke seseorang yang ia temui di toko buku. Setelah selesai Byul gantian mewarnai kuku ayahnya. Habis itu mereka tidur bersama. 




CEO Jin merasa nggak bisa menerima bu Cho dan menyalahkan Jiyoon yang sudah kehilangan kandidatnya. Mendadak sekretarisnya datang dan memberitahu kalo Perusahaan yang merebut kandidatnya merilis berita kalo tas yang mereka jual palsu. Bu Cho melihat berita itu dan melihat tas yang dimaksud. Hanya dengan melihatnya ia mengatakan kalo tas itu asli. Masih nggak yakin, ia pun diminta untuk memeriksanya sekali lagi. Kali ini dengan tasnya langsung. Bu Cho memeriksa berat, aroma dan tekstur kulit dan jahitannya. 


Ia pun memastikan kalo itu asli dan memberikan penjelasannya. Sekretarisnya kembali mendesak agar perusahaan merilis bantahan. Jiyoon juga menunjukkan kalo kandidatnya menyatakan kalo itu asli. CEO Jin juga merasa kalo itu asli tapi ia masih ragu. Jiyoon menantangnya untuk bilang kalo itu palsu kalo ia nggak berani mengatakan kalo itu asli. 




Seojun mendorong temannya hingga menangis. Bu guru melihatnya kemudian memanggil walinya. Ibu datang untuk hal itu. Ibu kaget dan nggak nyangka saat dikasih tahu bu guru mengenai apa yang Seojun lakukan. 


Dalam perjalanan pulang nenek kembali menanyakan alasan Seojun mendorong temannya tapi ia nggak mau ngasih tahu. Nenek bertanya ke Byul tapi Seojun melarangnya untuk nanya ke Byul. Keduanya mau bicara dan Byul menunggu du toko buku Dodam. 




Jiyoon datang dan melihat Byul sedang memperhatikan anak kucing. Ia mengajaknya mencari ibunya tapi Byul bilang kalo mungkin ibunya membuangnya. Ia lalu mengajaknya mencari ayah kucing. Ia memberitahu kalo ibunya juga meninggal lebih dulu sehingga ia hanya punya ayah. Byul bertanya apa teman-temannya nggak mengejeknya? Jiyoon memberitahu kalo ia nggak berteman dengan anak-anak yang seperti itu. Ia berusaha memberitahu kalo kualitas itu lebih penting dari kuantitas. Dua orang belum tentu bisa menjamin kebahagiaan. Kadang memiliki satu orang yang mencintainya sudah cukup untuk membuatnya bahagia. 


Anak kucingnya pergi dan Byul mengejarnya. Sesuatu terjadi dan Jiyoon yang tampak kaget segera menyusulnya. 





Setelah hanya berdua dengan nenek, Seojun akhirnya memberitahu sebenarnya. Jungtae mengejeknya dan Byul keluarga setengah. Ia nggak punya ayah dan Byul nggak punya ibu. Ia nggak papa tapi ia khawatir kalo Byul sedih. Nenek memuji apa yang Seojun lakukan dalam membela Byul. Tapi ia berpesan agar Seojun nggak memukul temannya dan mengabaikannya saja. 


Setelah selesai mereka pun ke Dodam. Nenek lemas setelah dengar kalo Byul nggak ke sana hari ini. Ia lalu menelpon Eunho tapi nggak dijawab. Eunho sendiri sedang membahas tentang berita seputar Deluxe Line. Ia melihatnya saat mau menghubungi bu Cho. Saat mau nelpon balik, Soohyun mendadak menelpon. Ia juga akan ke toko buku. 


Eunho segera mengambil tasnya dan pamit sama Miae. Di jalan ia ditelpon sama Jiyoon dan di kasih tahu kalo Byul ada di rumah sakit bersamanya. Ia mengalami kecelakaan dengan pesepeda. Ia pun putar balik dan segera ke rumah sakit. Sampai di sana ia hanya melihat tas Byul dan juga Jiyoon. Kata perawat mereka sedang keluar. Nggak lama mereka kembali. Byul meminta maaf sudah membuatnya khawatir dan nmenjelaskan kejadiannya. Ia juga memberitahu kalo Jiyoon adalah kakak yang ia ceritakan yang ia temui di toko buku. 


Di luar Eunho bicara dengan Jiyoon. Tentang pekerjaan, Jiyoon menyuruhnya untuk menemani Byul saja. 






Jiyoon lanjut bekerja. Miae menelponnya sehubungan dengan rapat. Jonghun mendengar Jiyoon bersama Eunho dan merasa kesal. Ia mau menyalahkan Miae yang sudah membawa Eunho ke kantor apa Tuhan. Karena rapatnya batal ia pun memutuskan untuk pulang. 


Setelah menidurkan Seojun, Soohyun mau  ke rumah sakit dan akan mengabari ibu tentang Byul. Ibu panik banget merasa nggak enak sama ayahnya Byul. Selain itu ibu  juga myuruh Soohyun untuk memberitahu yang sebenarnya pada Seojun karena ia juga nggak sepenuhnya masih anak-anak. 


Jiyoon kembali datang ke rumah sakit dan membawakan manakan untuk Eunho. Keduanya bicara di luar karena Byul sedang tidur. Jiyoon merasa kalo Eunho sudah melakukan yang terbaik. Ia selalu ada di sisi Byul saat Byul membutuhkannya. Untuk saat ini ia nyuruh Eunho untuk menemani putrinya. Jiyoon mau menggenggam tangan Eunho tapi ragu dan akhirnya nggak jadi. 


Soohyun sampai di rumah sakit. Melihat ada Jiyoon ia pun memperkenalkan diri sebagai temannya Eunho. Eunho mau mengantar Jiyoon yang mau pulang tapi Jiyoon menolak. 






Esok harinya Eunho sudah berangkat bekerja. Gyurim melihat berita yang diturunkan pihak Luxury yang meragukan juru taksir Deluxe Line. Beberapa ahli barang mewah di internet juga mengatakan hal yang sama. Jiyoon melihatnya dan memutuskan untuk pergi ke lokakarya. Di sana mereka bertemu dengan anaknya bu Cho. Ia meragukan penilaian ibunya dan memberitahu kalo ia sudah pernah menyuruhnya berhenti. 


Eunho memberitahu kalo selama 37 tahun bu Cho bekerja, ia hanya mengambi lcuti selama 2 tahun yaitu sejak putrinya lahir hingga 2 tahun. Justru itulah alasan kenapa putrinya menyuruh berhenti. Agar bu Cho bisa bersantai dan menikmati hidup. Eunho melanjutkan kalo bu Cho sangat menyukai pekerjaannya, seperti putrinya yang mencintai pekerjaannya. 


Putri bu Cho nangis dengarnya. Bu Cho kembali dan melihat putrinya menangis. Ia pun memutuskan untuk menolak tawaran Jiyoon dan merasa kalo mungkin penilaiannya salah, seperti yang dikatakan para ahli. Putri bu Cho yakin kalo ibunya nggak salah. Bukan karena ia ibunya. Ibunya nggak bisa membuat metode sendiri tapi ia mempelajarinya. Ia mempertahankan barang-barang orang yang ingin mempertahankan kenangannya. Ia pun meminta ibu untuk melakukan apa yang ia inginkan. 






Selanjutnya mereka menemui CEO Jin. Sekretarisnya membawakan hasil dari kantor pusat dan dinyatakan kalo tas tersebut adalah asli. Peletakan logonya memang dibuat berbeda setiap tahun untuk menghindari pemalsuan. CEO Jin langsung berlutut dan meminta bantuan bu Cho untuk selanjutnya. 


Sementara itu Kim Hyejin yang berniat untuk menjatuhkan Peoplez merasa kesal. Ia nyuruh bawahannya yang pernah bekerja di Peoplez itu untuk melakukan sesuatu lagi yang melebihi harapannya atau ia nggak akan membiarkannya bekerja di bidang ini lagi. 


Kim Hyejin lalu bertemu dengan ayahnya Hongjun. Sepertinya ayahnya Hongjun juga berinvestasi di perusahaannya. Ia menjannjikan kalo hal seperti ini nggak akan terjadi lagi. Ia akan membuktikan kalo ayahnya Hon gjun nggak akan salah memilihnya. 







Bu Cho menemui Jiyoon dan Eunho dan berterima kasih. Ia dikasih tahu Eunho kalo Jiyoon bertaruh mempercayainya. Sebagai ucapan terima kasih ia memberi Jiyoon dompet kartu buatannya dan Eunho tiket pertunjukan putrinya. 


Eunho memberikan satu tiketnya ke Jiyoon karena Jiyoon sudah percaya pada bu Cho. Rupanya Jiyoon memang percaya kalo itu asli karena sudah meminta bantuan direktur Woo. 


Jiyoon sampai di mobil tapi pintunya nggak bisa dibuka. Lah orang bukan itu mobilnya. Padahal nggak mirip sama sekali. Setibanya di kantor Eunho berencana untuk menempelkan stiker di mobil biar Jiyoon nggak salah mobil lagi. Jiyoon nggak mau tapi Eunho malah nggak mau berhenti. Hongjun yang melihatnya sampai merasa cemburu. Ia menghampiri mereka dan bertanya apa Jiyoon menindasnya? Ia merangkul Jiyoon dan bilang akan melindunginya seakan ingin menunjukkan kalo ia dekat dengan Jiyoon. 


Jiyoon melepaskan tangannya. Hongjun lalu menyinggung tentang Deluxe Line. Eunho mengatakan kalo mereka memenangkannya karena Jiyoon percaya pada bu Cho. Jiyoon mengulangi kalo ia nggak sepenuhnya percaya. Eunho mendapat telpon dan nyuruh keduanya untuk naik duluan. 


Di dalam lift Hongjun menanyakan pandangan Jiyoon tentang Eunho. Jiyoon hanya bilang kalo Eunho adalah sekretarisnya. 




Malamnya Eunho membaca kembali hasil evaluasinya dan kemudian merobeknya. Ia merasa kalo itu mirip seseorang. Tapi kali ini ia ceroboh. Jiyoon lalu mengambil hadiah dompet kartu dari bu Cho kemudian mengisinya dengan kartu namanya. 


Seperti malam biasanya Jiyoon nggak bisa tidur. Ia yang waktu itu bisa tidur nyenyak saat di rumahnya Eunho berpikir kalo itu karena sofanya. Ia mau menelpon Eunho untuk menanyakan sofanya tapi nggak enak dan malah melempar ponselnya. Lah Eunho malah nelpon balik. Akhirnya Jiyoon memberitahu kondisinya dan menanyakan tentang sofanya. Eunho menyarankan Jiyoon untuk minum susu hangat tapi dia nggak punya susu. Dan saat Eunho menawarkan untuk membacakannya buku sama kayak Byul, Jiyoon menolak. Emangnya ia anak kecil? Eunho hanya berharap Jiyoon nggak mimpi buruk lagi. 




Esoknya Jiyoon memakai pakaian cantik sampai membuat Miae pangling. Rupanya ia seperti itu karena mau menonton pertunjukan piano sama Eunho. Tapi Eunho pergi rapat sama Jonghun. Eunho mengirim pesan padanya kalo ia akan ke sana dan menenuinya di tempat pertunnjukan. Seharian Jiyoon terus melihat jam. Dan saat sudah waktunya ia pun segera pergi. 


Setibanya di sana sudah banyak orang yang berdatangan. Jiyoon masih menunggu Eunho yang belum juga sampai. Saat ia mau masuk, ia pun melihat Eunho berjalan perlahan menujunya. Teringat kembali pertanyaan Jonghun, baginya Eunho orang seperti apa? 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)