Sinopsis Aku Tak Membenci Hujan Episode 7

Anysti
0

All content from VIU






Ringkas drama sebelumnya


Karang mendengar pembicaraan nenek dan mama kalo ia adalah anak dari om Dikta. Karang sangat terpukul. Mama sempat melihat wajahnya tapi nggak bilang apa-apa. Sampai akhirnya Karang pergi. 


Sebuah Kata Maaf


Launa merasa cemas karena Karang nggak menjawab telponnya. Sekalinya diangkat, yang bicara malah Agha. Makin khawatir lagi saat Agha bilang kalo Karang sudah mati. Ia juga memastikan kalo Launa nggak akan pernah ketemu lagi sama Karang, karena Karang akan membusuk di sana. 


Sementara itu, om Dikta kerjaannya cuman minum-minum. Nenek menyuruhnya kembali ke Amerika tapi dia nggak mau. Nenek membiarkannya dan memintanya untuk nggak membuat masalah lagi. Om Dikta memberitahu kalo Karang sudah tahu kalo ia adalah ayah  kandungnya. Ternyata sebelumnya Karang menemuinya dan memastikan kebenaran kalo ia adalah ayah kandungnya. Nenek marah dan memberinya hadiah sebuah tamparan. 




Launa menemui Karang bersama dengan Lukka. Ia memita agar Karang kembali. Ia juga memeluk Karang  seperti yang dilakukannya sebelumnya tapi masih nggak bisa mengembalikan Karang. Agha menekankan kalo Karang sudah mati dan nyuruh Launa untuk mengucapkan selamat tinggal. 


Nenek ke rumah dan mencari Karang. Ia memberitahu mama kalo Karang sudah tahu semuanya dan menemui om Dikta. Dan setelah semuanya, nenek masih merahasiakannya dari papa. 




Launa pulang dan menceritakan hubungannya dengan Karang ke ayah dan bunda. Mereka memahami dan memberitahu kalo cinta akan menemukan jalannya. Mereka minta Launa untuk beristirahat agar bisa kembali segar setelahnya. 


Karang akhirnya pulang. Ia bertemu dengan Biru di  tangga dan membuatnya bingung dengan bilang kalo mas Karangnya sudah mati.  






Paginya Agha beragkat sekolah seperti biasa. Ia menyapa mama dan bicara dengannya dengan bahasa nonformal. Karang sudag tahu semuanya. Papa menanyakan maksudnya tapi Agha menyuruhnya untuk nanya langsung ke mama, orang yang sudah mengubah Karang menjadi pengecut. Bahkan hewan juga nggak akan setega itu pada anaknya. 


Setelahnya mama mengurung diri di kamar. Papa menanyakan keadaannya tapi mama nggak menjawab. Papa sampai berpikir kalo mama sakit dan mau manggil dokter. Mama mengaku nggak papa dan minta dibiarkan sendiri. Mama teringat semua yang terjadi dan menyesalkan perlakuannya ke Karang selama ini. Ia sampai merasa kalo ia adalah monster yang sudah menghancurkan hidupnya Karang. 


Di sekolah agha mendekati Rain. Launa yang melihatnya merasa sakit. Genta melihatnya dan berusaha menghibur tapi Launa nggak menanggapi dan pergi. 


Sepulang sekolah Biru melihat kalo mama belum makan dari pagi. Ia memanggil mama di kamarnya dan mengajaknya untuk makan. Mama sendiri masih teringat perlakuannya ke Karang dari Karang masih kecil. 





Launa menemui Agha yang sedang sama Rain. Sedih lihatnya. Genta sampai kesal dan menawarkan untuk menghajar Karang tapi Launa melarang. Ia berusaha untuk ngasih tahu kalo Karang yang sekarang itu bukan Karang tapi Genta sama sekali nggak ngerti. 


Setibanya di rumah, Launa yang murung menceritakan masalahnya ke bunda. Bunda menjelaskan kalo ketulusan hati Launa akan mengubah segalanya. 


Karang sendiri masih bersama dengan Rain. Mendengar Rain terus membicarakan Launa membuatnya kesal. Saat Rain ke toilet, Genta mendadak datang dan memukulnya. Itu balasan karena Karang sudah membuat Launa sedih. Agha membalas dan memperingatkan kalo ia bukan Karang tapi Agha. Karang sudah mati. Genta pun teringat apa yang Launa bilang kalo Karang bukan Karang tapi orang yang berbeda. 






Papa yang mulai menaruh curiga menemui nenek dan memintanya untuk mengatakan yang sebenarnya padanya. Mama kembali panik setelah bertemu dengan nenek dan om Dikta. Agha yang sudah lama nggak kembali mendadak datang dan dalam waktu yang lama. Nenek masih menutupi yang sebenarnya dan membuat papa kesal. Ia sampai melakukan tes DNA dengan Karang. 


Genta yang ingin membantu Launa kembali menemui Agha. Ia juga mengajak Launa. Bermaksud memanggil Karang kembali ia pun bertatapan dengan Launa. Maksudnya sih mau membuat Karang cemburu. Nggak tahunya itu nggak berhasil. Launa nangis dan minta Agha untuk mengembalikan Karangnya tapi Agha mengabaikannya dan meninggalkannya. Ia malah nyuruh Launa untuk jadian aja sama Genta. 


Karang akhirnya pulang. Biru memintanya untuk menjenguk mama yang sedang sakit. Agha memang menjenguk mama. Bukan menghibur tapi malah memprovokasi. 




Paginya Biru menemui Launa dan menyampaikan ketakutannya kalo Karang nggak pernah kembali. Launa menenangkan kalo Karang pasti kembali. Biru juga mengundang Launa ke ulang tahunnya nenek. Ia berharap kebersamaan mereka bisa mengembalikan Karang. 


Launa beneran datang sama Biru. Biru mengenalkannya ke nenek juga mama papa. Mereka senang ketemu sama Launa tapi enggak sama Agha. Nenek mengingatkannya agar nggak membuat keributan di ulang tahunnya. 


Saat acara, Agha keluar untuk makan. Mendadak ia merasa sesak dan  memberikan makanannya ke Launa. Ia lalu mencuci wajahnya tapi nggak mereda. Mama keluar dan melihatnya nggak bisa bernafas. Di saat yang sama papa mendapatkan hasil tes DNA dari rumah sakit. Hasilnya cocok. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)