Sinopsis Seadanya Kita Episode 4

Anysti
0

All content from VIU






Ringkas drama sebelumnya


Kerol dan Lani bertengkar. Lani membantah disebut stalker. Ia juga bukan penggemarnya tapi anaknya. Saat itu ia sedang meminta tandatangan untuk anaknya. Kerol nggak percaya kalo Lani sudah punya anak. Pertengkaran mereka semakin menjadi sampai Zam datang. Lani menyebut Kerol anak ingusan yang mungkin masih hidup di bawah ketiak ibunya. Satpam datang dan memberitahu kalo Lani adalah ketua persatuan penghuni apartemen. Kerol terdiam seketika. Alani memintanya untuk memanggilnya kakak Lani atau puan. 


Iqi disebut tak punya ayah sama temannya lantaran selalu dijemput sama ibunya. Gegara itu ia jadi murung. 


Kerol nggak mau tinggal di sana karena ada Lani. Ia minta pindah sama Zam tapi Zam nggak mau. Ia sudah tandatangan sewa selama 6 bulan. Kerol itu artist. Ia nggak selalu ada pekerjaan makanya ia membayar 6 bulan di muka. 




Malamnya Iqi akhirnya cerita ke ibunya tentang apa yang membuatnya sedih. Lani berusaha untuk menghibur Iqi. Ia nggak perlu memasukkannya ke hati. Selama ini yang merawatnya, memberinya makan dan minum adalah ibunya. Iqi nggak perlu memikirkan apa yang mereka katakan. Lani memberitahu kalo ia akan bahagia kalo Iqi juga bahagia. Mood Iqi seketika berubah saat masuk ke mode Kerol time. Mereka main gitar layaknya rocker. 


Setelah Iqi tidur, Lani mengembalikan gitar dan mic ke tempatnya semula, di depan poster Kerol. Ia kesal lihat Kerol tapi Kerol juga yang membuat anaknya senang. Merasa lebih tua dari Kerol, ia pun berpikir untuk mengalah. 





Esok harinya Lani kembali bertemu dengan Kerol. Ia meminta maaf atas kejadian yang sebelumnya. Itu hanya salah paham. Tapi anaknya benar-benar penggemarnya. Kerol masih nggak percaya kalo Lani punya anak. Ia minta Lani untuk pura-pura nggak melihatnya kalo mereka ketemu lagi. 


Di studio Kerol senyum mulu ingat Lani. Ia cerita ke Zam tentang Lani yang menunggunya di bawah dan minta maaf. Selama ini Kerol memang biasa menghadapi para penguntit. Tapi ada yang beda dengan Lani. Ia pikir Kerol membenci Alani karena mengingatkannya pada wanita korporat yang memakai hak 3 cm. Ibunya. Kerol terdiam. 




Ibunya Kerol datang ke perusahaan Maria terkait produk barunya. Ia minta bintang iklannya diganti. Alani yang menangani proyek itu nggak terima artis pilihannya diganti begitu saja. Apalagi yang dipilih klien adalah Kerol. 


Kerol yang sudah mendapatkan proposal itu juga menolak. Iklan produk skincare. Kalo iklan minuman berenergi, iklan deodoran, iklan makanan masih mending. Tapi ini... Zam mengingatkan iklan pertama Kerol yaitu iklan sambat berapi berasap. Bahkan 5 tahun yang lalu ia nggak punya apa-apa. 





Alani menjemput Iqi pulang les. Hari ini nggak ada yang menanyakan tentang ayahnya lagi karena ia nggak bicara dengan mereka. Alani berusaha untuk ngasih tahu kalo mereka itu anak-anak yang nggak berpikir panjang. Lah Iqi juga kan anak-anak. Lani mengingatkan kalo Iqi adalah anaknya yang bijak dan pandai. Ia bisa berpikir bijak kalo ia mau. 


Farouq mengawasi keduanya dari dalam mobil di seberang jalan. 


Sampai rumah Farouq diinterogasi sama Neesa karena pulangnya telat. Ia bohong kalo habis dari kantor. Ternyata Neesa sudah nelpon kantor dan dikasih tahu kalo Farouq sudah pulang. Kalo langsung pulang maka ia akan  sampai rumah dalam waktu satu jam. Farouq lalu bilang kalo ia habis ketemu teman tapi  nggak ngasih tahu siapa nama temannya. Merasa terikat, Farouq membandingkan Neesa dengan Alani. Neesa menunjukkan kalo Fariuq bersamanya sekarang karena Alani nggak ikat. 





Alani yang sedang makan sampai keselek. Mungkin gegara diomongin sama tetangganya yang baru pindah. Maria menanyakan siapa tetangga barunya tapi Alani nggak ngasih tahu. Maria lalu ngasih tahu Iqi kalo ia dan ibunya akan bekerja sama sama Kerol. Iqi sangat senang dengarnya. Alani memberitahu kalo itu masih belum pasti. Mendadak Maria dapat pesan dari Zam kalo Kerol sudah menerima proposalnya. Makin senanglah si Iqi. 


Kerol datang ke kantor bersama Zam. Seperti yang Kerol minta sebelumnya, Alani berpura-pura nggak melihatnya. Kerol juga kaget tahu kalo ia akan bekerjasama sama Alani. Saat itu juga ia menyatakan kalo ia nggak mau menerima kontrak itu. Alani memberitahukannya ke Maria dan Maria memintanya untuk mengejar Kerol dan membuatnya menandatangani kontrak itu. 


Selanjutnya Alani menyerahkan kontrak itu ke Kerol dan memintanya untuk membacanya terlebih dahulu. Kalo ada yang mau dirubah  ia bisa memberitahunya. Kerol minta Alani untuk memanggilnya Encik Kerol. Ia mengambil kontrak itu dan bilang mau memikirkannya dulu. 





Neesa ke kantor Farouq. Ia cerita tentang pekerjaannya. Pamannya belum memberitahu posisinya di kantor. Ia ingin kembali mengisi posisi yang ia tinggalkan dulu tapi Maria nggak bisa memutuskan. Posisinya dulu telah digantikan orang lain. Neesa minta Farouq untuk bicara dengan Maria terkait hal itu. Farouq ragu Maria akan mendengarkannya setelah apa yang ia lakukan pada Alani dulu. 


Alani ke studionya Kerol dan membawakannya pizza. Pizzanya diambil tapi Alaninya nggak dibolehin masuk. Hari lainnya mereka harusnya satu lift tapi Kerol nggak mau sama Alani dan pergi sendiri. Hari lainnya lagi Alani bertemu dengan Kerol yang mau pergi. Ia menanyakan tentang kontraknya tapi Kerol bilang sedang nggak punya waktu untuk membacanya. Ia malah nyuruh Alani untuk nyari orang lain kalo nggak mau menunggunya. Padahal Kerol nggak sempat membaca kontrak itu karena sakit. Ia sampai minum obat pereda nyeri saat konser. Tapi ia merahasiakannya dan nggak mau ngasih tahu Alani yang sebenarnya. 





Malamnya Iqi nggak sengaja menabrak Kerol saat mau pergi sama ibunya. Kerol pun akhirnya tahu kalo anak Alani memang penggemarnya. Iqi minta Kerol untuk memberinya tandatangannya. Kerol minta ijin ke Alani apa boleh ngasih tandatangannya di kaos dan nyuruh Iqi untuk berterima kasih pada ibunya. 


Farouq beneran menemui Maria. Maria sendiri sudah tahu apa tujuannya dan terus terang nggak bisa. Farouq mengingatkan kalo 5 tahun sudah berlalu. Seharusnya Maria sudah bisa melupakannya. Maria memberitahu kalo wanita yang Farouq sukai dulu bukan Neesa tapi pemikirannya. Wanita korporat yang sukses dan disegani. Ia bisa bekerja dengan siapa saja. Dan Neesa dulu bergabung dengan perusahaan juga karena koneksi. Dan wanita yang Farouq tinggalkan dulu sudah terbang tinggi sekarang. Tinggal ia menikmati keb*d*hannya. Oops. 




Kerol bertemu dengan Alani yang memakai pakaian santai. Ia meminta maaf tentang apa yang ia katakan tentang anaknya dan Alani juga meminta maaf karena sudah dianggap stalker. Kerol juga memberitahu kalo ia sudah menandatangani kontraknya dan akan menyerahkannya besok. Alani senang banget dan minta diantar nanti malam. Ia juga akan ke kantor. Kerol tetap akan menyerahkannya besok karena manajernya akan mengoreksinya. 


Esok harinya Alani memamerkannya ke Maria. Ia mendapatkan kontrak itu. Maria menyuruhnya duduk dan memberitahu kalo Neesa akan kembali ke perusahaan di bawahnya. 




Farouq memandangi fotonya dengan Iqi 5 tahun lalu dan menyadari kalo sekarang anaknya sudah besar. Ibunya mendadak telpon. Ia mengeluhkan Farouq yang 5 tahun ini nggak pulang dan nggak menjawab telponnya. Dari situ juga Farouq tahu kalo Alani masih sering menjenguk orang tuanya. 


Sampai rumah Farouq membicarakannya dengan  Neesa. Neesa menuntut Farouq untuk memberitahu orang tuanya tentang dirinya. Farouq masih berat karena ibunya sakit. Orang tuanya bahkan belum tahu kalo ia sudah bercerai. Neesa malah fokus pada pekerjaan. Ia menanyakan hasil dari pertemuan Farouq dengan Maria. Maria nggak mau menerimanya. 





Malam-malam Alani pergi olahraga. Kebetulan Kerol juga ke sana. Mereka mengobrol dengan lebih santai. Kerol menanyakan suami Alani yang nggak pernah kelihatan. Alani nggak menjawab dan mengalihkan nanyain manajer Kerol. 


Setelah merasa lelah, Alani makan kue. Kerol pikir Alani nggak perlu olahraga kalo mau makan kue. Tapi bagi Alani justru karena mau makan kue makanya ia berolahraga. Orang selalu mengujur kita dari penampilan. Kalo kita gemuk katanya nggak bisa mengurus badan, tapi kalo kita kurus katanya sakit. Kerol rasa kita nggak perlu menghiraukan apa yang orang katakan. Kita sendiri  yang menentukan diri kita. Alani membenarkan. Tapi kita nggak hidup sendiri. Tahu rasanya saat ditinggalkan. Sunyi dan sakit. Kerol terdiam. Alani mau kembali ke apartemennya dan memberikan kuenya ke Kerol. Kerol yang tadinya nggak mau makan akhirnya memakannya juga setelah Alani nggak ada. 


Sebelum tidur Alani ke kamar Iqi dan menemukan gambarnya bersama Iqi dan Farouq. Ia nangis sambil minta maaf ke Iqi karena nggak bisa mengikat hati ayahnya sehingga memilih orang lain. 




Hari saat Farouq berangkat ke luar negeri, Alani menemuinya dengan mengajak Iqi. Bukan untuk menahannya tapi untuk mempertemukannya untuk terakhir kali. Ia janji akan menjaga Iqi seperti Farouq menjaga Iqi dan nggak akan membuatnya kurang suatu apapun. Sebelum berpisah Alani juga bilang kalo ia akan melupakan Farouq seperti Farouq membuangnya. Nggak akan ada tempat untuknya di hatinya meski hanya sebesar kuman. 


Farouq nggak bisa tidur teringat itu. Ia merindukan Alani sampai berhayal Alani datang menyapanya dan mau membuatkannya air. Neesa terbangun dan memprotesnya yang mengganggu tidurnya. 




Kerol melihat kembali kontraknya dan baru menyadari kalo produk yang dia iklankan berdiri di bawah perusahaan ibunya. Sementara itu Neesa yang kembali bekerja hari ini dapat kejutan kalo atasannya adalah Alani. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)