Sinopsis Seadanya Kita Episode 10

Anysti
0

All content from VIU






Ringkas drama sebelumnya


Saat sedang mengasuh Iqi, ayah nanya-nanya ke Iqi tentang sayahnya yang nggak ikut datang dan apakah ayahnya memang selalu pulang telat? Iqi yang masih anak-anak menjawab dengan jujur kalo ayahnya memang nggak pernah pulang. Ayah terkejut mendengarnya. 


Sementara itu Kerol masih memimpikan masa kecilnya saat ibunya mengaku sangat membencinya. Beruntung ada Zam yang membangunkannya. Karena itulah selama ini Kerol nggak pernah  dekat dengan wanita manapun. Ibu yang melahirkannya saja bisa meninggalkannya apalagi wanita yang baru ia kenal. Zam langsung berpikir ke Alani. Kerol pun memberitahu tentang Alani yang menemui orang tua mantan suaminya. Bukan ia nggak percaya pada Alani tapi ia nggak percaya pada orang di sekitarnya. Ia takut Alani akan kembali pada mantan suaminya. 




Farouq akhirnya tahu kalo Neesa menolak panggilan ayahnya. Neesa nggak mau mengakuinya. Farouq sudah nelpon balik dan mau segera ke sana soalnya Alani sudah sampai. Neesa yang awalnya bilang nggak mau ikut malah nggak bolehin Farouq pergi. Ia nggak mau Farouq sekamar dengan Alani karena mereka sudah bercerai dan orang tuanya belum tahu tentang itu. Farouq mengungkit kalo Neesa nggak pernah berpikir begitu saat ia masih menikah dengan Alani. Neesa lalu menuntut Sarouq untuk bilang ke orang tuanya kalo mereka sudah bercerai dan bilang ke Alani kalo mereka menginginkan hak auh anak. Farouq kesal dan nyuruh Neesa untuk hamil sendiri kalo sangat menginginkan anak. Neesa langsung menampar Farouq. Farouq nggak bilang apa-apa lagi dan bergegas pergi. 





Alani nggak memberi kabar dan membuat Kerol khawatir. Ia mengirim pesan tapi belum dibalas sama Alani. Zam menyadarkan Kerol kalo ia nggak bisa berbuat apa-apa kalo terjadi sesuatu pada Alani. Sebentar lagi ia harus latihan untuk konsernya. Kerol memastikan kalo Zam sudah memberi tiket ke ibunya. Zam mengiyakan. Setelahnya ia menelpon Maria. Ternyata tiket konser itu ia berikan pada Maria dan memintanya kembali. Maria nggak mau memberikannya. Ia juga mengingatkan Zam yang akan mengajaknya makan malam setelah konser. 


Iqi belum juga kembali dan membuat Alani khawatir. Ibu Farouq mengeluhkan Alani yang nggak pernah datang sebulan ini. Alani berniat memberitahu yang sebenarnya tentang perceraiannya tapi malah keburu Farouq datang. Farouq mengulurkan tangannya berharap Alani mencium tangannya seperti saat mereka masih suami istri tapi Alani mengabaikannya dan hanya mengambil kopernya. 





Datok Sarah datang ke belakang panggung setelah konser. Ia sempat bertemu dengan Zam dan mengeluhkan Zam yang nggak memberitahunya lebih awal tentang konser Kerol dan juga nggak memberinya tiket. Setelahnya Datok Sarah menemui Kerol di ruangannya. Rupanya menonton konser itu adalah imbalan karena Datok Sarah sudah mau melupakan kejadian saat Alani di apartemennya. Datok Sarah minta Kerol untuk mentraktirnya makan malam karena ia mendapatkan tiketnya dengan  membeli sendiri dan bukannya dikasih sama Kerol. 


Alani mendesak Farouq untuk bilang ke orang tuanya tentang perceraian mereka. Farouq menahan dan minta Alani untuk menundanya minimal sampai besok. Ia baru sampai dan ibunya punya riwayat penyakit jantung. Alani merasa nggak bisa menahannya lagi. Tadi pagi Iqi keluar dengan kakeknya. Ia nggak mau kalo Iqi sampai keceplosan. lah Farouq malah nyuruh Alani untuk ngasih tahu Iqi tentang apa aja yang nggak boleh dibilang ke kakeknya. Keduanya lalu sepakat untuk menunda sampai besok. 






Seperti yang dijanjikan, Kerol memasakkan makan malam untuk ibunya. Sebelumnya ia menggarisbawahi kalo ia melakukannya bukan untuk ibunya tapi untuk menepati janjinya karena sudah melepaskan Alani. Mama paham kalo Kerol menganggap Alani seperti dirinya. Kerol buru-buru menegaskan kalo Alani nggak seperti ibunya. Mama pikir Kerol nggak menyayanginya dan menganggapnya bukan siapa-siapa. Kerol membantah. Kalo ia nggak sayang pada mamanya, ia nggak akan sesakit ini. Mama bukan siapa-siapa tapi surganya. Ia sakit. Mama berdalih kalo ia juga sakit hidup dengan ayahnya. Dan Kerol berpikir kalo mama melepaskan semua padanya. 


Saat masih kecil, Kerol menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Dan saat ayah yang pemabuk pergi, mama menyalahkan Kerol atas semuanya dan bilang sangat benci padanya. Kerol hanya membuatnya semakin stres. 


Mama meminta maaf. Ia memberitahu kalo dulu ayahnya sudah mencoba segala cara untuk menjadi penyanyi tapi masih nggak berhasil. Ia mengalihkan pada obat terlarang dan minuman. Mama yang saat itu masih muda nggak bisa berbuat apa-apa. Ia ingin mencoba lagi dengan Kerol dan berharap Kerol memberinya kesempatan. Kerol menghapus air matanya dan mengiyakan untuk mencoba. 






Sepertinya ayah Farouq sudah tahu tentang perpisahan anaknya. Tapi ia masih menahannya. Sampai saat Alani membawa ibu ke kamar. Ayah mencoba untuk mengajak Farouq bicara tapi Farouq menunda dengan alasan lelah dan ingin beristirahat. 


Iqi tidur di kamar neneknya. Alani juga ingin tidur di sana tapi nggak dibolehin. Maksudnya ibu ingin Alani berkumpul sama suaminya. Alani ke kamar Farouq dan mengunci pintu. Ia lalu ditelpon Kerol dan ditanya keadaannya. Alani mengeluhkan mau ngasih tahu orang tuanya Farouq yang sebenarnya tapi ia juga nggak mau melukai mereka. Kerol memberitahu kalo masalah nggak akan selesai kalo ia menghindarinya terus. Alani lalu menanyakan kabar Kerol. Kerol memberitahu kalo mamanya baru aja pulang makan malam dengannya. Alani pikir mereka sudah baikan tapi Kerol masih nggak tahu. Setiap kali ia melihat wajah mamanya ia merasa sakit. Trauma masa kecilnya kembali. 


Alani juga merasakan hal yang sama saat melihat Farouq. Kerol pikir Alani masih menyukai mantan suaminya. Alani nggak sempat menjawab karena Farouq mengetuk pintu. 


Farouq ingin masuk. Ia bahkan nggak papa kalo ia tidur di lantai sedang Alani tidur di kasur. Alani menekankan kalo ia wanita berkelas. Ia nggak mengambil suami orang. Ia memberi selimut dan bantal ke Farouq dan menyuruhnya tidur di luar. 





Paginya ibu mendapati Farouq tidur di ruang tamu dan nanya ke Alani. Alani berniat untuk ngasih tahu kalo Farouq nggak mau bilang. Farouq akhirnya memberitahu kalo ia dan Alani sudah bercerai. Ibu syok dan memegangi dadanya. 


Kerol di studio rekaman. Semalaman tapi nggak menyelesaikan satu lagu pun. Itu karena perasaannya sedang kacau. Ih dasar Zam. Ia malah bilang kalo Alani nggak menganggap Kerol sebagai laki-laki. Alani nggak serius dengannya dan hanya menganggapnya anak-anak. Kerol menekankan kalo ia serius dengan hubungannya bersama Alani. 


Ayah marah ke Farouq dan berpikir kalo Farouq punya wanita lain. Farouq mengatakan kalo mereka sudah nggak sepaham. Ayah nggak percaya dan menganggap kalo Farouq sudah mempermainkan akad perkawinan. 





Alani memohon maaf pada ibunya Farouq. ibu menyesalkan Alani yang punya waktu selama 5 tahun tapi nggak mau mengatakan yang sebenarnya dan malam memilih untuk membohongi mereka. Alani menjelaskan kalo Farouq yang menahannya dan bilang akan bilang sendiri ke orang tuanya. 


Iqi mendengar pertengkaran ibu dan neneknya kemudian menarik ibunya pergi dari sana. Farou menghadang Alani dan Iqi yang sudah siap pergi naik ke mobil. Ia minta Alani untuk tetap tinggal karena orang tuanya hanya akan marah sebentar. Ia minta Alani untuk nggak egois. Alani mengingatkan kalo Farouq adalah anak kandung mereka. Ia hanya anak yang nggak jelas asal usulnya. Perceraian mereka nggak hanya membuat mereka berpisah tapi membuatnya kehilangan suami, ayah, ibu, dan adik angkat yang sangat ia sayangi. Ia mengklaim kalo Farouq kejam. Sangat kejam. Farouq terdiam sampai saat Alani pergi mengendarai mobilnya. 


Sementara itu di rumahnya Neesa merasa nggak tenang karena Farouq nggak menjawab telponnya dan membalas pesannya. 




Ayah mencoba bicara dengan Farouq dan memintanya untuk jujur. Akhirnya ayah tahu kalo selama 5 tahun ini Farouq nggak pernah menelpon Alani untuk titip salam ke mereka, Farouq nggak pernah mengirimkan uang ke Alani untuk diberikan ke mereka, nggak pernah nyuruh Alani untuk pulang menjenguk mereka. Saat itulah ayah menyadari kalo hari ini ia nggak kehilangan menantu tapi kehilangan anak. Farouq memberitahu kalo ia sudah menikah dengan adik angkat Alani 5 tahun yang lalu. Ayah makin kecewa dengarnya. 


Maria menegur pekerjaan Neesa yang banyak typo-nya. Neesa menyinggung atasannya yang masih cuti. Mereka sama-sama tahu kalo Alani merawat  ibunya Farouq. Neesa sinis, yang sakit bukan ibunya tapi sok sibuk. Maria balas menyindir Neesa kalo yang sakit ibu mertuanya tapi yang merawat bukan menantunya melainkan orang lain. 




Hari ini Neesa juga mau ijin cuti mau periksa kesehatan. Maria nggak percaya kalo Neesa beneran mengandung selama perutnya belum membesar. 


Dokter menyatakan kalo Neesa nggak bisa hamil meski sudah menjalani perawatan. Biasanya setelah menjalani perawatan kemungkinan bisa hamil 33% tapi Neesa bukan golongan itu. Teringat dulu Neesa pernah bilang ke Alani kalo ia nggak ingin punya bayi. Farouq mendadak menelpon. 





Kerol buru-buru menemui Alani setelah mendapatkan pesan. Ih suka lihat Kerol langsung melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Alani sambil nanya ada apa. Alani memberitahu kalo orang tua Farouq sudah tahu tentang perceraian mereka. Kerol bertanya apa Alani juga memberitahu kalo anak mereka selingkuh? Alani merasa nggak bisa memberitahu karena takut keadaan semakin kacau. Ibunya marah padanya. Kerol merasa kalo itu tugas mantan suaminya untuk bertanggung jawab dan melindungi Alani, bukan tanggung jawab Alani seorang. Alani menanyakan maksudnya. Kerol lalu bilang kalo Alani sama mantan suaminya akan mendapatkan ayah dan ibu sedang bersamanya enggak. Alani merasa kalo Kerol berniat untuk mencampakkannya dan menjadikan masalah ini sebagai alasan. 


Alani bangkit dan berniat pergi. Kerol mengejarnya. Ia mengakui kalo ia salah dan meminta maaf. Ia menekankan kalo ia nggak akan berubah pikiran. I love you so much. Tapi kadang ia merasa kalo ia nggak cukup baik untuk Alani. Alani mengungkit Kerol yang mengejarnya, perempuan 10 tahun lebih tua darinya. Bagaimana Kerol mau berdiri di sebelahnya kalo ia merasa insecure. Hubungan ini nggak akan berhasil kalo ia terus membandingkan diri dengan mantannya. Kerol mengiyakan. Alani nangis kemudian pergi. 





Sampai rumah Kerol merasa kesal dengan diri sendiri atas apa yang ia katakan tadi. Ia mau nelpon Alani tapi nggak jadi. Alani juga marah ke Kerol. Nggak sadar kalo ia masih memakai jaketnya. Ia melepasnya dan mau membuangnya tapi sayang. Kerol datang. Alani nggak bisa membuka pintu karena Iqi sudah tidur. Akhirnya mereka bicara di balik pintu. Kerol meminta maaf. Ia sayang pada Alani dan rasa sayangnya nggak pernah kurang. Ia hanya merasa nggak sebanding dengan mantannya yang lebih stabil dan sempurna. Apalagi Alani bilang ia merasa sesak saat melihat wajah mantannya. 


Alani memberitahu kalo sempurna bukan berarti bisa menyempurnakan. Orang itu pernah menghancurkannya. Dan lagi ia merasa sesak karena ingin memukulnya. Rasanya nggak adil orang yang pernah menyakitinya hidupnya masih baik-baik saja. Kerol minta Alani untuk nggak berkata seperti itu. Ia juga punya kebahagiannya sendiri. Ia punya Iqi dan pekerjaannya. Dan sekarang Alani punya dirinya. Ia akan menerimanya seadanya dirinya. Ia akan menghalalkannya dan mencuba seadanya kita. Alani nangis. Kerol melarangnya untuk nangis. Ia ingin memeluknya tapi nggak bisa. Ih malah senyum dengernya. 





Farouq pulang. Ia marah karena Neesa nggak menjawab telponnya. Ia bahkan mengancam akan menceraikannya. Neesa menghampirinya dan memastikan kalo mereka akan mengambil hak asuh Iqi. Farouq mengungkit Neesa yang bilang akan memberinya banyak anak. Neesa meledak dan memberitahu kalo dokter sudah memastikan kalo ia nggak akan punya anak. Ia nggak bisa mengandung. Karena itulah ia menginginkan Iqi. Ia menjanjikan akan menjadi ibu yang lebih baik dari Alani. 


Alani menghampiri Iqi yang sedang tidur dan malah membangunkannya. Mengejutkan. Iqi minta ibunya untuk kembali pada ayahnya agar kakek neneknya nggak marah lagi pada ibunya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)