Sinopsis Seadanya Kita Episode 2

Anysti
0

All content from VIU








Ringkas drama sebelumnya


Alani dan Kerol sama-sama berjalan di bawah hujan. Keduanya mengalami luka yang sama-sama dalam. Saat melihat Neesa di rumahnya bersama dengan suaminya dan hanya memakai handuk membuatnya sangat marah. Ia membentak Neesa dan menarik rambutnya. Ia mengusirnya meski belum pakai baju. Ia sama sekali nggak pedulu. Dan yang membuat lebih terkejut lagi, Farouq membela Neesa dan menekankan kalo ini rumahnya. Ia yang menentukan siapa yang akan keluar. Seketika Alani terdiam. Ia memutuskan untuk keluar dari sana. 


Farouq menelpon Maria dan menanyakan keberadaan Alani. Maria tahunya Alani ke rumah untuk merayakan ulang tahun Farouq. Farouq memberitahu kalo mereka bertengkar tapi nggak berani ngasih tahu apa masalahnya. Karena Maria nggak ngasih tahu dan hanya memarahinya akhirnya ia menutup telponnya. Neesa sudah memakai pakaiannya dan meninggalkan Farouq. 


Malam itu Alani duduk bersebelahan dengan Kerol di depan toko. Kerol mendadak batuk. Alani mengambil payung dari dalam tasnya dan memberikannya pada Kerol. Kerol nggak enak terimanya sedangkan Alani juga pasti membutuhkannya. Alani mengaku nggak papa. Ia pun berjalan meninggalkan Kerol. Kerol membuka payung Alani dan menghampiri Alani yang kesakitan berjalan menggunakan sepatu hak. Kakinya... Alani mengaku nggak papa. Sakit di kaki itu bukan apa-apa. Lebihsakit sakit di hatinya. 




Farouq mengejar Neesa. Keduanya bertengkar. Neesa marah karena berpikir Farouq nggak akan meninggalkan Alani karena Alani bergantung padanya. Nggak seperti dirinya yang  mandiri. Farouq membenarkan kalo ia nggak membutuhkan Neesa tapi ia menginginkannya. Ia menenangkan dan menjanjikan kalo ia akan membujuk Alani. Ia minta Neesa untuk memberikannya. 


Ternyata Alani ada di sana dan mendengarkan semuanya. Keduanya bicara di rumah. Alani menolak saat  Farouq memberinya handuk sehingga membuatnya marah. Ia mengungkit kalo selama ini ia sudah memberikan semua pada Iqi dan Alani untuk membahagiakannya. Tapi ia juga ingin bahagia. Dan bahagianya sama Neesa. Alani nggak habis pikir. Lalu bagaimana dengan kebahagiannya? Farouq seakan nggak peduli. Baginya kebahagiaan Alani adalah tanggung jawab Alani sendiri. 


Air mata Alani jatuh. Ia nyuruh Farouq untuk memilih antara ia dan anak atau Neesa. Farouq pilih keduanya. Ia tahu ia mampu. Ia ngak akan membuang Alani dan minta Alani untuk tetap bersamanya. Alani nangis. 




Paginya Alani ke rumahnya Maria sambil bawa koper. Penampilannya kembali ke biasanya. Dia nangis dan memberitahu kalo Farouq memilih Neesa alih-alih dirinya dan Iqi. Ia merasa takut karena merasa nggak bisa hidup tanpa Farouq. 


Selanjutnya di kantor Maria menegur Neesa. Neesa mengklaim Maria yang nggak profesional. Nggak bisa memisahkan masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Ih padahal Neesa masuk ke perusahaan melalui koneksi. Ia menampar Neesa dan menantangnya untuk ngadu ke pamannya. Biar pamannya tanya padanya dan ia akan menjelaskan alasannya. Neesa nggak berani membantah dan pergi. 




Kerol bekerja di kafe. Ibunya datang hendak menemuinya. Ia mengabaikannya tapi ibunya nggak mau pergi. Ia marah karena ibunya datang hanya untuk mencabut nyawa ayahnya. Ia bukan malaikat  maut. Ibunya mengaku hanya ingin anaknya kembali. Kerol mengungkit kalo ibunya yang membuangnya dan nggak menginginkannya. Ibu menekankan kalo ia masih muda saat itu. Ia nggak bisa hanya hidup dengan cinta. Kerol merasa kalo ibunya memang ingin bebas. Sekarang ia bebas. Suaminya sudah meninggal. 


Ibu mengajak Kerol untuk ke luar negeri bersama dirinya. Kerol menolak karena rumahnya di sana. Ia akan menanggung semua hutang ayahnya dan minta ibunya untuk pergi saja. Ibu berpikir kalo Kerol butuh waktu dan meninggalkannya. Sebelum benar-benar pergi, ia hendak menepuk bahu Kerol tapi nggak ia lakukan. 




Sementara itu Alani masih di rumahnya Maria. Pikirannya masih kacau tapi tiba-tiba orang tuanya Farouq menelpon. Mereka menanyakan Farouq yang nggak menjawab panggilan mereka. Mereka ingin mengucapkan selamat ulang tahun sama Farouq. Alani yang nggak bisa ngasih tahu yang sebenarnya pada ibunya Farouq yang habis operasi jantung akhinya bohong kalo Farouq sedang dinas ke luar. 


Maria kesal dengarnya. Ia merebut ponsel Alani dan mau ngasih tahu yang sebenarnya tapi malah sudah mati. Ia lalu menyusul Alani ke kamar. Alasan Alani nggak bisa ngasih tahu orang tuanya Farouq selain masalah kesehatan adalah karena ia nggak mau kehilangan orang tua. Selama ini ia nggak punya siapapun lagi dan hanya mereka yang ia punya. Maria minta Alani untuk nggak berpikiran lemah. Anaknya aja nggak peduli, kenapa Alani peduli. Selama 3 hari ini juga dia nggak mencari Alani. 




Farouq bicara ke Neesa kalo ia ingin membujuk Alani agar mau menerimanya. Ih g*la. Dia menginginkan Neesa menjadi istrinya tapi nggak mau melepaskan Alani. Alasannya karena Alani nggak bisa hidup tanpanya. Selama ini Alani nggak bekerja. Neesa menolak. Ia ingin hidup dengan Farouq, tanpa Alani. Selain itu nggak ada wanita di dunia ini yang mau dimadu. Orang tuanya juga nggak akan menyetujuinya. 


Setali tiga uang, Alani juga nggak mau berpisah dengan Farouq. Alasannya karena anak. Iqi membutuhkan ayahnya. Maria nggak setuju. Setelah apa yang sudah Farouq lakukan? Dia selingkuh dengan adik angkatnya? 






Iqi dan Alani sudah sampai di rumah saat Farouq pulang. Alani bahkan menyiapkan makanan untuknya. Farouq meminta maaf pada Alani. Alani menyudahi dan menyuruhnya makan sementara ia menemani Iqi. 


Neesa menelpon Farouq saat mau tidur dan mendesaknya untuk segera ngomong sama Alani. Farouq merasa berat karena memikirkan nasib Iqi. 


Keduanya bicara setelah Iqi tidur. Farouq minta maaf karena sudah jatuh cinta lagi. Ia minta agar Alani nggak memberitahu orang tuanya karena kesehatan ibunya. Dan tentang Neesa, ia nggak mau dimadu. Ia akan mencoba membujuknya. Alani tertawa. Ia masih istri Farouq. Ia mencoba untuk taat. Saat suaminya menyuruhnya pulang maka ia akan pulang. Tapi Neesa, wanita yang bahkan belum menjadi istri Farouq sudah berani mengaturnya dan Farouq mendengarkannya. Seketika hilang sudah rasa hormat Alani sama suaminya. 





Maria kembali menegur Neesa. Dengan apa yang ia lakukan ia sudah kehilangan kakak, teman dan harga dirinya. Neesa merasa nggak masalah karena itu untuk mendapatkan laki-laki yang ia inginkan. 


Farouq menjatuhkan talak satu pada Alani. Alani nangis. Farouq kembali menemuinya. Ia ingin Alani berubah pikiran. Ia nggak perlu meninggalkan rumah sementara Neesa akan ia carikan rumah lain. Alani tertawa. Ia mengingatkan kalo ia adalah ibu dari anaknya. Ia sudah selingkuh sama Neesa dan sekarang ia ingin menipunya? Alani tetap ingin pergi. Farouq kembali menahannya. Nggak ada orang yang mau menanggung anak yatim seperti Alani kecuali dirinya. Siapa yang akan menafkahinya. Alani mengingatkan kalo sebelumnya Farouq janji akan mencintainya sampai mati. Janji itu aja nggak bisa ia tepati dan sekarang mau membuat janji lain??? Alani pergi. 


Neesa menemui Farouq di kantornya setelah mendengar kalo Farouq sudah menjatuhkan talak. Farouq kembali merasa ragu. Ia memikirkan kehidupan Iqi nantinya. Lani nggak pernah bekerja. Bagimana kehidupan mereka nantinya? Neesa menekankan kalo Alani yang menginginkan anak. Kalo Farouq memikirkan Iqi berarti Alani yang menang karena sudah mengikat Farouq. Ia menenangkan kalo ia nggak akan seperti Alani. Ia nggak akan mengikatnya. Ia nyuruh Farouq untuk memilih antara dirinya atau Alani. 




Farouq yang terbiasa dengan Alani sampai membayangkan Alani hadir dan membantu mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia lalu menyadari kalo Alani  sudah nggak ada. Ia nggak ngerti, selama ini Alani yang bergantung padanya atau ia yang bergantung pada Alani. Sementara itu Alani masih terpuruk dan mengurung diri di kamar. Ia merasa sudah kehilangan semuanya. Suami dan orang tua. Maria mengingatkan  kalo Alani masih puya Iqi. Anaknya yang tengah tidur sendirian di kamar sebelah. Ia ngasih tahu kalo saat  Iqi bangun tadi orang yang  dicari bukan ayahnya tapi Alani, ibunya. 


Paginya Farouq melihat nggak ada apa-apa di meja makan. Meski begitu ia yakin kalo Alani akan kembali. Menurutnya Alani nggak bisa hidup tanpa dirinya. Neesa datang membawa makanan. Farouq seperti kecewa karena yang datang bukan Alani. Neesa memintanya untuk nggak mikirin Alani mulu dan fokus pada karirnya. Farouq berencana untuk mengambil tawaran bosnya untuk pindah ke New York. Neesa tertarik untuk ikut. Farouq juga berpikir untuk mengajak Iqi. Wajah Neesa seketika berubah tak suka. 




Seseorang menemui Kerol yang sedang bekerja di kafe dan menawarinya untuk bergabung di industri musik. Orang itu kenal ayah  Kerol dan pernah mendengar rekaman duet Kerol dengan ayahnya. Ia akan membuat Kerol kaya sehingga bisa membayar hutang ayahnya. Kerol menolak. Hutang ayahnya nggak ada hubungannya dengan orang itu. Orang itu memberikan kartu namanya pada Kerol dan memintanya untuk memikirkannya dulu. 






Alani dapat telpon dari sekolah Iqi kalo dia dijemput sama ayahnya. Alani lalu ke rumah untuk mengambil Iqi. Farouq menahannya dan berpikir kalo Iqi lebih baik ikut dengannya karena Alani nggak bekerja. Selain itu ia akan membawanya ke luar negeri dan Neesa yang akan menjadi  ibunya. Alani nggak mau. Ia mengancam akan menuntut Farouq kalo sampai  melakukannya. Nanti orang tuanya akan tahu dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Farouq nggak bisa apa-apa dan membiarkan Alani membawa Iqi pergi. 


Neesa akhirnya berhenti bekerja. Ia marah pada Maria yang menurutnya sudah menyebarkan berita tentangnya. Ia juga menyindir Maria yang nggak pernah jatuh cinta. Maria membenarkan. Kita nggak pernah tahu kapan cinta akan datang dan pergi. Ia mengingatkan kalo dulu Neesa selalu memandang rendah Alani yang menjadi ibu rumah tangga dan melakukan pekerjaan rumah. Tapi sekarang Neesa sendiri yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Dikiranya Farouq nggak akan muak padanya??? 


Sampai rumah Neesa bilang ke Farouq untuk nggak membawa Iqi ikut dengan mereka ke New York. Ia masih ingin berkarir dan nggak mau punya anak dulu. Ia juga bilang kalo Alani lah yang menginginkan anak jadi biar Alani saja yang mengurus Iqi. Ia janji kalo saatnya sudah tepat nanti ia akan memberinya banyak anak. 






Kerol pulang dan melihat barang-barangnya ada di luar. Rupanya pemilik rumah yang mengeluarkannya karena Kerol belum membayar sewa selama 3 bulan. Padahal sebelumnya Kerol sudah meminta kelonggaran karena mau membayar hutang ayahnya. Akhirnya ia ke studio Zam dan bertemu dengannya paginya. Ia menerima tawaran Zam. Ia ingin banyak uang. Ia akan menyanyikan apa yang Zam ingin. Dangdut, pop, nasyid, ia akan menyanyikan semuanya. 


Sementara itu Alani yang nggak mau kehilangan Iqi memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ia bersebelahan dengan Kerol saat di halte. Tanpa sengaja ia meninggalkan berkasnya saat mobilnya sudah datang. Kerol yang sedang telponan dengan Zam melihatnya dan mengejarnya untuk mengembalikannya. 


Alani ke rumah dan menemui Farouq. Ia memberikan berkas tadi untuk Farouq. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)