Semua gambar dan konten bersumber dari KBS2
Shi Jun sedang berlari di malam hari. Teringat saat ia menggenggam tangan Woo Joo sambil tersenyum. Nggak lama senyum itu hilang. Ia melepaskan tangan Woo Joo.
Woo Joo nggak bilang apa-apa dan pergi.
**
Mendadak Shi Jun berhenti melihat seorang musisi jalanan yang memainkan biola.
Di sebelahnya ada penjual aksesoris. Tampaknya ada sesuatu yang menarik di matanya.
**
Di kamarnya ayah sedang mendengarkan siaran Shi Jun. Seperti menggugah hatinya.
Woo Joo duduk di depan restoran Ji Sun dan bernyanyi.
Ji Sun selesai mengunci pintu. Ia heran melihat Woo Joo bernyanyi sambil menghadap tanah.
Woo Joo menunjukkan apa yang ia lihat pada Ji Sun. Sebuah bunga. Bunganya bagus.
Ji Sun mengajaknya pulang karena besok Woo Joo harus berangkat pagi. Ia mempekerjakan Woo Joo di restorannya karena dia sudah dipecat dari rumah sakit. Ia khawatir Woo Joo akan sakit kalo senggang sendirian.
Mereka lalu berjalan sambil memeluk.
**
Di ruang siaran Shi Jun sedang mendengarkan siarannya yang terdahulu. Ia mengambil plastik dari Woo Joo dan menggunakannya sambil nangis. Ih aku sedihðŸ˜ðŸ˜
**
Paginya Woo Joo benar-benar bekerja di tempat Ji Sun. Dia menyapu dan mengelap kaca.
Nggak tahu kenapa pas di dalam dia terus melihat pintu. Berharap seseorang akan datang.
Woo Joo menyampaikan kegelisahannya pada Young Won di sesi konsultasi. Ia sangat berharap Shi Jun datang untuk makan siang atau makan malam setelah bekerja.
Young Won menyuruh Woo Joo untuk menelpon.
Woo Joo akhirnya mengakui kalo dia menyukai Shi Jun. Young Won menanyakan apa yang membuat Woo Joo sampai berpikir kalo dia menyukai Shi Jun?
Woo Joo mengaku sangat merindukan Shi Jun padahal baru beberapa hari nggak ketemu. Ia juga memikirkan Shi Jun seharian. Tadinya ia pikir ia hanya punya masalah dengan pengendalian amarah tapi dengan hal itu juga.
Young Won memberitahu kalo menyukai seseorang bukanlah masalah. Ia meminta Woo Joo untuk merenungkannya. Apakah itu benar rasa suka atau perasaan karena ditinggalkan. Ia mengingatkan kalo selama ini Woo Joo selalu mengandalkannya. Dan saat nggak bisa menemuinya lagi maka ia akan mencari tempat bersandar.
Woo Joo mulai ragu dengan perasaannya. Tapi gimana kalo itu beneran rasa suka? Apa ia boleh menyukai seseorang?
Young Won pikir seseorang nggak perlu persetujuan orang lain untuk menyukai seseorang.
Woo Joo tersenyum mendengarnya.
Shi Jun berjalan dengan terburu-buru dan menemui Luo yang bersiap untuk pulang. Tapi anehnya ia merasa nggak renang. Ibunya sedang mengurus berkas dan segera kembali.
Sembari menunggu Shi Jun mengajaknya untuk jalan-jalan.
**
Mendadak mereka dihadang sama perawat Oh. Ia nggak mengijinkannya untuk membawa Luo keluar dan malah menyinggung tentang insiden di bangsal. Kalo mau pamitan di sana saja.
Dong Hyuk mendadak datang dan memberitahu kalo dia sudah memberi jin sebagai dokternya Luo.
Perawat Oh nggak bisa bilang apa-apa lagi.
Shi Jun berjalan sambil bilang terima kasih pada Dong Hyuk.
**
Perawat Oh menyesalkan apa yang Dong Hyuk lakukan. Ia tahu kalo sebenarnya Sih Jun nggak pernah memberi ijin. Ia menyinggung tentang ibunya Luo.
Dong Hyuk menyampaikan kalo ia nanti yang akan bicara dengan ibunya Luo.
Dong Hyuk bicara dengan ibunya Luo. Pertamanya ia bercerita tentang mendiang ibunya yang ingin ia masuk kelas tambahan di Daechi-dong agar ia bisa berteman dengan anak-anak kaya dan masuk ke universitas yang bagus.
Tapi untuk anak seperti dirinya yang berasal dari pinggiran kota rasanya nggak mungkin. Ibunya lalu berpikir untuk mendapatkan uang dari asuransi.
Nenek dari ibunya punya kebun yang besar di Gimpo. Hari itu ibunya memotong rumput dengan mesin lalu jarinya terpotong.
Ibunya dilarikan ke rumah sakit tapi mereka nggak bisa menemukan satu jaripun. Ia menangis semalaman mencari jari kaki ibunya. Dan betapa tajam dan kuatnya alat pemotong rumput itu.
Mereka akhirnya pindah ke Daechi-dong dengan uang asuransi itu. Tapi sampai sekarang kadang ia masih bermimpi buruk mencari jari kaki ibunya. Walau ibunya sudah meninggal tapi mimpi itu masih selalu menghantuinya.
Ia memberitahu ibu karena berpikir kalo Luo mungkin akan mengalami mimpi buruk seperti dirinya.
Shi Jun mengajak Luo melihat pepohonan. Ia terus menghadap ke atas sambil memejamkan mata. Ia merasakan angin yang terasa hangat dan menyamankan. Suara daun yang bergemuruh. Rumput yang berayun. Ia merasakan semuanya.
Shi Jun memberitahu kalo di dunia ini ada suara yang bagus dan ada suara yang buruk, suara asli dan suara palsu. Ia meminta Luo untuk mengingatnya.
Suara yang Luo dengar tadi adalah suara yang bagus dan asli. Suara itu bisa membuatnya merasa hangat dan nyaman.
Sedang suara yang menyakiti dan menyiksanya adalah suara palsu yang buruk. Ia meminta Luo untuk hanya mendengarkan suara asli dan melupakan suara yang palsu.
Luo mengangguk paham dan janji akan melakukannya.
Shi Jun memejamkan matanya sambil tersenyum teringat saat Woo Joo menari diiringi hentakan suara drum.
Mereka lalu kembali berjalan. Shi Jun memberitahukan sebuah rahasia kalo dia juga mendengar suara tak berujung di telinganya. Suara drum.
"Apa itu menghangatkan? Nyaman?"
"Sangat"
Tanpa sadar langkah kaki Shi Jun membawanya ke restoran Ji Sun. Ia melihat Woo Joo meninggalkan tempat itu bersama Ji Sun. Dan ia nampak baik-baik saja.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊