Postingan Terbaru

Jumat, 02 September 2022

Sinopsis Dating in the Kitchen episode 10

Semua gambar dan konten bersumber dari Wetv






Shengnan datang bersama karyawan hotel. Ia langsung masuk dan menemui Lujin. Xinjie paham akan situasi dan mengajak karyawan hotel untuk keluar. Shengnan kesal dan menanyakan kenapa Lujin ada di sana? Lujin beralasan kalo dia sedang bekerja tapi Shengnan sama sekali nggak mempercayainya. Emang lagi bohongin anak kecil? Masa iya kerja pakai pakaian santai. 


Lujin gantian marah ke Shengnan. Katanya mau ikut pelatihan masak tapi kenapa malah kencan? Shengnan sinis, mau ikut pelatihan atau mau kencan nggak ada urusan sama Lujin. Lujin mau bilang kalo ia...ia nggak bisa mengatakannya dan Shengnan pun keluar. Lujin mengejarnya. Ia mengatakan akan belajar panahan kalo Shengnan suka memanah. Ia juga akan belajar memotret kalo Shengnan suka dipotret. 


Shengnan tersenyum dan berbalik. Ia menanyakan apa Lujin menyukainya? Lujin langsung mengiyakan. Karyawan yang tadi membawa rekannya untuk menemui Lujin. Mereka pikir Lujin akan berinvestasi di hotel mereka. Shengnan membiarka dan masuk ke kamarnya. Sebelum masuk ia mengirimkan tanda hati ke Lujin. Lujin membalasnya dan masuk ke kamarnya sedang para karyawan ia kasih janji besok. 




Shengnan masih tidur dan Lujin membangunkannya dengan mengetuk pintunya. Ia akan berangkat duluan dan menggantung sarapan di pintunya. Shengnan bangun setelahnya dan mengambil sarapannya. 


Sampai di hotel dia dimarahin sama koki Yu gegara datang jam sembilan sedang yang lain sudah datang dari jam delapan dan mempersiapkan semuanya. Koki Yu kembali bilang kalo Shengnan bersikap seenaknya karena memiliki dukungan. Keduanya pun berdebat. 


Manajer Shen datang bersama Ziqian. Mereka menyampaikan kalo sebentar lagi mereka akan kedatangan direktur Zhang. Sehubungan dengan hal itu akan diadakan pemilihan koki utama. Beberapa koki mencalonkan koki Yu dan Shengnan. Tapi kali ini bukan seperti itu pemilihannya. Masing-masing koki harus membuat satu hidangan yang nantinya akan dihidangkan untuk direktur Zhang. Dan pemenangnya akan dipilih sendiri olehnya. 





Shengnan pun memikirkan menu yang akan dibuatnya. Setelah jam kerja Lujin mengirim pesan dan mengajaknya pulang bersama. Setelah semua koki pulang, Shengnan memilih bahan-bahannya dan mulai membuat. Setelah jadi ia lalu mengirim pesan ke Lujin dan memintanya datang untuk jadi kelinci percobaan. 


Sebelumnya Shengnan sudah mencicipinya dan rasanya nggak sesuai harapan makanya ia mau membuangnya. Lujin datang dan melarang. Secara sudah dibuat, sayang bahan-bahannya. Ia mencicipinya sedikit dan merasa kalo rasanya enak. Selanjutnya Shengnan memasak sup dan beberapa hidangan lainnya. Ia menanyakan pendapatnya. Lujin menyampaikan penilaiannya tapi yang Shengnan tanyakan adalah menurut ibunya. 


Lujin merasa kalo Shengnan curang. Sama saja ia membahas evaluasi soal dengan guru yang membuat soal. Shengnan tersenyum dan memanggil Lujin dengan panggilan guru. Lujin lalu minta Shengnan untuk masakin ini itu. Shengnan yang sudah lelah menanyakan apa lagi yang Lujin inginkan sambil memegang sebuah pisau. Lujin yang merasa takut langsung menyudahi. 




Tiba saatnya untuk evaluasi. Ia memberitahu kalo hidangan Shengnan terlalu mengejar kesempurnaan. Nggak ada orang yang sempurna di dunia ini. Ia menceritakan kisah ibunya yang ditinggalkan suaminya saat ia masih kecil tanpa sepeser uang. Dan dengan sisa uang yang dimilikinya ibunya berjuang selangkah demi selangkah hingga bisa membangun grup Zhenghong. 


Tanpa mereka sadari ada koki yang datang dan mendengarkan pembicaraan mereka. 


Lujin menyimpulkan kalo sesempurna apapun hidangan Shengnan, kalo nggak ada momen di dalamnya maka nggak akan bisa sempurna. Shengnan paham. Lujin lalu mengajaknya untuk pulang bersama. 



Xinjie mengantar Lujin pulang. Ia nggak ngerti kenapa Lujin suka tinggal di tempat seperti itu? Lujin memberitahu kalo ia merasa nyaman di sana. Ia bahkan mau menyewakan rumah untuk Xinjie juga tapi Xinjie menolak. Ia lebih suka tinggal di vila seperti Lujin. 


Terakhir Xinjie berpesan kalo Lujin nggak bisa tinggal di sana untuk waktu yang lama. Secara ibunya juga akan kembali. Lujin paham. Ia akan menikmati waktunya selama tinggal di sana. Xinjie memberikan belanjaan Lujin lalu pamit. 



Di depan Lujin melihat Ziqian membawa sebuket mawar. Ia menghampirinya dan membertahu kalo Shengnan nggak ada di rumah. Pagi-pagi sekali dia pergi dengan membawa koper yang sangat besar. Lujin mengambil bunganya dan bilang akan memberikannya pada Shengnan. 


Lah Shengnan malah keluar. Ziqian mengonfirmasi apa yang Lujin bilang pada Shengnan. Shengnan malah bilang kalo Lujin sudah tua dan salah lihat. 





Keduanya ikut masuk ke rumah Shengnan. Lujin dan Shengnan menunjukkan bunga Ziqian dijadikan toping kue. Keduanya saling tatap dan seakan bisa bertelepati. Ziqian menyombongkan kalo ia dan Shengnan sudah berteman dari kecil dan mereka sangat dekat. Lujin nggak mau tahu karena menurutnya ia adalah masa depan Shengnan. 


Shengnan melihat mereka dan berpikir kalo mereka saling menyukai. Ia yang makan duluan meninggalkan remah kue di ujung bibirnya. Lujin mau mengambil tisu tapi malah keduluan sama Ziqian. Ia lalu mengambil saputangan di sakunya. Keduanya sama-sama mau menyeka mulut Shengnan tapi remah kuenya malah dimakan sama Shengnan. 


Shengnan mempersilakan keduanya untuk makan. Baik Ziqian maupun Lujin sama-sama memakan dengan potongan paling besar. Ih Lujin sampai nggak bisa menelan. 


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊