All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Dae Young berusaha untuk kembali ke kehidupannya sebelumnya dengan melemparkan bola basket sama seperti sebelumnya. Ia juga menyiapkan cermin untuk melihat kalo-kalo dia sudah berubah. Tapi nggak peduli berapa banyak bola yang ia lemparkan, ia nggak bisa kembali.
Akhirnya ia hanya bisa nangis sambil mengeluhkan dirinya yang nggak bisa kembali.
Da Jung ragu mau datang ke gedung olahraga. Di dalam tim Shi Wu sedang bermain.
Mendadak Dae Young menemui Sa Jung. Dia nggak ikut bermain. Da Jung menanyakan apa yang dia lakukan? Ia memperingatkan kalo Dae Young akan menyesalinya lagi. Dae Young membantah. Da Jung masih nggak terima melihat Dae Young di sana. Ia pikir ia telah mengacaukannya lagi. Dia nangis.
Dae Young membantahnya tapi bagi Da Jung iya. Ia merasa kalo itu salahnya lagi. Ia menghancurkan hidup Dae Young lagi. Saat ia tahu siapa Dae Young harusnya ia menyembunyikannya. Harusnya ia begitu agar Dae Young bisa menjalani hidupnya sendiri. Tangis Da Jung makin pedih. Dia menyalahkan dirinya sendiri.
Dae Young menekankan kalo itu bukan salahnya. Da Jung menggeleng. Dae Young melanjutkan kalo itu berkat Da Jung. Seperti yang Da Jung katakan, ia nggak akan kehilangan kesempatannya. Dipikirnya dengan menyerah bermain basket membuatnya melakukan pengorbanan lain. Saat itu ia juga memikirkan hal yang sama. Setelah bertambah muda, awalnya ia senang karena bisa bermain basket lagi. Tapi ... . Ia ingat saat melihat Shi Ah berjalan pertama kali. Anak itu berjalan ke arahnya lalu memeluknya.
Melihat anak-anak mengambil langkah pertama membuatnya lebih bahagia daripada saat memenangkan pertandingan basket.
Ingat saat Da Jung menelpon dan memperdengarkan Shi Ah yang memanggilnya sebagai kata pertamanya. A..ppa! Appa!! Mendengar anak-anak memanggilnya Appa membuatnya lebih bahagia daripada saat diumumkan sebagai MVP.
Da Jung mengangkat wajahnya dan menatap Dae Young yang ternyata sudah kembali menjadi dirinya semula. Dae Young mengaku nggak.memyadari momen penting ini dan tiap ada masalah ia menjadi b*doh dan menyesali apa yang terjadi 18 tahun yang lalu. Ia bertanya pada diri sendiri apa ia akan senang kalo nggak menyerah bermain basket? Memimpikan kehidupan yang nggak pernah dijalaninya. Tapi sekarang ia tahu hidup seperti apa yang diinginkannya.
Ia lalu manggil Da Jung dan memberitahu kalo Da Jung nggak menghancurkan hidupnya. Ia justru memberinya kesempatan. Dan keputusannya saat itu adalah keputusan terbaik dalam hidupnya. Ia nggak akan melewatkan kesempatan itu. Da Jung nggak tahu betapa berartinya dirinya bagi Dae Young. Ia adalah cinta pertamanya dan juga yang terakhir. Da Jung adalah hidupnya. Saranghae!!
Da Jung mengiyakan kalo dia juga cinta sama Dae Young. Ia lalu mendekat dan meraih wajah Dae Young sambil bilang kalo ia merindukannya. Hong Dae Young. Ia mendekat dan mencium pria yang sangat berarti untuknya.
Hidup terus berlanjut
Da Jung sama Dae Young datang ke tempat pertandingan. Shi Wu gagal memasukkan bola. Dae Young melihat kalo Shi Wu kurang semangat dan skor SMA Serim tertinggal jauh dari lawannya. Beberapa kali juga Shi Wu mendapat bola dan gagal lagi. Dae Young lalu memanggil Shi Wu.
Shi Wu berbalik dan menatap ayahnya. Ia lalu mengangguk penuh keyakinan kalo Shi Wu pasti bisa. Shi Wu lalu bergabung dengan yang lain. Pelatih meminta semuanya untuk mengakhirinya dengan baik. Semuanya hanya diam lalu membubarkan diri. Shi Wu memanggil mereka lagi dan mereka kembali berkumpul. Ia memanggil Ki Young yang pernah bilang kalo ayahnya adalah pemain basket yang gagal.
Ki Young nggak enak mau bilangnya. Shi Wu memberitahu kalo ia mulai bermain basket karena ayahnya. Ayahnya datang untuk melihatnya bermain untuk kali pertama hari ini dan ia ingin menang.
Ja Sung melihat ke bangku penonton. Ternyata ada ayahnya juga. Ayahnya Ki Young juga. Ja Sung mengiyakan dan meminta semuanya untuk melakukan. Mereka menumpuk tangan dan berseru penuh keyakinan. Ayo menang!
Pertandingan kembali berlanjut. SMA Serim berhasil menambah angka. Perlahan nilai mereka mendekati nilai lawan. Pertandingan semakin sengit. Tinggal sedikit lagi. Dae Young dan Da Jung tegang lihatnya. Dan akhirnya Shi Wu berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan.
Dae Young memeluk Da Jung bahagia. Semua penonton bertepuk tangan untuk SMA Serim.
Shi Wu menghampiri orang tuanya. Dia nangis lalu meluk ayahnya. Dae Young menepuk punggungnya sama seperti ia melakukannya saat menjadi Wu Young. Shi Wu yang terharu nangis. Dae Young mengujinya. Da Jung yang berada di sebelah mereka tersenyum melihatnya.
Shi Ah ketemu sama anak yang waktu itu. Yang kejar-kejaran. Mereka meminta SHI ah untuk minta maaf atas kejadian itu. Shi Ah nggak mau. Ia pikir ia nggak perlu minta maaf. Mereka kesal dan mau menyerang Shi Ah. Shi Ah menghindar dan mereka terjatuh tanpa ia sentuh.
Teman anak itu membantunya. Ayahnya lalu datang dan menolongnya. Ayah anak itu menanyakan siapa Shi Ah. Kenapa mengganggu putrinya? Dia nyuruh Shi Ah untuk minta maaf.
Shi Ah memberitahu ayah itu kalo anaknya yang mengganggunya lebih dulu jadi kenapa dia harus minta maaf? Ayah itu memberitahu kalo Shi ah harus minga maaf kalo melakukan kesalahan. Apa begitu orang tuanya mengajarinya? Shi Ah marah dan menegur ayah itu.
"Ahjussi!!!"
Dae Young datang dan merasa kalo itu keterlaluan. Lah mereka sudah jadi tontonan. Dae Young berdiri di sebelah Shi Ah dan menatap tajam ayah anak itu. Ia lalu menanyakan ke Shi Ah ia salah? Shi Ah memberitahu kalo ia beneran nggak memukul mereka. Dae Young memberitahu kalo mereka bertanya siapa yang salah di sana, siapapun bisa menjawab. Dipikirnya pria tua itu nggak akan tahu dan berdebar kalo dia benar? Ia menatap ayah anak itu dan mengklaim kalo itu adalah sikap orang yang nggak berpendidikan. Jaman sekarang orang nggak seb*doh itu.
Ayah anak itu terdiam dan nggak bisa berkata-kata. Dae Young menyadari kalo harusnya dia berpikir dua kalo saat Shi Ah belajar seni bela diri. Dia nggak bisa memukuli orang begitu saja. Sambil menatap dua anak itu ia melanjutkan kalo Shi Ah harus tetap tenang bahkan saat anak nakal datang dan membuatnya kesal. Kalo Shi Ah mukul mereka maka ia bisa dengan mudah mematahkan iga mereka. Lihat aja betapa kecilnya mereka.
Dua anak itu merasa takut. Dae Young lalu mengajak ayah anak itu untuk membahas apa yang sebenarnya terjadi. Ayah anak itu nggak berani ngomong. Dae Young lalu melihat orang-orang yang berkerumun. Mereka lihat apa yang terjadi? Siapa yang mau bicara?
Seorang gadis mengiyakan dan menunjuk kalo Shi Ah benar. Dia gadis itu yang memulai perkelahian. Dia tersandung saat mencoba menjatuhkan putrinya.
Dae Young lalu nyuruh anak itu untuk minta maaf sama Shi Ah. Ayah anak itu membenarkan dan nyuruh anaknya untuk minta maaf. Anak itu akhirnya mau.mimta maaf sama Shi Ah. Nggak hanya itu. Dae Young juga nyuruh ayah anak itu untuk minta maaf ke Shi Ah.
Ayah anak itu mengingatkan kalo ia pria tua. Gimana ia bisa minta maaf ke anak itu? Dae Young menekankan kalo usia nggak berarti. Ia mengingatkan kalo dia sendiri yang bilang kalo harus minta maaf kalo salah. Ia mengklaim kalo putrinya sama berharganya baginya seperti miliknya. Ia berusaha untuk bersikap sangat sopan sekarang meski putrinya sangat frustasi. Jadi minta maaflah dan pergi.
Akhirnya ayah anak itu meminta maaf pada Shi Ah. Shi Ah mengiyakan. Ayah anak itu lalu pergi. Semua orang bubar. Dae Young menanyakan apa Sih Ah nggak papa? Dia pasti takut tadi. Shi Ah tersenyum. Dia nggak papa berkat ayah. Tapi gimana bisa ayah datang di waktu yang tepat?
Dae Young membantahnya. Ia ingin menemuinya karena merindukannya.
Shi Ah nangis lalu menepuk sang ayah. Ia mengeluhkan kenapa lama sekali? Dae Young meminta maaf karena membuat Shi Ah menunggu.
Dae Young dan Da Jung makan malam sama anak-anak di luar. Dae Young merasa kalo Shi ah dan Shi Wu sudah melalui banyak kesulitan karena mereka. Ia meminta maaf karena menakuti mereka berdua. Da Jung juga meminta maaf. Dae Young menyatakan kalo SHI ah dan Shi Wu mengijinkan, mereka ingin hidup bersama sebagai keluarga. Bolehkah?
Shi Ah dan Shi Wu nangis. Shi Ah heran. Kenapa ayah harus menanyakannya? Tentu mereka akan bahagia menerima ayah kembali. Shi Wu mengaku juga akan sangat bahagia.
Da Jung tersenyum menatap anak-anak nya. Mereka sangat bahagia.
Ada seseorang yang mengupload video Da Jung ke internet. Pagi harinya video itu menjadi viral.
Di kantor Ja young dan Ki Tae yang melihatnya menjadi khawatir. Apa Da Jung akan baik-baik saja?
Da Jung sendiri masih di rumah. Ada banyak panggilan nggak terjawab di ponselnya. Shi Ah datang dan menunjukkan berita itu. Itu adalah video di lift saat Da Jung menangkap basah PD Yang yang melakukan hal nggak senonoh.
Gegara itu JBC mendapat banyak telpon terkait berita tersebut. Yu Mi tersenyum melihat kekacauan itu. Jadi ternyata Yu Mi lah yang mengupload video tersebut semalam.
Manajer Heo mendatangi Yu Mi dan menanyakan apakah ia yang mengunggah video Da Jung? Yu Mi nggak ngerti kenapa ia melakukan hal seperti itu? Ki Tae juga curiga kalo Yu Mi yang melakukannya. Yu Mi membantahnya. Ia lalu pergi.
Ja Young yakin banget kalo Yu Mi yang melakukannya. Apa mereka pikir dia melakukannya dengan sengaja? Ki Tae pikir nggak mungkin. Direktur datang. Dia malah yakin kalo pasti bukan Yu Mi. Mereka hanya nggak punya bukti fisik. Dia lalu nyuruh Manajer Heo untuk manggil Yu Mi ke ruangannya saat dia sudah kembali.
Manajer Heo pikir direktur akan memarahinya tapi ternyata dia mau memujkmua karena itu adalah hal terbaik yang dilakukannya sejak bekerja di sana. Ia akan mengujinya.
Semuanya tertawa dengar nya.
Ki Tae menunjukkan kalo komentarnya bagus. Dan di antara semua komentar itu ada yang menjelekkan JBC. JBC b*doh. Siapa yang memecatnya? Panggil direkturnya kemari. Itu semua salah sutradara. Ja Young menegur Ki Tae agar berhenti. Lah Ki Tae lupa kalo direktur masih ada di sana. Dia langsung diam dan menutup mulutnya.
Direktur merasa sangat nggak nyaman dan pergi gitu aja.
Da Jung mendapat tawaran untuk tampil. Dae Young datang setelah ia selesai menelpon. Da Jung nggak semangat. Masalahnya dia nggak tahu apa yang terjadi. Dae Young menyemangatinya. Kerja kerasnya selama ini akhirnya terbayar. Da Jung tersenyum. Ia pikir sudah waktunya baginya untuk bekerja keras. Ia lalu mulai mencatat. Lah ada telpon lagi.
Dae Young merasa kalo nggak bisa seperti itu. Mereka harus mencarikan Da Jung manajer. Da Jung lalu menatap Dae Young. Manajer? Dae Young mengangguk membenarkan.
Min mau nanya ini msh ada lanjutannya kan y episode 16 part selanjutnya ato udh g diterusin up nya
BalasHapusMasih K. Mian masih belum sempat. Gambarnya juga belum sempat masukin. Ngelarin True Beauty duku soalnya.
HapusOk gpp min mksh y sinop2nya
Hapus