Sinopsis Fix You episode 4 part 2

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari KBS2


Ibu Luo datang ke rumah sakit dan menemui Shi Jun. Ia menginginkan agar Kyi dipulangkan karena mereka harus kembali ke Vietnam. Kalo kembali sekolah sana maka Luo bisa melanjutkan ke perguruan tinggi melalui proses penerimaan khusus untuk orang Korea yang tinggal di luar negeri.

Shi Jun hanya menghela nafas. Nggak habis pikir. Ia menekankan kalo Luo nggak bisa dipulangkan.

Ibu berasa berhak membawa pulang anaknya. Ia nggak ngerti kenapa Shi Jun nggak bisa memulangkannya?

Shi Jun memberitahu kalo kondisi Luo semakin memburuk. Ia masih harus memeriksanya.

Ibu mengungkit Luo yang sudah 3 bulan di rumah sakit tapi kenapa kondisinya memburuk? Shi Jun mengungkapkan kalo 3 bulan nggak sebanding dengan lamanya Luo dibuang.

Ibu menangkap kalo Shi Jun menyalahkannya. Dipikirnya ia pingin Luo tinggal di apartemen kecil itu? Ia nggak tahu kalo Luo akan dipulangkan ke Korea karena gagal menyesuaikan diri.

Shi Jun selaku dokter Luo menyampaikan kalo Luo memerlukan lebih banyak waktu untuk menerima pengobatan yang tepat.

Ibu malah seakan nggak percaya kalo Shi Jun bisa menyembuhkan anaknya.


Woo joo sedang bersama para pasien dan membantu mereka untuk relaks. Ia mengajarkan mereka menari diiringi musik. Ia sangat senang melakukannya terlebih saat ingat Shi Jun bilang kalo dia bisa merubah hidup orang.




Keadaan itu malah berbalik sama Shi Jun. Ia menekankan ke ibu Luo kalo bukan kepercayaan dirinya yang membantu menyembuhkan pasien.

Shi Jun melakukan siaran dan menjawab pertanyaan yang dikirimkan padanya. Seseorang menceritakan kalo ia selalu mendengar bisikan di telinganya. Ia selalu melakukan apa yang diperintahkan bahkan saat ia tahu kalo itu adalah halusinasi pendengaran. Sekarang ia ada di jembatan Seogong dan suara itu memintanya untuk melompat ke depan mobil. Ia meminta Shi Jun untuk membantunya.

Shi Jun buru-buru melepas headphone-nya dan pergi ke tempat yang dimaksud.

Sambil menyetir ia melihat sekitar. Dan akhirnya ia menemukannya.

Seorang anak berdiri di seberang. Ia seolah melihat anak lain di seberang sana sedang melambaikan tangan padanya seakan memintanya datang.

Shi Jun turun dari mobil dan memanggil anak itu. Sebuah mobil melaju ke arahnya. Beruntung mobil itu berhasil mengerem tepat waktu.

Itulah saat pertama kalinya dia ketemu sama Luo. Luo nggak seperti pasien skizofrenia lainnya. Dia tahu kalo dia berhalusinasi dan mendengar sesuatu. Dia tahu kalo dia sakit makanya minum obat. Tapi masalahnya tubuhnya menolak obat-obat itu. Itulah efek sampingnya. Menurutnya jawabannya cuman satu.


Woo Joo melihat Shi Jun dan memanggilnya. Keresahan Shi Jun seketika berubah jadi senyum. Woo Joo menceritakan yang terjadi padanya kemarin.

Mereka bicara di taman. Woo Joo mengaku nggak bisa fokus Sama hal lain saat itu, cuman mikirin jam itu. Karena itulah dia menelpon mantannya dan meminta agar jamnya dikembalikan.

Woo joo merasa kalo saat itu harga dirinya mencapai titik terendah dan membuatnya merasa tertekan.

"Apa jamnya mahal?"

"Banget"

Woo Joo memberitahu kalo Ia mendapatkan jam itu saat pertama kalinya dia memerankan karakter utama. Kadang ia merasa nggak adil, dia yang dapat peran tapi kenapa dia memberikan jam tangan itu pada pacarnya? Harusnya pacarnya yang memberi selamat padanya. Dan ia jadi bangkrut setelah beli jam tangan itu. Dia berkeliling seperti gelandangan.

Shi Jun tersenyum dengarnya.

Woo Joo melanjutkan kalo hal itulah yang membuatnya geram.

Shi Jun malah memuji Woo Joo. Dia pingin agar Woo Joo membawa arloji itu. Ia harus mengatasinya kalo punya dendam.

Woo Joo mengaku tahu tapi ia merasa menyedihkan. Shi Jun memberitahu kalo normal menyedihkan saat putus. Sekali lagi ia berpesan agar Woo Joo mendapatkan jam tangannya kembali. Dia bahkan nyuruh Woo Joo untuk menelponnya kalo jam tangannya sudah kembali.

Pusat Psikiatri Medis Rumah Sakit Eun Kang





Pak Park melihat proses pembangunannya.

In Hye menanyakan pendapatnya. Pak Park mengatakan kako fasilitasnya sudah terkemuka. Ia mengaku senang karena itu adalah pusat psikiatri medis pertama yang akan didirikan oleh rumah sakit universitas di Korea.

In Hye menanyakan apa yang paling Pak Park suka?

Pak Park senang kalo tempat itu bisa menampung lebih banyak pasien bila dibandingkan dengan lingkungan mereka sekarang. Kenyataan bahwa mereka membangun pusat trauma terpisah dan menciptakan saluran bantuan buat membantu mencegah bunuh diri membuatnya bersemangat.

In Hye merasa kalo Korea dipenuhi dengan orang-orang yang punya ingatan yang menyakitkan. Ia memberitahu pak Park kalo ja ada di lokasi kecelakaan selama serangan 11 September. Saat itu pemerinyah AS melakukan banham upaya untyk membangun pusat trauma. Mereka nggak hanya merawat para korban tapi juga mengobati keluarga orang-orang yang menghilang. Ia sendiri juga nenerima bantak bantuan.

In Hye menyayangkan nggak ada yang seperti itu di negara mereka. Jembatan runtuh, kapal tenggelam, kereta bawah tanah terbalik, dan banyak kecelakaan lain. Tapi mereka diminta diam dan melupakannya. Menurutnya itu nggak masuk akal. Di Korea banyak orang yang punya kenangan yang menyakitkan tapi nggak ada yang benar-benar disembuhkan.

Pak Park merasa kalo itu adalah sebabnya In Hye memutuskan untuk membangun pusar psikiatri medis.

In Hye tersenyum. Menurutnya Pak Park terlalu naif.

In Hye lalu menerima telpon. Wajahnya berubah serius. Ia lalu memberitahu pak Park kalo Unit investigasi regional akan melakukan penggeledahan dan pencarian. Ia rasa seseorang melaporkannya ke komnas Ham mengenai insiden serangan yang terjadi di bangsal.



Shi Jun sedang bersama Woo Joo saat orang-orang itu datang. Ia lalu pamit dan melihat apa yang terjadi.

Woo Jun ditunjukan surat penggeledahan oleh badan kepolisian metropolitan Seoul. .

Shi Jun datang dan menanyakan untuk apa itu? Orang tadi memberitahu kalo seseorang melaporkan pada mereka kalo Shi Jun mengurung seorang pasien di bangsal tertutup dan melakukan penyerangan. Mereka meminta semua catatan medisnya dari 1 Februari hingga hari ini, CCTV di bangsal dan catatan administrasi obatnya untuk disita dn dibawa.

Shi Jun mengatakan kalo dia nggak bisa membiarkan mereka melakukan penggeledahan dan pencarian karena tugas dokter adalah melindungi catatan medis pasiennya.

Dokter yang lain datang dan menanyakan yang terjadi.

Orang tadi mengancam akan menangkap Shi Jun kalo dia menghalangi tugas polisi. Seseorang telah mengirim laporan ke komnas ham. Ia meminta Shi Jun untuk bekerja sama saat datang untuk menyelidiki suatu kasus untuk komnas ham.

Shi Jun nggak gentar. Ia memberitahu kalo Hukum medis menyatakan dokter diwajibkan melindungi catatan medis pasien.



Pak Park datang dan menanyakan apa yang mereka lakukan. Ia meminta Shi Jun untuk bekerja sama dengan tim investigasi. Ia memberitahu kalo itu tentang Luo.

Pak Park lalu mempersilakan tim investigasi untuk melanjutkannya.

Orang-orang itu mengambil semua berkas dan menyalin semua file di komputer.

Woo Jin berpesan pada ketua tim agar nggak mengambil selain yang tertulis dalam surat perintah.

Ketua tim mengiyakan. Ia lalu menanyakan rekaman CCTV. Woo Jun hanya diam.

Perawat Oh memberitahu kalo kantor dukungan manajemen yang menyimpannya.

Pak Park bertanya pada Sun Jun apa dia bisa menebak kalo hal itu akan terjadi? Kenapa mereka melakukan penggeledahan dan pencarian?

Shi Jun hanya menatap pak Park.

Orang-orang itu mendapatkan apa yang mereka cari dan pergi. Woo Joo sampai heran lihatnya.





Shi Jun membicarakan mengenai penggeledahan tadi pada Dong Hyuk. Ia mengingatkan kalo mereka nggak bisa menghubungi orang tua Luo saat pertama kali dia datang dan rawat inap darurat hanya berlaku 3 hari. Karena itulah ia membawa Luo ke rumah sakit tanpa persetujuan orang tuanya. Ia pikir itulah yang membuat hal itu terjadi.

Woo Jun mengantarkan kepulangan Luo. Ia memintanya untuk kembali dengan ibunya. Lho hanya mengangguk.

Woo Jun memberitahu kalo seharusnya Luo diobati lebih lama lagi. Tapi ia harus pergi karena mereka nggak bisa menghubungi ibunya.

Luo mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Ia mau pergi tapi Shi Jun tahu-tahu datang dan menahannya pergi karena ibunya sudah nelpon dari Vietnam. Dia akan naik pesawat.

Woo Jun mengingatkan kalo mereka harus membiarkan Luo pergi.

Shi Jun berpikir kalo mereka nggak bisa mengirim Luo kembali ke kamar apartemen kecil itu lagi karena masih memiliki halusinasi visual. Ia rasa nggak papa agar penyakitnya nggak kambuh lagi.

Luo menggenggam tangan Shi Jun erat seolah percaya padanya.

Dong Hyuk mengaku ingat kalo ibu Luo muncul seminggu kemudian.

Shi Jun melanjutkan kalo saat usia 15 tahun Lho menderita skizofrenia dan menunjukkan perilaku halusinasi. Ia sendiri melihatnya lompat di depan mobil dan merasa nggak bisa membiarkannya pergi.

Dong Hyuk mengangguk paham. Ia rasa Shi Jun telah melewati banyak orang karena melakukan apa yang dianggapnya benar. Ia mengingatkan kalo itu bisa membuat seseorang merasa nggak nyaman. Karena itulah seseorang mengirimkan laporan anonim padahal kejadiannya sudah 3 bulan yang lalu.

Shi Jun tersenyum. Ia bahkan sudah melewati puluhan orang. Mereka lalu bercanda. Shi Jun mengajak Dong Hyuk untuk minum nanti malam.

Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)