Postingan Terbaru

Selasa, 20 September 2022

Sinopsis Dating in the Kitchen episode 20

Semua gambar dan konten bersumber dari Wetv





Ringkas drama sebelumnya


Di kantorya Zhaodi mendengar rekan-rekannya membicarakan kalo ada yang sedang melakukan ritual di bawah. Ia lalu mengajak rekan-rekannya untuk melihatnya sekalian meminta jimat. Dan sesampainya di sana ia malah dilamar sama Xinjie sambil menyebut tentang kisahnya tentang hotpot. Bukannya menerima lamaran Xinjie, Zhaodi yang merasa malu memilih untuk pergi. 


Xinjie lalu ke restoran hotpot dan memesan kuah. Ia memakannya dengan daging yang ua gunakan untuk melamar Zhaodi tadi sambil menangis. 





Pagi-pagi sekali Shengnan ditelpon sama ibunya Lujin dan diajakin berkebun. Sementara itu Lujin sedang rapat untuk mengakuisisi Mingting. Ibu membawa Shengnan ke kebun pribadinya. Di sana ibu menanam sayur khusus untuk Lujin. Selama ini Lujin selalu bekerja di luar. Nggak peduli apapun yang Lujin makan di luar, ibu ingin Lujin makan makanan terbaik di rumah. 


Shengnan memberitahu kalo makanan di luar meski bukan yang terbaik tapi bisa membuat Lujin bahagia. Bukankah itu yang terpenting?




Shengnan tiduran di kamar. Dia sakit. Lujin datang. Shengnan memberitahu kalo ia demam dan sakit kepala. Lujin memeriksanya dengan mencium keningnya. Badannya panas. Ia mengajak Shengnan untuk ke rumah sakit tapi Shengnan nggak mau. Buang-buang uang katanya. Lujin mau memberikannya kesempatan untuk menghabiskan uangnya tapi Shengnan kekeuh nggak mau. Lujin lalu menyuruhnya untuk minum air yang banyak nanti nggak usah ke rumah sakit. Setelah memberi minum Shengnan, Lujin pun menanyakan kenapa Shengnan bisa sakit? "Ni Mama"






Ibu nyuruh Shengnan untuk mencabut gulma yang ada di sana. Katanya tanahnya terlalu subur sehingga gulma yang nggak tahu diri tumbuh di sana. Ibu lalu meninggalkan Shengnan karena masih ada pekerjaan. Setelahnya Shengnan mencagkul tanah itu. 


Lujin pikir setelahnya Shengnan mencabut semua gulma yang ada di sana. Shengnan membantah. 


Ibu kembali dan melihat Shengnan malah mencabut sayurannya untuk Lujin. Ibu marah. Sebagai koki apa Shengnan nggak bisa membedakan antara sayuran sama gulma? Shengnan mengatakan kalo gulma juga tanaman dan dikasih kesempatan untuk hidup. 




Lujin tersenyum mendengar cerita Shengnan. Ia memujinya dan menyesalkan nggak ada di sana untuk menyaksikannya. Shengnan merasa kalo ia keterlaluan tapi Lujin bilang enggak. Shengnan melanjutkan kalo ibunya juga bilang kslo ia mirip dengannya saat masih muda. Shengnan bertanya ibunya Lujin sedang memarahinya apa memujinya? Lujin memilih yang kdua. Ia lalu bertanya gimana Shengnan bisa sakit? Shengnan mengatakan kalo bertani membuatnya berkeringat banyak. Setelahnya ia terkena angin dingin. Mungkin karena itu ia sakit. 


Shengnan kembali batuk. Lujin memintanya untuk menularkan sakitnya padanya dan mau menciumnya. Lah Shengnan malah minta dibeliin buah kaleng. Ia sudah memberitahu kalo buah kaleng mengandung banyak pengawet tapi Shengnan nggak mau tahu. Ia merengek dan minta dibeliin. Katanya saat ia kecil, ia langsung sembuh saat kakek memmbelikannya buah kaleng. Lujin yang nggak mau menolak keinginan Shengnan akhirnya mengiyakan untuk membelikannya buah kaleng. 



Di kantornya Lujin nyuruh karyawannya untuk membawakan buah-buahan segar, kompor dan panci. Di ruangannya ia membuat sendiri buah kalengnya dari mengupas sampai memasaknya sendiri. 





Setelah jadi ia pun menyuapi Shengnan. Shengnan bilang rasanya nggak seenak yang dia makan saat kecil. Mungkin karena lidahnya sudah nggak kayak dulu lagi. Tapi heran juga Lujin mau membelikannya. Katanya banyak pengawetnya? Lujin sesumbar kalo yang dibelinya ini nggak ada pengawetnya. 


Sambil makan Shengnan meminta agar Lujin jangan pergi dan menemaninya di sana. Lujin langsung mengiyakan dan terus menyuapinya. 


Nggak lama kemudian Shengnan sudah tertidur di pelukan Lujin. Lujin lalu turun dari tempat tidur dan memeriksa suhu tubuhnya dengan termometer. Ternyata alat kejujuran yang Shengnan gunakan di pasar dalemnya adalah termometer. 




Ia lalu keluar dan bekerja. Shengnan keluar. Lujin langsung menyelimutinya. Melihat Lujin bekerja sekeras itu membuatnya merasa bersalah. Menurutnya ia nggak pengertian. Ia meminta Lujin untuk menemaninya padahal ia sedang sibuk. Ia juga masih bertengkar dengan ibunya dan membuatnya sakit. Ia janji ke depannya ia akan berusaha agar nggak sakit lagi. Ia lalu minta diijinin untuk menemaninya. 


Lujin mengijinkan. Shengnan langsung tiduran di sofa. Ia memberikan sedikit selimutnya untuk Lujin. Ia juga mencium Lujin untuk memberinya semangat. Setelah beberapa saat Lujin mau nelpon. Tapi setelah melihat kalo Shengnan sudah tidur ia pun membatalkan telponnya dan menggendong Shengnan ke kamar. 




Setelah kesehatannya membaik, Shengnan menemui paman dan menceritakan yang terjadi saat ia sakit. Lah paman malah berpikir kalo mereka sudah melakukannya. Shengnan memberitahu kalo mereka hanya bersama dan nggak ngapa-ngapain. 


Ia melihat Lujin sangat sibuk dan ingin melakukan sesuatu untuknya tapi ia nggak bisa apa-apa. Paman membantah dan mengingatkan kalo ia bisa memasak. Shengnan jadi punya ide untuk mengirim makanan untuk Lujin 5 kali sehari. Paman melarang, dikiranya Lujin babi? Shengnan sangat bersemangat. Sampai menghitung berapa banyak yang harus ia buat. Paman melarang karena merasa kalo Shengnan pasti akan ditindas nanti. 




Shengnan pun ke kantor Lujin dan membawakannya sup. Ia menanyakan Lujin pada resepsionis dan malah dikira pengantar pesan antar. Lujin kebetulan mau keluar bersama dengan Liman dan timnya. Ia melihat Shengnan dan langsung menghampirinya. Mereka berpelukan. Karena Lujin mau pergi, Shengnan pun ikut. Ia ingin duduk di belakang bersama Lujin tapi Lujin bilang itu untuk Liman. Mereka akan membicarakan pekerjaan nantinya. Shengnan menurut dan duduk di depan. 


Dalam perjalanan Shengnan mau ngasih tahu supnya tapi nggak jadi setelah melihat Lujin sibuk. Karena ada masalah dengan tim peninjauan, mereka lalu putar balik dan kembali ke kantor untuk rapat darurat. 




Selama rapat Lujin memarahi tim peninjauan atas kelalaian yang mereka lakukan. Terakhir Lujin mengusir mereka setelah mengancam akan memecat mereka semua. 


Shengnan kembali ke pamannya. Paman yakin banget kalo Shengnan pasti ditindas tadi. Shengnan berteriak kagum. 


Ringkas drama selanjutnya



Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊