Semua gambar dan konten bersumber dari Youku
Zheng Chang mengawasi Shuang Shuang di parkiran.
Qi sudah lebih tenang. Ia menelpon Shuang Shuang tapi Shuang Shuang lagi nggak ada di tempat. Ayah yang ada di sana menutup telponnya. Nghak lama kemudian Qi mengirim pesan tapi ayah menghapusnya.
Malam pun berlalu berganti pagi. Zheng Chang datang ke makam kakaknya dan menyampaikan kalo ia sudah menemukan keluarga Xun Xue tapi ia kehilangan mereka. Ia merasa benci pada dirinya sendiri dan juga mereka. Masih ingat gimana api membakar kakaknya selama 3 jam penuh. Kalo mereka nggak bisa memberinya keadilan maka ia akan memberikannya gimanapun caranya.
Jian Bai menghampiri Zheng Chang dan meletakkan bunga di makam kakak Zheng Chang.
Keduanya makan bersama. Sepertinya mereka sering makan di sana dulu. Pemiliknya sampai mengenali mereka. Sama seperti dulu mereka memesan sup daging sapi.
Jian Bai menanyakan keadaan tangan Zheng Chang tapi Zheng Chang langsung menyembunyikan tangannya. Jian Bai menyinggung tentang dendamnya dan menasehati agar melupakannya. Ada banyak hal hebat di dunia ini. Kalo kakaknya masih hidup maka ia nggak akan membiarkannya.
Menurut Zheng Chang, kalo ia yang mati, kakaknya pasti akan melakukan segalanya. Ia menyudahi karena hari ini adalah hari kematian kakaknya. Ia lalu menanyakan tempat kerja Jian Bai sekarang.
"MIST"
"MIST?"
Jian Bai mengajak Zheng Chang ke kantor MIST saat semua orang nggak ada ia bahkan membawa Zheng Chang melihat-lihat sembari membawakan minuman untuk semua orang.
Diantara semuanya Zheng Chang paling tertarik sama meja Shuang Shuang. Nggak seperti yang lain, Shuang Shuang lebih suka minum yogurt. Dan tanpa Jian Bai sadari, Zheng Chang mengambil sesuatu dari meja Shuang Shuang. Kayaknya kunci.
Pagi ini Qi sarapan sama Tian. Ada banyak makanan di meja. Ada kue start dan banyak jari ucapan. Diantaranya ada kartu dengan gambar ayah dan ibu. Ia ingat dulu ibu meminta kakaknya untuk memberikan kartu itu untuknya. Dan saat itulah untuk pertama kalinya ia mendapatkan kekuatannya.
Ia yang bersama teman-temannya melihat kecelakaan yang menimpa kakak, ayah dan ibunya. Balon terbang. Asap mengepul dan mobil hancur. Ia sendiri pingsan setelah melihat semua itu.
Tian merasa nggak nafsu makan dan mengaku sudah kenyang. Ia mau pergi tapi kakaknya menyuruhnya untuk kembali duduk. Tian meremehkan kalo Qi nggak tahu rasanya karena itu bukan ulang tahunnya. Qi pikir kalo ayah dan ibu masih ada mereka ingin melihatnya merayakan ulang tahun.
Akhirnya Tian kembali duduk. Qi mengaku tahu kalo Tian nggak pernah mau merayakan ulang tahun karena ia nggak mau menghubungkannya dengan rasa sakit. Tapi rasa sakit tetap akan terasa sakit. Mereka harus bahagia. Tian menanyakan apa mereka bisa dengan mudahnya membuang rasa sakit itu?
Qi berusaha untuk menjelaskan kalo tiap kali terjatuh rasa sakit itu pasti akan selalu ada. Tapi rasa sakit yang sebenarnya nggak akan bisa dilepaskan. Ia menyalakan lilin ulang tahun Tian dan menyuruhnya untuk membuat permohonan sebelum meniup lilinnya.
Tian mengucapkan permohonannya. Ia ingin agar kakaknya bisa menjelaskan yang sebenarnya pada Shuang Shuang. Ia ingin kakaknya bisa bersamanya dan berhenti mengkhawatirkannya.
Qi hanya diam mendengarkan doa adiknya.
Ayah berjalan di tempat ia tinggal dulu seolah rumahnya masih ada. Ibu ada di dalam seakan sedang menunggunya. Setelah lama berjalan ayah duduk dan bicara dengan ibu seakan ibu ada di sampingnya.
"Xun Xue, aku di sini untukmu!"
Shi Lang sedang belanja saat Qi menelponnya dan memintanya untuk mencari alamat Shuang Shuang.
Ayah kembali. Kun Lan menunggunya dan mau mengajaknya makan. Ayah menyuruhnya masuk dan mau membicarakan sesuatu.
Shuang Shuang sedang mandi. Dia nangis.
Qi yang sudah mengetahui alamat Shuang Shuang datang dengan membawa lukisan ayah. Kun Lan membukakan pintu. Qi heran. Gimana Kun Lan bisa ada di sana? Dimana Shuang Shuang? Ia mau bicara dengannya.
Kun Lan merasa kalo nggak ada yang harus dibicarakan. Mereka sudah tahu orang seperti apa Qi sebenarnya.
Qi menarik kerah baju Kun Lan dan menyingkirkannya dari pintu. Ia melarang Kun Lan untuk ikut campur.
Ayah keluar. Qi memberikan lukisan ayah pada ayah. Ia memberitahu kalo ia membawanya karena merasa wanita dalam lukisan itu nampak nggak asing. Ia ingin bicara dengan Shuang Shuang. Ia ingin menjelaskan semuanya. Ayah melarang dan memberitahu kalo Shuang Shuang nggak mau melihatnya.
Qi menjanjikan kalo ia nggak akan menyakiti Shuang Shuang. Kun Lan melarang. Selama ia masih hidup ia nggak akan membiarkan Qi melihat Shuang Shuang. Baginya mungkin Shuang Shuang hanya alat. Tapi baginya Shuang Shuang datang sebelum segalanya karena ia seorang wali. Qi nampak terkejut. Ayah masuk dengan membawa lukisannya dan meninggalkan Qi bersama Kun Lan.
Shuang Shuang selesai mandi dan menghampiri ayah. Ayah menyuruhnya untuk bersiap karena mereka akan segera pergi. Shuang Shuang berencana untuk ke MIST dan mengurus pengunduran dirinya.
Ayah melarang. Mereka harus meninggalkan kota ini hari ini juga. Mereka akan tinggal di tempat dimana nggak ada orang yang mengenali mereka kalo enggak orang-orang itu akan mencari Shuang Shuang lagi. Ayah memintanya untuk percaya padanya.
Shuang Shuang nggak bilang apa-apa lagi dan kembali ke kamarnya.
Di kamarnya Shuang Shuang melihat foto Qi di ponselnya lalu menghapusnya satu persatu. Dan air matanya jatuh. Rasanya sangat berat.
Sekembalinya Zheng Chang ke rumah ia membuat formula dan menginginkannya ke minuman yang biasa Shuang Shuang minum saat di kantor.
Shuang Shuang di kamarnya dan memandangi foto danau yang ia lukis di galeri. Ingat mendadak Qi muncul dan menciumnya. Ia lalu membuka buku gambarnya. Lukisan jembatan mengingatkannya saat Qi mendadak muncul dan menolongnya yang hampir jatuh di tangga. Saat Qi menciumnya malam harinya.
Ia membalik halamannya. Muncul gambar wajah Qi. Ia menggambarnya saat menjaga Qi yang terluka kena tusuk karena menyelamatkannya. Ia lalu mengambil dompet wajah anjing. Itu adalah wajah Qi, si mupet yang eksotis. Ia duduk di jendela dan memikirkan semuanya.
Malamnya Zheng Chang datang ke MIST diam-diam dan mengganti yogurt milik Shuang Shuang dengan yogurt yang sudah ia siapkan. Qi datang dan dia sembunyi. Qi duduk di kursi Shuang Shuang dan mengambil fotonya. Di bingkainya ada gambar Superman. Ingat kan dulu dia sempat negur Shuang Shuang yang mengendur pas lagi kerja.
Qi juga sempat mengambil yogurt punya Shuang Shuang. Zheng Chang dah tegang banget. Berharap Qi nggak mengacaukan rencananya.
Nggak lama kemudian Qi datang. Dan setelah dia pergi Shuang Shuang datang. Dia duduk di mejanya dan meminum yogurt itu. Ingat dulu dia pernah sama Qi main-majn minum itu. Lah karena minumnya sambil senyum sampai tumpah. Ia meletakkannya lalu pergi.
Zheng Chang mendekat ke yogurt dan meriksa berapa banyak yang Shuang Shuang minum tadi.
Shi Lang menemui Qi di peternakan. Qi nggak menjawab telponnya jadi ia pikir Qi pasti ada di sana. Ia meyakini kalo Esper dan tabib berasal dari tempat yang sama. Seperti Esper yang ada banyak, ia pikir pasti ada tabib lain di dunia ini. Seperti Shuang Shuang dan Xun Xue.
Qi mengingatkan kalo Xun Xue sudah meninggal. Shi Lang membantahnya. Dia hanya nggak ingin ditemukan. Ia nggak akan menyerah untuk menyelamatkan Tian. Karena itulah ia akan mencari tabib lainnya dan Qi bisa bicara dengan Shuang Shuang. Qi seperti nggak nyangka Shi Lang mau melakukannya?
Shi Lang membenarkan. Dia nggak akan membiarkan Qi melakukannya. Bisa gawat kalo akhirnya dia juga akan jatuh cinta sama tabib berikutnya.
Di sebuah rumah sakit, seorang pasien anak laki-laki merasa kesakitan. Perawat menenangkan kalo Nona Dongeng akan segera datang.
Nggak lama kemudian seorang gadis datang dan mengambil alih. Ia membelai kepala anak itu. Sebuah cahaya keluar dari tangannya. Ia mengambil rasa sakit itu. Sekarang anak itu merasa tenang dan tertidur. Hmm mungkinkah gadis ini adalah tabib juga???
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊