Sinopsis Rintik Terakhir Episode 3

Anysti
0

All content from VIU







Ringkas drama sebelumnya


Rupanya, saputangan yang ada di Aru memang milik gadis penjual permen kapas. Sedangkan orang yang ada sama Aru sekarang bukanlah gadis penjual permen kapas yang sebenarnya. 


Aru, Launa, Gladys dan Rain melihat-lihat kampus. Seperti biasanya Rain selalu menempel sama Aru. Ia berdebat sama Launa kayak biasanya gegara itu. Aru meninggalkan mereka. Launa menyadari kalo Aru pergi dan menyusulnya. Rain juga mau pergi tapi Gladys menghadangnya. Saat Rain menyiramnya dengan air mineral, Gladys membalasnya dengan air matcha. 


AKU BUKAN DIA


Saat sedang mengejar Aru, Launa nggak sengaja menabrak seseorang. Orang itu sampai mimisan gegara kebentur kepalanya Launa. Launa mau membawanya ke UKS, eh UKK, tapi karena tempatnya ada di gedung sebelah akhirnya ia mengatasinya dengan tisu. dan sementara ia merawat  orang itu, ia minta Gladys untuk mengejar Aru. 


Ternyata orang itu adalah mahasiswa psikologi tingkat 3 di sana. Namanya Lingga. Gladys kembali bersama Aru. Sebagai senior Lingga bersedia membantu mereka tentang masalah kampus. Gladys langsung mau minta nomornya Lingga tapi nggak dibolehin sama Launa. Akhirnya Launa yang ngasih nomornya ke Lingga. Setelahnya mereka pun pamit ke Lingga. 




Launa ikut ke rumah. Mama menyambutnya dan mengajaknya makan. Mama sengaja memasak makanan kesukaannya Aru tapi Aru masih saja memanggilnya tante. Hal itu sedikit membuat mama sedih tapi Launa menggenggam tangannya dan menguatkannya. 


Selesai makan, Aru mengirim pesan ke Utari. Awalnya Utari nggak langsung membalas. Aru  merasa nggak tenang. Tapi saat Utari membalasnya, ia sangat senang dan mereka pun terus berkirim pesan. Sementara itu Launa dan Gladys membicarakan tentang Aru yang masih belum mau memanggil mamanya dengan panggilan mama. Ia harap Karang segera kembali. Apalagi sekarang Biru sudah nggak ada. Dan ia membutuhkan Karang. 






Berharap bisa membawa Karang kembali, Launa mengajak Aru ke dermaga, tempat Karang melamarnya dulu. Tapi yang ada di depannya sekarang adalah Aru. Ia nggak bisa mengingat kenangan mereka sekecil apapun. 


Ponselnya papa berdering. Mama yang sedang menulis bermaksud menjawabnya tapi papa yang tadinya di toilet langsung mengambilnya. Ia seperti panik. Katanya ia stres dengan pekerjaannya. 


Launa minta Aru untuk membelikannya es krim tapi Aru nggak mau. Secara Launa yang ngajak ke sana. Launa mengejar Aru dan menarik tangannya. Karena itu mereka jadi dekat. Sesaat Launa seperti semakin merindukan Karang. Mendadak Utari datang. Rupanya Aru yang mengundangnya. Mereka jadi asik ngobrol sendiri tanpa melibatkan Launa. Parahnya mereka ninggalin Launa karena mau makan dulu. 


Mama menemukan berkas meetingnya papa saat membereskan meja. Ia menelpon sekretarisnya papa dan dikasih tahu kalo hari ini nggak ada meeting. Selain itu papa baru  sampai di kantor jam 12 siang kemudian pergi lagi. 




Hari berubah malam. Di pasar malam, Utari terus ingin berdekatan dengan Aru dan meninggalkan Launa. Launa menarik Aru dan mengajaknya memakai mahkota dan ia memakai tiara. Lah malah ketemu sama Rain. Seperti biasa Rain bawaannya mau nempel terus sama Aru. Utari mendorongnya dan membuat Rain kesal. Siapa sih dia? Utari memberitahu kalo ia temannya Aru dari kecil. Rain nggak peduli. Ia malah mau melempar balon air ke Launa tapi dihentikan sama Aru. 


Mereka lanjut ke permainan lain. Aru berhasil melempar gelang ke botol dan menang. Utari tahu-tahu minta hadiah boneka warna hijau. Padahal hijau kan warna kesukaannya Launa. Ih yang ini nggak nyangka banget. Utari menjegal kaki seseorang yang lewat biar makanannya kenake bajunya Launa. Karena bajunya kena es krim, Launa lalu pergi ke toilet. Saat Launa pergi itulah, Utari mengajak Aru untuk pergi dari sana. Lah bukannya nungguin Launa dulu. Si Aru juga ikut aja lagi. 




Mama langsung mengonfirmasi masalah tadi siang ke papa. Dengan tergugup papa menjelaskan kalo ponselnya di-silence sehingga nggak tahu kalo mama nelpon. Dan tentang meeting, meeting hari ini dibatalkan karena berkasnya ada yang belum selesai. Dan yang aneh lagi papa mau langsung mandi padahal biasanya minum teh dulu sebelum mandi. 





Launa kembali tapi Aru dan Utari sudah nggak ada. Mereka bermain sendiri dan melupakan dirinya. Ia hanya bisa melihat mereka dari kejauhan. Lingga yang sedang memotret di sana melihat peristiwa itu. Ia menghampiri Launa dan memberinya es krim. Saat Launa sama Lingga, Aru melihatnya dan mendatangi keduanya. Utari kembali mengalihkannya dan mengajaknya beli permen kapas. Launa makin sedih saat Utari membersihkan mulut Aru yang ada permen kapasnya. Saking nggak mau lihatnya iapun pamit. 


Aru memperingatkan kalo sudah malam tapi nggak ada inisiatif untuk mengantar. Akhirnya Lingga menawarkan untuk mengantar. Sekalian ia juga mau pulang. Launa mau. Tapi setelah nggak ada Aru dan Utari, ia memilih untuk naik taksi aja. Lingga pikir Launa ragu karena mereka baru kenal. Ia menyuruh Launa untuk menyalakan live di ponselnya kalo ragu. Launa akhirnya mau diantar sama Lingga tapi mau ke toilet dulu. Saat itulah Launa nggak sengaja menjatuhkan boneka gantungan kuncinya dan kemudian diambil sama Lingga. 


Utari batuk saat makan permen kapas. Aru pergi untuk beli minum. Tiba-tiba ada anak kecil yang menabrak Utari sehingga sepatunya kena es krim. Ia mencoba membersihkannya tapi nggak bisa. Aru datang dan membantunya membersihkannya pakai saputangan. 




Sementara itu Launa dan Lingga sudah sampai dirumah. Launa kesulitan membuka helemnya sehingga Lingga membantunya melepasnya. Suasana terasa sedikit romantis tapi Gladys malah membuka pintu dan meledek mereka. Gladys heran kenapaLauna diantar sama Lingga dan bukannya Aru. Aru masih ada urusan, eh Utari. 




Setelah membersihkan sepatu Utari pakai saputangan, mereka lalu pulang. Aru nggak menyadari kalo ia meninggalkan saputangannya di sana. Paginya ia baru menyadari kalo saputangannya nggak ada. Lah malah nelpon Launa dan minta dibantuin nyari. Launa juga mau aja lagi. Gladys sampai kesal lihat Launa membantu Utari. 


Lingga nyusulih Launa. Ngapain? Tanyanya ke Launa yang sedang ngubek-ubek tempat sampah. Nggak habis pikir, saputangannya Utari yang hilang tapi kenapa Launa yang nyari? Bajunya sampai penuh keringat kayak gitu. Nggak tega lihat Launa seperti itu, Lingga akhirnya membantu. Launa lalu menemukan saputangan itu di bawah bangku. 




Segera Launa menelpon Aru dan mengabarkannya. Lah Aru malah lagi sama Utari. Dan dengan sengaja Utari memanggil Aru dan minta dibantu membuang sampah. Setelah selesai membuang sampah, Utari membersihkan tangan Aru pakai tisu dan berharap dalam hati Aru merasa nyaman sehingga masuk ke perangkapnya. 


Lingga menawarkan untuk mengantar Launa menemui Aru. Launa menolak karena nggak mau merepotkan. Selain itu ia juga belum tahu mau ketemu sama Aru di mana. Selain itu Lingga juga mau mengembalikan boneka gantungan kunci punya Launa. Launa senang banget pinguinnya ketemu. Sebagai ucapan terima kasih, Launa membuatkan bunga mawar dari kertas tisu. 


Mama semakin mencurigai papa. Ia bahkan mendengar papa telponan minta uang 50 juta. 




Akhirnya Launa mengembalikan saputangannya Aru. Aru  berterima kasih pada Launa. Sesaat ia seperti mau hilang kesadaran. Kirain Karang akan kembali tapi ternyata enggak. Aru meminta Launa untuk menutup mata karena mau menunjukkan sesuatu. Launa di bawa ke hadapan bunga yang dibentuk hati. Di saksikan sama Utari dan Lingga di tempatnya masing-masing, Aru minta Launa untuk menjadi pacarnya. Karang??? 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)