All content from Youku
Ringkas drama sebelumnya
Anxin yang bekerja sebagai pengantar barang sedang mengendarai motornya sambil nyanyi. Mendadak sebuah mobil mewah menyalipnya dan membuatnya hampir jatuh. Anxin marah-marah tapi mobilnya terus jalan.
Di dalam mobil itu ada Ling Yue. Sekretarisnya memberikan kue buatan tangan dari istri presdir Chen. Tanpa melihatnya, Ling Yue menolaknya dengan 3 alasan. Pertama, nggak ada daftar bahan makanan. Kedua, nggak ada sertifikat yang mengizinkan pembuatan makanan itu. Ketiga, nggak ada sertifikasi keselamatan pemerintah. Singkirkan.
Akhirnya Ling Yue sampai di perusahaan untuk menghadiri rapat. Dalam rapat ia menemukan kesalahan pada presentasi yang dilakukan oleh karyawannya. Dan Ling Yue langsung memecatnya meski karyawan itu sudah berjanji untuk memperbaikinya.
Anxin juga datang ke perusahaan Ling Yue untuk mengantarkan bunga. Dan di sana ia melihat mobil yang menyalipnya sebelumnya. Ia masuk ke perusahaan dan menyerahkan bunganya.
Siapa sangka ternyata orang yang memesan bunga itu adalah Ling Yue dan bunga itu untuk mengenang mendiang ibunya.
Secara nggak sengaja, Ling Yue dan Anxin berada dalam lift yang sama. Anxin memutar-mutar kunci motornya sembari menunggu. Di layar diberitakan tentang kecelakaan lift yang mengakibatkan korban jiwa. Dan mendadak lampu mati dan lift jatuh. Keduanya sama-sama teriak ketakutan dan mencoba untuk bertahan. Ternyata itu hanya khayalan Ling Yue doang.
Setelah selesai mengantar barang, Anxin pun kembali ke kantor. Sebenarnya sudah waktunya pulang kerja, tapi Anxin tetap di sana karena menggantikan shift kerja rekannya lagi. Sebelum pergi rekannya memberitahu kalo laporan cuaca mengatakan ada petir dan hujan hari ini.
Ling Yue yang sedang menyetir seorang diri juga mendengarkan berita itu. Ia lalu melihat kalo ada sebuah mobil yang mengikutinya di belakang. Ling Yue yang mengetahui hal tersebut mempercepat laju kendaraannya dan mengubah rute nya. Di persimpangan mendadak ia berbelok sehingga membuat orang yang mengikutinya kebingungan. Dan ternyata di bangku belakang ada tongkat dan tali yang mungkin dipersiapkan untuk membekuk Ling Yue.
Kedua orang itu adalah orang suruhan Ling Fang, kakak pertama Ling Yue. Orangnya sendiri sedang tertawa-tawa sambil mainan ponsel. Dua orang tadi menelpon sekretarisnya. Ling Fang memarahi mereka dan nyuruh mereka untuk mencari di semua rute menuju pemakaman.
Ling Sheng mendadak datang dan memeluk Ling Fang. Ia ingin tahu apa yang dilihat kakaknya tapi Ling Fang malah memukul kepalanya. Ling Sheng mengancam akan memberitahu kakak keduanya. Ling Yang menekankan kalo ia lah kakaknya yang sebenarnya. Ia lalu mengajak Ling Sheng untuk makan.
Ling Yue sudah aman karena dua orang tadi sudah nggak mengikuti. Dan saat ia ingin memperlambat laju mobilnya mendadak rem nya nggak berfungsi. Biarpun begitu ia masih mencoba untuk tenang. Tiba-tiba di depan ada minibus. Ling Yue memutar kemudinya dan membentur batu pembatas jalan dan berakhir dengan melompat ke laut. Ih serem banget lihatnya.
Dua orang tadi sampai dan kaget banget lihat mobilnya Ling Yue nyebur ke laut.
Pekerjaan Anxin akhirnya selesai dan ia pun bersiap untuk pulang.
Di jalan hujan turun dengan sangat lebat diiringi kilat dan petir. Ling Yue akhirnya bisa naik kembali ke jalan. Namun naas ia malah tertabrak sama Anxin sampai terpental jauh. Antara ngakak sama takut lihatnya. Anxin menghampirinya dan berpikir untuk membawanya ke rumah sakit.
Ling Yue akhirnya sampai di rumah sakit dan didorong sama Anxin dan beberapa perawat. Kakinya terluka parah. Habis itu dia ditinggalin karena pesawatnya mau manggil dokter. Saat itulah Ling Yue melihat dua orang yang mencarinya. Ia menarik Anxin agar dua orang tadi nggak melihatnya. Eh mendadak seorang perawat nyenggol Anxin dan jadilah mereka ciuman nggak sengaja.
Anxin marah. Ling Yue mau ngasih penjelasan tapi malah langsung dirampas sama Anxin sampai pingsan.
Dokter akhirnya datang dan Ling Yue di bawa ke sebuah ruangan yang Anxin nggak boleh ikut.
Di lokasi kecelakaan ramai sama petugas medis sama polisi. Tapi mereka nggak bisa menemukan korbannya. Di sana ada sekretarisnya Ling Yue juga yang kelihatan cemas banget.
Ling Fang dan Ling Sheng buru-buru pulang dan ngasih tahu ayah kalo mobilnya Ling Yue jatuh ke laut. Kemungkinan Ling Yue juga jatuh ke laut. Ayah dan ibu syok banget dengarnya. Ayah sampai jantungnya sakit.
Kecelakaan yang menimpa Ling Yue diberitakan di tv. Ayah dan ibu Xin Er malah senang dengan adanya berita itu. Mereka berencana untuk mengembangkan bisnis mereka sementara Niuwei tanpa pemimpin. Meteka ingin merebut kembali posisi teratas dalam e-commerce.
Sementara itu di rumah sakit Ling Yue sudah dipindahkan ke kamar perawatan. Dia yang siuman kaget lihat Anxin. Dia menanyakan siapa Anxin dan meminjam ponselnya untuk nelpon polisi karena Anxin sudah menabraknya.
Anxin berusaha untuk membujuk Ling Yue agar nggak menelpon polisi dan mengajaknya untuk membicarakannya. Tapi ternyata Ling Yue juga nggak tahu namanya sendiri. Yang ia tahu hanya Anxin sudah menabraknya.
Dokter datang dan menanyakan kondisi Ling Yue. Ling Yue mengaku sedikit pusing. Anxin mengkonsultasikan kondisi Ling Yue yang bukan hanya kakinya yang terluka tapi juga kepalanya.
Dokter memberitahu kalo adanya kekuatan luar saat kecelakaan bisa membuat nya gegar otak ringan dan menyebabkan hilangnya memori sementara. Eh Anxin malah ingatnya sama saat mereka ciuman. Dan untuk berapa lamanya hal itu masih belum bisa dipastikan.
Dokter lalu nyuruh Anxin untuk membayar tagihan tumah sakit dan mengambil obat.
Saat membayar Anxin melihat kalo tagihannya sangat banyak dan meminta diskon. Perawat nggak memberikannya. Dan ternyata yang membuat mahal adalah karena Ling Yue harus dirawat selama beberapa hari. Berbeda kalo pasien nggak menginap di rumah sakit.
Anxin langsung menyatakan kalo Ling Yue nggak perlu dirawat di rumah sakit. Ia lalu mengambil kartunya dan memberikannya pada perawat. Tapi saat perawat mau mengambilnya ia malah menahannya. Kayak nggak rela banget uangnya berkurang😅😅😅
Setelah itu Anxin kembali ke Ling Yue yang habis diobati mukanya sama perawat. Dia ngasih tahu kalo Ling Yue nggak perlu menginap di rumah sakit dan hanya perlu kembali untuk kunjungan lanjutan. Ling Yue minta ganti rugi pada Anxin dengan jumlah yang sangat banyak untuk biaya pengasuh profesional, ahli gizi, suite presiden Hilton. Dan saat Anxin berpikir untuk menolaknya Ling Yue mengancam akan membawanya ke polisi.
Anxin mengaku sudah nggak punya uang lagi karena habis untuk membayar biaya rumah sakit Ling Yue. Ia bahkan menunjukkannya padanya. Ia lalu dapat telpon dari pemilik rumah yang minta uang sewa. Sebenarnya Anxin sudah mengirimkannya tapi pemilik rumah menaikkan harga sewanya jadi 50%. Dan setelah mengirimkan uangnya, sekarang uang Anxin jadi makin sedikit.
Ia lalu menunjukkannya pada Ling Yue kalo dia beneran nggak punya uang sekarang dan mengajak Ling Yue untuk tinggal di rumahnya. Dan untuk pengasuh, ia yang akan menjadi pengasuh Ling Yue.
Ling Yue memikirkannya. Ia lalu minta Anxin untuk menulis surat perjanjian. Ling Yue membacanya lalu keduanya membubuhkan cap jempol di atasnya.
Akhirnya Ling Yue pulang bersama Anxin. Dia naik di atas sepeda motor yang diletakkan di atas gerobak dan Anxin menariknya dengan sepeda. Sambil mengayuh Anxin memikirkan nama untuk Ling Yue yang sebelumnya ia panggil tuan korban. Dan karena uang tabungan Anxin tinggal 888 yuan akhirnya ia menamai Ling Yue Xiaoba karena senada dengan 888.
Mereka akhirnya sampai. Ling Yue turun dari sepeda motor dan melihat rumah itu. Ia ragu kalo rumah itu bisa ditinggali. Anxin meyakinkan kalo Ia sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun.
Rumah Anxin kebetulan ada di lantai dua. Nggak ada lift jadi mereka harus naik tangga. Anxin menenangkan kalo ia akan membantu Ling Yue. Ling Yue melihat tangga itu dan membayangkan menaikinya dengan bantuan Anxin. Anxin terpeleset dan berpegangan padanya. Jadilah mereka berdua meluncur bersama-sama.
Nggak mau hal itu terjadi Ling Yue pun bilang kalo ia akan naik sendiri dan nyuruh Anxin untuk menunjukkan jalannya. Anxin pun menerangi jalan Ling Yue hingga sampai ke rumah.
Anxin mengganti sepatunya dengan sandal rumah. Ling Yue juga minta sandal tapi karena Anxin hanya punya sepasang sandal ia pun memberikan yang sebelah pada Ling Yue dan menjanjikan akan membelikannya besok.
Ling Yue hanya melihatnya dan memilih nggak pakai sandal dari pada memakainya. Dan saat Anxin memberinya minum, ia juga nggak mau gegara ada bekas air di dalam gelas. Akhirnya Anxin meminumnya sendiri. Pun setelah Anxin membersihkannya Ling Yue tetap nggak mau minum.
Ling Yue menanyakan tempatnya tidur. Ia nggak mau tidur di sofa secara ia adalah pasien. Anxin lali membawanya ke kamarnya. Dan selagi Anxin membereskan tempat tidur, Ling Yue melihat-lihat isi kamarnya. Berantakan banget. Kamar sekecil itu berisi banyak barang. Tampak berbagai karakter komik dan sketsa. Anxin suka menggambar saat sedang bosan. Di tempat duduknya ada banyak pakaian. Dan saat Ling Yue mau menyingkirkannya malah menjatuhkan pakaian dalam Anxin.
Ia lalu melihat foto di atas meja dan mengambilnya. Seorang wanita uang juga jadi wallpaper ponselnya Anxin. Ia menanyakan apa itu ibunya? Anxin buru-buru mengambilnya lagi. Dia memperbolehkan Ling Yue tidur di kamarnya tapi Ling Yue nggak boleh menyentuh barang-barangnya. Itu semua adalah hartanya yang ia beli dengan tabungannya.
Ling Yue mendadak berubah pikiran dan milih untuk tidur di sofa aja.
Anxin pun menyiapkan sofa agar bisa ditempati oleh Ling Yue. Di atas sofa ada kipas angin. Ling Yue membayangkan kalo kipas itu jatuh saat ia sedang tidur. Nggak mau hal itu kejadian, ia pun nyuruh Anxin untuk mindahin kipas apa sofanya. Bahaya. Kalo enggak Ling Yue mau tidur sama Anxin.
Anxin yang takut diapa-apain mau memperingatkan Ling Yue kalo... . Ling Yue juga memperingatkan Anxin tentang hutangnya. Anxin meralat jumlah hutangnya yang sudah berkurang dikurangi tagihan air, kamar dan pondokan, sepeda roda tiga, dan biaya perawatan darinya.
Ling Yue meremehkan kalo rumah Anxin lusuh. Anxin membantahnya dan sesumbar kalo dia punya bak mandi besar yang mewah ditambah layanan pribadi darinya. Ih Ling Yue malah menggodanya dengan mendekat dan menanyakan seberapa pribadi itu?
Anxin menjauh dan ngasih jarak semester. Ling Yue akhirnya setuju dan memberikan beberapa peraturan. Ia hanya minum air mineral, hanya menggunakan handuk katun 100%, lampu di ruang tamu harus dimatikan sebelum pukul 23:00 dan Anxin nggak diizinkan mengganggunya setelah itu. Selebihnya ia akan memberitahunya nanti.
Anxin heran otak Ling Yue bekerja dengan sangat baik meskipun kehilangan ingatan? Ling Yue menekankan kalo ia hanya bilang inhayam sementara dan bukan demensia yang nggak bisa apa-apa. Ia lalu nyuruh Anxin untuk segera memindahkan sofanya.
Malamnya Anxin melihat gambarnya. Klipnya sangat sedikit. Meski begitu ia tetap menggambar. Di luar Ling Yue malah nggak bisa tidur. Dilihatnya lampu kamar Anxin masih menyala.
Paginya Ling Yue hampir aja jatuh saat berbalik. Beruntung Anxin sudah menyiapkan dua kursi untuk menahannya agar nggak jatuh. Ia lalu bangun dan melihat sandal rumah yanh sudah disiapkan sama Anxin. Ada label harganya di sana. Nggak hanya sandal, Anxin juga ngasih label ke mie instan, minuman di kulkas, sarapannya, susu, air mineral sampai sikat giginya.
Anxin yang sedang bekerja mendengar kalo rumahnya kebakaran. Ia pun segera pulang. Ternyata kebakaran terjadi gegara Ling Yue memasukkan peralatan logam ke dalam microwave. Ia memarahi Ling Yue yang belum pernah menggunakan microwave di rumahnya. Dia nyuruh Ling Yue untuk jalan-jalan kalo nggak punya kerjaan. Jangan mengacaukan rumah. Semua itu uang. Ia lalu menulis kerugiannya dan ngasih nomor telponnya ke Ling Yue agar bisa menghubunginya kalo ada masalah.
Selanjutnya Anxin kembali bekerja tapi Ling Yue terus saja membuat masalah. Pertamanya dia memecahkan botol bir milik paman sebuah toko. Nggak tanggung-tanggung, ia memecahkan satu peti penuh. Habis itu Ling Yue membuat anak kecil nangis di taman bermain gegara merebut mainannya. Ibunya sampai memarahi Anxin yang nggak bisa menjaga suaminya.
Gegara itu Anxin jadi dapat teguran karena terus menghilang saat sedang bekerja. Dan Ling Yue nggak juga berhenti membuat masalah. Habis itu dia dapat telpon yang mengabarkan kalo Kakaknya tersesat dan minta dijemput segera.
Malamnya Anxin marah banget sama Ling Yue sampai mau numpuk dia pakai bantal. Belum juga terjadi Ling Yue sudah memperingatkan kalo dia akan minta kompensasi kalo Anxin memukulnya. Anxin mencoba bersabar lalu menulis semua kerugiannya hari ini.
Ling Yue mengambil remot tv dan mau menonton tv tapi Anxin buru-buru merebutnya. Tv adalah benda yang paling berharga di rumahnya. Kalo sampai itu rusak, nggaj ada satupun dari mereka yang bisa membelinya. Ling Yue hanya diam. Anxin lalu mengajarinya cara menyalakan dan mematikan tv. Ling Yue sudah nggak tertarik lagi dan pergi.
Nggak lama kemudian Ling Yue yang ada di kamar mandi teriak. Anxin panik dikira terjadi apa-apa sama toiletnya. Sampai di sana ternyata toiletnya nggak papa. Ling Yue sendiri berdiri di atas bak mandi. Dia takut gegara lihat kecoa. Lucu banget. Badan aja gede rapi sama kecoa takut.
Ling Yue ngasih tahu kako ada 48 jenis bakteri pada seekor kecoa. Mereka bisa membawa 48 patogen. Telur parasit, jamur, bakteri, dan sebagainya. Mereka akan menyebarkan banyak virus.
Anxin langsung menginjaknya. Tapi Ling Yue bilang bukan solusi hanya dengan menginjaknya. Seekor kecoa dapat menghasilkan 84 larva. Anxin tersingung dibilang ada 84 kecoa di rumahnya. Ia menjanjikan akan membelikannya pestisida besok dan biayanya ada pada Ling Yue karena sebelumnya nggak pernah ada kecoa di rumahnya. Lah habis itu giliran Ling Yue yang tersinggung dibilang dia pembawa bakteri.
Anxin yang mau keluar menakut-nakuti Ling Yue kalo saat tangan malam nanti saat ia tidur di sofa, 84 kecoa itu akan merangkak menuju sofa. Ling Yue ketakutan sedang Anxin keluar sambil tertawa-tawa.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊