Semua gambar dan konten bersumber dari Youku
Di kamarnya Tian melihat gambar Shuang Shuang dan Qi. Ternyata setiap ia melihat kilasan Qi bersama Shuang Shuang, ia selalu menggambarnya. Di sebelahnya ada gaun pengantin dan bunga putih yang ia beli bersama Shi Lang. Ia lalu bercermin dengan gaun dan bunga itu.
Ia bersyukur bisa melihat Kun Lan tiap hari dalam mimpinya. Ia berharap bisa menjadi pengantinnya berdiri di sampingnya dan hidup bersamanya. Ia nggak tahu berapa lama itu. 5 atau 6 tahun. Ia senang karena perlahan semua mimpinya menjadi kenyataan.
Ayah sedang membaca buku ketika Kun Lan pulang. Ayah menanyakan Shuang Shuang karena Kun Lan perginya sama Shuang Shuang tadi. Kun Lan memberitahu kalo Shuang Shuang ada urusan jadi ia pulang lebih dulu.
Ayah yang ingat kalo hari ini adalah hari ulang tahun Shuang Shuang berniat untuk menelponnya tapi Kun Lan melarang dan menenangkan kalo Shuang Shuang akan segera pulang.
Ayah bangkit dan mau menunggu Shuang Shuang di luar.
Shuang Shuang dan Qi hampir sampai rumah. Sebelum pergi Qi memberikan dompet kepala anjing untuk Shuang Shuang. Katanya kan dia suka mupet yang eksotis. Shuang Shuang tersenyum dan menyamakan kepala anjing itu dengan wajah Qi.
Ternyata di dalamnya ada banyak kartu kredit. Qi ingat kalo Shuang Shuang suka berkeliaran. Jangan sampai ia memecahkan sesuatu saat ia nggak ada. Shuang Shuang hanya tersenyum. Ia pamit dan pergi.
Eh sekejap kemudian dia malah balik lagi dan kembali memeluk Qi. Lima menit lagi.
Kun Lan datang dan memanggil Shuang Shuang. Ternyata Kun Lan bersama dengan ayah. Shuang Shuang langsung melepaskan pelukannya.
Ayah ingat kalo Qi adalah pria yang ia lihat di kantor. Qi membenarkan dan memberi salam pada ayah. Qi memperkenalkan diri sebagai pacar Shuang Shuang.
Shuang Shuang heran melihat mereka di luar. Sudah malam. Ayah berencana mengajak Shuang Shuang ke suatu tempat dan memintanya untuk mengikutinya. Qi juga.
Ayah jalan duluan. Kun Lan menghampiri Shuang Shuang dan mengajaknya jalan. Qi menarik Shuang Shuang ke sisi lainnya dan nggak mengijinkan Kun Lan di sebelahnya. Ia bahkan mendorong Kun Lan agar menjauh.
Ayah mengajak ketiganya untuk makan bersama. Qi meminta maaf karena baru sekarang bisa menyapa ayah. Ayah nggak mempermasalahkan. Ia ingat kalo Qi adalah pemilik MIST. Tapi kenapa ia mengambil keuntungan dari karyawannya.
Wah mulai nggak enak. Shuang Shuang mengalihkan kalo sekarang adalah hari ulang tahunnya. Ia mengajak semuanya untuk makan. Ia mencari cuka tapi nggak ada dan mau memintanya pada pelayan.
Kun Lan tahu-tahu bangkit dan mau mengambilkannya. Ketika Kun Lan nggak ada, Qi bangkit dan menempati tempat duduk Kun Lan yang letaknya lebih dekat dari Shuang Shuang. Kun Lan kembali dengan membawa cuka.
Qi mengambilnya dan menuangkannya untuk Shuang Shuang. Ia lalu menanyakan apa yang Shuang Shuang suka? Shuang Shuang menjawab kalo dia suka daging.
Kun Lan juga mau mengambilkannya. Mereka jadi berebutan gegara itu. Ayah melihat kalo mereka cukup akrab. Lah mereka nggak kompak nih. Yang satu mengiyakan dan yang satu membantah. Qi yang jawab iya mengungkit kejadian malam itu. Kun Lan buru-buru memotong.
Ayah pamit mau ke toilet. Shuang Shuang juga.
Selagi ayah dan anak itu nggak ada, keduanya saling mengacungkan sendok. Kun Lan melarang Qi untuk mengungkit kejadian malam itu kalo enggak ia akan memback up semua data di kantornya. Ih Qi nggak takut.
Shuang Shuang dan ayah kembali. Mereka segera meletakkannya. Kun Lan menyinggung hubungan antara ayah sama Lu Jin Biao. Jadi ceritanya dulu Lu Jin Biao menolong ayah mengadakan pameran. Berkat itu ayah bisa memberi kehidupan yang layak untuk istri dan anaknya. Tapi siapa sangka kalo Lu Jin Biao malah membawa semua lukisannya.
Di antara lukisan itu ada satu lukisan yang sangat berharga. Dalam lukisan itu ada seorang wanita memakai baju putih berdiri di dekat danau.
Baik Kun Lan maupun Qi berniat untuk mendapatkan lukisan itu untuk mengambil hati ayah. Keduanya lalu pamit.
Sampai luar Kun Lan menelpon Zha Zha dan Qi menelpon Shi Lang. Keduanya meminta mereka untuk mencari Lu Jin Biao.
Keduanya mau pergi setelah telpoanna. Kun Lan menekankan kalo dia nggak akan kalah dari Qi. Qi hanya meremehkan. Dari mana Kun Lan mendapatkan keberaniannya. Kun Lan yakin karena dia tampan.
Qi hanya tersenyum. Alih-alih menyainginya mending bekerja sama dengannya. Kun Lan nggak ngeh dan menanyakan maksudnya. Qi mengabaikannya dan meninggalkannya. Kun Lan yang ingin tahu menyusulnya.
Shuang Shuang yang berjalan pulang sama ayah menanyakan kenapa ayah ingin lukisan itu kembali? Ternyata itu adalah satu-satunya lukisan yang ayah buat untuk ibu. Selama ini ayah telah melukis selama bertahun-tahun tapi ayah nggak pernah berani melukis ibu.
Sampai suatu saat ibu mendorong ayah hingga ia mau untuk melukis ibu sebelum ibu meninggal.
Shuang Shuang merasa penasaran dan menanyakan seperti apa ibu? Kata Ayah ibu seperti Shuang Shuang. Ia memiliki hati yang baik dan mata yang bersinar. Shuang Shuang kembali penasaran. Kenapa ibu suka sama Ayah? Ayah tersenyum dan sesumbar karena ia tampan. Ih Shuang Shuang nggak percaya. Ayah meralat karena ia b*doh. Shuang Shuang tertawa dan merasa kalo ayah konyol.
Satu-satunya penyesalan yang ayah rasakan adalah karena ia nggak bisa melindungi ibu. Dan ia janji pada ibu untuk selalu membuat Shuang Shuang aman.
Qi dan Kun Lan sudah menemukan tempat Lu Jin Biao. Kun Lan mau langsung masuk. Qi mempersilakan kalo Kun Lan ingin Lu Jin Biao mengetahui keberadaannya. Ia sendiri melihat denah gedung itu sebelum masuk.
Di dalam Lu Jin Biao sedang telponan. Ia mendesak orang di seberang untuk menyiapkan uang untuk karya Feng Yun yang berharga. Dan transaksinya terjadi jam 9.
Keduanya sudah masuk dan melihat-lihat. Kayaknya ayah pernah ke sana deh di episode sebelumnya.
Mereka berhasil menemukan Lu Jin Biao. Dia masih telponan. Qi nyuruh Jun Lan untuk maju duluan. Kun Lan malah nyuruh balik. Akhirnya mereka memutuskannya dengan suit. Lah kok dari tadi nggak ada yang menang, ya?
Lu Jin Biao berbalik dan bingung melihat keduanya. Mereka siapa?
Akhirnya keduanya mengikat Lu Jin Biao. Kun Lan menyamakan wajahnya dengan yang ada di foto. Kok beda? Mereka lalu memotretnya dan mengirimkannya ke ayah.
Qi menanyakan apa ia pernah mendengar Feng Yun? Lu Jin Biao nggak ngerti dan menanyakan apa yang mereka inginkan. Qi memberitahu kalo mereka ingin lukisan Feng Yun. Lu Jin Biao menunjukkan kalo di sana ada banyak lukisan. Qi mundur dan menggelitikki kakinya.
Lu Jin Biao nggak bisa menahannya dan akhirnya memberitahukannya kalo lukisannya ada di mobil di parkiran. Qi pergi lebih dulu. Kun Lan kembali menggelitikki Lu Jin Biao dan mengalahkannya. Coba aja dia bilang dari tadi pasti nggak akan menderita gini.
Qi sampai di mobil yang dimaksud dan membukanya. Ada banyak lukisan di sana dan ia harus membukanya satu persatu. Akhirnya ia menemukannya. Tapi bukankah itu... .
Sebuah kilasan muncul. Qi kecil berada di dalam mobil. Ada lukisan itu di sana. Balon melayang. Ia yang hampir nggak sadarkan diri melihat seorang wanita.
Qi berteleportasi dan membawa lukisan itu ikut serta
Di rumah Tian mencoba gaunnya. Ia melihat dirinya di cermin dan berputar-putar. Ia ingin tahu apa Kun Lan menyukainya? Ia merasa menjadi pengantin paling cantik.
Shi Lang sedang berendam di bath up dengan memakai masker. Sampai mentimunnya dimakan juga. Mendadak Qi muncul. Hadeuh kaget. Waktunya nggak tepat.
Qi yang merasa nggak punya waktu memberikan lukisannya pada Shi Lang dan menyuruhnya untuk mencari tahu siapa wanita yang ada dalam lukisan itu.
Shi Lang memperhatikannya. Dan saat ia mau bicara Qi malah sudah pergi.
**
Tian di balkon dan memanggil kakaknya tapi dia nggak ada.
Kun Lan sampai di mobil itu. Ia mencari lukisannya tapi nggak ada. Ia lalu nelpon Zha Zha dan menyuruhnya untuk datang dan mengambil semua lukisan Feng Yun. Ia akan mengirimkan alamatnya.
Qi datang ke tempat yang pernah ia datangi bersama Shuang Shuang dulu. Dan ternyata itu adalah danau yang dikikis sama Shuang Shuang di galeri. Kalo benar Xun Xue tinggal di sana dan ia adalah ibunya Shuang Shuang, artinya orang yang ia cari adalah... . Kalo Xun Xue sudah nggak ada artinya tabib penerusnya adalah Shuang Shuang.
Batu besar yang ada di sana mendadak memancarkan warna merah. Qi kembali merasakan sakit kepala yang nggak terkira.
Shuang Shuang sedang melukis. Kun Lan datang dan mengajaknya pergi. Qi mencuri lukisan ayahnya dan mereka harus segera pergi.
Tian sampai di dekat kolam renang. Ia memanggil kakaknya tapi Qi nggak ada. Mendadak ia melihat kilasan wajah Kun Lan. Nggak tahu kenapa Kun Lan nampak sedih dan menangis. Tian yang merasa penasaran ingin melihat yang terjadi dan menyilangkan kedua tangannya.
Ia lalu melihat Shi Lang melambaikan tangannya. Ia berlari ke arahnya. Tapi ternyata bukan ia orang yang Shi Lang lihat melainkan Kun Lan.
Tian lalu berlari ke arah Kun Lan dan memanggilnya. Anehnya Kun Lan nggak bisa melihatnya dan berjalan menembus tubuhnya.
Mereka berdua berjalan menuju sebuah makam. Tian mengikuti mereka dan melihat dirinya sendiri telah meninggal di antara bunga-bunga.
Bunga yang ada di tangan Tian seketika jatuh. Ia yang syok jatuh ke kolam dan nggak sadarkan diri. Nggak lama kemudian ia mengambang.
Kun Lan yang melihatnya langsung melompat dan membawanya ke permukaan. Shuang Shuang panik melihat keadaan Tian. Ia memompa dadanya dan mem berikan nafas buatan. Anehnya setelahnya Shuang Shuang jatuh pingsan. Kun Lan berusaha untuk menyadarkannya. Tanpa ia sadari cincin wali yang ia jadikan kalung memancarkan cahaya keunguan dan melindungi tubuh Shuang Shuang.
Ia pun menggendong Shuang Shuang dan membawanya pergi.
Tian terbaik dan membuka matanya setelah Kun Lan dan Shuang Shuang pergi.
Qi keluar dari rumah. Ia syok mengetahui kalo Shuang Shuang ada yah tabib ya g ia cari selama ini. Ia menghampiri adiknya dan membawanya masuk.
Ombak berdebar, burung terbang dan awan melayang di langit.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊