All content from VIU
Ringkas drama sebelumnya
Alani memberikan berkas perceraian untuk ditandatangani. Ia hanya menginginkan hak asuh atas Iqi. Ia juga nggak akan menuntutnya memberikan uang satusen pun. Farouq nggak keberatan. Ia sesumbar kalo ia bisa membuat anak sebanyak apapun yang ia inginkan. Sebaliknya ia meragukan Alani yang nggak bekerja dan berpenghasilan. Bagaimana ia nggak membutuhkan uangnya. Alani mengingatkan kalo ia anak yatim piatu. Dari kecil ia selalu memperjuangkan hidupnya sendiri. Rezekinya nggak bergantung pada Farouq.
Farouq meminta Alani untuk nggak memberitahu orang tuanya tentang perceraian mereka. Setelah ini ia akan ke luar negeri bersama dengan Neesa. Sepulangnya dari sana ia sendiri yang akan memberitahu orang tuanya. Alani setuju dan memberikan pulpen ke Farouq. Farouq menandatanganinya dan merasa kalo Alani akan menyesalinya nanti.
Di saat yang sama Kerol juga menandatangani kontrak dengan Zam. Ia bertekad meneruskan impian ayahnya. Zam memperingatkan kalo yang terpentig adalah no affair, no drugs. Kerol paham.
Karena nggak mau kehilangan Iqi, Alani berniat untuk mencari kerja. Ia masih tinggal di rumah Maria. Maria memberitahu kalo di kantornya ada satu posisi kosong. Neesa keluar dan ikut Farouq ke luar negeri. Neesa sudah merampas hidup Alani. Bagaimana kalo Alani merampas hidupnya. Pekerjaannya, kebebasannya, gajinya.
Alani mulai bekerja. Ia masuk ke ruang rapat dengan memakai heels. Oops ia sampai terjatuh karena nggak terbiasa. Sementara itu Kerol juga mulai rekaman. Ia juga mencoba beberapa baju dan mencari style yang tepat.
5 tahun berlalu. Alani semakin sibuk dengan pekerjaannya. Sampai nggak sempat makan. Iqi menodongkan gitar ke kepalanya dan memberitahu kalo it`s Kerol time. Kita kasih pecah. Alani segera menyudahi pekerjaannya dan mulai makan. Selesai makan mereka nyanyi seakan sedang konser. Maria datang membawakan pizza dan ikut bergabung.
Setelah Iqi tidur, Maria memberitahu kalo Farouq akan kembali. Katanya hanya dua tahun tapi nyatanya 5 tahun. Alani sendiri nggak peduli karena ia sudah move on. Maria tahu itu dari Neesa yang ingin kembali ke perusahaan.
Kerol kerap tidur di studio. Ia nggak mau pulang. Rumahnya jauh. Zam mengusulkan untuk mencari rumah yang dekat. Tapi bukan itu yang Kerol pikirkan. Ia merasa kosong.
Farouq mau berangkat kerja tapi bajunya nggak disetrika sama Neesa. Giliran ngambilin minum malah kemanisan.
Alani merasa frustasi dengan kembalinya Neesa ke perusahaan. Ia takut kalo ia harus kehilangan pekerjaannya. Maria menenangkan kalo Neesa akan menjadi bawahannya. Selain itu selama 5 tahun di luar negeri ia hanya menjadi ibu rumah tangga dan nggak bekerja. Kalo ia jadi Lani, ia akan menginjaknya sepuasnya. Lani sendiri kalo bisa nggak ingin melihat wajahnya.
Iqi melihat temannya dijemput sama ayahnya sedangkan ia hanya dijemput sama ibunya. Ia yang merindukan ayahnya sampai nanya ke Lani, kapan ayahnya akan kembali? Apa ayahnya nggak ingin melihatnya? Alani sendiri bingung mau jawabnya.
Farouq sendiri sedang bekerja. Neesa datang dan membuatnya terganggu. Padahal hanya datang sebentar. Neesa memberitahu kalo ia sudah bicara dengan pamannya terkait akan kembali bekerja. Ia sangat bersemangat untuk bekerja kembali. Entah siapa yang akan menjadi atasannya nanti.
Zam membawa Kerol ke apartemennya. Di sana ada banyak orang yang akan membuat Kerol nggak merasa kosong lagi. Secara kebetulan Kerol melihat Iqi yang sedang gitaran sambil mengucapkan tagline-nya. Justru itu membuat Kerol merasa kalo tinggal di sana akan menarik. Ia lalu berpapasan dengan Lani yang memanggil Iqi. Meski saling membelakangi ia merasa kalo suara Lani terasa nggak asing.
Malamnya Lani berusaha bicara dengan Iqi tentang ayahnya. Ternyata Iqi sudah tahu tentang perpisahan ayah dan ibunya. Itu seperti drama tv yang mereka tonton. Apa ayahnya nggak menyayanginya? Ia hanya ingin ketemu. Lani menenangkan kalo mereka akan ketemu. Tapi untuk kapannya ia nggak tahu. Lani lalu melihat poster Kerol. Ia baru saja merilis lagu baru. Untuk membuat Iqi senang, ia menjanjikan akan mendapatkan merchandise.
Esoknya ia ke tempat acara tapi merchandise-nya sudah habis. Nanti malam Kerol akan melakukan mini konser. Ia ke sana dan bertemu dengan Zam. Ia menanyakan ruangan Kerol dan mau minta tanda tangan. Zam melarangnya untuk ke sana karena hanya staf yang boleh ke sana. Lani melihat kalo Zam juga staf dan memintanya untuk mintain tandatangannya Kerol. Zam sibuk dan menolak. Lani ke sana diam-diam. Ia bahkan menyalakan video ponselnya untuk merekam Kerol.
Nggak nyangka saat pintu terbuka ia melihat Kerol sedang dipeluk sama ibunya. Ia nggak tahu kalo itu ibunya. Diteriaki stalker ia pun kabur dari sana. Zam mengejarnya dan nggak berhasil menangkapnya. Lani sembunyi. Ia berencana untuk memalsukan tandatangan Kerol. Ia yakin kalo Iqi juga nggak mungkin tahu kalo ia membuat tandatangan itu.
Kerol kesal karena stalker tadi nggak ketemu. Ia bahkan sampai ganti baju di mobil gegara takut ada yang ngintip lagi. Neesa dan Farouq juga ternyata ada di sana. Neesa mengajak Farouq nonton konser. Lani yang mau lewat malah sembunyi saat melihat mereka. Dia masuk ke mobil Kerol karena nggak mau lihat Neesa dan Farouq. Kerol kaget lihat ada orang asing yang masuk ke mobilnya.
Lani turun dari mobil setelah keadaan aman. Kerol nggak terima Lani pergi begitu saja.Ia turun dan menarik Lani. Ia juga menyebutnya stalker. Lani menekankan kalo ia bukan stalker tapi Kerol nggak percaya. Ia juga bukan penggemarnya. Anak ingusan. Saat Kerol masih pakai popok ia sudah sekolah. Kerol hendak mengejar Lani tapi Zam menahannya karena sudah hampir waktunya untuk tampil.
Iqi di rumah bersama dengan Maria. Ia nggak sabar ingin melihat merchandise Kerol. Maria penasaran alasan Iqi suka dengan Kerol. Saat itu ia dan ibunya sedang makan di luar. Ia melihat wawancara Kerol. Ia menjadi penyanyi karena ia sayang pada almarhum ayahnya. Maria melarang Iqi memberitahu ibunya alasannya menjadi penggemar Kerol. Iqi menanyakan alasannya tapi Maria nggak mau ngasih tahu. Iqi lalu bertanya pada Maria tentang ayahnya. Ia sangat merindukannya dan ingin bertemu.
Zam menunjukkan berita tentang Kerol yang terlibat skandal. Saat ia dan Lani di parkiran ada wartawan di sana dan mengambil gambar. Kerol melihat foto Lani dan merasa nggak asing. Tapi ia nggak tahu siapa.
Farouq melihat banyak piring kotor di bak cuci piring. Di depannya ada banyak mainan Iqi dan fotonya semasa bayi. Rupanya Neesa mengosongkan kamar Iqi karena mau menjadikannya sebagai ruang kerja. Toh ia juga nggak akan memberi ijin kalo Farouq mau membawa Iqi kembali ke rumah itu.
Lani menunjukkan gelas yang bertandatangan Kerol. Iqi tampak senang di depan ibunya. Ia tahu kalo itu palsu. Ia malah kasihan ke ibunya karena berpikir ibunya kena tipu.
Maria melihat berita itu dan menunjukkannya ke Lani. Awalnya Lani nggak mengakuinya. Ia lalu menceritakan semuanya ke Maria. Maria malah melihat kalo Lani yang belum bisa move on lantaran ia sembunyii saat melihat mereka. Ia menyarankan agar Lani melupakan cerita lama dan menggantinya dengan cerita baru. Look around.
Sesuai saran Maria, Lani melihat sekitar sambil menunggu kopi pesanannya. Kopinya sudah datang tapi ia nggak meihatnya. Lah kopinya malah diambil sama Kerol.
Keduanya kembali bertemu saat Kerol pindahan ke apartemen yang sama sama Lani tinggal.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊