Sinopsis Seadanya Kita Episode 7

Anysti
0

All content from VIU





Ringkas drama sebelumnya


Kerol mengedipkan matanya setelah Alani bilang kalo Iqi nggak baik-baik saja. Ia meletakkan Iqi di pangkuannya kemudian mengajaknya pilih makanan. Ibunya yang akan bayarin. 


Sementara itu Farouq masih nggak percaya kalo anaknya sudah nggak ada. Apa jatuh apa salah makan. Neesa juga nggak tahu. Harusnya mereka nggak terlalu senang di trimester pertama. 






Iqi dan Kerol main polisi-polisian. Alani dapat telpon entah dari siapa. Tapi dia nggak jawab. Iqi dan Kerol lalu menghampirinya. Kerol bilang kalo Iqi minta makan es krim. Alani nggak bolehin karena sudah malam tapi mereka merengek. 


Kayaknya yang nelpon Alani itu Farouq deh. Dia terus melihat ponselnya sampai Neesa protes. Pantes aja ia nggak dikasih anak karena ia sendiri yang akan mengurus anak sedang Farouq enggak. Farouq mengungkit Neesa yang terus mengeluh selama hamil kemarin sampai ia nggak bisa ketemu sama anaknya. Neesa yang marah nyuruh Farouq untuk pergi aja. 


Iqi malah tidur padahal sudah dibeliin es krim. Akhirnya Alani yang makan. Kerol juga ingin dan disuapin sama Alani. Ia berterima kasih karena Kerol mau datang tadi. Ia menanyakan berapa yang harus ia bayar karena Kerol sudah meluangkan waktunya. Kerol nggak mau dibayar. Ia ingin minta maaf ke Alani karena sudah main tarik ulur. Ia menjanjikan akan datang lusa untuk melakukan pemotretan. Alani merasa senang. Kerol minta disuapin lagi tapi Alani  ragu, takut kalo penggemarnya lihat nanti. Kerol santai, mereka kan tinggal di apartemen. Pun kalo ada yang lihat bisa bilang kalo Iqi... Alani melanjutkan "adik"? Kerol mengiyakan tapi kayak ragu ngangguknya. 





Saat Iqi sudah tidur, Alani menciumnya sambil bilang kalo ia sayang. Ia keluar setelahnya dan melihat posternya Kerol. Untung ada Kerol tadi. Farouq nelpon. Ia minta maaf karena nggak bisa datang tadi dan ngasih tahu kalo ada hal yang mendesak sama Neesa tadi. Alani nggak mau dengar tentang Neesa karena sekarang mereka sedang membahas tentang anaknya. 5 tahun anak itu menunggu untuk bisa ketemu sama ayahnya. Farouq ingin ketemu dengan Iqi besok tapi Alani nggak bolehin. Ia ingin ngasih waktu ke Iqi dulu. Ia akan membujuknya nanti. 


Farouq nangis minta maaf sambil mencium bajunya Iqi saat masih bayi. Penampilan Alani tampak berantakan saat Farouq pulang kerja. Dikira enggak mandi. Padahal ia habis membersihkan muntahan Iqi dan mau menggantikan baju Iqi. Farouq mengambil baju itu dan menggantinya sendiri. Mengingat itu ia merasa menyesal. Ia punya istri yang cantik tapi ia menyia-nyiakannya. Neesa yang mendengarnya hanya menghela nafas. 





Alani memanggil Neesa dan menyuruhnya untuk menangani pemotretan Kerol lusa. Melihat Neesa memakai heels, Alani pun menasehatinya agar nggak memakainya saat tengah hamil. Bahaya. Neesa malah menganggap kalo Alani mengatakan itu karena nggak mau ia tampak cantik. Ia memikirkan tentang itu di toilet. Sebelumnya hanya Farouq yang tahu tentang kehamilannya. Ia pun menyimpulkan kalo Farouq sudah menemui mantan istrinya di belakangnya. 


Kerol sakit. Padahal nanti malam ia ada rekaman dan besok ada pemotretan. Zam malah menyuruhnya melakukan siaran langsung agar para penggemarnya tahu tentang keadaanya. Sekalian saja Kerol bilang kalo ia sakit karena menyiapkan album baru. Dalam siaran langsungnya Kerol memberitahu kalo ia nggak bisa makan es krim malam-malam. Ia tahu itu tapi tadi malam ia nggak bisa menahan rasa manisnya. Sambil senyum pula bilangnya. 


Maria melihat siaran langsung itu dan memberitahu Alani. Ia nggak tahu  aja kalo Alani yang membuatnya sakit gegara ngasih es krim ke Kerol. Neesa mendengarnya dan merasa kalo pemotretan akan batal besok dan ia nggak perlu menyiapkannya. Alani pergi setelah dapat pesan. Lah Neesa malah ikutan pergi. 





Rupanya pesan tadi dari Farouq. Alani menemuinya di kafe. Sebelumnya Alani memastikan kalo Neesa tahu tentang pertemuan mereka. Ternyata enggak. Itu nggak baik menurut Alani. Farouq memberitahu kalo dulu saat Alani masiuh istrinya, Neesa nggak peduli Alani tahu apa enggak ia ketemu dengan Neesa. Alani mau pergi dan Farouq menahan tangannya. Saat itulah Neesa datang dan langsung menampar Alani. Menurutnya Alani sudah mengejar suaminya. Alani nggak terima dan menampar balik. Ia memberitahu kalo Suaminya lah yang mengejarnya. Suaminya yang memegang tangannya. Kalo nggak percaya lihat aja CCTV. 


Farouq mengejar Alani meski Neesa melarang. Ia minta Alani untuk memberinya kesempatan kedua. Ia rela Alani memukulnya kalo itu bisa meluluhkan hatinya. Ih Alani nampar beneran loh. Farouq menekankan kalo ia adalah ayahnya Iqi dan ia berhak ketemu dengannya. Alani mengungkit Farouq yang sudah ingkar janji. Ia nyuruh Farouq untuk masuk dan bicara dengan Neesa, baru ia akan ngasih ijin ketemu Iqi. 


Setelahnya Farouq kembali ke Neesa. Ia ngasih tahu kalo ia ketemu Alani agar bisa ketemu sama Iqi. Neesa nggak percaya. Ia merasa kalo Farouq masih menginginkan Alani kembali padanya dan dibenarkan sama Farouq. Neesa menekankan kalo ia nggak mengijinkan Farouq untuk ketemu sama anaknya dan berkoar kalo ia bisa memberikan 10 anak ke Farouq kalo memang dia sangat ingin anak. 




Kerol masih belum sembuh. Ibunya menelpon Zam mau datang tapi Kerol nggak mau menemuinya. Sedang menurut Zam, ibunya bisa merawat Kerol yang sedang sakit. Kerol geram ingat dulu ibunya mengantarnya pulang ke rumah. Pagar terkunci dan ayah nggak ada. Ibunya nyuruh Kerol untuk bilang ke ayah kalo ia nggak mau sama ibu. Ibu lalu meninggalkannya dan menyuruhnya menunggu ayah sampai pulang karena ibu ada rapat penting di kantornya. 


Mengingat itu Kerol minta Zam untuk nggak nyebut tentang ibunya lagi. Zam merasa kalo Kerol keterlaluan. Padahal ia sudah menjaganya selama 5 tahun. Kerol mengingatkan kalo Zam bekerja padanya. Dalam perutnya ada potongan dari setiap bayarannya. 







Alani mengambil cuti setelah kejadian itu. Maria menelponnya karena pekerjaan sedang banyak. Ia juga mengeluhkan Neesa yang masuk ke perusahaan karena orang tuanya padahal nggak bisa apa-apa. Beda dengan Alani. Ia cuti tapi tetap bekerja dari rumah. Dan selagi di rumah Maria nyuruh Alani untuk menengok Kerol biar lekas sembuh dan bisa melakukan pemotretan besok. Alani mengatakan kalo ia akan menjenguk setelah menjemput anaknya dari les. 


Alani beneran ke tempatnya Kerol bersama Iqi dan membawakannya makanan. Lah Kerol malah pingsan saat menemui mereka. Sampai mengira kalo sedang mimpi. Alani merawat Kerol dan memasak untuknya. Setelah sadar ia menghampiri Alani yang sedang memasak dan berterima kasih. Setelah buburnya siap Alani menyajikannya ke Kerol. Ia sempat senang mengira kalo Alani perhatian padanya tapi ternyata itu untuk pemotretan besok. 


Kerol mengajak Alani untuk makan sekalian bersamanya tapi Alani nggak mau. Ia mengajak Iqi pulang. Iqi kebelet mau ke kamar kecil. Saat Iqi ke toilet, Kerol tersedak. Alani menepuk punggungnya dan memberinya minum. Tepat saat itu ibunya Kerol datang. Ia memaki Alani sebagai janda g*tal dan nggak profesional. Ia bukan tandingannya. Ia bisa menyingkirkan Alani hanya dengan menjentikkan jari. Alani masih salah paham mengira kalo Kerol anak ikannya. Iqi kembali. Alani menutup telinganya saat ibunya Kerol nggak berhenti menghinanya. Sampai saat Kerol nyuruh mamanya untuk berhenti. Alani baru menyadari kalo Datuk Sarah adalah ibunya Kerol. Kerol nyuruh Alani untuk pulang dulu dan mereka akan bicara lagi nanti. Ibu masih mau nyusul Alani dan Kerol kembali melarang. Ia jadi nggak selera makan lagi. 


Alani panik banget. Ia nelpon Maria dan ngasih tahu tentang tadi. Ia takut banget karirnya tamat. Sampai mau pindah ke luar negeri segala. 




Ibu memarahi Zam tentang Alani dan Kerol yang nggak dijaga sama Zam. Zam menjelaskan kalo Kerol pingsan di depan pintu dan ia berencana untuk membawanya ke rumah sakit. Kerol muak dengarnya dan nyuruh mereka untuk bertengkar di tempat lain. Ibu menekankan kalo ia adalah ibunya Kerol. Ia baru tahu hari ini alamat rumahnya makanya ia datang. Kerol memberitahu kalo ia nggak membutuhkan ibunya dan ibunya juga nggak membutuhkannya. 


Akhirnya ibu pergi. Kerol merasa curiga kalo Zam yang memberitahukan alamatnya ke ibunya. Ia mengganti nomor ibunya tahu, ia pindah rumah ibunya juga tahu. Zam akhirnya membenarkan. Ia mengingatkan kalo dia ibunya. Mereka memerlukan sponsor untuk album-albumnya. Industri ini mencekiknya. Kerol melanjutkan kalo Zam juga mencekiknya. 




Farouq pulang dan disambut hangat sama Neesa. Farouq sendiri masih kesal tentang yang tadi. Neesa mengingatkan kalo ia adalah istrinya dan Farouq juga mengingatkan kalo Alani adalah ibu dari anaknya. Merasa makin kesal, Farouq pun akhirnya pergi lagi. 






Maria datang ke tempat Alani dan bicara dengannya. Ia nyuruh Alani untuk berolahraga dan melepaskan stresnya. Saat lari di treadmil, Alani kembali teringat kata-kata kasar ibu Kerol padanya. 


Setelah selesai ia bertemu dengan Kerol. Ia menyapanya tapi nggak dibalas. Rupanya Kerol sedang menangis. Ia mau pergi tapi Kerol menariknya untuk duduk di sebelahnya. Kerol mengaku lelah harus tampil sempurna di hadapan semua orang. Padahal ia hanya ingin jadi manusia biasa. Ia ingin bernafas. Artis juga manusia. Alani pikir Kerol yang menginginkan untuk jadi artis. Ia baru tahu kalo Kerol menjadi artis untuk membayar hutang almarhum ayahnya. Ia lalu nyuruh Kerol untuk melakukan apa yang ia suka dan nggak perlu memperdulikan apa yang dikatakan orang. Kerol lalu menatap Alani dan mengaku menyukainya. ???


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)