All content from Disney+
Ringkas drama sebelumnya
Perusahaan Dongjin sedang menyiapkan Pameran tata cahaya Seoul 2021. Ia yang mau makan mie instan malah ketumpahan air panas gegara nggak lihat kalo airnya sudah memenuhi cup. Akhirnya ia makan di luar sambil meriksa pekerjaannya.
Woojoo juga sedang makan sama Jun. Mereka main jenga. Karena Jun yang kalah jadinya dia yang bayar hari ini. Mendadak ponsel Woojoo bunyi. Dia dapat pesan dari bu RT kalo ayahnya meninggal. Mereka lalu pindah ke tempat yang sama sama Dongjin. Woojoo mengajak Jun untuk bertaruh, besok akan hujan apa enggak? Ia bertaruh untuk hujan, Jun melihat ramalan cuaca. Kemungkinan untuk hujan hanya 10%. Kalo sampai besok beneran hujan, maka alam beneran sudah g*la. Jadi ia akan ikut g*la juga.
Dongjin sudah selesai makan dan mau membayar. Sajangnimnya bilang kalo ia juga memesan soju padahal enggak. Sajangnimnya marah-marah ke ahjumma. Woojoo ngasih tahu kalo mereka yang memesan soju. Sajangnimnya menyadari kalo mereka sudah keliru dan malah marahin Dongjin yang nggak bilang kalo nggak pesan soju. Dongjin nggak bilang apa-apa dan langsung pergi.
Woojoo dan Jun juga mau membayar. Woojoo menyesalkan sikap sajangnim yang harusnya sudah tahu saat ditanya soju nanti. Sajangnim minta maaf. Harusnya kan minta maaf sama yang tadi dan bukannya sama Woojoo. Meski ia yakin orang itu nggak akan balik lagi.
Mereka pun berjalan meninggalkan tempat makan dengan arah yang berlawanan.
Woojoo selesai memasak dan membangunkan kakak dan adiknya. Ia juga mengingatkan Haesung kakaknya untuk membawa payung hari ini. Kakaknya mengeluhkan Woojoo yang membangunkannya sebelum alarmnya bunyi. Setelah memastikan Haesung bangun ia lalu ke kamarnya Jigu adiknya. Dia sedang belajar di meja belajarnya. Setelahnya ia pun berangkat.
Ternyata Jigu bukannya belajar tapi malah main gim. Haesung memukul kepalanya kemudian ke meja makan. Jigu menyusul kakaknya dan memotretnya. Ia mau mengirimkannya ke pacarnya alias calon kakak iparnya. Setelah melihatnya apa ia akan tetap menyukainya? Haesung menyuruhnya untuk menghapusnya. Ia marah karena Jigu menyebutnya tua dan ia lalu menendangnya sampai punggungnya sakit. Kita lalu dikasih lihat foto keluarga mereka di mana wajah sang ayah sengaja dihilangkan.
Dongjin mendapat pesan dari karyawannya kalo ada masalah dengan pameran di Singapura. Ia lalu melihat kalo di luar hujan. Woojoo yang sedang di apotek juga melihat kalo di luar hujan. Ia keluar bersama dengan yang lain sambil mengingat masa lalu. Ia yang sangat harmonis dengan sang ayah sampai ia mengalami kecelakaan demi sang ayah tapi ayah malah pergi dengan wanita lain.
Di ruang rapat Dongjin sedang berdiskusi dengan nona Baek. Mereka kalah tender lagi. Shin Daepyo sengaja mendekati perusahaan yang mereka dekati dan memberikan penawaran. Ibunya menelpon tapi Dongjin mengabaikannya. Sebelum rapat berakhir Dongjin memastikan kalo Sunwoo belum tahu tentang yang dilakukan Shin Daepyo tapi nona Baek bilang ia malah sudah memberitahunya.
Sunwoo bertemu dengan Shin Daepyo dan membicarakan tentang pameran di Singapura. Shin Daepyo mengungkit kalo Sunwoo dan Dongjin yang dulunya adalah karyawannya. Sunwoo menekankan kalo itu sudah lama dan mereka sudah punya perusahaan sendiri sekarang. Tapi Shin Daepyo malah bilang kalo balas dendam juga adalah bentuk mencari nafkah. Dan ia nggak akan mengakhirinya kalo mereka belum hancur.
Jun sedang kerepotan di apotek dan menelpon Woojoo agar datang membantunya. Woojoo nggak bisa. Sekarang hujan. Ia akan membuat masalah besar. Ia yang sedang naik taksi turun di rumah duka untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Di sana ia menemui selingkuhan ayahnya. Heeja nggak mengenalinya sampai Woojoo membuka kacamatanya. Ia sudah dewasa sekarang dan ahjumma semakin tua.
Ayah mengemasi barang-barangnya sementara Heeja menunggu di luar sambil melihat foto keluarga mereka. Setelah selesai ayah keluar dan mengajaknya pergi dari sana. Ibu pulang dan langsung membanting vas bunga di dekat mereka. Meski begitu ayah tetap pergi bersama Heeja. Di luar mereka bertemu dengan Woojoo tapi ayah mengabaikannya dan pergi. Di rumah Woojoo melihat ibunya dengan vas bunga berantakan di dekatnya.
Woojoo makan di dekat paman dan bibinya. Mereka juga nggak begitu ramah pada Woojoo. Malah mengkitik sikap Woojoo yang mereka nilai nggak sopan. Dinilai nggak sopan, Woojoo pun mengungkit hutang bibi pada ibunya yang belum dibalikin sampai sekarang.
Heeja berusaha menelpon Dongjin tapi nggak dijawab. Dongjin sendiri sedang ada di bank untuk meminjam uang. Kebetulan itu adalah bank tempat Haesung kerja. Haesung menyampaikan kalo atasannya lupa ada janji sama Dongjin. Dongjin mengatakan akan menungu tapi Haesung bilang nggak akan bisa hari ini. Ia akan menelponnya nanti. Dongjin memberikan kartu namanya. Dia nggak punya nomornya. Ia lalu pergi setelahnya. Rekan Haesung mengambil kartu nama itu dan kagum pada Dongjin. Selain tampan ia juga seorang Daepyunim.
Sementara itu Woojoo masih di rumah duka dan memakan hidangan di sana. Heeja menghampirinya dan memintanya pergi. Ia akan mengabarinya tentang pemakaman. Woojoo malah membicarakan tentang hidangan dan menghubungkannya dengan Heeja yang seorang simpanan. Heeja marah di sebut simpanan dan Woojoo pun melanjutkan dengan mengungkit saat ia dan ayahnya pergi setelah membawa rekening bank keluarga. Selain itu ia juga datang untuk hantu pria yang datang menikmati jamuannya. Ia sudah menunggunya selama 13 tahun. Heeja yang nggak bisa bilang apa-apa lagi akhirnya meninggalkan Woojoo .
Woojoo ke toilet untuk memuntahkan makanannya. Sebisa mungkin ia berusaha untuk nggak nangis agar nggak kalah di hadapan Heeja. Di luar ia mendengar bibinya bicara tentang rumah yang dijual. Ia menemui mereka dan menanyakan tentang hal itu. Bibi nggak mau ngasih tahu dan nyuruh Woojoo untuk bertanya sendiri. Woojoo lalu mendatangi Heeja dan dibawa ke ruangan yang sepi.
Heeja pikir Woojoo sudah tahu tentang ia yang menjual rumah makanya ia datang dan membuat masalah. Tapi Woojoo sama sekali nggak tahu tentang itu. Jigu menelpon dan memberitahu kalo ada yang datang dan nyuruh mereka untuk mengosongkan rumah. Heeja beranggapan kalo ia menikah secara resmi dengan ayahnya. Rumah itu atas nama ayahnya dan ia mendapatkan warisannya setelah ia meninggal. Woojoo menyesalkan dan memperingatkan kalo ia akan mendapat karma karena mereka sudah tinggal di sana selama 20 tahun. Heeja menyuruh mereka untuk pindah pekan depan. Ia juga memberinya uang untuk naik taksi. Secara nggak mungkin kan ia naik bus dengan penampilan seperti itu.
Sunwoo sedang main golf. Dongjin mengirim foto mobilnya dengan alamat. Ia langsung menemuinya setelahnya. Sunwoo menjelaskan saat ia membeli mobil tersebut dan membayarnya sebelumnya. Dongjin nggak banyak bicara. Bahkan saat Sunwoo menanyakan tentang urusan bank. Berapa banyak yang mereka dapat. Dongjin nyuruh Sunwoo untuk mencari uang juga. Sunwoo ikut turun dan menyadari kalo mereka ada di rumah suka. Akhirnya Dongjin memutuskan untuk ke sana?
Dongjin masuk dan memberi hormat layaknya seorang anak.
Woojoo yang mau pergi secara nggak sengaja menabrak seseorang dan membuat isi tasnya keluar. Ia memungutnya dan jadi dilihatin banyak orang. Tahu-tahu air matanya jatuh meski ia nggak ingin nangis. Jun datang dan mengeluhkan Woojoo yang beneran datang ke sana. Padahal dia berharap banget Woojoo nggak ke sana. Tangis Woojoo pecah. Dari tadi dia nahan-nahan supaya nggak nangis di sana tapi ia malah nangis di luar. Dia nggak mau ayahnya berpikir kalo dia menangisinya.
Dongjin menengok ke samping seakan mendengar tangisan Woojoo. Ibunya datang dan mengeluhkannya yang nggak pernah datang selama 5 tahun ini dan baru datang setelah ayah tirinya meninggal. Ibunya duduk di sampingnya dan menekankan kalo ia tetap ibunya meski ia menikah beberapa kali dan nggak bisa membesarkannya dengan baik. Ia juga menyesalkan Dongjin yang nggak bicara dengannya kalo butuh uang dan malah berkeliaran meminjam uang seperti gelandangan. Ia mengirim uang ke rekeningnya. Dongjin mnanyakan dari mana uang itu tapi ibunya nggak menjawab. Ia hanya mengatakan kalo itu uangnya. Dongjin menjanjikan akan mengembalikannya. Ibunya mengingatkan kalo sekarang hanya tinggal mereka berdua jadi mereka harus sering ketemu. Ia melihat rambut Dongjin sudah panjang dan memintanya untuk potong rambut. Dan saat ia mau merapihkannya, Dongjin menghindar. Membuatnya berpikir kalo Dongjin sudah seperti anak ayahnya.
Woojoo dan kedua saudaranya akhirnya pindahan dengan dibantu sama Jun. Woojoo ngajakin makan jjajangmyeon dulu. Gimana kalo jjajangmyeon di tempat baru rasanya nggak enak. Jigu memesan untuk mereka semua. Sambil nunggu mereka pun lanjut berkemas. Beberapa barang mengingatkan mereka pada masa lalu.
2 bulan kemudian
Dongjin masuk ke sebuah ruang kosong yang sangat luas. Ia menemui seseorang. Mereka membicarakan tentang aula untuk pameran. Dan maksud kedatangannya adalah untuk menyewa aula C. Ia akan mengadakan pameran lagi.
Di ruangannya Dongjin rapat dengan Sunwoo, nona Baek dan pak Cha. Mereka sudah tahu kalo perusahaan akan mengadakan pameran lagi dan hanya Sunwo yang nggak tahu. Nona Baek menyindir Sunwoo yang jarang berangkat ke kantor. Dongjin bahkan sudah punya tahapan rencana. Sunwoo menyudahi dan mengajak mereka untuk makan siang.
Saat makan dengan Dongjin, Sunwoo menyinggung Dongjin yang sudah nggak pernah berkemah lagi setelah putus dari Minyong dan sekarang mendadak ia membahas tentang berkemah lagi. Dongjin sendiri hanya menganggapnya sebagai pekerjaan. Sunwoo menanyakan alasan mereka putus dan nggak dijawab sama Dongjin. Ia lalu menanyakan dari mana ibunya mendapatkan uang itu. Mereka harus tahu investasi yang mereka dapatkan dari mana sumbernya. Dongjin mengaku nggak nanya. Ia akan tetap mengambilnya meski itu uang curian.
Woojoo makan tteokboki seorang diri.
Haesung masih bekerja. Seorang wanita datang ke loketnya untuk mengambil uang. Ia menunjukkan tanda pengenal pria dan Haesung pikir itu suaminya. Tahunya bukan. Woojoo berlari menuju tempat kerja Haesung. Ternyata selama ini Haesung berhubungan dengan pria wanita itu. Mereka memang nggak menikah secara legal tapi mereka sudah tinggal bersama selama 10 tahun. Selama ini ia bekerja untuk menafkahi prianya. Haesung merasa kalo mereka salah paham dan menyebutkan nama pria yang dekat dengannya. Wanita itu melempar foto prianya bersama dengan Haesung. Rupanya pria itu memang punya dua nama. Haesung sendiri sangat menyesal. Harusnya wanita itu datang padanya lebih awal. Ia menjanjikan nggak akan menemui pria itu lagi.
Wanita itu nggak mempercayai apa yang Haesung katakan. Woojoo tiba dan mengambil foto-foto itu. Ia minta wanita itu untuk memberi kesempatan pada kakaknya. kalo dia masih menemuinya ia meminta agar wanita itu menemuinya saja. Dan satu-satunya alasan kakaknya menerima perlakuannya diatas rasa malunya adalah karena dia baik. Woojoo memberikan nomor telponnya dan menyudahi masalah tersebut.
Setelahnya Woojoo mau membakar foto-foto itu tapi Haesung melarang. Itu adalah foto terbaiknya. Ia akan menyimpan fotonya dan memotong wajah pria itu. Woojoo lalu mengeluhkan hubungan Haesung dengan pria-pria yang kayak anjing. Lah Haesung malah bilang kalo ia lahir di tahun kuda dan paling cocok sama pria yang lahir di tahun anjing.
Woojoo belanja barang-barang. Ada yang mengirim pesan minta dibelikan stoking krem. Sebenarnya itu ada di depannya tapi Woojoo sengaja nggak beli.
Di dalam lift Woojoo bertemu dengan Dongjin dan Sunwoo. Dongjin membantu Woojoo membawa barang-barang. Melihat Dongjin membantu Woojoo membuat Sunwoo berpikir kalo mereka saling mengenal. Woojoo juga membenarkan kalo mereka cukup akrab karena Dongjin sering membantunya. Sebelum turun dari lift ia merasa kalo rumor tentang Sunwoo itu benar, kalo ia datang bekerja seperti datang ke pusat olahraga.
Di kantor Sunwoo memperhatikan Woojoo dari ruangan Dongjin. Ia nggak begitu suka dengan Woojoo. Ia seperti sudah tua. Dongjin menenangkan kalo ia hanya akan bekerja selama 3 bulan. Setelah itu Sunwoo nggak akan melihatnya lagi karena ia nggak akan memperpanjang kontraknya.
Karyawan yang nitip stoking menemui Woojoo dan menanyakan pesanannya. Woojoo mengatakan kalo ia nggak membelinya meski ia membaca pesannya. Itu karena ia nggak menulis, tolong belikan kau stoking krem. Dengan hanya menulis stoking membuatnya merasa kalo ia sedang diperintah.
Karyawan wanita itu kesal pada Woojoo dan menunjukkannya ke pak Cha. Pak Cha malah menyalahkannya. Secara woojoo adalah karyawan paruh waktu yang dipilih sendiri sama nona Baek. Ia lalu kembali ke mejanya yang kebetulan sebelahan sama meja Woojoo dan menatapnya tajam. Tapi Woojoo nggak menanggapi.
Haesung menyanyi di karaoke untuk mencurahkan kesedihannya ditemani sama Jun. Ia memberinya tisu dan mendengarkan curhatannya. Lama-lama bosen juga. Ia keluar dan menelpon Woojoo tapi Woojoo nggak menjawabnya. Woojoo sendiri sedang mengawasi Dongjin. Dari mulai meninggalkan kantor sampai saat Dongjin makan sendirian.
Sebelumnya ia menemui bibinya yang punya salon dan mendengarkan ceritanya tentang rumah itu. Heeja menjual rumah itu untuk diinvestasikan ke perusahaan putranya. Bibi memberikan kartu nama anaknya. Katanya anaknya nggak kayak ibunya. Woojoo bisa minta uang padanya.
Woojoo merasa kalo anaknya sama kayak ibunya. Harusnya ia nggak menerima uang itu kalo tahu asalnya dari mana.
Usai menemani menyanyi, Jun lalu menemani Haesung minum. Ia mengungkit saat perundung mengambil sepatu mahal Haesung dulu saat sekolah. Woojoo mencari mereka untuk mendapatkan sepatunya kembali. Ia lalu menghubungkannya dengan situasi sekarang di mana mereka kehilangan rumah mereka.
Woojoo masuk ke apartemen nggak lama setelah Dongjin. Ia mencari surat di kotak surat untuk mengetahui di mana Dongjin tinggal. Mendadak Dongjin kembali dan memberitahu kalo ia tinggal di apartemen 2701. Woojoo bangkit dan menatapnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊