Sinopsis Rintik Terakhir Episode 6

Anysti
0

All content from VIU






Ringkas drama sebelumnya


Dompetnya Lingga kebawa di tasnya Launa. Setelah mengantarnya, Launa mau memanggil Lingga tapi orangnya sudah pergi. Ia mencoba untuk menelponnya tapi nggak dijawab. Akhirnya ia ke sana sama Gladys. Eh malah mendengar pembicaraan antara Lingga dan Rain. Ternyata mereka adik kakak. Dan Rain nyuruh Lingga untuk mendekati Launa biar jauh dari Aru. Launa kecewa banget dengarnya. Lingga berniat untuk menjelaskan tapi Launa nggak mau dengar dan pergi. 


Ternyata sebelumnya saat di kampus, Rain minta kakaknya untuk mendekati Launa untuk membalas dendam karena Launa membuatnya kesiram minuman sama Gladys. Dan sebagai gantinya ia akan membujuk orang tua mereka agar membelikan mobil impiannya. Lingga menyetujuinya. 


ASA YANG KEMBALI





Aru merasa gelisah menunggu pesan atau telpon dari Launa. Yang ditunggu Launa tapi yang nelpon Utari. Dia mau ngomongin tentang rencana pertunangan mereka. Aru berdalih mau fokus ke ujian dulu dan Utari nggak keberatan. Aru lalu dapat pesan dari Lukka yang ngajakin keluar. 


Lingga minta Rain untuk membantunya minta maaf sama Launa dan mengancam akan membocorkan rahasianya ke orang tua mereka kalo sampai Rain nggak mau bantu. 


Saat sedang ngumpul, Gladys ngasih tahu ke semuanya yang tentang Lingga kakaknya Rain dan Rain yang nyuruh Lingga untuk mendekati Launa. Dia ngasih Launa bunga dan boneka Pororo. Terakhir dia ngasih surat. Ternyata dia adalah Lingga. Rain juga datang membacakan surat itu untuk Launa. Lukka melihatnya seperti berlebihan tapi bagi Gladys itu lucu. Akhirnya Launa memaafkan Lingga. Tapi untuk memberikannya kesempatan kedua, ia mau memikirkannya dulu. 







Ujian semakin dekat. Launa belajar sama Lingga dan membuat Aru cemburu lihatnya. Dan akhirnya mereka lulus. Saat itu juga Launa dan Rain berbaikan. Setelah sebelumnya Rain minta maaf sama Launa. 


Utari pulang dan menunjukkan ke bapaknya kalo ia sudah lulus dan nilainya juga bagus. Bapaknya sama sekali nggak terkesan. Ia malah nyuruh Utari untuk menelpon Aru dan mint agar pertunangan mereka segera dilaksanakan. Keduanya lalu ketemuan (di hutan apa ya...). Utari kembali mendesak Aru untuk bertunangan dengannya. Secara mereka sudah lulus tapi Aru minta agar jangan buru-buru. Utari kesal dan mengira itu karena Launa yang minta sama Aru. 


Dia lalu menemui Launa dan memintanya untuk menjauhi Aru. Ia punya saputangan dan permen kapas yang menjadi simbol kedekatan mereka sementara Launa enggak. Launa lalu membicarakan tentang itu ke Orion, Lukka, Gladys dan Lingga. Inisial yang ada di saputangan itu katanya inisial ibunya. Ia sudah mencari tahu tentang Utari di sosmednya dan menemukan foto dua anak perempuan kembar. Kata Aru, saat ia ketemu sama gadis penjual permen kapas itu penampilannya lusuh dan sepatunya berlubang. Makanya Aru membelikannya sepatu baru. Tapi dalam foto itu tampak anak perempuan itu memakai baju yang seakan dia orang berada. Lingga mengatakan akan membantu mencari tahu. Ia punya teman hacker dan akan minta bantuannya. Lukka dan Orion juga akan mencari tahu. 







Hari berikutnya Launa dan Lingga menemui Utari dan memintanya untuk berhenti berpura-pura menjadi gadis penjual permen kapas. Gadis penjual permen kapas yang sebenarnya adalah kakaknya, Rahayu Kirani Wening. Sebelumnya Lukka dan Orion menemukan nama kakaknya Utari. Rahayu Kirani Wening. RKW. Itu adalah inisial nama gadis penjual permen kapas yang sebenarnya. Nggak lama setelahnya, temannya Lingga juga menemukan salinan akta kelahiran Utari. Di situ tertera nama ibunya adalah Rindu Ning Tias. 


Aru datang karena diminta sama Launa. Dia syok banget dengar yang sebenarnya. Utari minta maaf ke Aru. Ia mengaku terpaksa melakukannya. Ia lalu menyalahkan Aru dan papanya yang sudah menabrak Rahayu dan akhirnya meninggal. Aru terpukul dan merasa pusing. Ia pergi dari sana dan dikejar sama Launa. 


Langit yang tadi mendung akhirnya menurunkan hujan. Aru pingsan. Saat ia akhirnya sadar ia memanggil Launa dan menanyakan keadaannya, payung hatinya. Launa langsung paham kalo dia adalah Karang. Launa nangis dan memeluk Karang. Kenapa ia baru kembali sekarang? Selama ini ia sakit menunggunya. Dan parahnya ia harus pura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Karang nyuruh Launa untuk nangis sepuasnya. Jangan pernah menahannya. Jangan menjadi b*d*h seperti dirinya. Ia meminta maaf sudah membuat Launa sakit. 


Lingga datang dan memayungi keduanya. Karang yang baru kali ini ketemu sama Lingga menanyakan siapa dia. Lingga memperkenalkan diri dan mengaku tahu tentang DID-nya. 






Setelah tenang, Launa mengajak Karang ke makamnya Biru. Karang nangis dan meminta maaf ke Biru karena nggak ada di saat terakhirnya. Launa minta Karang untuk ikhlas. Sekarang ia hanya  perlu melakukan permintaan terakir Biru yaitu menjaga mamanya. 


Karang pulang dan langsung memanggil mamanya. Mama dan papa senang karena Karang sudah pulang. Mama bahkan langsung meluk Karang. Ia berterima kasih karena Karang sudah mau pulang. Papa menanyakan apa yang terjadi sampai Karang kembali. Karang lalu menceritakan yang sebenarnya tentang Utari dan peristiwa tabrakan itu. Mama minta papa untuk cerita padanya seberat apapun masalah yang ia alami. 


Launa ingat kalo Biru pernah menyinggung kalo ia pernah ketemu sama Utari. Ia dan Karang lalu ke kamarnya Biru dan mencari petunjuk. Di sana mereka menemukan foto Aru, Utari dan Biru. Lah Karang nggak tahu siapa Utari. 


Papa ke rumahnya Utari setelah dikasih tahu alamatnya sama Launa. Ia ingin minta maaf tapi diusir sama Utari. Permintaan maafnya nggak bisa membuat Rahayu hidup lagi. 




Karang dan Launa jalan-jalan sambil membicarakan Aru. Karang mendadak nanya apa yang akan Launa lakukan kalo suatu saat ia pergi lagi? Launa bilang akan menunggunya. Ia juga menunjukkan cincin dari Karang yang ia jadikan satu sama kalungnya. 


Launa tertidur dalam perjalanan pulang. Karang mau membangunkannya tapi nggak jadi. Ia mengambil ponselnya Launa dan merekam suara. Ia minta maaf karena sudah membuat Launa kecewa dan meninggalkannya. Ia janji ia nggak akan meninggalkan Launa dan membuatnya menangis. Setelahnya ia menyentil kening Launa untuk membangunkannya. Launa kesal karena itu membuatnya sakit. Minta yang romantis tapi saat Karang mau menciumnya ia malah menolak. Setelah Launa masuk ke rumah, Utari mengirim pesan. Kangen. Karang hanya menghela nafas. 




Paginya Launa menemukan rekaman itu dan mendengarkannya. Setelahnya ia menelpon Karang tapi nggak dijawab. Ternyata Karang menemui Utari. Ia minta maaf. Ia bukan Aru. Tubuh itu adalah miliknya dan ia hanya mencintai Launa, payung hatinya. Lah Utari malah marah dan bilang kalo seharusnya Karang nggak usah kembali. Seharusnya ia bertunangan sama Aru. 


Utari mengejar Karang yang meninggalkannya. Mendadak ada plang toko yang mau jatuh. Utari mendorong Karang agar nggak tertimpa tapi malah ia yang tertimpa. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit. Bapaknya Utari datang dan marah ke Karang. Saat Karang memberitahu kalo ia bukan Aru, bapaknya Utari malah menganggap kalo Karang sedang pura-pura agar nggak perlu bertanggung jawab. 





Akhirnya Utari sadar. Ia melihat kaki kanannya digips dan ia nggak bisa menggerakkannya. Ia nangis. Bapaknya dan Karang masuk. Bapaknya Utari ngasih tahu Utari kalo dia lumpuh. 


Selanjutnya Karang menemui Launa di dermaga. Ia memberitahu kalo ia akan bertunangan sama Utari. Launa pikir Karang bercanda. Ia bukan Aru. Dan Karang hanya untuk dirinya. Karang lalu memberitahu kalo ia harus bertanggung jawab sama Utari karena Utari lumpuh karena menyelamatkannya. Seketika Launa terdiam dan nggak bisa berkata-kata. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)