Sinopsis High School Return of a Gangster Episode 6

Sinopsis High School Return of a Gangster Episode 6

All content from Wavve/ TVING, VIU









Ringkas drama sebelumnya


Sekyung sangat senang saat diajak naik kereta sama Yiheon. Ia merasa bisa melakukan apapun kalo lagi sama Yiheon. Yiheon memakaikan plester ke kepalanya yang terluka. Dan saat Sekyung pergi melihat bar camilan, secara nggak sengaja ia meninggalkan ponselnya. Yiheon mau memanggilnya dan malah melihat kalo ia sedang diawasi sama Dongsoo dan Jongchul. 


Baik Dongsoo maupun Yiheon sama-sama ingat pembicaraan mereka sebelumnya. Yiheon mengatakan kalo ia adalah orang yang tahu kelemahannya dan nyuruh Dongsoo untuk membubarkan gengnya. 


Sekyung sangat senang diajak ke pantai sama Yiheon. Ia bahkan percaya saat Yiheon bilang kalo air laut timur nggak terlalu asin. Padahal Yiheon hanya mengerjainya tapi Sekyung malah beneran mencobanya. Dongsoo dan Jongchul yang  masih mengawasi merasa kalo mereka seperti nggak ada beban. Mungkin karena mereka masih muda. 


Setelahnya Yiheon mengajak Sekyung ke pasar untuk membeli pakaian dan mengajarinya bersepeda juga. Malamnya mereka makan bersama. Jongchul mengatakan kalo apa yang Yiheon lakukan seperti liburan yang ia rencanakan. Dongsoo mengingatkan kalo mereka di sana bukan untuk berlibur tapi untuk membawa Yiheon dan memasukkannya ke pesawat. 






Saat mau menginap di hotel, mereka menemui masalah. Anak di bawah umur nggak boleh menginap tanpa ijin orang tua. Akhirnya Yiheon mengajak ke sebuah motel. Di sana juga sebenarnya nggak dibolehin. Sampai Yiheon menyebut kalo ia adalah anggota geng Chilsung. Ia juga menyinggung kalo pemilik motel hanya punya satu "bola" setelah diselamatkan sama Dukpal. 


Dongsoo dan Jongchul menemuinya setelah Yiheon dan Sekyung pergi. Pemilik mengeluhkan Dukpal yang memberitahu rahasianya ke Yiheon tadi. Ia pikir Dongsoo dan Jongchul juga tahu tapi tahunya enggak. 


Sampai di kamar, Sekyung menanyakan bagaimana Yiheon bisa tahu tentang hal tadi? Ia bahkan curiga kalo keluarga Yiheon ada yang jadi anggota geng. Yiheon hanya bilang kalo dulu ia pernah kerja di sana. Kamar sebelah ada Dongsoo dan Jongchul. Mereka curiga kalo Yiheon adalah anaknya Dukpal tapi Dongsoo membantahnya. Mereka hanya perlu menangkap Yiheon saat ia meninggalkan kamarnya nanti. 


Jongchul sesumbar kalo ia nggak akan tidur karena ingin menangkap Yiheon. Beberapa saat kemudian malah Jongchul sudah tidur pulas. 






Yiheon mengganti plesternya Sekyung dan menanyakan kenapa ia bisa terluka? Sekyung mengaku karena ia nggak tahan dengan sikap ayahnya dan ia membenturkannya ke dinding. Ayahnya memang seperti itu sejak ia kecil. Saat ia telat pulang 5 menit aja, saat pakaiannya kotor atau saat kamarnya nggak rapi, ayahnya selalu memarahinya. Suatu saat ia bermain dengan temannya di rumah. Sekyung kesal karena mainannya direbut sama temannya dan setelahnya ayah membakar semua mainannya. Makanya Sekyung nggak pernah punya teman. 


Saat ia berteman dengan Yiheon, Jaehun memotretnya dan memberikannya pada ayahnya. Ayahnya marah dan melarangnya berteman. Ayah bahkan memasang kamera pengawas di kamarnya. Saat Sekyung menemukannya dan memprotesnya, ayah berdalih kalo ia melakukannya untuk Sekyung. Sekyung yang frustasi membenturkan kepalanya ke dinding. Tanpa sadar Sekyung meninggalkan rumah dan pergi ke jembatan. Sekyung merasa kalo ini salahnya. 


Yiheon mendekat dan menekankan kalo ini bukan salahnya. Ini salah ayahnya yang salah dalam cara membesarkannya. Mungkin ia hanya tahu cara itu. Sekyung bisa bicara dengan orang dewasa yang baik. Contohnya dirinya. Mari ajari ayahnya cara lain dalam mendidik anak. Lah mereka kan sebaya. Yiheon mengingatkan kalo ia lebih tua. Hanya saja kelahirannya terlambat didaftarkan. 




Setelah Sekyung tidur, Yiheon menulis targetnya selanjutnya. Membantu Sekyung mandiri dari ayahnya. Ia keluar  dengan membawa ponselnya Sekyung dan menyalakannya. Ayahnya langsung nelpon dan dijawab sama Yiheon. Ayah sudah menduga kalo Sekyung bersama Yiheon. Ayah minta ponselnya diberikan pada Sekyung tapi Yiheon nggak mau karena Sekyung sedang tidur setelah lelah mai ndi pantai dan sepedaan. Ayah merasa kalo Yiheon membawa pengaruh buruk ke Sekyung. Ia akan memaafkannya kalo Sekyung pulang. Yiheon menekankan kalo Sekyung akan sekolah seperti biasa dan bicara dengan ayah setelah menjernihkan pikirannya. Ayah marah dan membanting ponselnya. 





Pagi-pagi sekali Yiheon menelpon Jongchul. Jongchul yang masih tidur langsung sigap saat disuruh menemuinya di bawah. Ia pikir itu adalah Kim Dukpal dan membangunkan Dongsoo. Keduanya turun dan menemui Yiheon. Mereka masih menganggap kalo Yiheon adalah penipu. Jongchul malah mau melakukan tes DNA untuk mengetahui kalo Yiheon adalah anaknya Dukpal. Sedang Dongsoo menganggap kalo Yiheon adalah penipu. 


Yiheon lalu menceritakan tentang ayahnya Jongchul dan adiknya yang dirawat di rehabilitasi. Juga cerita awalnya bertemu dengan Dongsoo saat usia Dongsoo 19 tahun. Ia mau menjadi gangster setelah dibelikan makanan sama Dukpal. Gegara cerita itu mereka menganggap kalo Yiheon adalah anaknya Dukpal dan memintanya untuk memanggil mereka paman.  


Pak Kim datang membawakan seragam untuk Yiheon dan Sekyung. Ia juga akan mengantar mereka ke sekolah. 


Setelahnya mereka makan bersama. Saat Yiheon makan duluan tanpa menunggu yang lebih tua, Dongsoo merasa kalo Dukpal nggak mengajarkan sopan santun ke anaknya. Sekyung turun dan kaget lihat Yiheon sama para gangster. Yiheon mengajaknya untuk makan juga bersama para pamannya. 






Dalam perjalanan kembali ke sekolah Yiheon melihat Sekyung tampak tegang dan memintanya untuk nggak khawatir. Semuanya akan berjalan lancar. 


Sesampainya di depan sekolah, Sekyung semakin tegang sampai ngawasin sekitar. Seakan takut kalo ayahnya tiba-tiba muncul. 


Tiba di kelas Yiheon mendengar teman-temannya Jaemin masih berusaha mencari Jaemin. Padahal sebelumnya Yiheon sudah minta sama Jongchul agar jangan mencari Jaemin lagi. Ia menelpon Jongchul untuk bilang  langsung sama mereka. Teman Jaemin merasa kalo bagus Jaemin nggak ada. Dia yang sudah nyuruh mereka untuk merundung Yiheon. Yiheon menekankan kalo mereka nggak ada bedanya sama Jaemin. Ia menyebutkan apa yang sudah mereka lakukan padanya selama ini. Karena itulah ia nggak akan membiarkan mereka pindah sekolah biar nggak merundung anak lain. Ia juga nggak mengijinkan mereka berkeliaran di jalan dan mengganggu orang lain. Diam saja di pojokan kelas sampai mereka lulus. 


Mereka hanya diam mendengarkan. Tapi setelah Yiheon berbalik, mereka malah mendumal. Yiheon mau balik lagi dan menasehati mereka tapi malah keburu dipanggil sama guru. 





Ayahnya Sekyung ada di sekolah. Ia marah pada Yiheon yang dinilainya membawa pengaruh buruk pada Sekyung. Guru berusaha untuk menengahi dan minta diselidiki dulu. Sekyung keburu takut dan nyaris pingsan. Ia minta ayahnya untuk bicara dulu dengannya. Yiheon pun kelluar bersama dengan guru. 


Di luar guru mengonfirmasi yang dikatakan ayahnya Sekyung kalo Yiheon mengajak Sekyung bermalam di luar dan minum. Yiheon membantah dan mengatakan kalo mereka hanya melihat pantai. Selain itu ia merasa kalo Sekyung nggak bisa dipaksa begitu saja. Guru juga berpikir begitu dan merasa kalo ayahnya Sekyung mungkin hanya salah paham. Ia harap ayahnya Sekyung nggak akan melibatkan Komite Kekerasan Sekolah. 


Di dalam malah sebaliknya. Ayahnya Sekyung mau melibatkan Komite Kekerasan Sekolah dan nyuruh Sekyung untuk bersaksi kalo Yiheon yang menyeretnya ke sana. Sekyung pingsan. Yiheon dan wali kelas masuk. Sekyung dibawa ke UKS. Yiheon mengajak ayah untuk bicara di luar tapi ayahnya Sekyung nggak mau. Yiheon mengingatkan kalo sebentar lagi mungkin Sekyung akan sadar. Jangan sampai dia mendengar apa yang mereka bicarakan. 





Keduanya akhirnya bicara di dekat pohon. Yiheon berusaha mencari tahu alasan ayah Sekyung mendidik Sekyung seperti itu. Mungkin ia pernah mendapatkan kekerasan sebelumnya. Atau ia terlalu ketat pada diri sendiri dan menerapkan hal yang sama pada Sekyung. Ayah Sekyung beralasan kalo ia melakukannya agar Sekyung bisa menjadi orang yang berbudi ke depannya. 


Yiheon nggak tahan dengarnya dan mengungkapkan kalo Sekyung ke jembatan penyeberangan untuk bun*h diri. Ayah nampak terkejut tapi sama sekali nggak merasa bersalah. Menurutnya itu bisa diobati. Mendengarnya membuat Yiheon semakin nggak habis pikir. Di mata ayah Sekyung, Yiheon sama sekali nggak sopan pada orang dewasa. Yiheon menangkap tangan ayah saat hendak memukulnya. Ia minta ayah untuk pulang agar Sekyung bisa belajar  dengan  tenang. Ia juga minta ayah untuk menyingkirkan kamera pengawas di kamar Sekyung. 


Bukannya sadar, ayahnya Sekyung malah menelpon kepala sekolah setelah Yiheon pergi. 







Yiheon kembali ke Sekyung dan menjaganya sampai ia sadar. Sekyung langsung menanyakan ayahnya. Ia kagum ke Yiheon yang bisa membuat ayahnya pergi begitu saja. Kenapa semuanya tampak mudah kalo sama Yiheon. Yiheon mengatakan kalo sulit kalo Sekyung menghindarinya. Tapi kalo ia mau menghadapinya maka sebenarnya nggak sesulit itu. Ia menyarankan agar Sekyung bicara dengan ayahnya dan menyampaikan apa yang ia inginkan. Tapi sebelumnya ia juga  harus kembali menjadi siswa. 


Sekyung mengajak Yiheon ke ruang belajar untuk mengejar ketertinggalan mereka. Apalagi sebentar lagi UTS. Yiheon setuju. Tapi sebelumya ia mengajak Sekyung untuk makan dulu. 


Saat di kantin, Jaehun mendekati Sekyung dan mengajaknya ke rumahnya nanti malam. Kakeknya akan pulang dan ia akan mengenalkannya dengan kakeknya. Sekyung sinis. Ia mengungkit kalo Jaehun lah yang memotretnya dan memberikannya pada ayahnya. Padahal ia mendapat nilai tinggi karena belajar dengannya. Jaehun menjelaskan kalo ia bukannya nggak menyukai Sekyung melainkan Yiheon. Sekyung menekankan kalo ia nggak suka sama Jaehun dan mengusirnya. 





Ketika di ruang belajar, ada seorang gadis bersama temannya memberikan minuman ke Yiheon dengan stiker berbentuk hati. Ih dasar Yiheon, dia sama sekali nggak peka kalo gadis itu menyukainya. Segala bilang kalo selera minuman mereka sama. 




Jaemin pulang ke rumah. Ternyata teman-temannya sudah menunggunya. Mereka nggak terima Yiheon menyuruh mereka untuk berhenti menangkapnya. Ternyata ayahnya adalah temannya ketua ganngter. Padahal mereka sudah mencurahkan waktu dan uang mereka untuk menangkapnya. Mereka bahkan berhenti dari pekerjaan paruh waktu mereka. Mereka nggak mau tahu dan tetap akan menangkap Jaemin untuk diserahkan dan meminta pekerjaan pada mereka. Jaemin tersenyum pedih dengarnya. Padahal selama ini ia menghindari mereka karena nggak ingin memukul mereka. Tapi sekarang ia akan melakukannya. 




Sekyung sudah selesai belajar. Ia melihat Yiheon malah tidur dan menempelkan catatan. Ia berterima kasih karena Yiheon sudah memberinya kekuatan. Ia akan pulang lebih awal dan biara dengan ayahnya. 




Pagi-pagi sekali ibunya Yiheon histeris teriak-teriak minta obatnya. Lee Mikyung nggak datang dan membawakan obat untuknya. Yiheon menenangkan ibunya kalo ia akan membelikannya obat dan minta ibu untuk kembali ke kamarnya. Sementara ia pergi, ia minta ahjumma untuk membuatkan teh panas untuk ibu. Besok ibu harus dirawat di rumah sakit. 


Di apotik Yiheon dikasih tahu kalo obat yang diminum ibu dosisnya sangat tinggi. Itu bisa menyebabkan kecanduan. Kalo sudah kecanduan maka akan sulit untuk kembali normal. Setelahnya Yiheon menelpon Dongsoo. Ia menanyakan bagaimana biasanya ia menghubungi Lee Mikyung. Dongsoo mengatakan kalo Lee Mikyung sangat  teliti. Biasanya ia menghubunginya melalui pihak ketiga. Ia sudah melakukannya dan kemungkinan hari ini Lee Mikyung akan datang. Yiheon memberitahu kalo Lee Mikyung memberi ibunya obat yang bisa membuat gangguan mental. Ia minta Dongsoo untuk membawa Lee Mikyung padanya. 




Setelahnya Dongsoo berunding dengan Jongchul dan yang lain. Dilema. Selama ini Lee Mikyung lah yang sudah menyelamatkan Chilsung. Gedung yang mereka kelola juga milik Lee Mikyung. 


Mendadak Lee Mikyung datang. Ia kesal karena mereka nggak juga bisa menangkap Yiheon. Dongsoo melarangnya untuk duduk. Geng Dongsoo akan dibubarkan dan mereka nggak akan melakukan apa yang Lee Mikyung minta. Lee Mikyung kesal dan mengungkit kalo ia yang sudah membantu bos mereka. Dongsoo melanjutkan kalo seharusnya mereka bubar saat Chilsung terluka. Bosnya selalu berpesan padanya untuk nggak melibatkan anak-anak dan keluarha. Dan seorang paman sudah seharusnya melindungi keponakannya. 


Lee Mikyung tertawa dengarnya. Menurutnya mereka nggak tahu silsilah. Dongsoo menyudahi dan minta anak buahnya untuk menyeret Lee Mikyung keluar. Lee Mikyung mengancam kalo ia akan memberikan gedungnya kepada yang lain. 







Di luar ia mendengar teman-teman Jaemin bicara. Mereka mau mengancam geng Dongsoo dengan melaporkannya ke polisi karena mau menculik ibunya Yiheon. Mendengar mereka membuat Lee Mikyung tertarik. Ia seperti mau memperalat mereka demi keuntungannya sendiri. 


Esok harinya beredar kabar di sekolah kalo Yiheon melakukan kekerasan ke Sekyung sampai ia pingsan. Yiheon juga mengajak Sekyung menginap di motel dan melakukan pel*c*han setelah mengajaknya minum. Teman-teman Minji memberitahu kalo hari ayahnya Sekyung datang ke sekolah hari itu untuk melakukan rapat komite kekerasan sekolah. Minji yang menyukai Yiheon nangis dengarnya. 


Ayahnya Sekyung mengumpulkan beberapa wali murid dan menghasut mereka untuk berada di pihaknya. Ia memberitahu yang dilakukan Yiheon pada anaknya yang sebenarnya semuanya nggak benar. Ia juga menambahkan kalo Yiheon terlibat dengan premanisme dan merundung temannya. Tujuannya ia ingin mengeluarkan Yiheon dari sekolah. Kalo nggak bisa ia bahkan berencana membawa Yiheon ke kejaksaan. 


Setelahnya Yiheon berusaha menelpon Sekyung tapi nggak dijawab. Mendadak ia ditelpon sama kantor polisi. Teman-temannya Jaemin melaporkannya karena telah merundung mereka. Dan semua itu adalah rencananya Lee Mikyung. Yiheon yang menyadarinya malah tertawa. Sulitnya bertahan menjadi anak SMA. Ia berencana melakukannya lagi dengan benar dalam menghadapi Lee Mikyung. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊