All content from Netflix
Ringkas drama sebelumnya
Hari itu Dong Eun ditelpon sama wali kelasnya dan diminta untuk mengganti alasannya pindah sekolah. Dong Eun nggak bilang apa-apa. Ia lalu melihat name tag Yonjin di lokasi Sohee jatuh.
Dukun yang melakukan ritual kembali memanggil Yonjin dan mengingatkannya pada kejadian di atap. Ia juga menyebut name tag Yonjin. Yonjin panik. Sang dukun sadar. Ia melihat Sohee dan menanyakan apa yang di lakukan orang mati di dunia orang hidup. Ia mencium bau daging terbakar. Ada luka di sekujur tubuhnya dan kepalanya hancur. Dukun itu berusaha mengusir Sohee. Tiba-tiba ia jatuh. Ia menunjuk kalo Sohee di sana. Asistennya berusaha menolong tapi sang dukun nggak bisa diselamatkan dan mati. Ia mengalami beoljeon, hukuman terberat perdukunan Korea.
Keadaan jadi kacau balau. Asisten dukun itu berlarian menyelamatkan diri. Yonjin juga pergi dari sana. Ibunya Yonjin yang sedang tidur terbangun gegara kejatuhan jimat. Dong Eun menangis mengingat nasib Sohee.
Yonjin menemui Hyeonam di depan rumah sakit. Benar suaminya meninggal. Ia menduga kalo itu adalah rencananya dengan Dong Eun. Sampai melibatkan ibunya segala. Ia menyuruhnya untuk berdamai dengan ibunya. Kalo enggak, ia akan menemukan putrinya. Hyeonam menolak. Ia menampar Yonjin dua kali dan meyesalkan Yonjin yang begitu mudahnya mengancam anak seseorang padahal ia juga seorang ibu. Ia menekankan kalo ia punya banyak fotonya dan meminta agar Yonjin jangan macam-macam dengannya. Kalo ia masih mencarinya lagi maka ia akan membalas perbuatannya dua kali lipat seperti hari ini.
Yonjin mau mengejar Hyeonam tapi nggak jadi gegara lihat ada Doyeong yang sedang mengawasinya. Ia menemukan Yonjin melalui orangnya Yongjun. Orang itu pergi setelah dikasih sejumlah uang sama Doyeong.
Yonjin menemui suaminya dan menanyakan apa yang dilakukannya di sana. Doyeong memberinya dua pilihan. Ia memberikan alamat keluarganya Sohee dan menyuruhnya untuk ke sana, meminta maaf dan menerima hukumannya. Atau hubungan mereka akan berakhir. Yonjin merasa nggak perlu ke sana karena ia nggak membunuhnya. Ia terpeleset sendiri.
Doyeong menangkap kalo saat itu Yonjin ada di sana saat itu terjadi. Yonjin mengambil catatan alamat yang Doyeong berikan dan membuangnya. Ia menekankan kalo hubungan mereka sudah berakhir saat Doyeong bertemu dengan Dong Eun. Doyeong mengucapkan selamat tinggal dan menunjukkan kalo ini adalah pilihannya. Ia pergi sambil telponan sama pengacaranya.
Hari berikutnya ramai muncul berita tentang Doyeong yang menggugat cerai Yonjin karena alasan perundungan yang dilakukannya. Yonjin yang juga melihat berita itu malah tertawa.
Di rumah sakitnya Yejeong, para perawatnya juga membaca berita tersebut. Yeojeong malah nggak suka kalo Doyeong lajang.
Jaejun nelpon pengacaranya dan bicara tentang hak asuh Yesol. Ia bahkan nyuruh pengacaranya untuk mencari tahu syarat perceraian mereka melalui pengacaranya.
Sara mencari video yang ia mau gunakan untuk membalas Yonjin. Hyejong yang bersamanya mengeluhkan perceraian Yonjin. Mungkin takut kalo Yonjin akan kembali sama Jaejun. Ia juga nanya ke Sara berapa yang harus ia berikan saat ke pemakamannya Myeong O. Sara nggak mau menanggapi dan bilang kalo setelah Myeong O nggak ada maka Hyejong jadi yang paling b*d*h di antara mereka. Bahkan saat itu kalo nggak Dong Eun maka dirinya. Ia adalah mainan termurah mereka. Mendengarnya membuat Hyejong kesal. Ia yang tadinya mau membayar pakaian Sara jadi batal. Sara menemukan apa yang dicarinya setelah Hyejong pergi.
Hyeonam menaburkan abu suaminya di laut. Mereka nggak jadi ke Filipina dan makan mangga tapi mereka berakhir di laut. Ia juga memakai baju pilihannya. Ia meminta suaminya untuk nggak mencemaskan Sunah dan menyuruhnya agar membusuk di laut untuk waktu yang lama.
Sepulangnya dari laut, ibunya Yonjin dan pengacaranya menemuinya di depan rumah. Mereka meminta berdamai dan menawarkan uang tapi Hyeonam menolak. Ibunya Yonjin merasa kesal. Ia yang nggak mau dipenjara nyuruh pengacara untuk melipat gandakan uang damainya.
Dong Eun menunggu ibu Yonjin pulang. Ia menyebutkan namanya yang mungkin sudah nggak diingat lagi. Ia mengaku tahu kalo ibunya Yonjin lah yang merencanakan pembunuhan terhadap Lee Sokjae, suaminya Hyeonam. Ibunya Yonjin turun dari mobil dan menghampiri Dong Eun. Ia pikir Dong Eun disuruh sama Yongjun. Dong Eun membantah dan memberitahu kalo ia ke sana selangkah demi selangkah dari tahun 2004.
Ibunya Yonjin lalu ingat ke kejadian saat ia menemui ibunya Dong Eun terkait alasan Dong Eun pindah sekolah. Dong Eun menekankan kalo ia nggak peduli ibunya Yonjin membunuh Lee Sokjae apa enggak. Yang ia ingin tahu adalah cara Yonjin membunuh Sohee dan cara Yongjun membereskannya. Ia juga tahu ibunya Yonjin menyimpan name tag Yonjin di kuil. Ia hanya perlu menyerahkannya untuk bukti dan menyelamatkan dirinya sendiri.
Ponsel ibunya Yonjin bunyi. Dong Eun yang menelponya. Ibunya Yonjin akan menjadi pembunuh atau memberikan label nama padanya dan didakwa atas pembunuhan nggak sengaja. Itu adalah keputusan yang mudah. Tapi pura-pura aja kalo itu sulit dan memikirkannya seakan ia menyayangi putrinya. Dong Eun memintanya untuk menelponnya kalo sudah memutuskan.
Di tempat kerja, rekan Yonjin membicarakannya. Ia pikir karena perceraiannya tahunya bukan. Muncul video saat ia SMA yang bilang akan membunuh temannya. Ketua tim datang dan menanyakan hal itu. Ia mengeluhkan Yonjin yang selalu muncul di berita. Yonjin kesal dan menulis surat pengunduran dirinya di atas selembar kertas lalu memberikannya pada ketua tim. Ia mengakui kalo ia merundung tapi nggak membunuh.
Dan ternyata yang mengunggah video itu adalah Sara.
Sepulangnya ke rumah, Yonjin mengambil laptop Yesol dan nyuruh pengasuh untuk menyimpannya. Ia nggak bolehin Yesol melihat internet dan memberi pengertian kalo ayah dan ibunya sedang bertengkar. Tapi rupanya Yesol sudah melihat semuanya kalo ibunya merundung temannya. Gegara itu Sung a jadi takut padanya kalo ia akan merundungnya seperti ibunya. Yonjin nggak bisa berkata-kata dengarnya.
Ia lalu melakukan konferensi pers. Ia membenarkan kalo ia merundung temannya saat masih muda tapi ia nggak membunuhnya. Malah ia lah korbannya. Keluarga temannya menyalahkannya atas kematian putrinya. Padahal temannya kala itu sedang hamil. Selama ini ia diam karena ingin menjaga kehormatan temannya. Wartawan masih ingin mengajukan pertanyaan tapi Yonjin nggak bisa lebih lama lagi di sana karena harus mendatangi pemakaman temannya yang lain.
Polisi ke tokonya Jaejun tapi tempatnya tutup. Mereka langsung ke rumah duka setelah tahu kalo Jaejun ada di rumah duka.
Di rumah duka Jaejun bersama dengan Hyejong dan Sara. Ia melihat keduanya banyak diam dan berpikir kalo mereka sedang bertengkar. Hyejong mengungkit apa yang Sara katakan sebelumnya kalo ia hanya mainan murahan jadi nggak berani bertengkar dengannya. Diam-diam Hyejong lalu mengirim pesan ke Jaejun menggunakan tablet Myeong O. Ia sampai bilang dapat pesan dari hantu.
Ia membukanya, sebuah video. Ia lalu menunjukkannya ke Sara dan mengonfirmasi kalo itu adalah dirinya. Sara membantahnya. Hyejong juga menerima video yang sama. Ia bahkan mengangkatnya tinggi-tinggi dan bertanya siapa pria itu. Sara masih bilang kalo itu bukan dia. Sara lalu ingat saat Myeong O menelponnya dan mengungkit kalo Sara pernah merangkak menuju ke arahnya seperti anjing.
Hyejong menyadari kalo pria itu adalah Myeong O dan menertawakannya. Yonjin datang. Ia mau membicarakan video yang Sara unggah. Sara jadi berpikir kalo Yonjin lah pelakunya. Ia melakukannya untuk membalasnya. ia juga menarik rambut Yonjin. Hyejong mengemasi tasnya dan mau pergi. Ia mengomentari hubungan keduanya. Yang satu mengepos video teman dan yang satunya bilang gadis mati itu hamil.
Jaejun langsung bereaksi aneh setelahnya. Sara lalu menyadari kalo itu adalah ulah Hyejong. Ia bahkan bilang akan memutarnya di lobi gerejanya biar itu jadi video kematiannya. Sara mendorong Yonjin lalu menghadapi Hyejong. Marah ia lalu melepas pensil yang ia gunakan di rambutnya dan memakainya untuk menusuk leher Hyejong.
Seketika Hyejong jatuh. Semua orang terkejut. Polisi datang dan menangkap Sara sementara yang lain menolong Hyejong. Jaejun seakan nggak peduli dan pergi dari sana.
Di mobil Jaejun melihat kartu nama Yeojeong. Ia pun menemui Yeojeong di hari berikutnya. Yeojeong merasa kalo Jaejun datangnya agak terlambat, padahal ia sudah lama memberikan kartu namanya. Ia yakin kalo ia bukan mau didiagnosis karena ia nggak terluka parah saat itu. Ia juga menanyakan kondisi Hyejong.
Jajeun merasa kalo Yeojeong tahu banyak dan memberitahu kalo Hyejong dibawa ke rumah sakit besar di Seoul. Ia lalu menanyakan hubungannya dengan Dong Eun? Apa ia tidur dengannya?Yeojeong hanya tersenyum dan memperingatkan kalo ia sudah terbiasa mengemudi mobil barunya jadi ia harus hati-hati. Ia bisa saja membunuhnya hari ini. Jajeun menyindir sikap Yeojeong yang sangat buruk. Apa karena ia dari keluarga kaya? Ia lalu menyinggung kalo ibunya Yeojeong pemilik rumah sakit Joo dan di sanalah Sohee. Ia ingin tahu apa ia bisa melihatnya? Apa Yeojeong mangautopsi juga? Apa isi perutnya juga keluar saat diautopsi?
Sebelumnya Yeojeong memang membaca laporannya kalo Sohee hamil. Ia lalu bilang ke Jaejun kalo ia nggak tahu banyak tentang forensik. Ia harus ditemani sama anggota keluarga dan bukannya dirinya. Ia nyuruh Jaejun untuk membuat reservasi kalo mau melakukan prosedur atau perawatan. Hari ini pasiennya banyak karena ia akan ke luar kota besok. Jaejun yang nggak mau melakukan perawatan akhirnya pergi.
Perawat masuk dan memberitahu kalo Jaejun nggak bayar. Yeojeong bilang nggak papa karena dia sudah memberinya sesuatu yang sangat ia butuhkan. Ia lalu menulis di komputernya, peningkatan tekanan intraokular mendadak saat pakai tetes mata steroid, perlu pemantauan glaukoma.
Selanjutnya Yeojeong menelpon Dong Eun dan memberitahu kalo bukan Myeong O tapi Jaejun. Dong Eun lalu ingat saat Jaejun menciumnya. Ia lalu menyadari kalo ia melewatkan sesuatu. Jaejun nggak hanya bermain basket.
Yonjin menunggu Jaejun di tempat golfnya tapi orangnya malah datang dengan mertuanya. Sikap Yonjin berubah ke mertuanya. Mereka sedang bertengkar dan ia merasa kalo bercerai bukanlah jalan keluarnya. Ibu mertuanya marah. Ternyata sebelumnya ia dikasih tahu Jaejun kalo Yesol bukan anak kandung Doyeong. Ia langsung mengambil tongkat golf dan mau menggunakannya untuk memukul Yonjin.
Jaejun mencegah karena itu akan sangat sakit. Ia memperbarui informasinya kalo ayah Yesol yang sebenarnya adalah dirinya. Karena itulah ia meminta agar anaknya nggak lagi mengakui putrinya. Ibu mertua Yonjin makin marah dan mengamuk merusak barang-barang.
Dong Eun ke rumah sakit untuk membayar biaya penyimpanan Sohee tapi tahunya sudah dibayar lunas sama Doyeong. Setelah Dong Eun pergi, dokternya lalu bilang ke ibunya Yeojeong, inikah momen yang ditunggu direktur Joo? Ibu lalu melihat punggung Dong Eun.
Doyeong mengemasi barang-barang Yesol termasuk boneka kelincinya. pengurus rumah menanyakan apa ia akan melakukan perjalanan? Ada yang menelpon Doyeong tapi Doyeong malah mematikan ponselnya. Ia pergi setelah bilang ke pengurus rumah kalo ia akan mengirim gaji dan pesangonnya.
Setelahnya ia ke sekolah Yesol. Tampak Yesol hanya diam melamun padahal gurunya sedang melatih pemanasan. Doyeong memanggilnya, Yesol, putri! Yesol langsung berlari dan menghambur ke pelukan sang ayah sambil nangis minta maaf. Doyeong menenangkan kalo apa yang terjadi itu bukanlah kesalahannya. Tangis Yesol langsung pecah setelah mendengarnya.
Dong Eun menemui Hyeonam di tempat mereka biasa bertemu. Ia menitipkan barang-barang untuk Songhee dan perawat sekolah. Hyeonam nggak perlu lagi membantunya. Ia bisa hidup seperti yang diinginkannya. Hyeonam nangis. Dong Eun malah bercanda apa mereka akan makan telur? Hyeonam memberikan telur (kayaknya) pada Dong Eun. Ia penasaran seperti apa ia saat masih kecil? Ia pasti sangat cantik saat tersenyum. Dong Eun juga nggak tahu.
Mereka lalu berpisah.
Dong Eun menggambar di rumah atapnya. Sepatu dan seragam sekolahnya baru di jemur.
Di sekolah ia sangat ceria. ia juga berteman dengan Gyeongran. Mereka berjalan bersama sambil tertawa. Mendadak semuanya berubah saat Dong Eun yang habis dirundung melewati mereka.
Gyeongran nangis di kamarnya yang sempit. Ia juga punya luka yang sama seperti yang Dong Eun miliki. Ia lalu membuka lemarinya dan mengambil botol yang digunakan Yonjin untuk menghantam kepala Myeong O.
Dong Eun makan telur rebus dari Hyeonam di tempat cuci baju. Ingat saat ia bekerja di sauna, ia menegur wanita yang mencuci baju di sana. Seseorang lalu memberitahu kalo wanita itu adalah pemilik real estate dan anaknya baru saja meninggal karena kecelakaan mobil. Makanya dia sedikit g*la. Dan wanita itu adalah pemilik apartemen tempat Dong Eun tinggal. Makanya saat pertama ketemu wanita itu memberinya bunga terompet.
Jaejun menemani Hyejong menjalani perawatan. Kemungkinan ia nggak bisa bicara karena pita suaranya rusak parah. Tapi kadang juga suka ada keajaiban. Hyejong mengajukan beberapa pertanyaan yang hanya dipahami sama dokter. Untuk sementara Hyejong nggak dibolehin bicara.
Setelah dokter pergi, Jaejun menunjukkan tablet Myeong O. Ia sudah menghapus semua rekaman suara di sana. Hyejong marah dan memaki Jaejun. Jaejun mengingatkan kalo ia nggak boleh bicara. Ia lalu pergi. Hyejong teriak-teriak dan nyambit Jajejun pakai tablet.
Di berita Sara akan diadili atas percobaan pembunuhan dan ayahnya ditangkap atas pengemplangan pajak.
Di luar Jaejun berpapasan sama Dong Eun tapi ia nggak melihatnya. Dong Eun berjalan sambil telponan sama Yeojeong. Ia sudah melihat beritanya dan merasa kalo mereka hampir berhasil. Dong Eun merasa kalo mereka yang menghancurkan diri sendiri. Dan Yeojeong membuatnya jadi mungkin dan menyempurnakannya.
Sebelumnya saat Yeojeong dan Dong Eun mendapatkan jasad Myeong O, Yeojeong memasukkan kulit Yonjin ke kuku Myeong O.
polisi melapor ke detektif kalo hasil DNA kuku Son sudah keluar. Anehnya, pemantik api dari TKP Sohee 18 tahun yang lalu cocok dengan yang ada di bawah kuku Son. Detektif lalu nyuruh bawahannya untuk mengambil DNA semua orang yang terlibat dalam insiden Yoon Sohee.
Yeojeong memberitahu kalo ia akan terlambat hari ini. Ia akan keluar kota hari ini. sampai jumpa malam ini.
Ternyata Yojeong ke penjara untuk menemui orang yang sudah membunuh ayahnya. Di rumah sakit ibu Yeojeong membaca surat itu untuk Yeojeong. Ia menulis kalo ayah Yeojeong sangat baik. Dia melakukan yang terbaik untuk merawatnya meski ia pembunuh.
Yeojeong datang untuk mendengarkan alasan kenapa ia membunuh ayahnya. Bahkan dalam persidangan ia juga nggak memberikan alasannya.
Pria itu lalu memberitahu kalo semua dokter menolak mengoperasinya. Ia sangat kesakitan karena patah lengan dan berpikir akan mati. Darahnya mengucur tapi mereka nggak mau menyentuh karena ia pembunuh. Saat itulah ayahnya masuk. Ayah mengatakan akan melakukannya. Ia memberikan arahan pada petugas dan nyuruh agar borgolnya dilepas. Secara ia nggak bisa menanganinya kalo seperti itu.
Dokter lain melarang. Tapi menurut ayah tugas pengadilan untuk menghukumnya sedang tugas mereka adalah menolong dan mengirimnya ke sana. Sambil melakukan prosedur ayah minta agar Yeojeong dihubungi. Mereka punya rencana makan malam. Suruh dia pulang dan jangan makan mie instan. Dia sangat suka memakannya.
Pria itu merasa kesal. Ia sedang sekarat tapi ayah melah ngomongin soal mie instan. Katanya dari sudut pandangnya itu sangat menghina. Lalu saa toperasi ia siuman dari anestesi di tengahnya. Satu lengannya bebas dan pisau bedah ada di dekatnya. Orang yang sangat ingin ia temui saat itu adalah putra direktur yang suka mie instan. Makanya ia melakukannya biar Yeojeong muncul. Dan ia pun menyayat ayahnya menggunakan pisau bedah agar Yeojeong berlari kepadanya.
Selanjutnya Yeojeong melakukan wawancara untuk menjadi dokter di sana. Meski ia melakukannya dengan baik, ia nggak bisa diterima. Mereka nggak bisa menerima anggota keluarga korban.
Yeojeong yang dalam perjalanan pulang menepi. Ia nangis. Ingat apa yang pria itu katakan kalo pada akhirnya ia yang membunuh ayahnya dan bukannya dirinya.
Yeojeong ke rumah sakit dan menemui ibunya. Ia melihat berat badan ibu turun banyak. Ibu mengatakan kalo ia hanya makan sayuran biar bisa pakai bikini tapi salah. Rompi ruam sedang tren. Ia jadi nggak bisa dapat ayah tiri Eropa. Ibu melihat mata Yeojeong seperti habis nangis tapi Yeojeong membantahnya. Ia mengaku lapar dan minta ibu mentraktirnya. Ibu nyuruh Yeojeong untuk potong rambut biar wajah tampannya kelihatan. Lah Yeojeong malah bilang kalo ia mau memanjangkannya biar nanti bisa dikepang.
Yonjin ke kantor Doyeong padahal orangnya nggak ada. Sekretarisnya bilang kalo Doyeong sedang cuti tahunan. Tapi katanya Yonjin hanya biasa ke sana. Yonjin lalu dapat pesan dari Dong Eun tentang name tag nya yang hilang. Ia yang mengirimnya ke polisi. Ia menyesalkan karena nggak bisa memanfaatkannya dengan baik saat itu dan ia akan melakukannya hari ini. Yongjun mengambilnya dari kantor polisi dan ia menyimpannya.
Yonjin lalu pergi untuk menemui Dong Eun dan malah melihat ada ibunya juga di sana. Dong Eun memberitahu kalo ibunya memilih menyerahkannya dan menyelamatkan diri sendiri. Ia menghampiri Yonjin dan mengungkit apa yang ia katakan dulu kalo keluarganya pelaku terburuk.
Dong EUn lalu memakaikan name tag itu dan memberitahu kalo name tag itu nggak bisa dijadikan bukti karena nggak ditemukan di TKP, ia menemukan setelahnya. Ia hanya ingin tahu sejauh maka ia akan dibuang,
Setelah Dong Eun pergi, Yonjin mengeluhkan apa yang ibunya lakukan padanya. Teganya ia melakukannya pada putrinya sendiri. Ibu mendekat. Ia menekankan kalo ia nggak mau jatuh bersama Yonjin. Yonjin bisa berteman dengan anaknya tapi ia nggak bisa.
Ibunya Sohee ke pemakaman dan melempar makanan ke foto Myeong O di altar.
Hyeonam membersihkan rumahnya. Ia melihat bukunya Sunah dan nangis sambil memeluknya.
Aku tahu para ibu yang rela memilih tinggal di neraka demi menyelamatkan anaknya, Yonjin. Jadi, jangan berpikir ini sudah berakhir. Jangan berasumsi kau sudah cukup dihukum. Lagi pula, hanya Myeong O yang dapat pemakaman.
Dong Eun ditelpon sama Songhee dan dikasih tahu kalo ibunya Sohee pingsan. Mereka lalu ke rumah sakit. Dong Eun mau mengurus segala sesuatunya sebagai walinya karena ibunya Sohee nggak punya keluarga. Anehnya dalah grafik tertulis kalo walinya adalah Yeojeong. Mereka segera menelponnya karena Yeojeong sedang makan sama direktur.
Di depan Dong Eun bertemu dengan Yeojeong yang baru datang. Ia menanyakan yang baru saja ia tahu tadi. Dan itu terjadi saat sebelum mereka ketemu lagi di kereta. Ia menanyakan apa Yeojeong sudah tahu kalo ia sengaja mendekatinya?
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊