All content from TrueID
Ringkas drama sebelumnya
Thee hampir mencium Preem. Tapi saat melihat pin di baju Preem yang berwarna merah, secara nggak langsung mengingatkan Thee pda peristiwa penculikan yang dialaminya sewaktu kecil. Refleks ia mendorong Preem hingga terjatuh. Preem yang merasa nggak nyaman pamit setelah meminta ijin untuk nggak masuk besok.
Malamnya Preem makan sama adik dan kakaknya. Ia menceritakan apa yang ia alami dan bilang kalo itu adalah cerita sinetron. Ia meminta pendapat mereka tentang hal itu. Adik dan kakaknya tahu kalo itu adalah cerita tentang Preem sendiri dengan bosnya. Preem secara nggak sadar membenarkan. Kakaknya melarangnya menjalin hubungan dengan bosnya sementara adiknya malah mendukungnya. Preem sendiri memilih untuk kabur.
Sementara itu Thee juga curhat ke Pat sambil main basket. Awalnya sih bilangnya itu cerita sahabatnya tapi habis itu malah bilang saudaranya. Pat sendiri nggak bisa membantu dan malah meninggalkannya.
Tham mendadak terbangun setelah memimpikan tentang penculikan.
Preem bangun dan memberi makan ikannya. Melihat ikan malah membuatnya teringat pada ciumannya dengan Thee yang hampir saja terjadi. Nggak mau terus memikirkannya, ia pun mengalihkannya dengan membersihkan kamarnya dan melakukan hal yang ia suka.
Thee yang mau berangkat bekerja malah mengira kalo Preem datang dan memakaikannya dasi. Padahal yang melakukannya adalah pak Yong. Hari ini ia meliburkan pak Yong dan bilang kalo ia mau menyetir sendiri. Ia ke rumah Preem untuk meminta maaf dan mengajaknya jalan-jalan. Kebetulan Preem juga mau keluar untuk kulineran. Ia nggak mau ikut Thee karena ini adalah hari liburnya. Tapi bosan juga kalo ia harus berdiam diri di rumah. Akhirnya ia pergi sama Thee tapi Thee harus mengikuti apa yang ia ingin lakukan.
Preem menantang Thee naik bus. Thee menerima tantangan itu meski cuaca sedang panas. Mereka nggak kebagian tempat duduk sehingga harus berdiri. Saat membayar Thee menggunakan kartunya tapi ditolak. Saat menggunakan uang pecahan seribu ia juga ditolak. Preem akhirnya membayarnya. Keduanya sempat jatuh karena jalannya berbelok-belok. Rambut Thee sampai acak-acakan. Setelah turun ia mengeluarkan sisirnya dan merapihkan rambutnya.
Setelahnya mereka ke kuil. Keduanya memakai pakaian tradisional Thailand dan mencoba seragam sekolah juga. Setelah puas mengambil gambar di kuil, keduanya naik perahu dan mengakhiri jalan-jalan dengan makan bersama. Thee kagum dengan Preem yang sangat dekat dengan saudaranya. Beda dengan dirinya. Preem cerita tentang ayahnya yang sering ditipu sehingga sempat menggadaikan rumah. Ia bekerja keras untuk mengambil kembali rumahnya.
Thee memuji Preem yang mengorbankan dirinya untuk kakak dan adiknya. Ia membantu mengambil kembali rumahnya dan membayar biaya kuliah adiknya. Hal yang membuatnya bisa melakukannya adalah karena apa yang pernah ibunya katakan. Meski ia nggak kaya, tapi ia akan terasa berharga saat bisa membantu orang lain. Thee harap Preem bisa melakukan apa yang ia suka ke depannya. Karena itulah Preem memutuskan untuk berhenti kerja, agar ia bisa menikmati hidupnya. Thee jadi menyesal sudah mengatakannya dan minta Preem untuk menganggap kalo ia nggak pernah mengatakannya.
Sebelum pulang keduanya berjalan-jalan melihat pemandangan malam Thailand dengan menaiki bajaj.
Sampai di rumah, Thee melihat Tham sedang minum. Ia datang karena ibu nitip makanan untuknya. Thee sinis. Ia akan mengambilnya sendiri lain kali. Tham lalu menyinggung ibu yang sering membicarakan Preem dan berniat menjadikannya menantu. Tapi ayah menentangnya karena itu akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Thee sendiri nggak peduli tentang hal itu. Tham lalu menyampaikan pendapatnya. Kalo ia menikah dengan Preem maka nggak akan berpengaruh pada perusahaan dan semua orang akan menerimanya. Thee dengan tegas menentangnya dan menekankan kalo Preem juga nggak akan setuju kalo ia tahu orang kayak apa Tham yang sebenarnya.
Preem menegur Mai yang lupa membatalkan reservasi sehingga ia yang harus membayar restoran. Untuk mempertanggung jawabkannya tapi Preem menggantikannya. Sekalian untuk perpisahan karena ia akan mengundurkan diri.
Saat menunggu Bom selesai berdandan, Tham datang. Ia ingin bergabung saat mendengar kalo mereka akan makan bersama. Ia akan mentraktir mereka karena membuat penjualan bukunya meningkat karena acara sebelumnya. Thee mendengarnya dari Pat dan segera menyusul ke sana. Ia nggak ingin Tham mentraktir karyawannya sehingga menggantikannya. Suasana menjadi nggak enak saat keduanya berebut mau mentraktir Preem. Akhirnya mereka kembali ke kanor dengan alasan mau mengganti tinta pulpen yang sudah habis. Sementara itu kakak beradik itu malah berebut ngasih makanan ke Preem sehingga membuatnya sakit perut. Setelah kembali ke kantor Preem sampai harus minum antasida karena perutnya kekenyangan.
Thee memanggil Mai dan memintanya untuk bilang padanya kalo terjadi masalah dan bukannya membiarkan orang lain bertanggung jawab. Mai meminta maaf dan menjanjikan kalo ia nggak akan mengulanginya lagi. Ia juga menanyakan apa Thee akan memecatnya kalo ia melakukan kesalahan lagi. Jawaban yang Thee berikan membuatnya senang dan memberitahukannya ke Preem yang sudah menunggunya di luar. Thee nggak akan memecatnya dan malah akan menambah masa percobaannya menjadi 4 bulan. Lah artinya Preem akan lebih lama lagi untuk mengundurkan diri.
Kawee sedang membeli makanan. Ia membeli yang paling murah. Secara nggak sengaja ia melihat Mai datang bersama pemilik gedung. Sepertinya ia mau menyewa rumah di sana. Nggak mau ketahuan ia pun sembunyi. Lah malah dipanggil sama pemilik gedung dan ditanya soal uang sewa bulan ini. Pemilik gedung juga bilang ke Mai kalo ia suka telat bayar sewa.
Preem dan Thee lembur malam ini. Begitu juga dengan Bom. Mendadak listrik mati. Boom terkejut karena belum menyimpan pekerjaannya. Padahal tadi siang ia sudah diperingatkan sama rekannya kalo akan ada pemadaman listrik jam 8 malam nanti. Ia juga sedang kebelet. Saat mau ke toilet ia malah ketemu sama pak Yong yang sedang jalan pakai senter ponsel. Keduanya sama-sama teriak karena mengira ketemu hantu. Akhirnya Boom minta pak Yong untuk mengantarnya ke toilet.
Sementara itu Thee histeris karena takut gelap. Ia bahkan mau langsung pulang aja. Preem menenangkannya dengan menyanyikan lagi pengantar tidur. Sampai rumah ia curhat ke Miawmiaw dan sangat khawatir sama Thee. Ia lalu teringat pada luka di pergelangan kaki Thee, ketakutannya pada pengikat kabel dan gelap... Preem pun teringat pada penculikan yang ia alami saat kecil.
Selanjutnya Preem menelpon June dan menanyakan tentang penculikannya 25 tahun yang lalu. Keduanya bertemu malam harinya. Kata June anak itu adalah salah satu dari Thiranon Grup tapi nggak tahu apa itu Thee atau Tham.
Esoknya Preem menanyakannya langsung pada Thee, apa ia adalah pangeran yang menyelamatkannya saat ia diculik? Bukan tanpa alasan ia menanyakannya. Thee punya bekas luka di pergelangan kaki, ia takut gelap dan takut pengikat kabel. Thee membantahnya. Katanya ia mendapatkan bekas luka di kakinya saat main sepak bola. Dan satu-satunya orang yang pernah diculik di keluarganya adalah kakaknya.
Setelahnya Preem dikasih lihat sama Mai sebuah unggahan oleh Morpheus yang menulis kalo ia pernah diculik saat masih kecil dulu. Setelah membacanya, Preem menelpon Tham dan mengajaknya bertemu. Saat bertemu langsung itulah ia bertanya ke Tham. Tham sendiri nggak begitu ingat pada kejadian itu. Yang ia ingatThee meninggalkannya di depan sebuah rumah kosong sehingga ia diculik.
Thee adalah anak yang pintar. Ia lompat kelas dua kali sehingga menjadi temannya. Thee merebut teman-temannya sehingga ia nggak punya teman. Karena Preem juga diculik, ia harap Preem bisa membantunya mengingatnya.
Sementara itu di rumahnya Thee berpikir kalo Preem baik padanya karena berpikir kalo ia adalah pangeran yang menyelamatkannya. Ia lalu mematikan lampu meja di dekatnya dan nggak merasa takut akan gelap.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊