Semua gambar dan konten bersumber dari Wetv
Ringkas drama sebelumnya
Lujin nangis dan kesal setelah dikasih tahu Liman tentang Shengnan. Saat itu juga ia langsung kembali ke Tiongkok.
Shengnan bersama dengan Ziqian. Ia memberinya desain restoran pribadi yang ia buat sendiri. Ia ingin ada dirinya di masa depan Shengnan. Ia lalu mengulurkan tanganya. Shengnan malah mengembalikan desain itu. Ia meminta maaf dan menjanjikan akan mengembalikan uangnya sesegera mungkin.
Setelahnya Shengnan kembali ke rumah sakit. Ia menengok ke samping dan melihat Lujin. Lujin langsung meraih Shengnan dan memeluknya. Tangis Shengnan tumpah seketika. Ia lalu teringat apa yang ibunya Lujin katakan dan melepaskan pelukannya. Ia nggak mau ingus dan air matanya mengotori bajunya. "Nggak papa. Seluruh tubuhku adalah tisumu. Kamu bisa lap dimanapun". Oh aku nangis dengarnya...ðŸ˜ðŸ˜
Shengnan mau pulang naik sepeda. Lujin mau mengantarnya tapi Shengnan menolak. Mereka malah jadi bertengkar. Lujin mengeluhkan Shengnan yang nggak ngasih tahu dirinya kalo kakek masuk rumah sakit. Biaya sebesar itu ia .. Shengnan memotong dan memberitahu kalo Ziqian yang membayarnya. Lujin mau membayarnya tapi Shengnan bilang ia sendiri yang akan membayarnya.
Lujin langsung tahu kalo ibunya sudah menemui Shengnan. Shengnan membantah. Lujin menekankan kalo ia adalah pacarnya Shengnan. Ia lalu menggendongnya dan menaikkannya ke mobil. Sampai di sana Lujin mau memakaikan seatbelt tapi Shengnan memalingkan wajahnya. Ia pun meminta maaf karena nggak ada saat Shengnan membutuhkannya. Ke depannya mereka bisa mengatasinya bersama.
Shengnan lalu bertanya siapa yang akan Lujin pilih, Liu Bang apa Xiang Yu? Menurut Lujin pemenangnya adalah Raja sedang yang kalah adalah pencundang. Seharusnya ia pilih Liu Bang. Shengnan menghela nafas. Ia memakai seatbelt-nya dan menyuruhnya jalan. Ia lelah.
Sampai di rumah Shengnan tiduran di sofa dengan mengangkat kakinya untuk menghalangi sinar matahari menyinari wajahnya.
Paman menjaga kakek dan mengupas apel untuknya. Seseorang menelponnya. Ia bilang ke kakek kalo itu kliennya. Padahal sebenarnya adalah Lujin. Mereka bicara di luar. Lujin mengeluhkan sikap Shengnan yang sangat dingin padanya sekembalinya. Mereka bahkan sering bertengkar. Paman memberitahu kalo setelah kakek sakit Shengnan bekerja 3 shift.
Lujin juga mengeluhkan biaya rumah sakit. Shengnan bahkan nggak ngasih tahu dirinya kalo kakek sakit. Paman memberitahu kalo awalnya ia membantu Shengnan. Tapi untuk biaya operasi ia juga nggak tahu dari mana Shengnan mendapatkan uang itu. Tapi yang paling penting sekarang ini adalah memberikan rasa aman pada Shengnan. Lujin berterima kasih lalu pergi.
Setelahnya giliran Shengnan yang nelpon paman. Mereka bicara di studionya paman. Ia menanyakan apa ia sama sekali nggak cocok untuk Lujin? Paman menunjukkan boneka raja dan ratu. Ia membenarkan kalo mereka nggak cocok dan menyarankan agar mereka putus saja. Shengnan mendekat dan mengatakan kalo ia serius. Itu karena jarak mereka terlalu jauh.
Paman mengumpamakan seperti boneka itu. Jarak menciptakan rasa baru, rasa baru menciptakan penasaran dan penasaran menciptakan cinta. Sekarang boneka raja dan ratu saling berhadapan. Ia lalu mengambil boneka lain dan mengumpamanakan kalo itu Liman. Mereka sudah lama bersama sehingga nggak memunculkan rasa penasaran apalagi cinta.
Shengnan paham dan berterima kasih. Ia membuat boneka raja dan ratu berciuman dan menjatuhkan boneka Liman.
Lujin mengemasi kopernya dan mau pergi. Ibu menanyakan kemana ia mau pergi? Lujin memberitahu kalo ia akan menginap di luar selama beberapa hari. Ibu langsung menyindir, mau menjaga Shengnan apa kakeknya? Lujin heran karena ibu juga mengetahui tentang hal itu. Ibu mengatakan kalo ia harus tahu agar mengetahui gadis itu pantas apa enggak untuk Lujin.
Lujin langsung tahu kalo ibu juga menyebut soal Liu Baang dan Xiang Yu. Soal pekerjaan ia nggak pernah mengecewakan ibu jadi untuk urusan cintanya ia meminta agar ibu nggak ikut campur. Ibu memberitahu kalo dalam pekerjaan nggak membutuhkan cinta. Itu hanya akan membuatnya lemah. Lujin sendiri nggak ingin menjadi mesin pekerja yang nggak berperasaan.
Kakek dan Shengnan mendapat surat dari Ziqian. Ia berterima kasih pada mereka dan memutuskan belajar di luar negeri karena merasa masih banyak kekurangan.
Lujin menjenguk kakek dan membawakannya suplemen, teh dan sup dari hotel. Kakek seperti menolaknya dengan bilang kalo tubuhnya terasa panas kalo kebanyakan suplemen. Sup juga bukan Lujin sendiri yang buat. Kakek juga nyuruh Lujin untuk mindahin barang-barang. Lah ujung-nya malah disuruh mindahin ke tempat semula. Dan saat Lujin mau istirahat malah disuruh pulang sama kakek.
Ayah menyinggung tentang sebuah acara dan ingin Luzheng juga hadir. Nantinya Lujin juga akan datang. Ibu berubah sinis. Ia tampak nggak menyukai Lujin apalagi ibunya.
Malamnya Lujin datang ke restoran. Ia nyuruh Shengnan untuk istirahat alih-alih di sana tapi Shengnan nggak mau. Di hotel adalah wilayah kekuasaannya tapi di sana Lujin nggak punya kuasa apa-apa. Lujin melihat nggak ada pelayan yang membantu. Rupanya Shengnan mengistirahatkan mereka karena restoran sedang sepi.
Akhirnya Lujin membantu Shengnan dari mengupas kentang (meski mata pisaunya kebalik), melayani pelanggan membantu membuka botol (meski birnya malah tumpah ke bajunya pelanggan dan membuat pelanggan kabur), membersihkan meja (sekalian buangin taplak mejanya).
Lujin mengajak Shengnan untuk kencan dengannya dua hari lagi. Shengnan malah nyuruh Lujin untuk membuat restoran ramai dalam setengah jam baru ia mau kencan dengannya. Lujin jadi semangat gegara itu. Ia langsung menelpon Xinjie dan menyuruhnya untuk ngumpulin karyawan yang lembur ke restorannya Shengnan.
Saat itu yang sudah jam 1 pagi Xinjie hanya bisa ngumpulin para satpam. Suasanannya jadi kaku. Mereka tersenyum saat Lujin nyuruh senyum, mengangkat gelas dan mengambil sumpit saat Lujin nyuruh. Akhirnya Shengnan tahu kalo semua itu ulahnya Lujin.
Bibi Wang menjenguk kakek dan cerita apa yang Lujin lakukan di restoran. Kakek malah merasa kalo Lujin akan membuat restorannya bangkrut. Ia lalu nyuruh bibi Wang untuk mengambilkan penggorengan dan sendok tumisnya. Rupanya kakek nyuruh Lujin untuk memegang penggorengan dan sendok tumis itu. Lujin sudah capek banget tapi ia berusaha untuk menahannya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊