All content from Fuji TV/ Kansai TV
Ringkas drama sebelumnya
Setelah dikasih tahu Takara, perlahan tangan ibu menjadi dingin. Sama seperti dirinya yang tangannya menjadi dingin saat merasa gugup. Kami identik. Ibu menanyakan sejak kapan? Berapa usia kehamilannya sekarang? Ia lalu bangkit dan memesan taksi.
Ibu Sachi langsung menangis dan mengangguk seakan semua baik-baik saja. Sachi juga seperti itu. Kami identik. Ibu menanyakan usia kandungannya. Dan saat dengar kalo Sachi sudah ke klinik, Ibu kembali nangis. Ia memuji yang Sachi lakukan sendirian. Ia mengajak Sachi ke sana lagi besok. Ia juga ingin mendengar penjelasan dokter tentang operasinya. Ibu lalu mencemaskan Sachi. Ia mengambil makanan di meja agar Sachi nggak merasa mual. Ibu juga menawarkan susu panas.
Ibu Takara berkemas dan mengambil buku tabungannya. Ia akan menyelesaikannya secara orang dewasa. Takara menghentikannya. Ia ingin dilibatkan. Ia sudah membuat rencana dengan Sachi. Mereka akan memutuskannya berdua. Ibu nggak menggubris. Ia pergi saat Takara mencari buku catatannya di kamar. Takara mencoba untuk mengejar tapi nggak bisa. Meski begitu ia tetap berlari ke sana.
Di rumahnya Sachi juga sedang berpikir. Tenang saja dari Takara beda sama tenang saja dari ibu. Seperti saat terjebak di tengah badai salju. Takara menenangkannya dan mengajaknya berjalan bersama. Sementara ibu seperti menjemputnya dan mengajaknya pulang naik mobil. Ia bisa dengan cepat sampai bahkan dengan memejamkan mata.
Dalam perjalanan ibu mampir ke minimarket untuk mengambil uang. Ia memasukkan uang itu ke dalam amplop. Sementara itu Takara masih terus berlari.
Ibu selesai membuat susu dan memberikannya pada Sachi. Ibunya Takara sampai. Ibu nyuruh Sachi untuk masuk ke kamar sementara ia keluar menemui ibunya Takara. Ibu Takara langsung membungkuk meminta maaf. Ibu Sachi mengejaknya masuk tapi ibu Takara sama sekali nggak bergerak dan membuat Ibu Sachi merasa nggak nyaman. Nanti dilihat tetangga.
Sachi melongok melihat ke luar. Ibu akhirnya masuk. Mereka duduk bertiga bersama dengan Sachi. Ibu kembali meminta maaf dan mengeluarkan amplop uangnya. Ituadalah perbuatan anaknya dan ia yang akan menanggung biaya operasinya. Ibu Sachi ingin mereka menganggung masing-masing separuhnya karena itu perbuatan dua orang. IbuTakara merasa kalo yang paling dirugikan adalah pihak perempuan. Sachi teringat perkataan Takara yang ingin membagi masalah itu. Ia menanyakan Takara dan dikasih tahu kalo Takara menunggu di rumah. Ibu minta Sachi untuk ke kamar.
Di kamarnya Sachi merasakan kekecewaan. Ia pikir Takara menunggu di mobil. Ia mengambil foto USG-nya. Ingat pelukan terakhirnya dengan Takara. Tanpa sadar air matanya jatuh.
Kakak pulang. Ia ketemu Takara di depan rumah. Sachi segera keluar. Baju Takara basah kena keringat habis lari. Di tangannyaada buku catatanya. Kakak baru ingat kalo ponselnya ketinggalan saat belanja. Ia pun kembali untuk mengambilnya. Takara sama Sachi tertawa lihatnya.
Keduanya lalu menemui para ibu. Ibu Sachi akhirnya menerima uang dari ibu Takara. Mereka akan melakukan pemeriksaan agar bisa segera diambil tindakan. Takara memotong mengatakan kalo mereka belum memutuskannya. Ibu Takara mengajak Takara untuk pulang tapi Takara menahan. Ibu merasa nggak ada lagi pilihan lain. Takara berniat menunjukkan bukunya tapi ibu menjatuhkannya.
Sachi mengambilnya dan memberitahu ibu tentang adopsi khusus. Ibu nggak terlalu sependapat. Ia memberitahu Sachi kemungkinan memilih untuk melanjutkan kehamilannya dan melahirkan. Akan ada yang sakit dan mungkin juga meninggal. Apa mereka siap dengan kemungkinan itu? Sachi dan Takara terdiam. Mereka nggak berpikir sampai di situ. Sachi menceritakan saat ia menemukan anak kucing di kuil saat ia kecil. Ia ingin memeliharanya tapi ibu nggak mengijinkan. Takara lah yang membantunya. Apa yang Takara lakukan sangat berarti untuknya. Karena itulah ia ingin ibu Takara memberi mereka waktu untuk memikirkannya.
Takara ikut memohon pada ibunya. Ibunya Sachi juga melakukannya. Seperti yang ibunya bilang kalo yang paling tersakiti adalah pihak perempuan. Sachi adalah putrinya yang berharga dan ia nggak ingin putrinya terluka. Ia mengambil uang dari ibu Takara dan mengembalikannya tapi ibu Takara nggak mau menerimanya. Ibu Sachi lalu memberikannya pada Takara. Ibu ingin mereka memikirkannya lagi dan membiarkan mereka mengambil keputusan yang paling baik.
Ida makan sambil cerita tentang Yazawa. Saat kelas 1 semester 1, Yazawa punya banyak teman. Entah kenapa mendadak mereka semua menghilang. Saat itu setelah liburan. Saat masuk kembali ia melihat Yazawa dekat dengan Sachi. Ia suka Sachi membuat Yazawa tersenyum lagi. Ia membenarkan kalo ia menyukai Yazawa. Ia suka suaranya, parasnya dan sifatnya. Pun meski suatu saat nanti Yazawa sakit sehingga hanya bisa makan sampai mati, ia akan tetap menyukainya meski suaranya, paras dan sifatnya berubah.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊