Sinopsis Seadanya Kita Episode 11

Anysti
0

All content from VIU








Ringkas drama sebelumnya


Kerol ketemu sama Iqi yang sedang diasuh sama mak Jah. Ia minta tolong padanya biar ibunya bisa menikah kembali dengan ayahnya. Ih kaget aku. Sementara itu  Alani ketemuan sama Farouq. Ia memastikan kalo Neesa tahu mereka ketemu. Farouq minta maaf atas kesalahpahaman orang tuanya sebelumnya. Dan maksudnya mengajak ketemu adalah agar mereka bisa membagi hak auh Iqi. Alani marah. Bukankah Farouq dan Neesa akan punya anak, kenapa menginginkan anaknya? Selama ini juga Farouq nggak berpikir tentang Iqi kenapa sekarang sok peduli dengan pengasuhannya???


Sebelum pertunjukan Kerol bertemu dengan mamanya. Sepertinya mereka sudah makin dekat. Kerol menantang mamanya untuk nyanyi. Mama bercanda kalo nanti suaranya bagus apa Kerol mau jadi managernya? Kerol menambahi kalo ia akan mengatur jadwalnya mama nanti. 


Seperti Farouq, Neesa juga menemui Alani sesampainya di kantor. Ia akhirnya memberitahu kalo ia nggak bisa hamil. Ia hanya ingin mencurahkan kasih sayangnya. Alani sinis. Mencurahkan kasih sayang seperti ke suaminya dulu? Neesa melanjutkan kalo ia ia ingin Iqi mendekatkan diri ke ayahnya. Alani juga pasti ingin dekat dengan ayahnya tapi ia nggak bisa. Tapi ini Iqi ada ayah. Di sini Alani mulai nangis. 


Setelahnya Neesa menenangkan diri di toilet. Ia terpaksa melakukannya. Sedetik kemudian ia bertekad untuk mendapatkan Iqi. 









Alani pulang setelah menjemput Iqi dari tempat les. Mereka sudah ditunggu sama Kerol. Seolah nggak ingin Alani tahu, Kerol memberikan sesuatu ke Iqi. Iqi mau hutang dulu tapi Kerol memberinya percuma. 


Malamnya setelah olahraga Alani nanya ke Kerol tentang apa yang diberikannya ke Iqi tadi. Ia memperingatkan agar Kerol nggak ngasih benda-benda aneh ke anaknya. Kerol memberitahu kalo ia memberi tiket konsernya karena Iqi ingin ayah dan maminya menonton konser bersama. Alani menanyakan apa Kerol bilang nggak suka melihat ibunya sama ayahnya? Kerol mengaku nggak bilang apa-apa. Ia tahu perasaan Iqi yang ingin ayah dan ibunya bersama. Ia paham karena ia pernah mengalaminya. Ia merasakalo sudah saatnya Alani ngasih tahu yang sebenarnya ke Iqi tentang keadaannya dan mantan suaminya. Alani nggak bilang apa-apa dan keluar. 


Kerol mengejarnya dan memanggilnya sayang. Alani melarangnya memanggilnya seperti itu takut ada yang dengar. Kerol malah berharap semua orang tahu kalo a sayang pada Alani. Ia menarik Alani untuk duduk. Ia mengulangi kalo sudah waktunya Alani ngasih tahu yang sebenarnya ke Iqi. Alani nangis dan mengaku nggak bisa. Ia takut kalo nanti Iqi lebih suka pada Neesa seperti ayahnya yang juga lebih suka pada Neesa. Ia takut Iqi akan meninggalkannya. Kerol menenangkan kalo Iqi nggak akan seperti itu pada ibunya yang sudah mengandung dan membesarkannya. Ibunya yang membuangnya saja ia ingat apalagi Iqi yang Alani besarkan dengan penuh kasih sayang. Ia memberitahu kalo kita mau mulai hubungan baru kita harus belajar dari kesalahan masa lalu. Kerol menghapus air mata Alani kemudian memakaikan sebelah airpods. Keduanya mendengarkan lagu bersama-sama. Alani kemudian bersandar di pundak Kerol. 


Sebelum tidur Iqi masuk ke kamar ibunya. Ia senang mau memberikan tiket konser agar ibunya bisa bersama lagi dengan ayahnya. Alani nangis dan memberitahu yang sebenarnya tentang ayahnya yang sudah menikah lagi dengan bibi Neesa. Iqi sedih tapi tetap tegar. Ia menyimpulkan kalo ayahnya sudah punya istri dan nggak akan kembali pada mereka lagi. Alani meminta maaf pada Iqi. Iqi memeluknya. Nggak papa ini bukan salah mami, begitu katanya. 







Mama datang pagi-pagi sekali ke rumah Kerol dengan membawa bahan masakan. Katanya mau masakin Kerol tapi mengupas bawang aja nggak bisa. Akhirnya Kerol yang mengambil alih. Nggak seperti mamanya yang nggak pernah masak, Kerol sudah terbiasa masak sendiri dari kecil. Bahkan pernah kerja di restoran juga. Mama merasa bersalah dan meminta maaf. Kerol sudah melupakannya. Katanya cobaan yang kita hadapi akan membuat kita menjadi semakin kuat. 


Neesa sangat bersemangat mau ketemu sama Iqi. Ia beli boneka beruang yang sangat besar. Ia juga memakai parfum yang menurut Farouq sangat menyengat. Sementara itu Alani yang sedang menunggu bersama Iqi memberitahu Iqi tentang seperti apa bibi Neesa yang sekarang jadi istri ayahnya. 


Keduanya datang. Iqi merasa nggak suka dengan parfum Neesa yang sangat menyengat saat bersalaman. Setelahnya mereka makan bersama. Neesa ingin duduk di sebelah Iqi tapi Iqi malah metelakkan bonekanya di sana. 


Selesai makan Iqi bilang ke maminya kalo ia nggak suka sama Neesa yang menurutnya munafik. Alani melarangnya untuk bicara seperti itu. Dan tentang menginap di rumah ayahnya, Iqi bilang ia akan mencobanya. Alani nampak sedih dan Iqi menghiburnya kalo ia akan kembali padanya. 




Sesudah makan Kerol mencuci piring sama mamanya. Mama merasa mereka seperti pengantin baru yang masak bersama sampai cuci piring bersama. Mendadak mama merasa kal osudah waktunya Kerol menikah. Ia sudah sangat mandiri. Mama menanyakan seperti apa tipenya Kerol. Musa, terkenal dan cantik? Kerol membantahnya kemudian pergi. Padahal belum selesai nyuci piringnya. 





Neesa sangat semangat menyambut kedatangan Iqi. Ia mengembalikan kamar Iqi dan mengeluarkan meja kerjanya. Padahal Iqi hanya dua hari menginap di sana. Neesa juga berniat memasak untuk Iqi. Ia nanya ke Farouq tentang apa lagi yang Iqi suka tapi Farouq nggak tahu  apa-apa. Ia sudah terlalu lama meninggalkan anaknya. 


Sementara itu  Alani di rumahnya sudah mulai mengemasi pakaian Iqi. Ia nangis sambil memeluk Iqi yang sudah  tidur. Bukan ia takut Iqi nggak bisa hidup tanpanya tapi ia takut nggak bisa hidup tanpa Iqi. 


Di kantor Alani bicara dengan Neesa tentang Iqi. Ia hanya akan menginap selama 2 hari tapi kenapa Neesa cutinya sampai sepekan? Kata Neesa untuk jaga-jaga kalo Iqi ingin tinggal lebih lama. Alani menegur Neesa yang waktu cutinya lebih lama dari waktunya berangkat kerja. 








Sorenya Alani mengawasi Iqi bermain. Kerol datang dan cerita tentang ibunya yang datang kemarin. Ia nolong ibunya masak. Eh ia yang masak dan ibunya nolong makan aja. Alani tertawa. Kerol menambahkan kaloi bunya juga berlagak mau jadi mertua dan menyuruhnya untuk segera menikah. Ih Alani tertawa lagi. Setelahnya Kerol nanya tentang Iqi. Saat Alani bilang ia khawatir, Kerol menenangkan dan bilang kalo ia, bakal daddy-nya Iqi yang akan bicara padanya. 


Kerol lalu menghampiri Iqi dan bicara dengannya. Iqi mengaku nggak suka Neesa. Alasannya mungkin karena ayahnya nggak bisa bersama lagi dengan maminya. Kerol memberitahu kalo saat ia kecil ia merasa tahu semua hal yang dilakukan orang dewasa. Tapi setelah ia dewasa ia baru mengetahuinya tentang kesulitan yang dialami orang dewasa. Iqi nggak paham. Kerol menunjukkan kalo seperti itulah anak-anak. Nanti kalo Iqi sudah  dewasa ia akan tahu dengan sendirinya. Untuk sekarang ia ingin Iqi bahagia karena maminya akan bahagia kalo melihatnya bahagia. Iqi berharap ayahnya bisa seperti Kerol. Kerol malah bilang kalo ia bisa jadi ayahnya Iqi. Ih Iqi nggak mau lalu berlari ke ibunya. 


Malamnya Kerol makan malam sama Alani, Iqi dan mak Jah. Alani ngasih banyak makanan ke piringnya Iqi karena ia akan pergi selama 2 hari. Setelah makan Kerol mengajak Alani bicara di luar. Alani nyuruh Kerol untuk cepetan ngomongnya karena ia mau kembali ke Iqi. Kerol minta Alani untuk tenang  agar Iqi juga bisa merasa tenang. Anak itu hanya akan pergi selama 2 hari. Saat Iqi kembali nanti, gilirannya yang akan memenangkan hatinya. Ia akan memberitahu tentang hubungan mereka. Alani nangis. 


Setelah bicara dengan Kerol ia kembali ke Iqi. Ia memeluk Iqi sambil nangis. Iqi masih ada di dekatnya tapi ia sudah merindukannya. 





Paginya Alani mengantar Iqi ke Farouq yang sudah menunggu. Ia yang nggak sanggup melihat Iqipergi sampai menjatuhkan tasnya. Kerol tahu-tahu datang dan menangkap tasnya Iqi. Iqi mengenalkan Kerol ke Farouq sebagai best friend-nya. Ia lalu pamit ke maminya dan Kerol. Alani merasa cemas dan nggak henti untuk nyuruh Iqi nelpon kalo ada apa-apa. Kerol memanggilnya dan menenangkan kalo anaknya akan kembali. 


Sesampainya dirumah Farouq ngasih tahu Iqi kalo ia pernah tinggal di sana dulu tapi Iqi nggak ingat. Neesa sudah menyiapkan makan siang. Farouq merasa nggak yakin dengan masakannya Neesa dan mengajak Iqi makan di luar. 


Mereka makan bersama. Makanannya sangat keras sehingga nggak bisa dimakan. Meski begitu Iqi masih memuji masakan Neesa tersebut. 







Alani nggak nafsu makan. Kerol datang dan mengajaknya jalan-jalan ke atap. Alani malah nggak tahu kalo ada tempat seperti itu. Mereka bisa melihat pemandangan kota di malam hari. Alani kepikiran terus sama Iqi tapi Iqi nggak nelpon. Akhirnya Kerol yang nelpon pakai ponselnya sendiri. Iqi sendiri  sudah di kamarnya. Dia senang bisa telponan sama maminya dan juga Kerol. 


Setelah telponan Alani merasa sedikit tenang. Kerol bercanda kalo ia juga sudah anggap Iqi sebagai anaknya. Alani melarang karena itu adalah anaknya. Mereka berebut Iqi sampai  Alani pergi dari sana dan disusul sama Kerol. 


Farouq mengantar susu ke Iqi dan sepat dengar dia video call sama Kerol dan maminya, malah nanya apa maminya emang sering ketemu malam-malam sama Kerol? 


Habis dari kamar Iqi Farouq melihat Neesa di depan mesin cuci. Mau nyuci bajunya Iqi. Farouq melarang takut bajunya Iqi rusak kayak bajunya. Habisnya Neesa mencampur baju putih dengan baju berwarna. Keduanya malah bertengkar dan nggak menyadari kalo Iqi keluar dari kamar meletakkan gelas di meja kemudian jalan ke balkon. 


Farouq nyuruh Neesa untuk meriksa Iqi di kamarnya. Karena lampu sudah dimatikan jadi Neesa pikir Iqi sudah tidur. Mereka lalu ke kamar. Karena tadi Neesa sudah jadi ibu sekarang ia mau jadi istri. Farouq mengingatkan kalo Iqi bisa aja dengar. Neesa lalu memutar musik keras-keras. Sementara itu Iqi mau kembali ke kamarnya tapi pintunya malah dikunci sama Neesa. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)