Sinopsis Love in Contract episode 1 (Update)

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari tvN



Ringkas drama selengkapnya


Choi Sang Eun makan malam bersama dengan suaminya, Jung Jiho. Setelah makan mereka lalu berpisah. Sang Eun pergi dan Jiho mandi. Dan teryata pekerjaan Sang Eun adalah pernikahan. ia selalu siap menyambut suami mana pun sebagai kliennya. Ia nggak berniat untuk mencoba pernikahan suci. ia  bertekad untuk maksimalkan keuntungan dan perkecil risiko


Siang itu Sang Eun ada janji ketemuan dengan Kim Kido, kliennya. Setelah mengawasinya ia pun menemuinya secara langsung. Malamnya ia datang ke acara reuni Kido dan menjadi istrinya. 


Sebelumnya Sang Eun sudah menikah dengan banyak pria yang membutuhkan jasanya sebagai seorang istri. Ia bahkan juga pernha menikah dengan pria Arab dan mendapatkan perhiasan sebagai bayarannya. Dan di antara sekian pernikahannya ia juga pernah menikah untuk membantu seseorang. Gwangnam. Ia lahir diantara sekian banyak saudara perempuan. Ayahnya sangat senang dengan kelahirannya. Ia belajar taekwondo, pramuka, tinju dan sudah menyelesaikan wamilnya. Dan ia adalah seorang gay. Saat malam tahun baru ia kepergok sama kakaknya sedang berciuman dengan pacarnya. Ia nggak enak dengan para kakaknya yang nggak bisa ikut les piano kaena ayahnya hanya perduli padanya. 


Akhirnya mereka pun menikah dan memiliki akta pernikahan juga. 




Siang itu Gwangnam membangunkan Sang Eun. Dih kalo klien suaminya tahu kalo aslinya dia kayak gini...


Sang Eun bangun dan bersiap. Gwangnam sedang masak di dapur dan menawarinya makan tapi Sang Eun menolak dan minta kopi saja. Seseorang keluar dari kamarnya Gwangnam. Dia adalah pacarnya. Gwangnam yang merasa nggak enak bilang kalo dia akan pergi setelah makan. Pacarnya Gwangnam mengomentari Sang Eun pakai bahasa asing dan Sang Eun menjawabnya. Dikira dia nggak bisa bahasa asing??? 


Gwangnam ingat kalo bulan ini Sang Eun mau pensiun. Ia merangkulnya dan mau merayakannya. Lihat tangannya Gwangnam di pundaknya Sang Eun membuat pacarnya cemburu dan menegur. Sang Eun menyudahi dan pamit. Pacarnya Gwangnam mengonfirmasi kalo mereka sudah bercerai dan minta buktinya. Gwangnam memberikannya. Dia menunjukkan akta pernikahan Sang Eun yang sekarang bersuami Jung Jiho, klien terpentingnya. 





Sang Eun sedang dalam perjalanan untuk menemui klien terpentingnya. Mereka bertemu setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Ia nggak tahu banyak tentang Jiho selain nama dan usianya, 36 tahun. Mereka sendiri sudah menikah selama 5 tahun. Setiap kali bertemu selalu Jiho yang masak dan memilih menunya. Dia sendiri nggak banyak bicara. Selama 5 tahun ini kalo dijumlahin mungkin cuman 50 kata aja. 


Kita lalu dikasih lihat pertemuan pertama Sang Eun sama Jiho. Saat itu ia habis menyelesaikan perceraiannya yang kedua belas. Jiho nggak seperti kliennya yang biasanya. Ia menyuruhnya untuk duduk di kursi yang sudah ia tunjuk tapi Jiho malah mendatanginya langsung. Dengan tanpa basa-basi ia langsung ngajakin Sang Eun untuk menikah. 


Keduanya duduk cukup lama. Jiho menolak mengatakan alasannya ingin menikah. Ia hanya ingin Sang Eun menemaninya makan malam seperti pasangan yang sudah menikah pada umumnya. 



Malam itu seperti malam biasanya. Mereka hanya makan. Dan setelah selesai Sang Eun pun pamit. Jiho mengawasi dari jendelanya. Setelah memastikan Sang Eun pergi, ia pun melepaskan cincinnya. 


Di kamarnya dalam gelap Jiho membaca buku tentang Sejarah Kejahatan di  Korea. Kemampuan berbincang yang sempurna adalah diam. Ia llu membuka pisau lipatnya. 



Pagi itu Jiho berolahraga dan bersiap-siap. Di jalan ia melihat seorang ahjussi marah-marah ke seorang wanita yang ngasih makan kucing jalanan. Ia membela wanita itu dengan menyebutkan tentang pasal tentang hewan dan cerita tentang burung pipit di Tiongkok. Ahjussi tadi nggak bisa berkata-kata dengar apa yang Jiho katakan dan akhirnya pergi. Wanita tadi berpikir kalo Jiho adalah pecinta kucing tahunya enggak sama sekali. Ia nyuruh wanita itu untuk mencuci tangannya karena kucing liar membawa banyak parasit. 



Sang Eun juga sedang bersiap. Ia yang sedang memakai lipstik malah jadi nggak rapi. Ia pun menghapusnya dan teringat masa kecilnya. Sang Eun kecil memakai make up. Seseorang memergokinya (ibunya kali). Pelayan menghapus riasannya. Yu Miho, wanita tadi ngasih tahu Sang Eun kalo siapapun bisa mendandaninya tapi untuk merapihkannya itu terserah padanya. 


Gwangnam menelpon dan mengajaknya untuk merayakan pensiunnya. Hari ini adalah hari terakhirnya. Sang Eun hany tertawa dan mengiyakan. Dan hari ini pun ia menikah. Ia berjalan dengan penuh percaya diri dan senyum lebar. 



Haejin sedang berakting mutusin Yumi tapi kelihatannya kayak beneran. Dia sampai ditampar beneran sama Yumi. Di mobil ia mengompres pipinya yang habis ditampar sambil melakukan panggilan video dengan Jaimi. Manajernya masuk dan menyuruhnya untuk minta maaf sama Yumi tapi Haejin nggak mau. Ia juga nggak dibolehin melakukan panggilan video sambil manggil-manggil sayang, nanti jadi skandal. 


Haejin sendiri menyukai seseorang yang ia temui 13 tahun yang lalu dan ingin menikahinya. Manajernya mematahkannya dengan mengatakan kalo sekarang mungkin orangnya sudah menikah. Haejin membantahnya. Pun kalo menikah harus sama dia. Nggak mau terus diganggu ia pun nyuruh manajernya untuk pergi. Dan ternyata yang lagi ditelponin adalah kucing yang dikasih nama Jaimi. 



Jiho sedang makan di sebuah kedai. Ia lalu mencari resepnya dan dilihat sama ahjummanya. Dikira dia mau memasaknya di rumah karena rasanya enak. Nggak tahunya dia malah mengkritik masakannya. Setelah anjumma itu pergi, Jiho lalu melihat seorang wanita berambut panjang yang lewat bersama dua temannya. 



Sang Eun sedang berjalan sambil mengingat kejadian tad. Jadi tadi ada dua karyawan yang mengenalinya menikah di sana minggu lalu. Awalnya ia membantah, tapi setelahnya ia bilang kalo ia sudah bercerai. Dan kalo sampai ada berita tentangnya maka ia akan menuntut mereka. Dan ternyata sebelumnya ia juga pernah kepergok sama kakak iparnya saat sedang melamar. 


Dengan alasan itulah ia pikir ia nggak bisa lagi tinggal di tempat itu. Dan dia akan pensiun. Ia lalu ke ATM untuk mengirim uang ke Yu Miho. 13 tahun yang lalu ia dan Miho meninggalkan sebuah rumah dengan koper di tangan masing-masing. Miho menyebut kerugian dari Sang Eun yang sudah merusak pernikahannya. Sang Eun sesumbar apa yang akan ia dapatkan kalo ia menikahi anggota Grup Gangjin. Ia melihat mobil di depan dan mengatakan kalo ia masih bisa membuat Miho mengendarai mobil itu. 



Setelah mengirim uang mendadak orangnya nelpon dan ngajakin ketemu karena sedang berada di Chengdam-dong. Sang Eun pun menemuinya. Selama 13 tahun ini ia mengirim uang pada Miho untuk membayar hutangnya. Dan hari ini ia ingin menjatuhkannya. 


Miho memanggilnya dengan nama Jaimi, nama yang sudah lama nggak ia pakai. Ia juga memesan teh hibiscus panas karena ingat kalo hari ini adalah PMS pertamanya. Dan apa yang ingin dia katakan adalah Sang Eun nggak perlu lagi mengiriminya uang. Sang Eun menanyakan alasannya tapi Miho nggak mau ngasih tahu. Berasanya kayak dia penyelamatnya. Karena sudah nggak ada urusan lagi ia pun berniat untuk pergi tapi Miho menahannya. Ia bahkan belum menyentuh kopinya. Sang Eun menarik tangannya dan pergi. 


Di luar ia mengawasi Miho yang menikmati kopi meski seorang diri. Ia lalu dapat telpon tentang resepsi. Jadi malam itu ia datang ke meja makan dan melempar sesuatu di sana. Seketika suasana menjadi kacau. 



Jiho sedang ada di sebuah kelas. Kayaknya kelas untuk orang-orang yang punya pobia. Mereka dapat PR untuk mengajukana beberapa pertanyaan pada orang yang mereka kenal. Jiho mengangkat tangannya dan bertanya, kalo nggak ada yang dikenal gimana? Sungmi mengatakan kalo mereka juga bisa bertanya pada keluarga. 



Sang Eun datang ke sebuah PAUD. Ada acara bakat di sana. Klienya adalah seorang ayah di sana. Ia menolak dengan menekankan kalo tugasnya sebagai istri bukan pacar. Pria itu maksa Sang Eun untuk mengangkat tangannya dan malah membuat anaknya nangis. 


Akhirnya Sang Eun pergi dari sana. Di luar ia melihat karya anak tadi yang hanya ada bulan sabit. Pria tadi mengejar dan mengingatkan kalo kontraknya dua jam. Sang Eun nggak mau. Pria itu malah mau memukulnya. Sang Eun sigap mau menendang wajahnya dengan sepatu haknya. Pria itu terdiam dan ia pun meninggalkannya. 



Jiho telponan sama Sungmi. Ia merasa nggak bisa mengerjakan PR-nya. Sungmi memberikan beberapa saran dan menyuruhnya untuk santai. Ia juga mengingatkan kalo pengadilan ingin tahu tentang kemampuan sosialnya. Nggak ada orang yang hidup tanpa hubungan. Jiho lalu mengambil kartu nama istrinya yang terjatuh untuk bisa menelponnya. Sungmi kayak bingung, Jiho menelpon istrinya dari kartu namanya???





Sang Eun minum dengan Gwangnam untuk merayakan pensiunnya. Keduanya membahas saat Sang Eun menjalani pekerjaannya. Dan yang paling Gwangnam ingat adalah saat Sang Eun menghadiri reuni. Ia beneran lulusan universitas Cornell, universitas yang biasanya untuk para konglomerat. Dan alasannya datang ke reuni adalah karena ia kasihan pada pria itu yang sebelumnya menjadi korbana perundungan. Ia menemukan keberanian untuk datang setelah 20 tahun. 


Nggak jauh dari mejanya ada Haejin yang sedang bersama dengan manajernya. Mereka membicarakan tentang orang yang berkomentar buruk tentang Haejin. Ia nggak mau ada yang tahu kalo ia anak dari grup Gangjin. Mereka juga membicarakan rumah. Manajernya menemukan dua rumah di Hannam-dong Royal Village.


Gwangnam melihat Haejin dan mengenalinya. Ia ngasih tahu Sang Eun kalo dia yang main di My Love from the Strar. Merasa tertarik ia pun pergi untuk menggodanya. Sang Eun mau menahannya tapi ma;ah ditelpon sama Jiho dan ditanyain pertanyaan yang nggak penting. 


Gwangnam berusaha menarik perhatian Haejin dan malah dikirain wartawan. Manajernya menghalangi dan meminta ponselnya tapi Gwangnam nggak mau ngasih. Akhirnya mereka berantem. Sang Eun mendengarnya dan berusaha melerai. Ia juga memanggil Haejin dan memintanya untuk membantu tapi Haejijn malah pergi. 



Sang Eun berjalan pulang bersama Gwangnam dan memarahinya karena ceroboh. Akhirnya Gwangnam mengatakan alasannya kenapa ia merasa nggak tenang. Keduanya duduk untuk membicarakannya. Putri dari kakak tertuanya yang sekarang kelas 9 mengencani seorang gadis. Kakaknya menelponnya dan menyalahkannya. Sang Eun juga merasa kalo itu nggak benar. 


Keduanya sama-sama merasa lelah dan ingin meraih impian mereka. Impian mereka adalah bertemu seseorang yang nggak mengenal mereka di negara baru, lalu jatuh cinta yang nggak mengharuskan mereka untuk menikah. 



Sampai rumah mendapat pesan dari Yu Miho yang mengatakan kalo ia nggak akan memakai nomor itu lagi dan miinta Sang Eun untuk nggak menelponnya lagi. Sang Eun mencoba untuk meneponnya tapi nggak bisa. Ia lalu memutuskan untuk pergi ke luar negeri dan meraih impian mereka. Gwangnam lalu menanyakan nasib tuan Pembayaran. Lah ternyata Sang Eun lupa belum memutus kontrak dengannya. Gwangnam curiga kalo Sang Eun beneran jatuh cinta pada Jiho. Sang Eun membantahnya lalu pergi. 



Seorang wanita berambut panjang jalan di kegelapan. Seseorang mengikutinya. Ia menyadarinya dan berlari. Sesampainya di rumah ia langsung masuk. Wait..itu kan rumah yang dilihat sama Jiho di foto?? Dan orang yang mengikutinya ternyata memang Jiho (kayaknya sih)



Sang Eun terbangun karena suara alam. Di meja ada hadiah dari Gwangnam. Ia menyuruhnya untuk mengakhirinya dengan tuan Pembayaran. 


Malamnya Sang Eun ke sana. Di lift ia bertemu dengan manajernya Haejin. Dilihatnya ia memakai cincin kawin sehingga setelah sampai di rumahnya Haejin (yang lagi direnovasi) ia ngasih tahu kalo di lantai bawah ada pasangan yang sudah menikah. Mereka kayaknya belum punya anak jadi nggak akan berisik (justru kalo belum punya anak bakalan berisik ya?? Hehe..)




Seperti biasa Jiho memasak untuk Sang Eun. Dan malam itu Sang Eun nggak bisa mengatakannya. Dia jadi lupa mau ngomongin apa setelah makan masakannya Jiho. Hari selanjutnya Sang Eun liburan. Gwangnam ngasih tahu apa yang menarik di Kanadda dan ngajakin Sang Eun ke sana. Sang Eun yang disiapin mobil bertekad untuk menikmati liburannya. 


Hari-hari selanjutnya ia bertekad untuk mengatakannya pada Jiho tapi selalu nggak bisa. Gwangnam ampek mikir kalo Sang Eun jatuh cinta sama Tuan Pembayaran. Sampai banyak banget alasannya untuk nunda. 


Nggak terasa sebulan sudah berlalu. Mendadak Sang Eun ditelpon sama ayah anak PAUD. Ia meminta maaf dan alasannya melakukannya adalah karena putrinya selalu diejek karena hanya punya ayah. Ia juga ingin mengontraknya lagi karena mantan istrinya selalu meremehkannya nggak bisa menikah lagi. Sang Eun menolak dan menyuruhnya untuk menjalani hidupnya dengan baik maka anaknya akan bangga padanya dan istrinya akan menjauhinya. 



Jiho bicara tentang pekerjaannya di dalam komunitasnya. Pekerjaannya nggak harus membuat seseorang merasa senang. Biasanya ia suka melihat mereka memohon. Dan setiap ia bicara, akhirnya selalu nggak baik. 


Setelahnya ia bicara berdua dengan Sungmi. Sungmi merasa kalo Jiho bukan seorang pemalu tapi mengalami trauma. Ia lebih membutuhkan oerawatan alih-alih konseling. Dan saat Sungmi mencoba untuk mencari tahu trauma yang ia alami. Jiho buru-buru menyudahi dan menjawab nggak ada. 






Dalam perjalanan pulang Jiho mendengar berita tentang pembunuhan seorang wanita kemarin pagi, di Hapjeong-dong. Dan ternyata itu adalah wanita yang kemarin. Rumahnya sama. Mendadak Jiho merasa gerah. Ia melonggarkan dasinya kemudian mengeluarkan kartu nama Sang Eun. 


Sang Eun juga sedang di jalan sambil telponan dengan Gwangnam. Mereka membicarakan tentang Sang Eun yang kembali nggak bisa menyudahi pekerjaannya dengan Jiho. 


Saat makan tadi Sang Eun mengatakan apa yang Gwangnam katakan tentang rumput dan bunga. Ternyata itu adalah sebuah puisi. Jiho melanjutkannya dengan penuh penghayatan. Ternyata itu adalah puisi kesukaannya. 


Kembali ke Sang Eun yang sedang di jalan. Ia beneran bertekad untuk mengakhirnya. Untuk klien terpentingnya ia akan memberinya hadiah terbaik, yaitu kesempatan untuk pergi dari hidupnya. 



Dan di hari yang Sang Eun harapkan jaadi yang terakhir, ia memasak untuk Jiho. Seusai menyantap mekanan mereka ia berniat untuk mengatakannya. Dan sebelum ia sempat menyelesaikannya, Jiho tahu-tahu bilang sesuatu yang membuatnya terdiam. Wajahnya seketika memucat. 


"Ayo kita bercerai"


Epilog



Sang Eun sengaja nggak mengambil pekerjaan di hari Minggu. Di rumah istirahatnya ia melipat banyak bintang untuk dibawa ke PAUD. Ia menempelkannya di gambar Minju. Lah malah ketahuan. Ia lalu ngasih tahu kalo ia seperti temannya. Ia adalah teman ayahnya. Ia memberinya hadiah bintang. Minju tersenyum melihat apa yang Sang Eun lakukan pada bintangnya. 


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)