Semua gambar dan konten bersumber dari Youku
Qi berada di hutan bambu. Ia teringat saat Shuang Shuang memberi nafas buatan pada Tian dan saat malam di rumah sakit. Shuang Shuang nangis menyampaikan protesnya pada ayahnya yang berniat membawanya pergi.
Teringat masa kecilnya yang dikunci sama ayah di lemari. Dan saat ia tidur ayah menghitungnya dengan selimut dan membawanya pergi. Ayah memisahkannya dengan dunia.
Dari semua itu Qi menyimpulkan kalo ayah tahu kalo Shuang Shuang adalah tabib dan karena itulah ia menjauhkan Shuang Shuang dari dunia luar.
Shuang Shuang akhirnya tersadar dan ayah selalu di sampingnya menjaganya. Ayah memberitahu kalo ia pingsan dan menanyakan apa yang terjadi. Shuang Shuang sendiri nggak ngerti. Yang ia ingat hanya ia melihat Tian tenggelam dan setelah itu ia nggak tahu.
Ayah nyuruh Shuang Shuang untuk istirahat selama beberapa hari. Shuang Shuang menanyakan keadaan Tian tapi ayah nggak mau menjawab. Ia akan mengambil makanan untuknya.
Shuang Shuang mengambil ponselnya dan nelpon Qi. Perlu waktu lama bagi Qi untuk menjawabnya. Ia menanyakan keadaan Shuang Shuang. Shuang Shuang memberitahu kalo ia seperti tidur lama dan memimpikan hal yang membingungkan tapi saat ia tersadar semuanya hilang. Ia lalu menanyakan keadaan Tian yang tadi pingsan.
Qi memberitahu kalo dia sudah nggak papa. Shuang Shuang merasa kalo Tian harus banyak berolahraga. Ia mengira kalo Tian jatuh saat terkena angin. Qi menyudahi dan melarang Shuang Shuang untuk membicarakan hal itu. Ia mengaku sangat merindukan Shuang Shuang dan ingin melakukan panggilan video.
Shuang Shuang tersenyum dan mematikan telponnya lalu menggantinya dengan panggilan video. Ia menanyakan apa Qi benar-benar merindukannya? Qi mengiyakan. Ia meminta Shuang Shuang untuk memberinya ciuman. Shuang Shuang tersipu dan memberikannya. Muach.. . Ia lalu menyudahi telponnya.
Ayah pulang dan mengambil ponsel Shuang Shuang secara paksa. Ia marah dan membuang buah yang baru dibelinya juga ponsel Shuang Shuang. Dengan tegas ayah melarang Shuang Shuang untuk menelpon Qi.
Shuang Shuang protes. Qi adalah pacarnya dan kenapa ia nggak boleh nelpon pacarnya? Ayah nggak mau dengar apapun dari Shuang Shuang dan memintanya untuk menurutnya. Shuang Shuang nggak mau. Menurutnya kalo ayah melarangnya melakukan sesuatu harus ada alasannya. Ia merasa kalo ayah kayak dulu. Suka memaksakan kehendaknya padanya.
Kun Lan datang. Ayah duduk dan mencoba untuk menjelaskan kalo Qi nggak benar-benar menyukainya. Ia mendekatinya hanya untuk menyelamatkan saudara perempuannya.
Ayah yang lebih tenang memberitahu kalo Shuang Shuang seperti ibunya. Mereka adalah tabib. Ibu nggak melakukannya tanpa alasan. Ia menjadi dokter dan setiap pasien yang ia sentuh akan sembuh dari segala penyakit dan rasa sakit. Banyak pasien berdatangan dengan berbagai penyakit mental dan aneh. Tapi tiap kali ibu menyembuhkan orang, berbagai masalah terjadi setelahnya.
Suatu hari ada pasien bernama Tai Chang mencari ibu. Dia meminta ibu untuk mengobati saudaranya yang sakit parah. Dia menderita penyakit langka di keluarganya.
Ayah ingat saat itu Tai Chang mendatangi rumah mereka dan meminta ibu untuk mengobati saudaranya. Orang itu bahkan berlutut di depan ibu. Ibu sudah mau mengobatinya tapi ayah melarang. Ia memberitahu Tai Chang kalo nggak ada yang bisa ibu lakukan untuk saudaranya dan menyuruhnya pulang.
Tapi yang terjadi selanjutnya malah rumah ayah dibakar dengan ibu di dalamnya. Ayah hancur. Rasanya sakit. Saat itu Shuang Shuang masih kecil dan nggak tahu apa-apa. Ayah takut orang-orang itu akan mencarinya seperti anjing g*la makanya ayah menyembunyikannya agar orang-orang itu nggak bisa menyakitinya seperti yang mereka lakukan pada ibu.
Shuang Shuang nangis. Dia syok mendengar semua itu. Ayah pergi setelah mengatakan itu semua. Kun Lan duduk menempati tempat ayah tadi. Shuang Shuang menanyakan kenapa ibunya nggak bisa menyelamatkan orang itu?
"Karena dia bukan Esper"
Kun Lan menjelaskan kalo tabib hanya bisa mengobati Esper. Setiap Esper memiliki kekuatan yang berbeda. Dan mereka harus membayar mahal kekuatan itu dengan rasa sakit.
Shuang Shuang ingat kalo Qi pernah bilang tiap kali ia menggunakan kekuatannya maka inderanya akan menjadi ratusan kali.kebih tajam dari biasanya. Dan itu menyakitkan.
Kun Lan melanjutkan kalo keluarganya memiliki garis wali. Mereka ditakdirkan untuk melindungi para tabib seperti Shuang Shuang dan ibunya. Shuang Shuang hanya diam dan seperti nggak bisa menerima semua itu. Kun Lan mendekat dan menunjukkan sebuah foto di ponselnya. Ia memberitahu kalo itu adalah rumahnya. Setiap Esper yang ingin menemukan tabib akan datang ke sana.
Shuang Shuang ingat kalo Qi pernah membawanya ke sana. Kun Lan juga mengetahui hal itu. Ia lalu menunjukkan monitor khusus dan titik merah di dalamnya menandakan adanya Esper. Saat ia sampai, Qi dan Shuang Shuang sudah pergi. Qi seperti menggunakan kekuatan khusus untuk membawanya pergi.
Teringat apa yang Qi pernah katakan padanya. Kalo Qi melihat sebuah gambar nggak peduli ia pernah ke sana atau enggak ia bisa berteleportasi dalam sekejab mata menuju tempat itu.
Kun Lan meminta Shuang Shuang agar percaya padanya kalo Qi membawanya ke sana bukan tanpa alasan. Bukan untuk menggambar sketsa tapi untuk memastikan apakah ia seorang tabib atau enggak. Ia hanya memanfaatkan Shuang demi kepentingannya sendiri.
Shuang Shuang sendiri masih belum bisa untuk percaya. Ia meminta Kun Lan untuk meninggalkannya selagi ia memikirkan semuanya.
Dan setelah Kun Lan pergi, Shuang Shuang nangis memikirkan semuanya.
Sementara itu Qi yang sedang menjaga adiknya juga merasa sangat pusing. Mendadak Tian sadar. Qi menanyakan keadaannya lalu me mintanya untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi. Apa yang ia lihat.
Tian memberitahu kalo ia selalu ingin Gege-nya bahagia. Ia lalu menceritakan kalo ia melihat pernikahannya. Ia memperlihatkan gambar yang ia buat. Ada pengantin pria, kue dan bunga. Qi menanyakan siapa pengantin prianya?
"Kun Lan"
Tian meyakinkan kalo ia akan bahagia dengan Kun Lan, begitu juga dengan Qi dan Shuang Shuang. Qi nggak bilang apa-apa lagi dan nyuruh adiknya untuk istirahat.
Setelah kakaknya pergi Tian terdiam. Ia ingat apa yang sudah ia lihat tadi. Kalo yang sebenarnya itu bukanlah acara pernikahan melainkan upacara pemakamannya.
Kun Lan menemui ayah. Ayah meminta maaf karena membawa Kun Lan dalam masalah. Ia ingin secepatnya membawa Shuang Shuang pergi. Kun Lan melarang. Ia menunjukkan beberapa rumah yang ia miliki. Diantaranya dekat dengan sekolah seni. Ia yakin kalo Shuang Shuang akan menyukainya.
Lepas dari apa yang ayah katakan ia yakin kalo Shuang Shuang akan mengerti. Ayah menyesal karena terburu-buru ingin melarikan Shuang Shuang. Ia menyarankan agar Kun Lan menemui Shuang Shuang karena sejak hari itu Shuang Shuang terus mengunci diri tanpa makan dan minum.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊