Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Jae Hyun yang duduk bersama Young Min secara pribadi meminta maaf pada Young Min. Meski Young Min berpikir kalo dialah yang salah.
Tapi bagi Jae Hyun itu bukan soal menang atau kalah. Ia meyakini kalo putranya juga pasti bertanggung jawab atas hal itu. Di usianya semuanya jadi terlihat jelas mengenai segala sesuatunya. Apa Junseo masih merundungnya?
Young Min memberitahu kalo bukan hanya itu masalahnya. Nilainya banyak yang turun.
Ji Su tiba-tiba memanggil Young Min.
Ji Su menyajikan banyak makanan untuk Young Min tapi Young Min bilang dia nggak lapar. Ia menyinggung tentang ayahnya Jun Seo yang baik dan ramah. Nggak seperti Junseo.
Ia nggak pernah iri pada keluarga mereka yang kaya tapi ia iri karena Junseo punya ayah seperti itu.
Ji Su mencoba menghibur kalo Young Min punya ibu yang hebat seperti dirinya. Ia meminta agar Young Min berhenti berpikir seperti orang dewasa.
Berhentilah khawatir dan lakukan hal-hal seperti usianya. Young Min juga boleh marah. Ia yakin pada insiden melempar kursi, Junseo juga telah menyulitkannya.
Ia lalu memeluk Young Min dan memberitahu kalo dia bukan orang dewasa. Jangan bertahan sendirian.
Young Min menangis. Ia mengingatkan ibunya yang sendirian mencari yang dan membesarkannya. Kakak dan nenek juga nggak membantu. Kalo sesuatu terjadi padanya, ibu harus berhenti dan mendatanginya.
Ji Su menunjukkan kalo karena itulah Young Min harus memberitahukan semuanya pada ibunya karena mereka hanya memiliki satu sama lain.
Young Min membenarkan. Karena hanya ia yang ibunya miliki, ia menjadi takut kalo ayahnya akan mengambilnya kalo ia dikeluarkan dari sekolah.
Ji Su meyakinkan kalo nggak ada siapapun yang bisa mengambilnya. Ia memberitahu kalo ia seperti karakter superhero idolanya.
Jae Hyun minum teh dengan istri dan mertuanya. Mertuanya mendesaknya untuk menyingkirkan para wanita uang berdemo itu.
Seokyong melarang ayahnya menyuruh suaminya untuk melakukan hal kotor.
Ayah Seokyong merasa kalo Jae Hyun adalah orang yang pandai menyingkirkan orang ia memberinya waktu satu minggu untuk membereskannya.
Ayah mertuanya mendadak juga menyinggung tentang pertemuan Jae Hyun dengan kepala bank Seoul. Apa dia sedang butuh uang?
Jae Hyun nggak menjawab.
Di dalam mobil Jae Hyun telponan sama seseorang membicarakan mengenai rencana rahasianya. Selain itu ia juga meminta data orang-orang yang dipecat. Ia sedang mencari seseorang.
**
Sementara itu Seokyong juga sedang menyelidiki riwayat Ji Su. Tadinya ia pikir Jae Hyun sengaja mendekatinya. Tapi sepertinya enggak.
Ji Su direkrut saat Jae Hyun masih dipenjara. Dia juga nggak tahu menahu mengenai pemecatan dan kehidupan pribadi Ji Su yang telah bercerai.
Seokyong berpesan pada sekretarisnya agar Jae Hyun jangan sampai mengetahui semuanya. Ia merasa kalo cinta mereka nyata. Dan kalo sampai Jae Hyun berselingkuh dengan Ji Su maka harga dirinya akan jatuh.
Ji Su menemui Eonni-Eonni yang melakukan demo. Ia berpamitan pada mereka dan mendapatkan pelukan hangat dari semuanya.
**
Saat ia pergi Jae Hyun mendadak mengirim pesan dan memberitahu kalo besok kemungkinan akan hujan. Ia meminta payungnya dikembalikan. Selain itu ia juga ingin membicarakan sesuatu pada Ji Su.
**
Mereka bertemu. Awalnya Jae Hyun berbasa-basi membicarakan tentang hujan lalu menawarinya makan. Ji Su menolak dan mendesak Jae Hyun untk segera mengatakanbaoa yang ingin ia bicarakan. Mengenai sekolah?
Jae Hyun membantahnya. Ia menyinggung tentang pekerjaan. Ia adalah wakil presdir Swalayan Hyung Sung. Ia tahu kalo belakangan Ji Su dipecat sebagai pekerja paruh waktu. Ia mengatakan nggak ingin Ji Su terlibat dengan demo. Mereka akan melakukan tindakan hukum pada pendemo itu. Ia sydah mempelajarinya dan menurutnya perusahan nggak melanggar hukum. Ia akan membantu mencarikan pekerjaan lain. Ia nggak ingin Ji Su terluka.
Ji Su menolak. Dia nggak mau meninggalkan mereka. Jae Hyun lalu menyinggung tentang Young Min yang ia pikir adalah prioritas Ji Su saat ini.
Ji Su serasa nggak percaya Jae Hyun menyelidiki perihal masa lalunya. Dia jadi orang yang beda sekarang. Nggak seperti orang yang ia kenal dulu. Jae Hyun membenarkan. Sekarang dia sangat egois dan matrelialistis. Pegawai sementara yang sedang protes akan disingkirkan karena melakukan keributan, menempati properti tanpa ijin dan menghalangi bisnis. Ia melarang Ji Su untuk ikut campur.
Ji Su kembali menolak. Dia nggak mau. Jae Hyun meremehkan sikap Ji Su. Loyalitas? Keadilan? Nggak menghasilkan uang juga. Kenapa Ji Su melakukannya?
Ji Su mengingatkan kalo ia mempelajarinya dari Jae Hyun. Sisi kekalahan ada di pihak kita.
Terbayang kembali masa lalu.
Januari 1994
Ji Su mencari Jae Hyun tapi dia nggak ada. Kata Young Wu dia ada di Hyeonjeo-dong untuk melakukan kampanye suara rakyat membantu pertanian dan desa-desa yang miskin.
Ji Su kurang paham. Young Wu juga nggak bisa menjelaskan lebih lanjutnya karena ia harus segera pergi.
**
Ji Su yang ingin menemui Jae Hyun akhirnya ikut pergi. Ia melihat Jae Hyun di sana sedang bicara dengan warga. Ia bahkan memberi penghangat pada mereka.
Anak-anak sedang bermain. Lingkungannya sangat kumuh. Ji Su melihat penampilannya yang nggak sesuai dengan tempat itu.
Tiba-tiba seseorang membunyikan lonceng. Jae Hyun dan yang lainnya langsung berkumpul berbaris dan Jae Hyun ada di posisi paling depan.
Ji Su ikut dan dia ada di barisan belakang. Young Wu menyuruhnya untuk pergi tapi dia nggak mau.
Beberapa orang datang dengan membawa pentungan di tangan masing-masing. Jae Hyun melihat ke belakang dan melihat ada Ji Su. Ia menyuruh Ji Su untuk pergi tapi Ji Su menolak.
Mereka maju dan mulai menyerang. Jae Hyun dan yang lain berusaha untuk bertahan. Orang-orang itu menyerang Ji Su. Jae Hyun mendekat dan menyingkirkan mereka lalu melindungi Ji Su.
Nggak lama kemudian polisi datang dan mengamankan keadaan.
**
Ji Su dan Jae Hyun mengobati luka Young Wu.
**
Jae Hyun yang berjalan bersama Ji Su menanyakan apa Young Wu nggak memberitahukan maksud kampanyenya? Ia menyayangkan pakaian bagus Ji Su yang pasti rusak karena kampanye tadi.
Ji Su nggak ngerti kenapa Jae Hyun terus terlibat dengan kampanye seperti itu. Karena itu ia nggak punya waktu untuk belajar dan bermain seperti yang lain. Ia selalu saja dikejar dan terluka.
Jae Hyun menyatakan kalo ia ingin sisi kekalahan ada di sisinya. Katanya kemenangan ada di pihak mereka dan yang kalah akan kesepian dan sedih. Ia ingin dipihak mereka yang selalu kalah. Itu yang ia inginkan.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊