Sinopsis Rumah Tanpa Luka Episode 3

Anysti
0

All content from Astro Ria






Ringkas drama sebelumnya


Ibunya Kalsum datang ke toko menemuinya. Kalsum menanggapinya dengan dingin. Ibunya mengajaknya untuk kerja di perusahaan suaminya Kalsum nolak. Ibunya ngajak makan siang di kafe depan Kalsum juga nolak. Ia nggak biasa makan makanan mahal. Ibu mengaku hanya ingin memperbaiki keadaan tapi Kalsum bilang terlambat. Setelah 7 tahun? Ia minta ibunya untuk pergi dan nggak mengganggunya lagi. 


Teringat saat mereka masih tinggal serumah dulu. Ia dan Dahlia hanya bisa melihat ibunya makan bersama dengan keluarga suaminya sementara ia dan Dahlia nggak diajak. Syakira menghampirinya dan memprotes apa yang Kalsum lakukan pada ibunya tadi. Padahal ibunya hanya ingin makan dengannya. Mungkin sekarang perasaannya sedang marah. Tapi ia ingin Kalsum memikirkannya dengan pikiran jernih nanti. 




Akhirnya Kalsum ke sana dan menemui ibunya. Ibu menanyakan tentang panggilan ayah. Kalsum tahu arahnya. Ia memberitahu ibunya kalo ayahnya ingin ia menikah dengan pak Yasir karena hutangnya. Seharusnya ayah itu melindungi anaknya dari pria seperti itu dan bukannya malah menjerumuskannya. Ibu malah menyalahkannya yang mempertahankan Rose sehingga susah sendiri. Kalsum muak dengarnya. Kenapa selalu menyalahkan Rose. 


Nggak mau dengar lagi akhirnya Kalsum pergi. Ia menangis di depan toko. Qiu melihatnya dan ragu-ragu menghampiri. Dikiranya Kalsum sedang datang bulan. Ia khawatir dan memberinya saputangan lalu meninggalkannya. Kalsum menggunakan saputangan itu untuk menyeka air matanya. 




Sepulang bekerja, Kalsum melihat keran air di kamar mandi rusak. Airnya keluar terus. Ia mencoba untuk memperbaikinya tapi nggak bisa. Akhirnya ia mematikan aliran airnya. Dahlia mau mandi tapi airnya nggak keluar. Ia protes ke Kalsum karena nggak memanggil tukang untuk memperbaikinya. Kalsum menjanjikan akan memperbaikinya nanti. Sayang uangnya kalo untuk bayar tukang ledeng. Ia sudah selesai memasak dan nyuruh Dahlia untuk makan. Dahlia nggak mau makan. Kalsum berniat memanaskannya besok buat bekal Dahlia. Dahlia menolak bawa bekal seperti Rose. Ia malu. 




Refan kembali mengganggu Rose. Ia merebut sendok Rose saat Rose dan Dewi akan makan. Dewi mendorong Refam da nmengambil kembali sendok Rose. Gegara itu ibunya Refan kembali datang ke sekolah dan mengajukan protes. Pihak sekolah bahkan juga memanggil Naira dan Amril selaku orang tua Dewi. Setelah mendengar kejadian yang sebenarnya, Naira paham. Pengajaran bermula dari rumah. Refan melakukan budaya mengejek belajar dari ibunya. 


Kalsum datang paling akhir. Ia meminta maaf pada ibu Refan atas apa yang terjadi. Ibunya Refan nggak mau menerima permintaan maafnya. Amril menengahi. Ia akan membayar ganti rugi kalo memang Refan mengalami luka. Ia lalu memberikan kartu namanya pada ibunya Refan dan pengacaranya yang akan menghubunginya nanti. Ibunya Refan mungkin merasa takut sehingga melepaskannya. 


Setelahnya Kalsum berterima kasih pada Naira. Amril mengenalkan diri ke Kalsum sebagai suami Naira. Kalsum bingung dengarnya karena selama ini ia mengira kalo suamiya Naira adalah Qiu. 




Sampai kantor Amril cerita semuanya ke Qiu. Dalam hati Qiu senang Kalsum single mom meski di mulutnya bilangnya kalo itu bukan urusannya. Setelahnya ia ke toko tempat Kalsum kerja tapi Kalsumnya sudah nggak ada. Syakira memberitahu kalo shif-nya sudah habis. Qiu menyinggung tentang Kalsum yang juga jadi tukang jahit di rumah. Katanya ia puya kain panjang untuk baju ibunya. Syakira membenarkan dan juga menunjukkan karipap buatan Kalsum. Qiu mengambil semuanya. Katanya itu pesanan ibunya. Ia juga minta Syakira untuk nggak ngasih tahu Kalsum kalo ia membeli semua karipapnya. 




Qiu ke rumah Kalsum. Kebetulan Kalsum hendak mengajak Rose ke taman. Qiu menghampiri mereka dan mau ke taman juga bareng mereka. Qiu selalu menyebut dirinya papa ke Rose sedang  Kalsum nyuruh Rose memanggilnya paman. 




Ayah datang ke rumah ibu. Mereka bicara di luar karena ibu nggak bisa membuka pintu pagar. Suaminya nggak ada di rumah. Mereka membicarakan Kalsum yang menolak dinikahkan sama pak Yasir. Ibu minta ayah untuk nggak mengganggu kehidupan anak-anak. Ayah berdalih memikirkan kehidupan Kalsum. Kalo nggak dengan Yasir maka nggak akan ada laki-laki lain yang mau. Apalagi dengan Kalsum punya anak itu. Suaminya ibu pulang. Ibu merasa nggak enak dan nyuruh ayah untuk pergi. 




Qiu menemani Rose bermain. Kalsum melihatnya suka bermain dengan anak-anak. Mungkin karena sering bermain dengan Dewi. Kalsum meminta maaf karena salah paham mengira ia suami Naira. Qiu memberitahu kalo ia memang belum jadi suami siapapun. Mungkin karena nggak ada yang mau menjadikannya suami. Kalsum menanyakan alasannya datang pagi-pagi ke rumahnya. Qiu mengungkit kalo ia melihat mesin jahit di rumahnya Kalsum. Ia ingin membuat baju untuk ibunya. Kalsum nyuruh Qiu untuk membawa ibunya ke rumahnya buat diukur tapi Qiu bilang mau bawa baju ibunya aja buat diukur. Kebetulan ada di mobil. Lah malah belum punya kainnya. Ia minta ke Kalsum untuk membelikannya kain. Ia akan menggantinya nanti. Kalsum berniat menggunakan  kain itu untuk mengganti biaya rumah sakitnya yang waktu itu. 


Suaminya ibu marah ke ibu. Dipikirnya ayah sering datang menemui ibu saat ia tak ada. Ibu ngasih tahu kalo ini baru pertama kali tapi suaminya nggak percaya. Suaminya juga minta ibu untuk memutuskan hubungan dengan Kalsum. Ih dibuatin kopi juga nggak diminum. 




Ibu menggerutu ke Qiu yang menuhin kulkas sama karipap. Penjualnya muda atau tua? Qiu membantah ia beli karena itu. Bilangnya hanya ingin membantu perekonomian. Ibu bisa memberikan karipap itu ke Naira atau tetangga nanti. Ibu kembali menanyakan kapan Qiu akan berkeluarga. Ia mau ngasih calon tapi Qiu menolak. Ia ngasih tahu ibu kalo ia sudah  punya calon. Ibu senang dengarnya. Ia tanya tentang ciri-ciri calonnya tapi Qiu nggak mau ngasih tahu. Ibu nggak nanya lagi. Yang terpenting perempuan itu sayang pada Qiu dan bisa membahagiakan anaknya satu-satunya. 




Dahlia memarahi Rose karena memakai sepatunya. Kalsum datang dan menyudahi. Rose masih kecil. Nggak tahu. Rose nangis dan pergi. Kalsum berusaha mencarinya di taman bermain tapi Rose nggak ada di sana. Qiu kebetulan lewat dan akhirnya membantunya mencari Rose. Keduanya lalu melihat sepeda Rose di makam. Rose beneran ada di sana. Kalsum dan Qiu segera ke sana. Kalsum memeluk Rose dan memberitahu kalo ia nggak marah padanya. Ia mencium Rose dan mengajaknya pulang. 


Malamnya Kalsum yang sudah menyelesaikan baju ibunya Qiu, mengirim pesan ke Qiu kalo bajunya sudah jadi. Ia bisa mengambilnya di toko besok. 


Paginya Kalsum menyiapkan bekal dan sarapan untuk Rose. Naira mengirim pesan mengundangnya ke rumah untuk ulang tahun Dewi. Rose senang dan sangat ingin ke sana. 





Qiu ke toko untuk mengambil baju ibunya. Sisa kainnya juga Kalsum berikan. Hitung-hitung ia membayar biaya rumah sakit yang waktu itu. Qiu berterima kasih Kalsum menyelesaikannya dengan cepat. Ia merasa nggak enak dan membayar Kalsum. Awalnya Kalsum nggak mau menerimanya tapi Qiu terus maksa. Ibunya akan memarahinya kalo ia mengambilnya begitu saja. Akhirnya Kalsum menerimanya. Ia juga menanyakan tentang undangan Naira dan lega Kalsum mau datang. 


Kalsum datang bersama Rose. Naira menyambutnya dengan hangat. Begitu juga dengan Dewi. Ia langsung mengajak Rose bermain. Ibu menghampirinya dengan baju yang  dijahitnya. Ibu dan Naira yang baru tahu kalo baju itu dijahit sama Kalsum merasa kagum padanya. Saat makan bersama, Kalsum bertanya tentang karipap. Ia pikir Naira yang membuatnya. Naira memberitahu kalo Qiu yang beli. Dan ternyata itu juga buatannya. Karena Qiu membelinya dalam jumlah banyak ia pikir Qiu menyukainya. Ia pun memberikannya ke Qiu untuk di makan. Wajah semua orang nampak tegang, begitu juga dengan Qiu. 


Qiu mengambilnya dan memakannya. Tiba-tiba ia terbatuk kemudian pingsan. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)