Sinopsis Dating in the Kitchen episode 17

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari Wetv




Ibu Lujin menemui kakek dan memberinya suplemen. Ia meminta kakek untuk menghubunginya kalo sakit atau perlu apa-apa. Jangan menghubungi Lujin karena ia sibuk mengurus perusahaan. Kakek menerima kartu nama ibu Lujin. Setelah ibu pergi, kakek mengeluhkan nasib Shengnan cucunya. 





Ibu juga menemui Shengnan. Ia menanyakan pendapat Shengnan kenapa ibu sampai nggak merestui hubungan mereka. Shengnan pikir karen ia biasa, miskin dan nggak punya uang. Tapi bukan itu alasannya. Menurut ibu Shengnan hanya akan membuat Lujin nggak fokus pada pekerjaannya. 


Shengnan pikir ibu nggak ingin melihat Lujin bahagia. Tapi bahagia menurut ibu berbeda dengan yang Shengnan maksud. Seperti Xiang Yu dan Liu Bang. Xiang Yu kalah dari Lui Bang karena di belakangnya ada Selir Yu sedang Liu Bang ada Liu Zi di belakangnya. intinya ibu mau ngasih tahu Shengnan kalo Lujin membutuhkan orang yang bisa mendukungnya, bukan hanya orang yang cantik fisik. 


Ibu ngasih tahu kalo ia akan nelpon Lujin. Ia yakin kalo Lujin akan bergegas pulang dan menemaninya kalo ia bilang kakeknya sedang sakit dan meninggalkan pekerjaannya. Setelah tersambung ibu mmeberitahu kalo ia sedang bersama Shengnan dan memberikan telponnya pada Shengnan. Sambil menahan tangis Shengnan memberitahu kalo ia bertemu dengan ibunya di hotel dan mereka minum bersama. Ia juga baik-baik saja. Shengnan menyudahi dan pamit sama ibu karena masih harus membayar tagihan rumah sakit. 



Luzheng yang sedang dicari ibunya malah sedang bermain. Pengawalnya datang dan membawanya pergi. 




Shengnan berjalan menuju ruangan kakek. Seseorang menabraknya sehingga berkasnya jatuh. Ziqian datang dan membantunya. Shengnan nangis. Ia mengaku lelah tapi uangnya belum juga terkumpul. Ziqian menenangkan dan menghapus air matanya. Ada dirinya. Ia akan membantunya. Shengnan berterima kasih dan menjanjikan akan menggantinya. 


Luzheng akhirnya menghadiri rapat. Bukannya memberikan solusi atas masalah yang dialami perusahaan, ia malah bermain di ruang rapat dan mengganggu konsentrasi peserta rapat lainnya. 



Shengnan memberikan makanan kakek. Ada yang punya Ziqian juga. Lah kakek malah ingin makanan manis dan minta Shengnan untuk membelikan. Dan setelah Shengnan pergi, kakek menelpon paman dan minta dikirim mobil soalnya dia mau ke studionya paman. Kakek juga minta dipanggilin Zhaodi. 



Rapat sudah selesai. Ibu masuk dan bertanya apa yang dibahasa tadi? Apa mereka meminta pemilihan pemimpin ulang? Luzheng malah menjelaskan ke ibu kalo Mingting seperti sebuah mobil dimana setiap komponen memiliki peran penting. 


Setelah mendengar penjelasan Luzheng ibu merasa kalo nggak ada Luzheng dalam penjelasannya tadi. Luzheng nggak mau membahasnya lagi dan pergi ke rumah sakit. Ibu pikir Luzheng sedah lebih dewasa sekarang karena memikirkan ayahnya. Lah ternyata alasannya adalah karena ada makanan enak di sana. 




Kakek menemui paman dan Zhaodi adalah untuk bertanya pendapat mereka tentang Ziqian dan Lujin, mana yang lebih baik mendampingi Shengnan? Zhaodi memilih Ziqian yang masih muda, tampan, tinggi dan sangat peduli pada kek. Secara selama kakek sakit, Ziqian lah yang paling banyak membantu. Sedangkan Lujin sangat sibuk dan bahkan muncul aja enggak. 


Kalo paman sendiri memilih Lujin. Tampan, elegan, berwibawa. Dia juga sangat kaya. Terlebih lagi mereka saling mencintai. Dalam sebuah hubungan menurutnya yang paling penting adalah cinta. 


Sendirinya kakek sudah punya pilihannya sendiri. Menurutnya perbedaaan antara Shengnan dan Lujin terlalu jauh. Belum lagi ibunya Lujin. Ia nggak mau kelak Shengnan menderita. Dan pilihan kakek adalah Ziqian. 





Operasi kakek akhirnya dilakukan. Shengnan menunggu dengan cemas di luar bersama Ziqian. Dokter menemui mereka dan memberitahu kalo operasinya berhasil. Hal itu membuat Shengnan lega. 


Sementara itu Lujin dan timnya berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka. Sebagai penghargaan atas kerja keras mereka, Lujin mentraktir mereka semua makan. Dan besok ia akan kembali ke Tiongkok. Liman mengatakan kalo masih ada yang harus mereka lakukan. Ia akan menundanya dan paling lama mereka bisa menundanya selama seminggu. 


Lujin pergi dengan yang lain sementara Liman masih harus di sana karena masih ada yang harus ia lakukan. Saat itulah Shengnan nelpon dan memberitahu yang terjadi pada kakek. Liman menjawabnya dan menjanjikan akan menyampaikannya pada Lujin. Setelahnya ia menghapus panggilan Shengnan di ponsel Lujin. 



Lujin kembali dan mencari ponselnya. Liman memberikannya dan sambil senyum bilang akan mengantarkannya. 


shengnan terdiam. Dalam perjalanan pulang ia teringat apa yang Xinjie katakan dulu kalo Liman adalah wakil CEO. 




Ziqian menjemput Shengnan ke rumah sakit. Shengnan lebih banyak diam. Ziqian menanyakan apa Lujin tahu kalo kakek di rumah sakit? Shengnan bilang enggak. Lujin sangat sibuk dan ia nggak berani mengganggunya. 


Sesampainya di rumah sakit Shengnan memberikan makanan yang dibawanya untuk kakek. Ia mau langsung bekerja setelahnya tapi Ziqian bilang ia sudah meminta cuti untuk Shengnan. Kakek melarangnya untuk cuti terus dan bilang mau ditemani sama Ziqian. Akhirnya Shengnan pergi sendiri. 





Lujin dan Liman berjalan di jalan yang pernah mereka lewati 10 tahun yang lalu. Liman juga menata rambutnya seperti itu kala itu. Keduanya ke sana karena urusan pekerjaan. Liman yang kesulitan mengikuti Lujin karena memakai sepatu hak akhirnya melepaskan sepatunya. Lujin mengirim sopir untuk mengantar sepatu kets untuknya. Sejak itu ia selalu membawa sepatu kets saat bekerja. 


Liman menunjuk sebuah restoran dan mengingatkan kalo mereka pernah makan di sana dulu. Mereka sempat bermasalah dengan pelayan restorannya. Setelah itu Liman pergi ke luaar negeri untuk belajar memasak setiap ia mengambil cuti tahunannya. Keinginannya sederhana. Ia ingin memasakkan untuk Lujin makanan enak setiap kali pulang ke rumah setelah lembur. 


Lujin merasa nggak enak. Ia lalu secara resmi mengucapkan terima kasih pada Liman. Liman meminta Lujin untuk mentraktirnya minum kalo mau berterima kasih. 



Kakek berterima kasih karena Ziqian sudah banyak membantunya. Ziqian juga berterima kasih karena kakek sudah baik padanya sejak dulu. Kakek meminta Ziqian untuk bisa menjaga Shengnan. Mengingat kakek sudah tua dan mungkin nggak bisa bersama Shengnan selamanya. 


Ziqian menjanjikan akan selalu menemani Shengnan. Tapi bukan itu yang kakek maksudkan. Ia ingin Shengnan bisa bersama dengan Ziqian. Ziqian sendiri nggak mau memaksakan diri karena Shengnan memiliki orang lain di hatinya. Kakek menyebut kedua orang tua Shengnan sebagai contoh. Dulu mereka saling mencintai tapi sekarang mereka seperti musuh. Menurut kakek, cinta pada pandangan pertama nggak akan bertahan lama. 




Liman yang minum dengan Lujin akhirnya mengungkapkan perasaannya. Dan jawaban Lujin adalah.. "Jangan minum terlalu banyak. Kamu mabuk." Ia lalu kembali ke hotel dan meninggalkan Liman. 


Malamnya Liman menelpon dan meminta Lujin mengantarkan handuk untuknya yang sedang mandi karena lupa bawa. Lujin memberitahu kalo meski ia ke sana, ia hanya akan mengantarkannya sampai depan pintu. Selama masih ada pintu itu, maka selamanya mereka hanya teman baik, rekan kerja. Liman nangis. Ia akhirnya memberitahu telpon Shengnan seusai rapat sebelumnya. 


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)