Postingan Terbaru

Rabu, 29 Maret 2023

Sinopsis 18 Again episode 15 part 4


All content from jtbc




Ringkas drama sebelumnya


Seseorang menulis tentang Da Jung. Video mengejutkan Jung Da Jung. Ia mengungggah sebuah video tentang Da Jung ke internet. 






Shi Wu sedang menonton pertandingan olahraga di tv. Ibunya pulang dan ia menyapanya. Da Jung menanyakan apa permainannya bagus hari Ini? Shi Wu mengiyakan dan memberitahu kalo mereka menang. 


Da Jung senang dengar nya dan mengujinya. Shi Wu memberitahu kalo pelatih dari Universitas Hankuk ingin merekrutnya. Kalo mereka menang ke babak final, mereka sudah pasti akan merekrutnya. Da Jung langsung menghampiri putranya. Ia merasa kalo itu adalah kabar yang sangat baik. 


Shi Wu melanjutkan kalo Wu Young juga mendapat tawaran itu. Senyum Da Jung langsung hilang. Shi Wu merasa aneh karena Wu Young bilang nggak bisa pergi. Da Jung bertanya kenapa? Shi Wu memberitahu kalo dia akan pergi. Tapi ia nggak memberitahunya kapan dan kemana perginya. 









Di tv menanyakannya pertandingan piala dunia tahun 2002. Ingatan Da Jung melayang ke saat itu. Ia bersama Shi Wu dan Shi Ah yang masih bayi di halte bus. Dia nangis. 


Dae Young masih di tempat kerja. Dia minta sesuatu ke atas nya. Tapi nggak diijinkan. Ia bahkan disinggung yang nggak lulus kuliah. Gimana dia bisa percaya? Nggak bisa. 


Seseorang nggak sengaja menabraknya saat membawa gelas. Gelasnya pecah. Dan saat ia membebaskannya seseorang mendorongnya dan membuat tangannya terkena pecahan gelas. Tangannya berdarah. 


Dae Young naik bus dan akhirnya sampai di halte tempat Da Jung bersama anak-anaknya. Saat mau turun ia melihat mereka dari dalam bus. Aku baru ngeh kalo Shi Ah sama Shi Wu pada nggak pakai sepatu. Nggak kebayang gimana dinginnya. Dia nangis dan nggak jadi turun. 


Da Jung melihatnya. Bus kembali berjalan. 


Dae Young turun di halte selanjutnya. Dia nangis. 


Di tempatnya Da Jung juga nangis. 






Mengingat itu membuat Da Jung nangis. 


Ia kembali ke kamarnya dan menelpon Dae Young. 


Mereka ketemu di atap. Dae Young yang nggak tahu apa-apa merasa senang ketemu lagi sama Da Jung. Ia menyapanya saat Da Jung datang. Da Jung mengucapkan selamat pada Dae Young karena telah kembali ke masa jayanya. 


Senyum Dae Young langsung hilang. Da Jung memberitahu kalo Shi Wu sudah cerita kalo Universitas Hankuk akan merekrut mereka. Kalo tim mereka memenangkan babak final, Dae Young bisa mewujudkan impiannya sebelumnya. 


Dae Young meyakinkan kalo ia akan melakukan apapun untuk mencari cara agar bisa kembali. Da Jung menanyakan gimana sama impiannya? Dae Young merasa kalo baginya Da Jung sama anak-anak mereka lebih penting dari impiannya. 


Da Jung menanyakan apa Dae Young akan merelakan impiannya seperti sebelumnya? Dae Young menekankan kalo ia nggak akan menyerah. 


"Terus?"


Da Jung memberitahu kalo itulah alasannya sangat gelisah. Ia mengaku nggak bisa lagi melakukannya. Ia meminta Dae Young untuk benar-benar mengakhirinya sekarang. Dae Young melarang Da Jung untuk bicara omong kosong. Da Jung membantahnya. Ia memberitahu kalo dia nelpon agar bisa mengatakannya. 


Dae Young syok. Da Jung menyinggung kalo sekarang anak-anak sudah dewasa dan ia bisa mengurus mereka sendiri. Jadi Dae Young juga harus menjalani hidupnya sendiri. Ia merasa kalo Dae Young adalah orang yang baik dan pantas mendapatkannya. Ia boleh tetap berada di sana dalam hidup anak-anak sebagai teman mereka seperti sekarang. Ia pikir mereka harus menjalani hidup mereka sendiri. 









Da Jung mau pergi. Dae Young menahan tangannya. Sambil nangis ia memberitahu kalo ia ingin tetap di sisi Da Jung. Da Jung menunjukkan apa yang terjadi di hidup Dae Young saat ia melakukannya. Ia mengaku sangat sulit melihat Dae Young bermain basket. Ia merasa kalo Dae Young tampak sangat bahagia saat ia bermain basket. Itu membuatnya bertanya-tanya apa yang akan terjadi kalo ia nggak bilang kalo ia hamil 18 tahun yang lalu. 


Dae Young nangis. Da Jung mengaku terus memikirkannya di benaknya. Ia menyesalinya dan ia tahu Dae Young juga. Tangis Dae Young makin pedih tapi Da Jung tata melanjutkan kalimat menyalurkannya. Baginya melihat Dae Young menyesalinya sekali sudah cukup. Mereka mengetahuinya secara langsung dan ia nggak akan mengulanginya. Dae Young memutar tubuh Da Jung agar menatapnya dan memohon agar Da Jung memberinya kesempatan sekali aja. 


Da Jung menggeleng. Enggak. Ia menatap Dae Young dan mengatakan kalo Dae Young sudah memiliki kesempatannya sekarang. Ia berpesan agar Dae Young jangan melewatkan kesempatannya. Wu Young! Da Jung lalu pergi dan Dae Young nggak bisa menahannya lagi. Dia nangis. Nyesek banget di dada. 


Di bawah Da Jung juga nangis. Itu juga berat buat dia. 





Dae Young ke sekolah. Ia melemparkan bola berharap agar ia kembali. Dan sebanyak apapun bola yang ia lemparkan ia tetap menjadi Wu Young. Akhirnya ia jatuh. Ia memohon hanya ingin hidupnya kembali. Kenapa dia nggak bisa balik? JEBAL!!! 


Epilog 





Da Jung mencoba untuk nggak nangis saat ibu nelpon. Ibu menanyakan ada Apa sama suaranya? Apa terjadi sesuatu? Da Jung membantahnya dan mengatakan nggak terjadi apa-apa. 


Ibu nyuruh Da Jung untuk kembali sama anak-anaknya kalo itu terlalu sulit. Da Jung membantahnya dan memberitahu kalo Dae Young mengurus mereka dengan baik. Dia nggak papa. 


Dae Young nangis di halte yang lain. 


Semua orang bersorak-sorai untuk Korea pada musim panas 2002. Kamu di usia 20 tahun menangis karena patah hati dengan penderitaanmu sendiri dan oleh orang-orang yang nggak berperasaan. Mereka membuatmu menangis. Aku ingin menghiburmu dengan memberitahumj agar nggak berusaha keras saat kamu nangis. 







Da Jung mau pergi. Mendadak Dae Young ada di hadapannya. 


Tapi kamu berusaha dan tersenyum. 


Dae Young menanyakan kenapa Da Jung menunggunya di sana? Ia pasti lelah. 


Dan kami nggak ingin membuatku nangis. 


Da Jung tersenyum. Dae Young menghampirinya dan membelai rambutnya. Da Jung melihat tangan Dae Young dibebat dan menanyakan apa dia nggak papa? Dae Young tersenyum dan bilang nggak papa. Itu hanya luka kecil. Mereka saling tatap dengan senyum di bibir masing-masing. 


Saat seluruh dunia berpaling dari mu, aku percaya padamu. Kita penuh luka tapi kita bintang paling terang untuk satu sama lain. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊