Postingan Terbaru

Rabu, 10 Juni 2020

Sinopsis Fix You episode 5 part 3


Semua gambar dan konten bersumber dari KBS2



Woo Joo menemui Young Won dan nangis-nangis. Ia mengeluhkan apa yang Shi Jun lakukan padanya. Ia merasa Shi Jun membuangnya hanya karena satu kesalahan.

Ia lalu mengeluhkan hidupnya yang berantakan. Setiap ia dekat dengan seseorang, pada akhirnya orang itu akan meninggalkannya.

Anehnya semarah apapun ia pada Shi Jun, ia nggak bisa membencinya. Teringat saat Shi Jun bilang ia nggak pantas di selingkuh. Ia mengubah hidup orang lain.

Woo Joo lalu membicarakan Shi Jun sambil tersenyum. Baginya Shi Jun adalah penyelamatnya. Ia melihat seperti ada cahaya di belakang kepala Shi Jun. Ia merasa seperti bunga yang kembali mekar berkat Shi Jun.

Young Won meminta Woo Joo untuk saling jujur. Ia menanyakan apa yang ingin Woo Joo lakukan selanjutnya? Woo Joo mengaku ingin mengembalikan semua yang sudah Shi Jun berikan padanya.


Shi Jun datang ke rumah sakit. Jung Woo mendatanginya dan memberitahukan yang terjadi pada Luo saat berkonsultasi dengan Dong Hyuk.

Ia menyarankan agar Shi Jun menemuinya. Shi Jun menolak. Ia menekankan kalo Luo bukan lagi pasiennya. Kenapa mereka peduli dengan pasien dari tim dokter lain.

Shi Jun mau masuk ke ruangannya dan membanting pintu.

Dan saat sampai di ruangannya Shi Jin ternyata sangat kesal pada tindakan Dong Hyuk yang menggunakan alat setrum pada Luo. Teganya mereka melakukannya. Dia teriak-teriak dengan mulut ditutup sama bantal untuk meluapkan emosinya.


Ji Hee mau mendatangi Dong Hyuk karena mendengar dia terluka.

Dong Hyuk yang kebetulan keluar memberitahu kalo dia nggak papa. Ia lalu pergi.

Lah, padahal Jo Hee ingin membalas kebaikan Dong Hyuk yang sudah memberinya salep.


Dong Hyuk dan perawat Oh pergi menemui Pak Park dan Ki Tae. Pak Park menuntut penjelasan Dong Hyuk tentang yang terjadi pada Luo.

Dong Hyuk hanya bisa minta maaf. Ki Tae lalu bertanya ke perawat Oh apa pasien itu memang selalu kacau? Perawat Oh malah menyalahkan Shi Jun yang belakangan melewatkan pengobatan Luo. Tapi saat Ki Tae menanyakan lebih lanjutnya Perawat Oh nggak mau memberitahu.

Pak Park menekankan kalo yang mereka mau bahas adalah perihal keamanan yang menteri pasien. Dong Hyuk berencana untuk memberitahukan hal itu pada orang tua Luo. Secara banyak yang melihat kejadian itu. Takutnya kalo disembunyikan akan menimbulkan masalah suatu saat nanti.

Menurut perawat Oh, keamanan membawa alat setrum adalah hal yang wajar.

Ki Tae menyuruh Pak Park untuk melaporkan hal itu pada direktur rumah sakit. Ia khawatir kalo mereka akan krna tuntut.

Bagi pak Park, alih-alih dituntut, ia malah lebih takut kalo ibu Luo membawanya pulang.

Ih, Ki Tae malah mendesak Dong Hyuk untuk memulangkan Luo dan jangan bilang apa-apa tentang kejadian ini.


Dong Hyuk berjalan bersama Ki Tae. Ia didesak untuk mencari tahu apa yang dimaksudkan oleh perawat Oh dengan melewatkan pengobatan Luo.

Dong Hyuk bilang itu bukan apa-apa. Lah, Ki Tae malah marah. Apa dia yang harus nyari tahu?

Dong Hyuk hanya bisa diam. Ki Tae heran Shi Jun masih nggak ada kabar. Biasanya dah bikin keributan.
**
Shi Jun sendiri malah lagi main game. Panti jompo nelpon tapi dia mengabaikannya.
**
Woo Joo sedang berjalan. Sepertinya suasana hatinya sedang baik. Dia tersenyum.




Ayah masuk ke ruang operasi dan siap untuk melakukan pembedahan. Semua dokter memandanginya karena nggak mengenalinya.

Shi Jun masuk dengan pakaian operasi dan menarik ayah keluar. Ayah marah karena ia harus melakukan operasi tapi Shi Jun malah membawanya keluar.

Shi Jun lebih marah lagi. Ia menuntut alasan ayah melakukannya di rumah sakit anaknya, apa yang mau ia buktikan?

Ayah ingin anaknya melihat betapa hebatnya ia di meja operasi. Ia ingin anaknya mengubah keahliannya dan bukannya jadi psikiater cuman mengobati orang berpemikiran lemah.

Shi Jun makin gedheg. Ia menekankan kalo ia jadi psikiater untuk memahami pemikiran ayah.

Woo Joo nggak sengaja lewat dan mendengar pertengkaran mereka.

Pak Park datang. Ayah nenyapanya dan mengadukan Shi Jun padanya. Orang itu menariknya dari ruang operasi. Siapa dia?

Pak Park memberitahu kalo ia orang baru. Ia juga menegur Shi Jun yang bertengkar dengan pasien di tempat umum.

Shi Jun membantah kalo ayahnya bukan pasien. Dia orang yang cukup normal untuk melaporkannya pada Komnas Ham.

Pak Park nggak habis pikir. Gimana bisa?


Shi Jun pernah bilang ke ayah kalo dia merawat Luo tanpa persetujuannya. Jadi Shi Jun cerita kr ayah saat ayah sedang tidur. Ia pikir ayah nggak akan mengingatnya.

Ternyata ayah nggak benar-benar tidur. Ia sangat sadar dan mengingat semuanya lalu melaporkannya. Ayah ingin memaksakan kehendaknya padanya. Ayah membencinya yang seorang psikiater.
**
Ayah malah marah pada Shi Jun dan memaksanya untuk menjelaskannya.

Shi Jun hanya minta dua hal dari ayah. Jadi ayah yang seperti air dan minyak atau jadi pasien yang menyedihkan.

Ia lalu berjalan meninggalkan mereka dan melewati Woo Joo. Woo Joo menghampirinya dan menariknya pergi.


Pak Park mau mengajak Ayah ke ruangannya tapi ayah menolak karena ia harus melakukan operasi.

Pak Park mengonfirmasi apa benar ayah yang telah melaporkan Shi Jun? Ayah langsung membenarkan. Ia juga mengomentari penampilan Pak Park yang kini nampak makin tua. Ia menyuruhnya untuk mewarnai rambut. Nanti orang mengira dia kepala departemen usia 50 tahu.

Pak Park tersenyum mendengarnya. Ayah juha menturuh pak Park untuk berkencan dan menikah lalu punya anak.

Pak Park menanyakan apa dia nggak lelah terus menjadi keras pada orang lain. Itu bisa merusak kesehatannya.

Ayah mengeluhkan kalo kadang ia merasa menderita demensia. Kadang ia pelupa. Pak Park menanyakan apa kadang ayah juga pingin nangis? Ayah membantahnya karena ia seorang pria. Nggak boleh nangis.

Pak Park menyuruhnya untuk menangis sesekali. Karena biasanya depresi diikuti dengan demensia. Ih, ayah malah menatap pak Park tajam. Dia nggak ingat lagi pada Pak Park dan menanyakan siapa dia? Ayah juga bingung ada di mana Ia? Kenapa ia ada di sana?




Woo Joo membawa Shi Jun ke ruang terapi panggung dan mengunci pintunya. Ia memberitahu kalo semalaman ia nggak bisa tidur. Andai ia bisa memutar waktu, tapi itu nggak mungkin.

Shi Jun memberitahu kalo hal yang kemarin bukan salah Woo Joo dan melarangnya untuk terlalu memikirkannya. Dokter biasanya bertanggung jawab karena nggak mengurus pasien.

Woo Joo mengaku tahu dan mengungkit tentang pemecahannya dan bukannya dokter. Nggak ada dokter yang dipecat.

Shi Jun menyimpulkan kalo Woo Joo sedang mengajukan protesnya karena diperlakukan nggak adil?

Woo Joo membantahnya. Ia merasa difitnah dan marah tapi anehnya nggak bisa membenci Shi Jun. Harusnya ia memarahinya dan mengutuknya tapi ia nggak bisa. Ia sendiri juga penasaran kenapa bisa begitu.
Ia lalu menyadari klo itu karena ia terlalu banyak berhutang padanya. Hidupnya akan tetap kacau sebelum ia bisa membalas kebaikannya. Ia ingin. Membalas kebaikannya. Boleh?

Shi Jun mempersilakan Woo Joo untuk melakukan apapun yang ia inginkan karena ia juga nggak akan peduli.

Woo Joo tersenyum. Dia menyuruh Shi Jun untuk duduk. Ia lalu melepaskan tas dan jaketnya, menyuruh Shi Jun untuk mendengarkannya. Ia menyalakan musik. Tepatnya suara drum. Ia lalu menari seolah sedang menabuh drum.

Tanpa sadar Shi Jun tersenyum melihatnya.

Kita lalu diperlihatkan sesi konsultasi Woo Joo pada Young Won. Ia ingin mengembalikan apa yang telah Shi Jun berikan padanya. "Kenyamanan".

Melihat Shi Jun bisa tersenyum lagi membuat Woo Joo lega. Tapi dia lelah. Ia mendekat dan memberitahu Shi Jun kalo; Orang yang menyadari orang sakit adalah orang yang lebih sakit. Mungkin Shi Jun mengobati orang sakit karena perasaannya lebih terluka. Dan saat ja merasa sedih, mendengarkan drum akan membantu meredakan kesedihan. Ia ingin menghibur Shi Jun yang telah memenangkannya. Daripada gimana mereka ketemu, gimana mereka berpisah itu lebih penting.

Ia lalu mengangkat tangannya dan mengajak Shi Jun untuk tos. Ih, Shi Jun bukannya memeluknya malah menggenggamnya dan tersenyum.

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊