Sinopsis Please Feel at Ease Mr. Ling episode 2

Anysti
0


All content from Youku 





Ringkas drama sebelumnya


Anxin nakut-nakutin Ling Yue,,,eh Xiaoba kalo tengah malam nanti pas dia tidur para kecoa itu akan merangkak menuju sofa. Dan setelah ia kembali ke kamarnya dia cekikikan puas lihat Xiaoba ketakutan. 


Malamnya Xiaoba beneran nggak bisa tidur. Takutnya kecoa beneran datang kepadanya. Sementara itu Anxin sedang mencari pestisida dan menemukan kalo apa yang Xiaoba katakan benar kalo seekor kecoa akan menghasilkan 84 larva.







Paginya Anxin melihat kalo Xiaoba nggak bisa tidur semalaman. Akhirnya ia mengakui kalo dia cuman nakut-nakutin dia doang. Ia menjanjikan akan membelikannya pestisida biar Xiaoba nggak jadi tambah g*la. 


Mereka berdua pergi bersama karena Xiaoba nggak mau ditinggal sendirian. Anxin memilih pestisida yang paling murah tapi Xiaoba malah milih yanh paling mahal. Anxin mencoba untuk mempengaruhinya kalo yang Xiaoba pilih itu kemasannya doang yanh bagus. Isinya sama aja. Lah, Xiaoba malah nyuruh Anxin untuk membeli keduanya. 


Akhirnya Anxin menuruti Xiaoba membeli pestisida yang paling mahal. Sesampainya di rumah ia menyemprotkan pestisida itu ke semua sudut rumah. 


Xiaoba yang tersinggung dengar Anxin menyebutnya pengecut mengerjainya dengan meminjam ponselnya lalu ngasih banyak kecoa di dalamnya. Dan 5 detik kemudian itu sukses membuat Anxin ketakutan. Ia menunjukkan kalo Anxin juga pengecut. 


Anxin minta ponselnya dikembalikan seperti semula. Sambil senyum Xiaoba ngasih tahu kalo itu kode otomatis dan akan hilang setelah 30 menit. Anxin memperingatkan kalo ia akan bekerja penuh hari ini dan minta Xiaoba agar nggak membuat masalah. 



Di kantor para karyawan bergosip kalo Ling Yue sudah meninggal. Perusahaan belum mumpublish kabar itu karena khawatir akan berpengaruh pada saham. Kabar itu bahkan terus beredar luas. Bahkan dikatakan kalo Ling Group diam-diam telah menyiapkan pemakaman. 


Di rumah Ling Yue juga melihat berita yang sama sampai keselek. Sekretarisnya mengonfirmasi berita tersebut sebagai rumor palsu dan akan menggunakan hukum untuk menanggapinya. Ia juga meminta orang-orang di media untuk berhenti membuat tebakan liar. 





Anxin yang pulang melihat seekor kucing yang sedang kelaparan dan memberinya daging dari burger nya. Habis itu dia melihat brosur anjing hilang dan jadi punya ide untuk melakukan hal yang sama pada Xiaoba. 


Sesampainya di rumah ia mengambil foto Xiaoba sebanyak-banyaknya dan menyampaikan rencananya pada Xiaoba. Biar keluarnya bida menemukannya. Eh, Xiaoba malah merebut ponselnya dan mau menghapusnya. Anxin berusaha untuk merebutnya kembali dan membuat posisi mereka jadi sangat dekat. 


Akhirnya Anxin menjauh dan membiarkan Xiaoba menghapus semuanya. Hal itu malah membuatnya curiga. Jangan-jangan Xiaoba adalah penjahat yang sedang dicari dan bersembunyi di rumahnya. 


Xiaoba menanggapinya dengan santai. Kalo dia penjahat maka ia akan menjaga Anxin, secara dia sendirian dan menarik. Anxin jadi takut dan melarang Xiaoba untuk melakukannya karena ia masih berhutang padanya. Ia menenangkan kalo ia akan mengembalikannya nggak peduli dimanapun Xiaoba berada. 







Ia lalu mau mengambil foto Xiaoba lagi tapi mendadak lampu mati. Anxin merasa takut dan minta Xiaoba mendekat. Xiaoba nyuruh Anxin untuk menyalakan senter ponselnya. Heran, secara ia sudah membayar tagihan listrik. Ternyata sedang ada pemadam listrik untuk pemeliharaan. 


Xiaoba melihat gelang Anxin dan mengatakan kalo hilangnya sangat jelek. Kenapa Anxin selalu memakai sesuatu yang jelek? Anxin menggenggam tangannya dan memberitahu kalo itu pemberian kakaknya untuk menghalangi mimpi buruk. Tapi menurut Xiaoba itu hanya untuk mengelabui anak kecil.


Anxin melarangnya untuk ngomong kalo nggak ngerti. Kakaknya adalah keluarga terdekatnya. Ia teringat saat menerima gelang itu. Kakaknya bilang kalo gelang cantik itu akan menyaring mimpi buruk dan memakannya. 


Xiaoba menutup senter ponsel pakai gelas lalu menceritakan sebuah cerita untuk Anxin. Di masa lalu, ada seorang raja tua. Dia ingin mencari ahli waris. Karena itu, dia memanggil ketiga putranya kepadanya dan berkata ... aku sudah tua. Aku akan menurunkan tahta untukmu. Kalian bertiga harus bertempur dan memutuskan pewaris. Setelah itu dimulai, pangeran ketiga membuang pedangnya terlebih dahulu. Dia berkata ... di antara dua saudara laki-lakinya, Aku yang paling lemah Dan Aku nggak memiliki kemampuan untuk mewarisi negara ini. Aku memilih untuk menyerah.


Sekarang ... hanya pangeran pertama dan kedua yang tersisa. Sepanjang pertarungan mereka, pedang pangeran kedua sudah menyentuh leher pangeran pertama. Namun, dia ragu-ragu. Pada saat itu ... pangeran pertama memanfaatkan pangeran kedua. Dan kemudian pangeran pertama menang. 


Anxin heran karena Raja hanya melihat putranya saling membunuh dan bahkan nggak peduli dengan kehidupan putra keduanya. Xiaoba pikir Raja nggak menyukai putra kedua karena kelahirannya adalah sebuah kesalahan. Dia anak angkat. Anxin memberitahu kalo ia juga diadopsi. 


Xiaoba sempat terdiam karena merasa kalo mereka senasib tapi habis itu Anxin malah bilang kalo dia bercanda. Ia menyudahi dan mau kembali ke kamarnya. Xiaoba menarik tangannya dan memberikan ponselnya sambil berpesan agar Anxin memanggilnya kalo butuh sesuatu. Anxin meremehkan, pun kalo butuh bantuan, Nggak ada yang bisa Xiaoba lakukan dengan kaki seperti itu. 




Beberapa orang menemui ayah Ling dan mendesaknya untuk segera mencari pengganti Ling Yue. Ayah menanggapinya dengan bijak. Pun hidup dan mati anaknya masih belum pasti rapi mereka sudah mulai membentuk aliansi? Ia menyudahi dan nyuruh mereka untuk pergi karena ia lelah. 


Selepas mereka pergi, ayah teringat masa kecil Ling Yue. Gimana dulu Ling Fang merebut mainannya. Dan saat Ling Yue pingsan saat sedang makan bersama. 




Pagi-pagi saat Anxin bangun tidur dan ke kamar mandi. Dia kaget lihat sikat giginya nggak ada. Kata Xiaoba, sikat giginya jatuh ke toilet. Anxin marah dan melarangnya menyentuh barang-barangnya. Ling Yue menawarkan akan mengambilnya kembali dan Anxin kembali marah. 


Mendadak Youyou nelpon. Anxin melarang Xiaoba bicara sementara ia menjawab telpon. Youyou yang sedang berlibur cerita kalo ia ketemu sama Mike. Dia jauh lebih tampan dari pada di TV. Youyou berencana untuk kembali beberapa hari lagi dan mau tinggal di rumahnya Anxin karena ia nggak mau pulang. Orang tuanya akan mendesaknya untuk menikah kalo ia pulang. 


Anxin melarang. Ia berbohong kalo perusahaan mengadakan sesi pelatihan dan memilihnya. Ia akan berkereta api ke luar kota selama beberapa hari. Youyou mau mengerti dan akan kembali bermain-main selama beberapa hari lagi. Ia pun menutup telponnya. 


Xiaoba menyindir kalo Anxin pandai membuat cerita, omong kosongnya cukup lucu. Ia lalu mengingatkan Anxin untuk membelikannya kursi roda yang diimpor dari Jerman. Ia mengungkit kalo Anxin akan menerima uang. Anxin kaget. Dari mana tahunya? Xiaoba mengingatkan kalo Anxin selalu bilang akan dibayar tiap hari Rabu. 




Anxin yang mau berangkat kerja merasa kalo kelopak mata kanannya berkedut. Ia lalu mengirimkan paket untuk seorang kakek dari cucunya. Paket itu senang melihat gambar Anxin pada kotak paketnya. Anxin senang dengarnya. Ia lalu pamit. 


Selanjutnya saat mengantarkan Paket, secara nggak sengaja Anxin ketemu dengan teman lamanya. Ada Xin Er juga. Salah satu dari mereka yang bernama Nancy sinis banget sama Anxin. Ia mengungkit masa lalu Anxin yang dulunya satu sekolah dengannya. Ia juga mengungkapkan kalo Anxin adalah putri angkat yang ditinggalkan oleh keluarga Gu.


Xin Er menyudahi dan meminta Nancy untuk berhenti bicara. Ia lalu ngasih sebuah kartu nama ke Anxin dan menyuruh Anxin untuk bekerja di sana. Anxin menolak dengan alasan kalo pekerjaannya sekarang sudah cukup bagus. 


Nancy mendekat dan menghina Anxin. Ia bahkan bilang kalo Anxin nggak berpendidikan. Seorang pelayan lewat dengan membawa minuman. Anxin mengambil satu gelas dan sambil senyum ke Xin Er ia menyiramkannya ke muka Nancy. Orang-orang seperti aku tanpa asuhan apa pun nggak akan tahu tindakan apa yang akan Aku ambil. Ia lalu pergi setelah mengatakannya. 


Setelahnya Xin Er menghampiri Nancy dan membatalkan investasi untuk proyek pacarnya. 





Di rumah Xiaoba menyalakan keran tapi airnya malah nggak mau dimatikan. Akhirnya ia mengikatnya dengan handuk lalu tidur. Tanpa ia sadari airnya kembali keluar hingga meleber kemana-mana. Dalam tidurnya Xiaoba memimpikan masa kecilnya. Ling Fang, kakaknya menuduhnya mengadukan ke ayah dan terus mendorongnya. Akhirnya Ling Yue jatuh dan tenggelam. 


Suara gemericik air akhirnya berhasil membangunkan Xiaoba. Melihat air ada di sekitarnya membuatnya takut. Kenangan saat ia tenggelam kembali melintas. 


Di bawah Anxin barusan sampai. Mata kirinya kedutan dan ia mengartikannya sebagai pertanda kekayaan. 






Sesampainya di rumah dia kaget lihat rumahnya kebanjiran. Ia marah-marah ke Xiaoba. Tapi saat melihat Xiaoba gemetaran malah membuatnya khawatir. Ia menghampirinya dan menyimpulkan kalo Xiaoba takut air. Ia lalu pergi dan kembali dengan membawa headphone dan memakaikannya ke Xiaoba. Untuk sesaat Xiaoba bisa sedikit tenang setelah mendengarkan lagu di dalamnya. 


Anxin lalu membawa kotak perkakas dan memperbaiki keran. Wajahnya sampai basah kena air. Tapi saat semuanya beres ia tersenyum menatap Xiaoba. Xiaoba seperti merasa damai saat melihatnya. 


Malamnya air sudah nggak ada. Anxin yang kelelahan meminum soda. Ih Xiaoba dari tadi prihatin mulu. Dia nggak sadar kalo majalahnya kebalik. 


Anxin lalu mengambil buku catatannya yang ada di meja sebelah Xiaoba dan bikin Xiaoba jadu berdebar. Ia menghitung semua kekacauan yang sudah Xiaoba sebabkan dan peralatan apa saja yang sudah ia gunakan untuk memperbaikinya. 


Nggak seperti biasanya, Xiaoba terima-terima saja saat Anxin menyebutkan jumlahnya. Xiaoba bahkan juga bersedia saat Anxin memintanya untuk bersih-bersih besok meski ia terluka. 




Paginya Anxin mengepel lantai sementara Xiaoba malah nonton drama. Ih dramanya Park Seojun sama Park Min Young tapi lupa judulnya apa. Dia yang pingin memakaikan jaket ke Anxin kayak adegan dalam drama tapi bingung gimana ngasih nya. Lah orang cuacanya juga lagi panas banget juga. 


Habis bersih-bersih mereka lalu sarapan. Anxin makannya lahap banget. Sampai ada sesuatu yang nempel di pipinya. Xiaoba mau membersihkannya tapi Anxin sudah lebih dulu mengambil tisu untuk membersihkannya. 


Habis itu Anxin mau minum tapi kesulitan saat mai membuka tutup botolnya. Xiaoba lalu mengambilnya dan membukanya hanya dengan satu gerakan jari saja. Eh ternyata itu hanya hayalannya saja. Kenyataannya adalah Anxin membukanya sendiri dengan giginya. 


Xiaoba lalu ngasih tahu kalo pada tutup botol ada 1,59 juta kuman. Dan mudah untuk melukai gigi-mu yang mengakibatkan infeksi gusi dan penumpukan enamel. Anxin sama sekali nggak tertarik dan nyuruh Xiaoba ubtuk segera menghabiskan makanannya karena mereka masih harus pergi ke rumah sakit setelahnya.




Di rumah sakit kaki Xiaoba dirawat sama perawat sedang Anxin bicara sama dokternya. Melihat keakraban Anxin dengan Dokter nya membuat Xiaoba cemburu. Apalagi kata pesawatnya sang dokter masih belum menikah. Pun punya pacar belum. Lah perawatnya malah juga jadi genit sama Xiaoba. Sekalian Xiaoba bilang kalo Anxin adalah pacarnya. Ternyata perawat nyangkanya Xiaoba adalah kakaknya tapi Xiaoba bilang sekarang sedang tren saling memanggil kakak adik. 


Anxin mengeluhkan ke dokter kalo kakinya Xiaoba memang sudah sembuh dengan baik tapi ia merasa kalo kepalanya bermasalah karena ia selalu melakukan dan mengatakan hal-hal aneh. Dokter memberitahu kalo hasil CT scan kepalanya baik-baik saja. Ia pilih setelah pasien terluka, kesehatan mentalnya juga terpengaruh dan meminta keluarga pasien untuk perlahan memastikan dia pulih.




Saat pulang mereka melewati lapangan basket. Beberapa orang sedang bermain. Sebuah bola mendadak mengarah ke Anxin. Xiaoba panik tapi Anxin bisa menangkapnya dengan mudah lalu menempatkannya kembali dan masuk. Para pemain basket bahkan kagum banget lihatnya. 


Anxin sesumbar ke Xiaoba kalo ia terlatih melakukannya. Menangkap paket dan menemparkannya. Xiaoba lalu meriksa tangan Anxin dan mendapati telapak tangannya terluka. Ia menariknya dan mengobatinya. Anxin sendiri merasa kalo itu hanya luka kecil dan mau mengobatinya sendiri tapi Xiaoba kekeuh merawatnya. 


Selanjutnya mereka berbelanja di pasar. Beberapa kali Xiaoba ikut milih tapi Anxin mengambilnya dan memilih yang lain. Sepulangnya dari belanja hujan turun sangat deras saat mereka sampai di halte. Xiaoba minta Anxin untuk memanggil mobil saja tapi Anxin nggak mau. Katanya busnya akan segera datang. 


Nggak lama busnya memang datang tapi hanya lewat dan melewati genangan air sehingga mengenai mereka. Anxin bilang itu bus yang berbeda. Xiaoba kembali memintanya untuk memanggil mobil dan dia yang akan membayarnya. 




Akhirnya mereka sampai rumah. Xiaoba yang mau mandi langsung mau melepas kaosnya di sana, di depan Anxin. Anxin mencegahnya dan menyuruhnya melepasnya di kamar mandi. Ia memberitahu kalo showernya rusak jadi hanya bisa memakai bak mandi. Xiaoba minta Anxin untuk membantunya mandi. 


Ih pikirannya Anxin dah kemana-mana. Melihat Anxin seperti itu membuat Xiaoba curiga. Apa yang sedang Anxin harapkan? Ij mengungkit kalo sebelumnya Xiaoba bisa melakukannya sendiri. Toh yang luka itu kakaknya bukan tangannya. 


Xiaoba mengingatkan kalo ia sakit dan nggak bisa duduk di bak mandi tanpa dibantu. Ia menawarkan 100 yuan. Anxin menawar jadi 200 yuan.  






Akhirnya Anxin bersedia membantu Xiaoba. Dengan membelakanginya Xiaoba berpegangan pada pundaknya untuk masuk ke bak mandi. Anxin berniat pergi setelahnya tapi Xiaoba menyuruhnya mengambil sampo. 


Perlahan Anxin kembali mundur dan mengambilkannya lalu memberikannya pada Xiaoba. Tanpa sengaja tangannya menyentuh kulit Xiaoba dan membuatnya gugup. Ia menjatuhkan samponya lalu keluar. 


Duh rasanya panas banget. Anxin sampai kipasan untuk mendinginkan wajahnya. Berasa nggak cukup ia pun mengambil minuman kaleng di kulkas dan menempelkannya ke kedua pipinya. 


Mendadak Xiaoba manggil. Ia pun masuk dengan menutup mata dan berjalan mundur menghampiri Xiaoba. Tangannya meraih handuk dan menyerahkannya pada Xiaoba. Xiaoba mengambilnya dan meletakkannya. Ia yang mau bangun berpegangan pada pundak Anxin dan malah membuatnya jatuh. Jadilah mereka nyebur ke bak mandi bersamaan. 


Secara nggak sengaja Anxin kembali menyentuh Xiaoba dan membuat suasana jadi makin canggung. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)