Sinopsis 18 Again episode 16 part 2

Anysti
0

All content from jtbc 





Ringkas drama sebelumnya


Da Jung berjalan di luar dengan percaya diri. Ada Dae Young di depannya. Para wartawan melihatnya dan langsung menyerbunya. Mereka menanyakan pendapatnya tentang videonya. Dae Young membentak mereka dan nyuruh mereka diam. Dia meminta mereka untuk berhati-hati. Ia menyatakan kalo nggak ada yang bisa mereka katakan tentang video itu. Ia lalu meminta mereka untuk minggir dan mengawal Da Jung melewati semuanya. 


Para wartawan kesal. Siapa sih yang bersama Da Jung. Mereka belum pernah melihatnya. 


Keduanya sudah sampai di dalam. Dae Young merasa kalo Da Jung pasti takut tadi. Da Jung tersenyum dan bilang nggak papa. Dae Young meyakinkan kalo ia akan menghentikan siapapun yang menghalangi Da Jung. 


Da Jung menatapnya dan berterima kasih. Dae Young menunjukkan jalannya dan mengantar Da Jung. 




Da Jung bicara dengan seseorang. Ia diminta untuk bergabung dengan tim mereka. Da Jung berterima kasih karena telah mempertimbangkan dirinya. Ia meyakinkan kalo ia akan bekerja keras. 


Dae Young masuk dan membawakan kopi. Orang yang bicara dengan Da Jung menanyakan siapa Dae Young. Dae Young memberitahu kalo ia manajer Da Jung. Wanita itu lalu memberitahu kalo mereka akan membicarakan jadwal. Dae Young mengiyakan dan akan mengambil alih. Dia mempersilakan Da Jung untuk menikmati udara segar di luar. 


Da Jung tersenyum melihat Dae Young. Wanita itu mengiyakan. Rapatnya akan panjang nanti. Da Jung lalu bangkit dan pamit. Dae Young duduk dan melakukan tugasnya sebagai seorang manajer. 





Di luar Da Jung nggak sengaja ketemu sama Yu Mi. Rasanya canggung. 


Mereka bicara berdua. Da Jung menanyakan kalo Yu Mi yang mengunggah video itu? Yu Mi mengiyakan. Da Jung mengingatkan kalo itu juga bisa membahayakan dirinya. Kenapa ia mengungggahnya? Yu Mi menyadari kalo selama ini dia sangat kejam pada Da Jung. Sampai Da Jung akhirnya dipecat karena membantunya. Ia meminta maaf pada Da Jung. 


Da Jung merasa kalo itu nggak perlu. Dan ia pikir Yu Mi juga nggak perlu mengunggah sesuatu seperti itu. Yu Mi memberitahu kalo ia memikirkan apa yang mungkin ia lakukan kalo kakaknya berada dalam situasi itu. Hanya itulah yang bisa ia pikirkan. Da Jung tersenyum dan berterima kasih. Dia ngajak Yu Mi untuk makan bersama lain kalo. Ia yang traktir. 


Yu Mi mengiyakan. Ia rasa kedengarannya bagus. Eonni. 





Dae Young sudah selesai. Ia melihat Da Jung berdiri di luar menunggunya. Da Jung melihatnya dan tersenyum. Ia heran melihat Dae Young diam di sana dan menghampirinya. Dan menanyakannya. Dae Young memberitahu kalo ia bahagia. Da Jung nggak ngeh. Tentang apa? Dae Young mengatakan kalo saat ia melihat Da Jung dari sana, ia senang nggak perlu khawatir andai Da Jung melihatnya. Ia juga bahagia karena nggak perlu membuat alasan payah untuk bisa bicara sama Da Jung. Ia juga senang karena Da Jung menunggunya. 


Da Jung tersenyum. Apa sih? Dae Young janji kalo mulai sekarang dia akan jujur. Beberapa hal masih harus dikatakan di antara pasangan. Seorang pembaca berita populer uang mengatakannya. Da Jung makin tersipu. 


Dae Young lalu mengajaknya pergi dari sana. 


SMA Serim




Dae Young datang ke sekolah dan ketemu Shi Ah. Ia mengaku senang ketemu sama Shi Ah. Teman-teman Shi Ah menyapanya ramah. Dae Young menyapa balik Bo Bae dan Young Sun. Ia merasa kalo mereka ... . Bo Bae sama Young Sun takut kena omel. Tapi nggak tahunya Dae Young hanya mau bilang senang ketemu sama mereka. Lama nggak ketemu. Mereka kaget. 


Shi Ah menanyakan apa ayah datang untuk bicara tentang kuliahnya? Dae Young mengiyakan. Ia lalu menanyakan kemana mereka mau pergi? Bar kudapan? Shi Ah heran. Gimana bisa ayahnya tahu soal itu? Dae Young tahu kalo mereka perginya siang-siang gini pasti ke bar kudapan. Ia mengambil dompetnya dan mrmemberikan sejumlah uang pada ketiganya agar bisa beli makanan enak. 


Bo Bae menolak. Dae Young melarang mereka untuk malu. Mereka masih dalam masa pertumbuhan. Makan yang banyak dan belajar yang giat. Akhirnya Bo Bae mau menerimanya. Tapi ia merasa kalo ja pernah mendengarnya di suatu tempat. Shi Ah berterima kasih pada ayahnya. 


Dae Young lalu pamit ke mereka. 


Young Sun mengaku heran ke Shi Ah. Secara biasanya ayahnya Shi Ah memarahinya. Shi Ah membantahnya. Ayahnya melakukannya demi kebaikannya. Ia lalu tersenyum dan mengajak mereka pergi. 






Ok Ssaem nggak tahu kalo ayahnya Shi Ah akan datang. Ia mensengar ia ada di Busan. Dae Young memberitahu kalo ia baru saja kembali ke Seoul. Ok Ssaem pikir Dae Young pasyi nggak tahu keputusan Shi ah demi karirnya. 


Dae Young mengaku sudah tahu. Ok Ssaem ngasih tahu Shi ah nggak berencana untuk kuliah. Dae Young mengiyakan. Ok Ssaem menanyakan apa Dae Young nggak sedih? Dae Young memberitahu kalo awalnya dia begitu. Tapi ada hal lain yang Shi Ah inginkan. Dan ia ingin mendukung keputusannya. 


Ok Ssaem tersenyum. Ia merasa kalo Dae Young adalah ayah yang keren. Ia pikir Dae Younh akan menentangnya dan ia berusaha mencari cara untuk membujuknya. Ia merasa malu memikirkannya. 


Dae Young membantahnya. Ia harusnya berterima kasih karena melihat itu sebagai perspektif Shi Ah. Ok Ssaem mengaku nggak papa. Dae Young lalu bangkit. Ok Ssaem juga. Dae Young berterima kasih karena Ok Ssaem sudah merawat Shi Ah dengan baik. Ia lalu pamit dan pergi. 


Setelah Dae Young pergi, Ok Ssaem merasa seperti pernah melihatnya di suatu tempat. 






Shi Wu sedang berlatih seorang diri. Mendadak ia ingat pembicaraan terakhirnya dengan Wu Young. Ia mengajak Wu Young untuk menenangkan babak penyisihan dan masuk ke Universitas Hankuk bersama. 


Wu Young memberitahu kalo ia nggak bisa ke Universitas Hankuk dengannya. Senyum Shi Wu seketika hilang. Kenapa? Ia menatap Shi Wu dan memberitahu kalo ja akan kembali ke Amerika secepatnya. 


Shi Wu merasa sedih. Gimana ia bisa melakukannya tanpa Wu Young? Wu Young meyakinkan kalo Shi Wu bisa menjadi pria keren tanpa bantuan siapapun. Sekarang ia punya teman-teman dari tim basket. Shi Wu menanyakan apa Wu Young nggak akan menyesal kalo nggak kuliah di universitas Hankuk? 


Wu Young menghela nafas dan mengiyakan. Ia memberitahu kalo ada terlalu banyak hal yang ia sayangi lebih dari basket. Ia terlambat menyadarinya dan itulah yang paling ia sesali. Ia lalu menatap Shi Wu dan menasehati kalo ia juga harus menjalani harinya dengan maksimal. Dan jangan melupakan orang terkasih di sekitarnya. Ia ingin Shi Wu mengingat hari-harinya sebagai remaja berusia 18 tahun yang penuh kenangan dan bukannya penyesalan. 





Shi Wu terdiam ingat itu. Seseorang mendadak memanggilnya. Ia pikir itu wu Young. Tahunya malah ayahnya. Dae Young memuji yang Shi Wu lakukan. Ia sesumbar kalo ia juga cukup pandai bermain basket. 


Apa yang Dae Young katakan sama seperti yang wu Young katakan. Ia juga cukup pandai bermain basket. 


Shi Wu heran banget. Dae Young tertawa. Kenapa wajahnya Shi Wu seperti itu. Ia pikir Shi Wu nggak percaya padanya. Ia lalu minta Shi Wu memberikan bolanya dan ja akan menunjukkannya. Shi Wu memberikan bolanya pada ayahnya. 


Dae Young mendrible bolanya dan menemparkannya. Masuk. Ia lalu mengajak Shi Wu taruhan. Siapa uang mencetak sepuluh poin duluan mendapat minuman gratis. Shi Wu setuju. Dae Young mengiyakan. Dia nggak akan segan-segan. Shi Wu juga. 


Mereka lalu bermain bersama. Dan akhirnya Shi Wu yang menang. 





Mereka duduk berdua sambil minum. Dae Young menyayangkan. Hampir aja. Tubuhnya terasa sakit. Shi Wu tersenyum dengar nya. Ia merasa kalo bermain basket dengan ayahnya mengingatkannya pada Wu Young. 


Dae Young langsung terdiam dan menatap putranya. Wu Young? Shi Wu mengiyakan dan memberitahu kalo dia adalah temanya yang selalu di sampingnya tiap ia membutuhkannya. Dae Young meminta ijin untuk mengambil posisi Wu Young dan menjadi temannya mulai sekarang. 


Shi Wu kayak nggak yakin dengarnya. Dae Young mengiyakan dan meyakinkan kalo kapanpun Shi Wu membutuhkannya maka ia akan menemaninya. Shi Wu tersenyum dan mengaku menyukainya. 





Da Jung sama Dae Young duduk berdua di tangga sambil minum. Dae Young merasa kalo sepertinya baru kemarin saat kedua balita mereka merangkak di studio kecil mereka. Ia merasa kalo waktu cepat berlalu. Da Jung tersenyum membenarkan. 


Dae Young pikir memperlakukan waktunya bersama mereka sebagai penyesalan adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Da Jung menahan. Ia pikir Dae Young mau bilang kalo sekarang dia menyesal lagi. Dae Young tersenyum dan menatapnya. Ia memberitahu kalo ada satu hal yang ia pelajari setelah kembali menjadi muda. 


"Beraapapun usiamu, selalu ada hal baru untuk dipelajari"


Kalo ia menganggapnya sebagai penyesalan maka tamatlah sudah. Tapi saat ia menganggapnya sebagai pelajaran maka itu akan menjadi awal yang baru. Ia akan mencoba belajar lebih banyak mulai sekarang. Baik itu tentang pekerjaan, kehidupan atau cinta. Karena itulah ia akan mencoba untuk mencari yang yang ia sukai lagi. 


Da Jung tersenyum dengarnya. Ia pikir itu bagus. Tadinya ia juga ingin memberitahunya hal itu. Dae Young tersenyum dan bertekad untuk menghabiskan hidupnya tanpa penyesalan. Da Jung mengiyakan. Ia merasa kalo mereka belum terlambat. Ia mengajak Dae Young untuk mempelajari semua yang mereka inginkan dan menghargainya. 


Dae Young memberitahu kalo ada banyak hal yang ingin ia lakukan bersama Da Jung. Da Jung akan ikut dengannya? Da Jung mengiyakan dan mengaku sangat nggak sabar. Dae Young tertawa dan merangkul Da Jung. Bersama mereka menikmati purnama. 



Mereka pulang ke rumah. Da Jung mendadak terhenti melihat sesuatu. Dae Young menanyakan apa yang Da Jung lihat? Da Jung memberikannya pada Dae Young. Itu adalah undangan Naratama. Dari JI Hun. Itu adalah tanda terima kasih pada Dae Young dan mempersoalkannya untuk datang bersama. 


Dae Young nggak ngeh dan menanyakan artinya pada Da Jung. Da Jung lalu memberitahu kalo sebenarnya... . 






Kita lalu dibawa ke lapangan bisbol. Pertandingan belum mulai. Da Jung menemui Ji Hun sebelum bertanding. Ji Hun heran lihat Da Jung datang sendiri dan menanyakan suaminya. Da Jung memberitahu kalo ada yang harus Dae Young kerjakan jadi dia akan telat. Ia berterima kasih karena Ji Hun sudah mengundang mereka ke pertandingannya. 


Ji Hun tersenyum dan melarang Da Jung untuk berterima kasih. Ia lalu melihat gelang yang Da Jung pakai. Kan dia yang beliin. Ia merasa kalo gelang itu cantik. Da Jung memberitahu kalo itu adalah hadiah dari seorang penggemarnya. Katanya itu gelang keberuntungan. Dan ia pikir itu benar. Setelah ia memakainya, hanya hal baik yang terjadi. Ji Hun serasa terkesan. Dia nggak tahu siapa penggemarnya Da Jung itu tapi ia yakin kalo dia pasti senang. 


Da Jung menawarkan untuk meminjamkan gelang itu pada JI Hun untuk pertandingan hari ini. Ji Hun hanya tertawa. Dia menolak dan merasa kalo gelang itu lebih civik buat Da Jung. Ia minta Da Jung bersorak untuknya selama pertandingan. Itu saja sudah cukup baginya. Da Jung mengiyakan. Ia akan menyemangatinya bersama suaminya. Fighting! Ji Hun mengangguk sambil  tersenyum. 




Da Jung sedang menemani Se Yeon menggambar. Dae Young datang. Ia menghampiri Se Yeon dan menyapanya. Se Yeon seperti ingat pernah ketemu sama Dae Young. Dae Young merasa kalo Se Yeon sudah tumbuh besar. Lama nggak ketemu. 


Se Yeon menanyakan pada Dae Young apa ahjussi mengenalnya? Dae Young mengangguk membenarkan. 





Pertandingan dimulai. Da Jung dan Dae Young menonton bersama Se Yeon di tempat khusus. Ji Hun akan melempar bola. Ia melihat ada tandatangan Da Jung di sarung tangannya dan itu memberikan semangat untuknya. Dan akhirnya ia bisa melakukan lemparan terbaiknya seperti sebelumnya. 




Usai pertandingan Ji Hun melakukan wawancara bersama Yu Mi. Yu Mi menanyakan rahasia kemenangannya kali ini. Sambil menatap kamera Ji Hun memberitahu kalo itu adalah orang yang istimewa. 


Yu Mi meminta Ji Hun untuk mengatakan sesuatu pada orang istimewanya. Ji Hun tersenyum. Dia manggil Se Yeon dan ngasih tahu kalo pamannya menang. 


Se Yeon tersenyum dan melambaikan tangannya ke tv. 





Akhirnya Ji Hun ketemu sama Dae Young. Dae Young mengakui kalo ia adalah penggemarnya Ji Hun. Ia mengulurkan tangannya dan berkata berjabatan. Ji Hun berterima kasih pada Dae Young. 


Se Yeon lalu datang dan manggil pamannya. Ji Hun menghampirinya dan menanyakan apa Se Yeon melihat pertandingannya? Se Yeon mengiyakan dan memuji pamannya. Ji Hun senang dengar nya dan mau ngajak Se Yeon makan. 


Dae Young tersenyum lihatnya. Da Jung menghampirinya dan menggenggam tangannya. Keduanya tersenyum melihat kepergian Ji Hun dan Se Yeon. 



Dok Jin nampak sangat serius. Ia mengatakan kalo hari ini adalah harinya. Ia minta pada sekretaris virtualnya agar bersiap-siap. 





Iron Man datang ke sebuah pesta kostum dan melihat sekitar. Karena nggak menemukan yang dicarinya ia pun terbang. Semua orang kaget melihatnya. Dan akhirnya ia menemukan yang dicarinya. Oh Ssaem. Sekretaris virtualnya memberitahu kalo satunya ada di jarak 30 meter darinya. 


Perlahan ia menuju Oh Ssaem dan mendarat di depannya. Setelah itu ia membuka topengnya dan Oh Ssaem kaget ternyata dia adalah Dok Jin. 


Dok Jin memberitahu kalo ia membuat itu untuknya. Oh Ssaem heran. Kapan Dok Jin punya waktu untuk membuatnya? Ia merasa yakin kalo Dok Jin mengkhawatirkan Wu Young. Dok Jin heran. Wu Young? 


Oh Ssaem mengaku sudah mendengar semuanya. 




Jadi sebelumnya Wu Young sudah menemui Oh Ssaem. Dia memberitahu kalo ia akan kembali ke Amerika. Oh Ssaem mengungkit kalo Wu Young baru saja pindah di sana. Kenapa mendadak pergi?


Wu Young menunduk. Ia lalu memberitahu kalo ia sudah menemukan ayah kandungnya. Oh Ssaem nggak ngeh dan menanyakan maksud ayah kandung...? Wu Young memberitahu kalo sejujurnya orang yang Oh Ssaem kenal sebagai ayahnya bukanlah ayah kandungnya. Dia membantunya dengan berpura-pura menjadi ayahnya. Dia bahkan bukan ayah kandungnya tapi dia melalui banyak kesulitan dan merawatnya. Dia bahkan mencoba merelakan seseorang yang istimewa demi dirinya. Karena itulah ia ingin ayahnya hidup sebagai Go Dok Jin dan bukannya ayah dari seorang murid. 


Mata Oh Ssaem memerah. 





Oh Ssaem menyesalkan kenapa Dok Jin diam saja? Dok Jin beralasan kalo ia hanya ingin membantunya. Dia melalui banyak kesulitan. Oh Ssaem merasa kalo Dok Jin adalah orang yang sangat hangat. Dan mulai sekarang kalo Pak Go eh maksudnya Dok Jin kalo ia mengalami kesulitan, datanglah padanya kapanpun dan ceritakan padanya. Oh Ssaem meraih tangan Dok Jin  dan menjanjikan akan memberikan kekuatan padanya mulai sekarang. 


Dok Jin memanggil Oh Ssaem. Ia tahu kalo ia nggak bisa menggantikan Iron Man tapi ia akan bekerja keras untuk mengisi kekosongan di hatinya. Oh Ssaem tersenyum. Ia mengaku belum pernah melihat Iron Man sesempurna itu. Ia lalu mendekat. Mereka mau berciuman tapi kostumnya Dok Jin mengganggu. Dok Jin menawarkan untuk melepaskannya tapi Oh Ssaem melarang. Ia memutar kepala Dok Jin ke samping dan menciumnya. 


Semua orang bersorak lihat mereka. Dan kita juga mendengar OST-nua Dok Jin lagi. 


Dua tahun kemudian





Shi Ah dan teman-temannya datang ke acara reuni. Tempatnya kebetulan disewa sama dua angkatan SMA Serim. Angkatan ke-20 dan ke-39. Shi Ah heran kenapa ada dua spanduk? Temannya memberitahu kalo yang sebelah untuk angkatan ke-20. Ia rasa senior mereka juga mengadakan reuni. 


Dari angkatan ke-20 baru satu orang yang datang. Ia mengeluhkan kapan semua orang akan datang? Padahal dia sudah bilang kalo dia yang traktir. Eh itu kan yang berantem sama Ae Rin di kantor polisi waktu Itu? 


Ia lalu mendapat pesan di grup. Seseorang dalam perjalanan. Ia menanyakan kenapa ia nggak mengundang Jin Young? Yang lain menjawab kalo Jin Young berbicara di belakang mereka. Eh ini Ae Rin kayaknya. Ia mengaku dengar banyak hal yang Jin Young katakan tentang mereka. Dan mengabaikannya adalah cara yang tepat. 


Lah ternyata mereka ada di ruang obrolan yang salah. 


Ternyata orang ini yang namanya Jin Young. Dia kesal banget. 


Shi Ah dan teman-temannya terdiam menatapnya. Mereka lalu pergi ke tempat mereka. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)