Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Ji Su memohon pada Seokyong dan berlutut agar ia membatalkan keputusannya untuk melakukan rapat komite.
Jae Hyun datang dan menyuruhnya untuk bangkit. Ia bahkan menarik Ji Su saat Ji Su menolak untuk bangun.
Seokyong marah. Ia menuntut Jae Hyun untuk memberinya penjelasan. Ji Su ingin menyampaikan sesuatu tapi Jae Hyun meminta kepala sekolah untuk membawanya selagi ia bicara dengan istrinya.
Ji Su terpaksa keluar bersama kepala sekolah.
Jae Hyun mengingatkan agar Seokyong nggak melakukan rapat komite. Tapi bukan itu yang Seokyong masalah kan sekarang. Kenapa Jae Hyun menyebut nama Ji Su tadi?
Jae Hyun memberitahu kalo Ji Su adalah teman kuliahnya. Haha..Seokyong cuma tertawa. Dia tahu kalo Ji Su adalah cinta pertamanya seperti film Love Letter.
Jae Hyun menekankan kalo mereka hanya akan membahas anak-anak. Dan Jae Hyun mengancam Se Hwi nggak akan bisa mengikuti kelas model kalo Seokyong nggak membatalkan rapat komite.
Seokyong mengingatkan kalo Se Hwi nggak ada hubungannya. Jae Hyun nggak peduli. Ia nyuruh Seokyong untuk milih.
Kepala Sekolah memarahi Ji Su atas apa yang Young Min lakukan. Ia mengungkit tentang orang tua Junseo yang adalah donatur terbesar di sekolah mereka dan mengungkapkan yang terjadi kalo sampai mereka menghentikan dinasnya.
Ji Su merasa kalo anaknya kesepian. Kepala sekolah merasa wajar karena sekolah mereka jauh.
Jae Hyun datang dan memberitahu kalo rapat komite nggak akan terjadi. Ia mengancam akan memindahkan anaknya kalo kepala sekolah melawannya lagi.
Kepala Sekolah meminta maaf.
Jae Hyun menatap Ji Su lalu pergi.
**
Seokyong kembali ke Seoul dengan perasaan marah dan meninggalkan Jae Hyun.
Jae Hyun melihat Seokyong meninggalkan sekolah dan berjalan seorang diri.
Ia menghampirinya dengan mobilnya dan menawarkan akan mengantarkannya. Ia bahkan membukakan pintu mobil untuk Ji Su tapi Ji Su menolak dan meninggalkannya.
Jae Hyun hanya tersenyum melihat Ji Su yang keras kepala. Ia lalu mengikuti Ji Su di belakangnya.
**
Sepatu Ji Su haknya patah. Jae Hyun kembali menawarkan tumpangan tapi Ji Su tetap menolak. Ia bahkan mematahkan hak sepatunya dan kembali berjalan.
Jae Hyun tetap sabar dan mengikutinya. Berkali-kali Ji Su hampir jatuh dan akhirnya ia menerima kebaikan Jae Hyun untuk mengantarnya.
Ji Su minta diturunkan di stasiun. Ia akan naik kereta.
Jae Hyun berniat menurunkannya di stasiun Seoul karena Ji Su nggak bisa membeli sepatu di sana. Ji Su nggak peduli. Ia akan berjalan.
Jae Hyun nggak akan begini kalo dia nggak melihatnya. Tapi karena ia melihatnya makanya ia nggak bisa membiarkannya.
Ji Su menanyakan hubungan Jae Hyun dengan istrinya. Jae Hyun balik menanyakan keadaan Ji Su yang hati ini bahkan berlutut.
Tapi untuk Ji Su ia rela melakukan apapun demi putranya agar berhenti menangis. Baginya itulah cinta, nggak membuat seseorang menangis. Karena itulah ia memahami istri Jae Hyun. Mereka melindungi yang dicintai dengan cara yang berbeda.
Jae Hyun menekankan kalo ia membatalkan komite bukan untuk Ji Su. Ia merasa kalo putranya merinding putra Ji Su. Dulu saat SD putranya pernah melakukan hal yang sama. Ibunya nggak peduli dan kakeknya selalu membelanya. Karena itulah putranya nggak takut pada apapun. Ia akan bicara dengan anaknya dan meminta Ji Su untuk bicara pada Young Min.
Ji Su seperti pingin nangis mendengarnya.
Jae Hyun mengantar Ji Su sampai Seoul. Sebenarnya ia ingin mengantarkannya sampai rumah tapi Ji Su menolak.
Melihat sepatu Ji Su membuat Jae Hyun nggak nyaman. Ia lalu mengambil sepatu di bagasi. Di sana ada sarung tangan yang ia beli tempo hari. Ia nggak jadi member ikannya karena tahu Ji Su pasti akan menolak.
Jae Hyun memberinya sepatu. Ji Su awalnya menolak. Ia nggak mau mereka ketemu lagi karena ia harus mengembalikannya.
Jae Hyun melarangnya untuk mengembalikannya. Harganya nggak mahal. Ia memintanya untuk memakainya saat membuang sampah.
**
Ji Su sampai rumah. Ia menatap sepatu Jae Hyun dan teringat masa lalu.
Desember 1993
salju turun. Ji Su dan Jae Hyun berjalan di bawahnya. Ji Su kesulitan berjalan karena memakai sepatu hak. Itu karena ia menyelinap karena ayahnya nggak menginginkannya keluar.
Jae Hyun menyuruh Ji Su untuk mengikuti jejaknya dan jangan sampai tertinggal.
Ji Su tersenyum dan berjalan di jejak kaki Jae Hyun.
Ji Su nangis teringat itu. Ia lalu menyimpan sepatu Jae Hyun di dalam rak.
Jae Hyun juga teringat masa lalu. Mereka beristirahat karena Jae Hyun kelelahan.
Ji Su mengomelinya. Mereka lalu membicarakan tentang Love Letter. Ji Su suka pada adegan terakhirnya. Adegan padang salju yang menyedihkan.
Jae Hyun tiba-tiba menyandarkan kepalanya di pundak Ji Su dan tertidur. Awalnya Ji Su senang. Tapi lama kelamaan dia mulai lelah. Tangannya bahkan sampai mati rasa. Tapi salju yang turun membuatnya tersenyum.
Ia lalu memapah Jae Hyun dan membawanya ke dalam.
Paginya Jae Hyun terkejut mendapati dirinya tidur di dalam. Ia keluar dan melihat tulisan namanya dan Ji Su di atas salju. Ia tersenyum.
Jae Hyun tertidur di mobil di depan rumah.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊