Sinopsis Rintik Terakhir Episode 1

Anysti
0

All content from VIU








Ringkas drama sebelumnya


Launa mengejar Aru yang mengejar seseorang pakai papan seluncur. Dia sampai nabrak beberapa orang yang dilewatinya. Gegara itu Launa sampai diberhentikan sama pak Udin yang jadi satpam di sana selama 10 tahun ke belakang. Launa meminta maaf lalu kembali mengejar Aru. 


Rupanya Aru mau memastikan penjual permen kapas yang pernah ditemuinya dulu. Tahunya ia salah orang dan malah dipukul sama tas. Launa datang tepat waktu dan meminta maaf ke perempuan itu. Melihat pipi Aru merah membuatnya khawatir. Ia memeriksanya dan membuat mereka sangat dekat. 


Selain itu Launa juga mengompres pipi Aru pakai  es batu. Ia sampai salah sebut manggil Karang. Aru mengancam akan menyita barang-barang Launa yang warna hijau kalo masih salah sebut lagi. 


Mendadak Launa jadi punya ide untuk mencari gadis penjual permen kapas menggunakan media sosial. Aru memuji ide Launa dan meletakkan tangannya di atas kepala Launa. Hal itu mengingatkan Launa ke Karangnya yang suka melakukan hal yang sama. Aru mengajaknya pergi tapi ia malah membuka buku yang dikasih sama mamanya Karang. Buku  itu karakter utamanya adalah Aru. Dia lahir dari sana. Aru  memanggil Launa lagi dan mengajaknya pergi. 


DEKAP YANG DIRINDUKAN





Aru pulang dan disambut hangat sama mama Indira. Mama khawatir lihat pipi Aru yang merah tapi Aru bahkan nggak mau disentuh. Dia bahkan masih memanggilnya tante. Hal itu membuat mama sedih. 


Launa tinggal dengan Gladys sementara ibunya mengurus ayahnya. Alih-alih menunggu Karang, Gladys menyarankan agar Launa menerima Aru. Launa ngasih tahu kalo Karang dan Aru itudua orang yang berbeda. Bagi Karang, ia adalah segalanya tapi bagi Aru, cuma ada gadis penjual permen kapas itu. Lagian kenapa juga Launa membantu Aru mencari gadis penjual permen kapas itu. Kalo sudah ketemu Launa mau ngapain. Launa sendiri ingin selalu ada di dekat Aru agar kalo suatu saat nanti Karang kembali, ia ada di dekatnya. Selama ini Karang sudha sering ditinggalkan dan ia nggak mau meninggalkannya. 


Saat Aru bermain ular tangga dengan Biru, Launa mengirim pesan terkait mencari gadis penjual permen kapas itu di media sosial. Biru ikut membacanya dan menanyakan apa Aru masih mencarinya? Mendadak dadanya terasa nyeri tapi ia bilang nggak papa. 




Saat jam istirahat Launa menyusul Aru yang mau ke kantin. Tahu-tahu anak klub basket melempar bola dan hampir kena Launa. Untung ada Aru. Rupanya mereka melakukannya karena berharap Karang bisa kembali dan menjadi kapten mereka lagi. Aru hanya memberi mereka peringatan kemudian pergi. Launa kesal karena Aru nggak membalas tadi. Aru mengingatkan kalo dia bukan Aga. Yang perlu ia lakukan hanya melepas alat bantu dengarnya. Launa melarang Aru melakukannya dan memakaikannya lagi. Aru harus selalu memakainya saat bersamanya agar bisa mendengar suaranya yang merdu. 


Keduanya lalu bergabung dengan Gladys. Nggak lama setelahnya Orion dan Lukka datang. Lukka nampak nggak nyaman duduk sebelahan dengan Gladys pasca putusnya keduanya. 




Sepulang sekolah Launa ke rumahnya Aru untuk mengerjakan tugas. Saat Launa tidur, Aru malah membuka tirai jendela sehingga Launa terbangun. Ia melihat Aru sedang membereskan barang-barang yang katanya sudah nggak terpakai. Lah itu kan jaketnya Karang. Launa melarang Aru untuk membuangnya dan mengambilnya untuk dibawa pulang. 


Sampai rumah Launa nangis sambil mencium jaketnya Karang yang dulu pernah ia pakai. Ia juga menemukan surat tanda beli emas yang cincinnya Karang kasih dulu. Ada juga foto Aru sama gadis penjual permen kapas sama sebuah saputangan. 





Esok harinya Aru minta maaf ke Launa perihal yang sebelumnya. Launa mengembalikan foto dan saputangan itu ke Aru. Aru senang banget. Ia menceritakan kejadian hari itu. Aru diajak ke teman sama Biru. Mama marah saat ia minta dibelikan permen kapas dan malah meninggalkannya. Saat itulah gadis penjual permen kapas itu datang dan menenangkannya dengan memberinya permen kapas. Saat  mulutnya belepotan, gadis itu juga meminjaminya saputangan peninggalan ibunya buat lap. Pak Udin datang dan mengingatkan mereka agar membuang sampah pada tempatnya. Sebelum berpisah keduanya sempat  mengambil foto untuk kenang-kenangan. 


Aru berterima kasih pada Launa sembari meletakkan tangannya di kepala Launa. Orian dan Lukka mendekat karena berpikir kalo Karang telah kembali. Tahunya bukan. 




Malamnya Aru beneran mengunggah foto gadis penjual permen kapas itu di media sosialnya. Launa juga melihat unggahan itu. Gladys membawakannya minuman. Postingannya belum sampai 5 menit tapi sudah dapat banyak like dan komen. Launa nangis. Ia yang ngasih ide itu tapi nggak nyangka kalo rasanya akan sesakit ini. Tadinya ia harap bisa membangunkan Karang kalo ia bisa menenangkan Aru. Gladys menyayangkan apa yang Launa lakukan dan menunjukkan kalo sosmednya Karang sekarang sudah berganti pakai namanya Aru. Launa makin sedih. Selama ini ia sudah terbiasa dengan badai, jadi gerimis kecil kayak gini nggak akan membuatnya menggigil. 





Launa, Gladys dan Aru sedang di kafe. Saat Aru ke toilet dan Launa memesan makanan, Gladys melihat ada yang mengirim pesan ke Aru. Ia membacanya dan menghapusnya. Launa kembali dan melihat Gladys memegang ponsel Aru lalu mengembalikannya ke tempatnya. Aru kembali dan membaca  pesannya. Ada yang tahu tentang gadis penjual permen kapas itu. Ia memperhatikan lagi pesannya dan menyadari ada pesan yang terhapus. Lah malah mikir kalo Launa yang sudah melakukannya. 


Aru pergi dan Launa mengajak Gladys untuk mengejarnya. Aru berniat mencari kafe tempat gadis itu bekerja. saat mencari itulah ia malah ketemu sama orang yang dicarinya. Gadis itu  memiliki tanda lahir di tangannya. Rahayu? Ia juga menunjukkan foto mereka dulu tapi Rahayu seperti nggak tertarik. Ia marah. Setiap hari ia menunggu Aru tapi Aru nggak pernah datang. Aru membantah. Ia selalu ke sana tapi nggak pernah ketemu sama Rahayu sehingga ia ... Bosan? Tanya Rahayu. 


Launa mendadak datang dan membenarkan apa yang Aru katakan. Rahayu nggak mau dengar lagi dan pergi. Launa menyemangati Aru agar mencoba lagi besok sampai Rahayu mengerti. 




Malamnya Launa merasa nggak tenang karena Aru nggak membalas pesannya. Ia maumenelpon tapi takut nggak diangkat. Ia lalu membaca buku yang dikasih sama mamanya Karang. Selanjutnya ia menemui Aru di rumahnya. Ia juga menjelaskan yang sebenarnya tadi siang. Ia minta Aru agar nggak marah ke Gladys karena ia hanya mau menjaga perasaannya. 


Di buku tertulis kalo Aru suka dengan karakter lucu. Ia menggambar mata di telapak tangannya dan mengajak Aru untuk kembali mencari Rahayu. Gegara itu Aru jadi tertawa. Launa memuji Aru tampan kalo tertawa dan memintanya untuk sering-sering tertawa. Aru mengajak Launa untuk membeli sepatu besok. 


Tiba-tiba terdengar suara di bawah. Keduanya buru-buru turun. Biru nggak sengaja memecahkan gelas. Katanya nggak sengaja jatuh saat minum obat. Mamanya datang dan jadi khawatir. Ia memastikan kalo Biru nggak papa. 





Di toko sepatu Aru minta Launa membantunya mencari sepatu ukuran 38. Launa memilih dengan senang hati. Ia pikir sepatu itu untuknya tapi tahunya untuk Utari. Launa memastikan kalo Utari memang gadis penjual permen kapas yang Aru cari. Aru sendiri sangat yakin karena ada tanda lahir di tangannya Utari. Dia juga tahu yang terjadi di hari itu. 


Aru ke rumahnya Utari untuk memberikan sepatu itu. Ia tahu rumah Utari dari tempatnya bekerja. Utari sinis dan nggak suka dengan Aru. Malah Arunya diusir. Aru pergi setelah meletakkan sepatunya. Dan saat Aru sudah pergi, Utari keluar dan mengambil sepatu itu. 


Mama mengantarkan baju Aru karena mbok Jum sedang sibuk. Ia ingin sekali Aru memanggilnya mama alih-alih tante. Ia juga ingin Aru memeluknya tapi sepertinya Aru nggak mau. Di luar kamar Aru mama nangis. Ia merasa kalo ini semua karena dirinya dan berharap Karang segera kembali. 




Launa menjemput Aru karena ingin berangkat bersamanya. Lah, Aru malah mau ke tempatnya Utari. Launa ikut. Pas Utari juga mau berangkat sekolah. Ia nggak memakai sepatu yang Aru beri. Aru mau mengganti sepatu lain tapi Utari menekankan kalo ia nggak akan pernah memakainya. Aru bahkan mau melakukan apapun asal Utari mau memaafkannya. Utari sinis, Aru nggak akan bisa kembali ke waktu 6 tahun lalu. Launa turun dari mobil dan minta Utari agar nggak bersikap seperti itu. Utari pikir Launa adalah pacarnya Aru tapi Aru membantahnya dan mengatakan kalo mereka hanya berteman. 


Karena ingin memastikan kalo Aru nggak salah, Launa mendatangi tempat kerja Utari dan menanyakan selain permen kapas, apa lagi yang Utari kasih ke Aru. Utari nampak kebingungan dan menjawab uang 5 ribu. Aru berjalan ke arah mereka dan kaget. Padahal saat itu Utari memberinya permen kapas dan saputangan. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)