Sinopsis S Line Episode 2

Anysti
0

All content from Wavve





Ringkas drama sebelumnya


Lee Gyujin adalah seorang guru SMA ARK yang cukup dekat sama murid-muridnya. Beberapa kertas yang ia bawa jatuh dan diambil sama Junsun. Junsun adalah ketua kelas saat SMP dulu. Temannya bahkan masih memanggilnya banjang sampai sekarang. 


Hari ini Sun a sudah berangkat sekolah. Ia ke atap sendirian dan muncul garis merah di atas kepalanya. Dia,,,? 


Hyeonheop akhirnya membuka jendelanya. Rambutnya berantakan. Pesan yang menyuruhnya untuk datang ke SMA Ark sepertinya sangat mengganggunya. 




Di kelas Sun a dijadikan bahan olokan karena surat cintanya untuk Jiwon. Ia langsung merebutnya saat Hyeyong membacanya. Mereka berkelahi. Gyujin datang dan mengehentikan apa yang Hyeyong lakukan. Ia juga merobek surat cinta itu. Selain itu, wali kelas juga biara berdua dengan Sun a. Ia ingin memmmbela Sun a, tapi kalo Sun a melakukan kekerasan ia merasa kalo itu tindakan yang nggak bisa dibenarkan. Sun a sepat bilang mau m*mb*nuhnya sebelum akhirnya ia ijin pulang. 


Saat mau pulang, Sun a menemukan sebuah kacamata di lokernya. Ia mengambilnya kemudian memakainya. 




Rekan Jiuk mengeluhkan karena Jiuk datangnya terlambat ia hampir mati Jiuk sendiri sedang menulis laporan karena menembak penjahat. Ia sendiri masih penasaran dengan motif pelaku. Mereka putus setahun yang lalu tapi kenapa baru melakukannya sekarang. Orangnya religius tapi itu nggak ada hubungannya dengan agama. Secara ia adalah seorang guru matematika. 


Akhirnya Jiuk kembali mendatangi TKP. Dinding dan lagit-langit tempat itu berwarna merah. Dan saat ia mendeket ternyata itu adalah garis yang ditulis dengan warna merah. 




Sun a memakai kacamata itu dan melihat ada garis di kepalanya. Ia mencoba menyentuhnya tapi nggak bisa. Kaget banget saat Pamannya pulang. Ada banyak banget garis merah di kepalanya. Ia lalu keluar dan berpapasan dengan Hyeonhop. Di luar orang-orang juga punya garis merah. Mereka ada yang saling terhubung dan ada yang mengarah ke atas. 


Esok harinya Sun a nggak mau diantar sama Jiuk. Ia kesal lihat banyaknya garis merah di kepalanya. 





Hari itu Sun ah berjalan dengan penuh percaya diri. Ia melihat garis merah semua orang. Hanya wali kelasnya yang nggak ada garis merahnya. Apalagi ia melihat garis merah Hyeyong terhubung dengan guru musik. 


Hari ini kelasnya kedatangan murid baru, Hyeonhop. Ia diminta memperkenalkan diri sama wali kelas tapi nggak bilang apa-apa. Wali kelasnya menyuruhnya untuk nanya ke Banjang, Junsan kalo ada yang nggak ngerti. Sun a sempat melihat Hyeonhop tapi nggak bilang apa-apa. 


Jiuk melihat guru matematika pakai kacamata tapi anehnya di barang bukti nggak ada kacamata yang ditemukan. Ia lalu ke sekolah dan ketemu sama wali kelasnya Sun a. Lah dikira ayahnya Sun a. Gyujin memberitahu kalo Sun a punya masalah di sekolah. Tapi bukan untuk itu Jiuk datang. Ia memberitahu kasus yang ia tangani yang melibatkan guru matematika. Ia bertanya apa guru itu  memakai kacamata? Gyujin sendiri nggak begitu tahu tentang itu. 




Sun a di   atap dan kembali dirundung sama Hyeyong dan teman-temannya. Nggak seperti biasanya, kali ini Sun a melawan. Ia punya sesuatu yang akan membuat Hyeyong malu. Hyeyong malah menyerangnya. Hyeonhop menghentikannya dan malah mau didorong sama Hyeyong. Hyeonhop menariknya sehingga kalo mereka jatuh maka mereka akan jatuh bersama. Akhirnya Hyeyong melepaskannya dan pergi. Sun a bukannya berterima kasih tapi malah narah sama Hyeonhop. 


Sebelum pergi Gyujin menyarankan agar Jiuk menemui Sun a dulu tapi Jiuk nggak mau. Sun a mungkin akan marah. Ia lalu melihat kancing baju Gyujin yang keliru. Gyujin memasangnya lagi di depan Jiuk. 


Sun a melihat Jiuk saat mau masuk kelas dan beneran kesal. 




Malamnya Jiuk ke bar. Dari kesaksian bartendernya, katanya Oh Jungmin memang pelanggan tetap. Semuanya baik-baik saja sampai suatu ketika ia mulai bicara sendiri. Ia menghitung dan sempat  terlibat masalah juga dengan pelanggan lain. Sebenarnya Oh Jungmin menghitung garis merah di kepala pelanggan tersebut. Pelanggan lain itu tersinggung dan terjadilah perkelahian. 


Saat mau pergi, Jiuk dipuji sama seorang pelanggan wanita gegara bawa buku catatan. Mereka lalu pergi dan melakukannya. 






Sun a mengikuti Hyeyong ketemuan sama guru sastra dan memotretnya. Mereka pergi ke penginapan. Sun a mengirimkan foto itu ke Hyeyong tapi Hyeyong nggak terpengaruh. Menurutnya ia masih di bawah umur. Kalo hubungan mereka ketahuan maka guru sastra yang akan dihukum sedangkan ia enggak. 


Paginya para guru membicarakan guru dari sekolah lain yang punya hubungan dengan muridnya. Guru sastra merasa kalo ia nggak menarik sehingga nggak ada murid yang tertarik padanya. Saat bel masuk bunyi, ia malah dapat kiriman foto sama Sun a dan dimintai uang sejumlah 20 juta. 


Sun a bilang ke Hyeonhop kalo ia akan menjadikannya  deposit untuk sewa rumah. Ia ingin tinggal sendiri karena nggak punya keluarga. Meski ada pamannya tapi ia merasa kalo itu bukan keluarganya. Ia menyinggung ibu Hyeonhop yang nggak tahu masih hidup apa enggak. Secara nggak pernah nyari anaknya. 


Hyeonhop jadi kepikiran tentang keluarga. Apalagi saat melihat  keluarga yang harmonis di gedung sebelah. 




Di ruang guru, guru sastra menegur Hyeyong karena tidur di kelas. Setelahnya mereka bicara di lapangan basket. Guru  sastra menanyakan siapa yang mengirim foto dan bagaimana dia mengetahuinya. Hyeyong memberitahu kalo Sun a yang mengirimkannya. Dan apa yang akan terjadi nanti ia nggak peduli karena yang salah adalah guru sastra itu. 


Saat mau kembali ke kelas, Hyeyong melihat Sun a tampak percaya diri dan sudah punya banyak teman. Ia juga sedang  dekat dengan siswa laki-laki. 




Ternyata selain guru sastra, Sun a juga meneror guru lain yang selingkuh dengan sesama guru. Hyeohop melihat guru itu bertengkar terkain foto yang mereka dapatkan. 


Ia ketemu dengan Sun a di toilet. Tentang kacamata itu Sun a mengatakan kalo penglihatannya memburuk. Hyeonhop nggak percaya. Dengan kacamata itu SUn a bisa melihat garis merah. Ia juga menyebutkan jumlah garis yang ada di kepala Sun a, Hyeyong, guru sastra dan guru yang berselingkuh tadi. Ia nggak mau memberikan kembali kacamata itu  ke Sun a karena itu sangat berbahaya. Seperti yang terjadi di dekat rumah mereka. Sun a nggak mau dengar. Ia menemukannya di lokernya dan itu miliknya. Ia mengambilnya lagi kemudian pergi. 


Guru sastra semakin nggak tenang. Ia bahkan tanya-tanya tentang Sun a ke wali kelasnya. 




Sun a dan Hyeonhop pulang bersama. Sun a menanyakan tentang  bagaimana cara menghilangkan S Line tapi Hyeonhop nggak ngasih tahu. 


Guru sastra sangat tertekan dengan ancaman dari Sun a. Ia mengirim pesan ke Sun a kalo ia sudah menyiapkan uangnya dan minta Sun a ke atap sekolah kalo mau mengambilnya. Sun a sendiri sedang bersama pacarnya. Mereka melakukannya, jalan-jalan dan masuk ke toko topi lucu. Saat mengambil gambar potobox, Hyeyong yang dari tadi mengikutinya mengambil kacamatanya yang disimpan di dalam tas. Rupanya ia mendengar pembicaraan Sun a dan Hyeonhop saat di toilet. 


Sun a menyadari kalo kacamatanya nggak ada. Sudah dipakai sama Hyeyong. Ia berjalan sambil melihat garis merah di kepala tiap orang yang ia lewati. Mendadak seseorang menabraknya. 





Berpikir kalo Hyeonhop yang mengambil kacamatanya, Sun a menelponnya dan marah-marah. Hyeonhop menanyakan keberadaannya. Ia sampai di atap sekolah. Guru sastra memastikan kalo Sun a datang sendiri dan nggak ada yang mengikutinya. Sun a langsung menanyakan uangnya. Guru sastra memohon agar Sun a menghapus foto-fotoya di ponselnya dan ia janji akan memberikannya uang gimanapun caranya. Ia punya anak dan sekarang istrinya sedang hamil anak kedua. Sun a nggak mau. Mendadak guru sastra dapat pesan dari istrinya. Sang istri sudah dapat foto itu dan merasa kecewa dengan guru sastra. 


Setelahnya guru sastra sangat marah. Ia sampai membentak Sun a. Hyeonhop tiba tapi semuanya sudah terlambat. Ia melihat Sun a jatuh dari atap. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)