Sinopsis Dating in the Kitchen episode 15 (Update)

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari Wetv




Luzhang malah nyuruh ibu untuk memberikan setengah perusahaan pada Lujin. Ibu menegur Luzheng yang bicara sembarangan. Ia lalu ngasih tahu kalo sebentar lagi akan ada rapat direksi. Ia nyuruh Luzheng untuk ganti baju dan memintanya agar ia nggak berulah nanti. 



Xinjie sedang berada di rumahnya Zhaodi dan sedang diobatin. Ia yang sudah lama nggak ke sana merasa kalo rumahnya banyak berubah. Ia menyesal ikut kelas bahasa Indonesia. Harusnya ia belajar taekwondo. 


Zhaodi nyalahin Xinjie yang datang segala padahal ia bisa menyelesaikannya sendiri. Xinjie malah senang dipukulin. Karena ia dipukulin ia bisa dekat lagi sama Zhaodi. Gegara dipukulin ia bisa datang lagi ke rumahnya Zhaodi. 


Karena sudah selesai Zhaodi nyuruh Xinjie untuk segera pulang. Xinjie malah nggak mau dan malah meluk Zhaodi dan minta dibiarin lima menit aja. Eh sepuluh menit. 



Shengnan dan Lujin main gelembung di dekat danau. Melihat Shengnan tampak sangat ceria membuat Lujin ikut tersenyum. Selanjutnya Lujin juga memotret Shengnan. Saking asiknya secara nggak sadar ia malah menjatuhkan kameranya ke danau. Shengnan bercanda menyuruhnya mengambilnya karena di sana ada foto mereka. 




Akhirnya keduanya duduk menghadap danau. Karena sudah nggak ada kamera, Shengnan mengajak Lujin untuk bicara sesuatu yang pribadi. Ia menanyakan sudah berapa kali Lujin pacaran? Lujin bilang beberapa kali dan nggak ada Liman di dalamnya. Hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja, nggak lebih. 


Shengnan lalu menanyakan alasan Lujin putus dengan pacarnya. Lujin memikirkannya. Mungkin karena kepribadian mereka yang berbeda. Ia selalu sibuk bekerja dan terbang ke sana kemari. Mereka jarang bertemu dan akhirnya putus. Tapi dengan Shengnan ia merasakan sesuatu yang lain. Seakan nggak cukup waktu saat bersamanya. Bahkan saat ia bekerja ia juga merindukannya. 




Selanjutnya Shengnan bertanya pertanyaan yang lebih pribadi. Sejak kapan Lujin mulai menyukainya. Lujin kesulitan menjawabnya. Saat ia dinas ke Zhouzhou dan melihat toples kacang kenari dari Lujin, saat Shengnan memanggilnya gege di koridor, atau saat.. Shengnan melanjutkan, saat ia menaruh mie di mobilnya. Lujin kembali ke saat itu dan Shengnan pikir ia benar. 


Sekarang gantian Lujin yang bertanya sejak kapan Shengnan menyukainya? Shengnan mendekat. Kirain mau membisikkannya tapi malah meniup telinga Lujin. Ia lalu berlari menjauh dan bilang nggak akan memberitahunya. 



Luzheng datang ke sebuah rapat. Di sana sudah ada ayahnya dan beberapa dewan direksi. Mereka membicarakan tentang biaya obligasi dan pinjaman bank. Luzheng yang nggak begitu tertarik merasa mengantuk. Setelahnya ia melihat ayahnya seperti menahan sakit dan menanyakan keadaannya. Ayah mengaku nggak papa. 






Lujin dan Shengnan akan memasak. Lujin yang duduk di belakang Shengnan melihat Shengnan mengikat rambutnya disinari matahari senja. Ia mendekat dan membantunya memanggang daging. Lah malah kena pemanggang. 


Shengnan meniupnya dan mencium tangan Lujin sehingga meninggalkan lipstiknya di sana. Lujin mendekat. Shengnan juga. Ia pikir Shengnan mau menciumnya tahunya nyuruh dia untuk duduk aja, ia yang akan masak. 


Sambil nunggu Lujin telponan sama Liman. Mereka membicarakan grup Mingting dan apa yang ayahnya rapatkan tadi. Masakan Shengnan sudah jadi. Shengnan memintanya untuk mengaambilkan ponselnya karena tangannya kena noda minyak. Kebetulan ada yang nelpon. 



Ayah buru-buru kembali ke ruang rapat. Mereka mengalami krisis keuangan. Belum lagi pihak bank membatalkan rencana pinjaman uang. Ayah sangat emosional. Bahkan ada anggota rapat yang menyarankan agar mereka menyetujui rencana akuisisi oleh grup Zhenghong. Ayah sampai berapi-api bilang kalo ia nggak akan tunduk pada grup Zhenghong. 


Setelah menyampaikan semua itu mendadak ayah jatuh pingsan. 






Lujin dan Shengnan ada di tempat makan. Lujin pikir hanya mereka saja yang berlibur, tahunya Shengnan mengajak temannya, pamannya dan orang dapur. Shengnan beralasan kalo Lujin sendiri yang bilang ia boleh ngajak siapapun. Zhaodi datang dan mau bicara dengan Shengnan. Terpaksa Lujin pergi. Lujin yang hanya ingin bersama Shengnan nyuruh Xinjie untuk bicara dengan Zhaodi biar Shengnan bisa kembali padanya. Iya sih Shengnan kembali padanya tapi habis itu Shengnan malah mendekati Ziqian dan bicara dengannya. Nggak kekurangan ide, Lujin ngasih kode ke paman agar paman menyingkirkan Ziqian dari Shengnan. Akhirnya paman memanggil Ziqian. Ia ingin bicara karena mereka sudah lama nggak ketemu. 


Ibu nyuruh Liman untuk nelpon Lujin tapi Lujin-nya nggak bisa dihubungin. Ibu lalu minta Liman untuk menemaninya minum anggur. Ibu mengatakan kalo ia berharap Liman bisa bersama dengan Lujin. Ibu bahkan nyuruh Liman untuk memanggilnya bibi saat mereka hanya berdua. 


Lujin dan yang lain bermain jujur atau tantangan. Dan yang dapat giliran pertama adalah Lujin. 




Lujin menemui Ziqian di luar. Ziqian menanyakan hubungan Lujin dengan Shengnan. Lujin mengatakan kalo Shengnan adalah pacarnya. Ziqian mengungkit kalo bisnisnya ada di mana-mana apa ia yakin bisa selalu menjaga Shengnan? Lujin memberitahu kalo sekarang ada teknologi yang namanya pesawat. Kapan aja Shengnan membutuhkannya ia akan datang. 


Ziqian bertanya lagi apa Lujin bisa membahagiakan Shengnan? Ia mengungkit yang terjadi saat makan malam. Lujin menekankan kalo Shengnan adalah wanitanya dan ia akan selalu berusaha untuk membahagiakannya. Ia menyindir apa maksudnya Ziqian dia bisa membahagiakan Shengnan? Ia menegaskan kalo Shengnan mencintainya dan ia adalah wanitanya. 



Ayah masih di rumah sakit dan dijaga sama ibu. Mereka membicarakaan Luzheng yang masih belum dewasa. Ayah berpikir untuk mencarikan wanita untuk Luzheng agar ia bisa bertanggung jawab. Kelak ia lah yang akan meneruskan Mingting. 


Sementara itu di rumah Luzheng sedang merakit mobil-mobilan. 



Xinjie membagikan kamar. Ia memisahkan antara kamar pria dan wanita. Sampai di akhir rencananya ia akan menyatukan Shengnan dan Lujin tapi kamarnya Shengnan malah diambil sama rekannya Shengnan. 


Sesampainya di kamar Lujin mengirim pesan dan mengajak Shengnan ke kamarnya. Shengnan mau ke sana tapi malah ditahan sama rekannya. Ternyata rekannya juga suka sama Lujin. 


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)