All content from VIU
Ringkas drama sebelumnya
Alani memberikan tugas pada Neesa dan menyindirnya yang sudah lama nggak bekerja. Neesa menanyakan kapan Alani masuk ke perusahaan dan menangkap kalo Alanilah yang menggantikan posisinya. Alani santai. Neesa mengambil tempatnya jadi wajar ia juga mengambil posisi Neesa. Terakhir Alani minta Neesa untuk berhenti memanggilnya kakak dan memanggilnya bos.
Kerol nggak mau mengambil pekerjaan itu. Padahal harusnya hari ini Zam mengantarkan kontrak itu ke perusahaan Alani. Ia minta Kerol untuk bersikap profesional. Kerol malah tertawa. Justru ibunya yang nggak profesional dengan menjadikannya modelnya. Zam mau menyelidikinya dulu apa Alani dan Maria yang memilihnya atau Sarah tapi Kerol sudah menegaskan kalo ia nggak mau mengambilnya. Titik.
Neesa menemui Maria dan menyesalkannya yang nggak memberitahunya kalo Alani menggantikan pekerjaannya. Maria tersenyum. Emangnya harus ia melapor ke Neesa? Emangnya ia kerja untuk Neesa? Neesa mengancam kalo ia bisa membuat Maria nggak naik pangkat. Maria menegaskan kalo ia naik pangkat dengan usahanya sendiri. Selain itu banyak perusahaan saingan pamannya yang menawarkan untuk merekrutnya. Ia bukan Neesa yang masuk kerja menggunakan koneksi dan memakai baju seksi kemana-mana.
Neesa ngamuk-ngamuk di toilet dan bertekad untuk membalas Alani dan Maria.
Maria ngasih tahu Alani tentang Kerol yang berubah pikiran. Ia nyuruh Alani untuk membujuk Kerol. Kalo perlu kasih sayang. Alani langsung nolak. Bisa-bisa dia yang selesai bukannya pekerjaannya. Sorenya Alani ke studio Kerol dan membawakannya pizza. Ia minta Kerol untuk menandatangani kontraknya. Ia memberitahu kalo produk itu sangat sesuai untuk Kerol. Kalo ia memakainya maka ia nggak perlu suntik perawatan lagi. Kerol membantah kalo ia pernah suntik. Wajahnya emang sudah seperti itu. Alani mendekat dan mengamati wajah Kerol sehingga membuatnya tersipu. Kerol menggombal kalo wajah Alani juga cantik.
Alani masuk. Ia menanyakan alasan kenapa Kerol bisa berubah pikiran padahal sebelumnya sudah setuju. Kerol memastikan kalo yang memilihnya adalah perusahan Alani dan bukannya perusahaan produk itu. Sebelumnya Alani sudah dikasih tahu Maria kalo klien nggak ingin Kerol tahu kalo mereka yang memilih Kerol. Mungkin karena mereka nggak ingin Kerol minta harga tinggi. Alani langsung membantah. Ia memberi tahu kalo mereka memilih Kerol karena Kerol populer dan nggak punya skandal. Terakhir Kerol menanyakan kalo ia menandatanganinya maka ia akan bekerja sama dengan perusahaan Alani atau perusahaan produk itu? Alani langsung menjawab kalo Kerol akan terikat dengan perusahaannya.
Akhirnya Kerol sudah mau menandatangani kontrak. Sudah pegang pulpen nih tinggal tandatangan doang tahu-tahu nggak jadi. Mau memikirkannya lagi katanya. Alani mengiyakan. Ia pamit. Kalo pizzanya habis bilang aja. Ia akan membelikannya lagi. Emang kerjanya nganterin pizza doang.
Di rumahnya Alani sudah seperti orang g*la. Ia marah-marah ke posternya Kerol. Demi mendapatkan tandatangannya, ia bahkan sampai mau menyebarkan video Kerol yang ia ambil di ruang gantinya. Iqi datang mengeluhkan ia yang nggak ketemu sama Kerol hari ini. Alani mengingatkan kalo Kerol itu artis. Ia sibuk. Ia menenangkan kalo mereka pasti akan ketemu karena tetanggaan. Alani jadi makin frustasi. Kalo ia menyebarkan video itu maka reputasinya akan rusak dan Iqi akan kecewa. Selain itu klien juga nggak akan memilihnya lagi dan menggantikannya dengan orang lain.
Farouq pulang dan langsung disambut sama keluhan Neesa saat di kantor tadi. Alani jadi bosnya sekarang. Semua karyawan juga melihatnya dengan tatapan aneh. Ia pikir Alani sudah ngasih tahu semua orang di kantor tentangnya. Farouq kaget Alani sudah jadi bos. Tapi ia nggak yakin kalo Alani seperti itu. Setahunya Alani bukan orang yang suka membicarakan keburukan orang lain. Neesa malah makin kesal. Dikiranya dia yang bohong?
Saat mau berangkat Iqi ketemu sama Kerol. Saking senangnya ia malah mau ikut Kerol dan nggak mau berangkat sekolah. Kerol memberitahu kalo dulu ia nggak pernah sekalipun bolos sekolah. Iqi jadi semangat mau berangkat sekolah. Alani pergi menjawab telpon. Kerol menanyakan ayahnya Iqi dan dikasih tahu kalo ayahnya nggak ada. Sedang di luar negeri. Ayahnya sudah meninggalkan ibunya. Kerol jadi merasa nggak enak sudah bertanya. Alani kembali. Ia minta Kerol untuk menghubunginya kalo sudah melihat kontraknya.
Di studionya Kerol membaca kembali kontraknya. Ih habis itu malah ngomongin soal Alani sama Zam. Kerol ngasih tahu Zam tentang Alani yang ditinggalkan suaminya ke luar negeri dan Zam ngasih tahu Kerol kalo kata Maria suaminya Alani selingkuh. Saat ini Kerol masih bilang nggak mungkin suka sama Alani yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Tapi kok dia senyum-senyum sendiri.
Farouq datang ke kantor Alani dan memperingatkannya agar nggak merundung Neesa karena cemburu. Ia sampai bilang ke orang-orang tentang Neesa. Alani hanya tersenyum. Ia memberitahu kalo ia orang yang profesional dan meremehkan Neesa yang masuk melalui orang dalam. Ia juga mengejek Farouq yang sudah lima tahun pergi tapi nggak merindukan anaknya sama sekali. Farouq mau mengatakan sesuatu tapi Alani memotongnya dan memintanya untuk pergi karena ia punya banyak pekerjaan.
Malamnya Alani berolahraga untuk mengalihkan kekesalannya. Kerol datang dan memanggilnya membuatnya terkejut dan hampir jatuh. Kerol sigap menangkapnya. Alani memujinya yang sudah seperti aktor film India. lah padahal Kerol mau berakting seperti film Korea, Han Jung-soo. Gwencana? Tertawa. Kerol lalu memberikan bingkisan untuk Iqi. Melihat mengingatkannya pada diri sendiri. Dulu ia juga ingin menjadi rockstar. Alani malah nangis. Selama ini nggak ada orang yang ingat sama anaknya selain dirinya. Kerol malah jadi bingung sendiri. Ia membujuk Alani agar nggak nangis. Alani semakin sedih dan pergi dari sana.
Keduanya bicara di luar. Alani membahas tentang Farouq yang nggak ingat sama sekali sama anaknya. Bahkan untuk sekedar basa-basi aja enggak. Kerol paham kalo Alani sedang membicarakan mantan suaminya. Ia tahu karena ia pernah ada di posisi Iqi. Ayahnya sudah meninggal. Alangkah baiknya kalo ibunya seperti Alani. Menjaga dan menyayangi anaknya seperti Alani sayang ke Iqi. Lah Alani malah makin sedih. Kerol nih mau membujuknya apa membuatnya nangis lagi? Kerol minta maaf dan minta Alani nggak nangis lagi. Tapi menurutnya nangisnya Alani lucu.
Alani akhirnya menghapus video Kerol yag ia ambil hari itu. Ia harap Kerol kembali ke jalan yang benar dan nggak tergoda dengan wanita tua. Mendadak ia ditelpon sama Kerol yang mendapatkan nomornya dari Zam. Kerol memberitahu kalo ia sudah menandatangani kontraknya. Alani senang sekali dan menanyakan apa yang mau Kerol makan. Ia akan memasak untuk nya.
Paginya sudah ada nasi lemak lengkap dengan air minum di depan Kerol. Ia memamerkannya ke Zam dan malah dimakan. Padahal tadinya hanya mau menciu aromanya saja. Kerol kecewa berat makanan yang dimasak Alani khusus untuknya malah dinikmati sama Zam. Ia aja sayang mau makannya.
Alani nyuruh asistennya untuk mengirim salinan kontrak ke studio Kerol. Neesa menyerahkan pekerjaannya ke Alani. Banyak yang typo. Alani menyuruhnya untuk mengerjakannya lagi.
Farouq akhirnya pulang ke rumah orang tuanya. Ayah dan ibunya menanyakan Alani dan Iqi. Sebenarnya Farouq mau memberitahu ayahnya tentang Alani. Ayahnya berpesan agar Farouq membujuk Alani kalo mereka bertengkar. Baginya Alani adalah dahan tempatnya bergantung. Saat ia sakit dulu ia sempat menutup toko. Beruntung ada uang dari Alani dari Farouq yang dikirim tiap bulan. Alani juga langsung datang saat ia dan ibunya sakit. Lah padahal Farouq nggak pernah kirim uang.
Setelah makan, Farouq minum kopi sama ayahnya. Aya cerita tentang Alani dan Iqi sambil tertawa. Farouq teringat saat masih tinggal bersama orang tuanya dulu. Ia sakit. Alani langsung berniat membuatkannya sup. Padahal ia sedang menyapi dan habis merawat ibunya yang sedang sakit. Saat itu ia menjanjikan akan segera membelikan rumah untuk Alani saat ia naik pangkat nanti. Di mana rumahnya maka di situ juga lah Alani tinggal. Tapi saat ia ketahuan selingkuh, ia malah mengusir Alani.
Ayah memanggilnya dan menyadarkannya dari lamunan. Ayah mau ke rumahnya. Farouq menahan dengan alasan kalo ia baru pindah. Ia masih ada pekerjaan dan saat sudah waktunya ia akan mengajak ayah dan ibu ke rumah.
Kerol mendekati Iqi yang sedang bermain diawasi sama pengasuhnya dan mengajaknya makan es krim. Iqi mau tapi nanya dulu ke ibunya. Rupanya Alani sedang sama Maria. Maria meledeknya kalo seseorang mendekatinya harus melewati anaknya dulu. Alani membantah dan mengatakan kalo ia hanya menganggap Kerol sebagai adik. Lagian masih ingusan juga.
Rupanya Kerol mentraktir Iqi makan es krim karena pingin diundang makan malam. Duduk dan makan bersama Alani dan Iqi membangkitkan rasa haru di hati Kerol. Sudah lama ia nggak merasakan makan bersama keluarga setelah ayahnya meninggal.
Seusai makan Alani mengantar Kerol sampai depan lift. Kerol memuji masakan Alani. Alani menawarkan akan memberikan resepnya biar bisa dimasakin sama pacarnya. Kerol bilang ia nggak punya pacar. Soalnya nggak dibolehin sama Zam. Alani bilang ia lihat gosip Kerol pacaran sama member girlband atau aktris. Nggak percaya kalo orang ganteng kayak Kerol nggak punya pacar. Kerol udah senyum duluan dibilang ganteng.
Farouq pulang dan dimarahin sama Neesa. Katanya dari KL ke kampung halaman hanya 2 jam. Lah dikira ke sana terus pulang nggak perlu ngobrol sama orang tua??? Kata Neesa ia stres karena pekerjaan. Padahal baru kerja beberapa hari tapi sudah stres. Neesa mengungkit kalo ia sudah cuti selama 5 tahun. Farouq menyalahkan Neesa sendiri yang nggak mau kerja saat di luar negeri dulu. Ia lalu mengalihkan dengan bilang kalo ia ingin ketemu sama Iqi. Neesa nggak setuju.
Farouq kembali menemui Alani di kantornya. Bukan tentang Neesa tapi ia ingin ketemu dengan Iqi. Ia juga berterima kasih pada ALani karena sudah menjaga orang tuanya. Ia ingin memperbaiki keadaan dan menebus kesalahan yang sudah ia buat. Alani menekankan kalo menebus kesalahan ke Iqi, bukan padanya.
Pagi ini Kerol senyum mulu. Zam bilang Kerol seperti sedang mabuk cinta. Ibunya menelpon. Ia senang Kerol mau bekerjasama dengan perusahannya. Tahu kalo itu ulah ibunya, Kerol langsung bilang kalo ia nggak mau mengambil pekerjaan itu. Zam memperingatkan kalo Kerol sudah tandatangan kontrak. Kalo ia membatalkannya maka ia harus membayar denda.
Sampai rumah Farouq dikejutkan dengan kabar kehamilan Neesa. Keduanya sangat bahagia dengan hal itu.
Di rumahnya Iqi juga sangat bahagia dengar pembicaraan ibunya dengan Maria kalo ayahnya akan menemuinya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊