Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 5

Anysti
0

All content from Fuji TV/ Kansai TV







Ringkas drama sebelumnya


Sachi akhirnya mendatangi klinik seorang diri. Di sana ia diminta untuk megisi formulir. Kebanyakan ia menulis nggak tahu saat dihadapkan pertanyaan seputar siklus menstrulasinya. Padahal itu tentang dirinya sendiri. Setelahnya ia melihat sekitar. Para ibu bermain dengan anaknya. Hanya ia yang seorang diri. Ia merasa disudutkan. Maaf. Dan tentang aborsi, di sekolah sudah pernah dibahas. Ia takut. Ia ingin melarikan diri tapi ia nggak melakukannya. 


Ia sudah melakukan pemeriksaan urin dan akan melakukan pemeriksaan lagi. Dalam pemeriksaan itu ia dinyatakan hamil. Ia juga melihat hasilnya melalui monitor. Ia melihat sesuatu yang berkedut dan katanya itu jantung. Seketika ia teringat kebersamaannya dengan Takara dan saat ia bersama dengan ibunya. 






Setelahnya dokter memperkirakan usia kehamilannya. Formulir pendaftaranya yang sebelumnya masih ada. Dokter menyarankan agar Sachi melakukan aborsi paling lambat 6 minggu ke depan. Ia juga menunjukkan biayanya. Sachi takut karena saat di sekolah dijelaskan kalo aborsi adalah tindakan merenggut nyawa. Dokter menjelaskan dengan pengertian lain dalam kondisinya sekarang. Aborsi adalah tindakan mengembalikan kondisi tubuhnya ke saat sebelum hamil. Ia memuji yang mereka lakukan sebelumnya. Sachi dan pasangannya punya kesadaran untuk memakai k*ndom. Dan saat meyadari kalo k*ndomnya rusak, mereka mencari tahu dan berpikir untuk mendapatkan pil darurat. Saat menyadari kalo dirinya hamil, Sachi membeli alat tes kehamilan dan melakukan pemeriksaan mandiri. Saat menjalani ab*rsi, ia harus menyertakan tandatangan wali. Ia bisa bilang ke orang tuanya kalo menstrulasinya nggak teratur dan dokter yang akan menjelaskannya ke walinya nantinya. 


Setelahnya Sachi ke kuil. Ia melihat  foto USG-nya. Sebelumnya dokter memintanya untuk bicara dengan pasangan dan walinya. Apapun keputusannya nanti, nggak ada yang bisa menyalahkannya. Sekalipun itu dirinya sendiri. 







Takara datang. Sachi bingung melihat Takara bisa menemukannya padahal ia nggak menjawab telponnya. Takara bilang ia hanya menerka-nerka kalo Sachi ada di sana. Ia berterima kasih karena Sachi datang ke sana, tempat pertama mereka bertemu. Ia mengeluarkan makanan dan minuman dari tasnya. Minuman itu nggak akan membuatnya mual. Setelahnya ia mengeluarkan bukunya. Sama seperti dulu. Ia menunjukkan perhitungan kehamilan Sachi dari saat mereka melakukannya. Kalo Sachi mau melakukan ab*rsi maka dilakukan pada minggu ke sebelas. Biayanya juga sudah ia perhitungkan. Ia yang akan membayarnya. Kalo Sachi ingin melahirkannya, Takara juga sudah menghitung hari perkiraan persalinannya. Ia juga sudah menghitung besar biayanya. Tunjangan yang akan mereka dapatkan dari pemerintah, sekolah Sachi dan tentang orang tua, Takara juga yang akan mengurusnya. Ia akan bicara dengan ayah dan ibunya. Ia akan bekerja paruh waktu dan berhenti dari ekskul. Takara menggenggam tangan Sachi dan menjanjikan akan menghancurkan kecemasannya satu persatu. Kalo ada yang mau Sachi lakukan, ia akan mencari tahu. 


Sachi hanya diam menatap Takara. Ia merasa tangan Takara hangat seperti biasanya. Mendadak Takara nangis. Ia merasa kalo masalahnya belum sepenuhnya terbagi. Sachi menunjukkan foto USG-nya. Ia memberitahu kalo ia sudah ke klinik yang Takara carikan. Jantungnya juga sudah berdenyut. Takara nangis lalu meluk Sachi. Sachi merasa kalo dunia hanya ada mereka. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)