Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 6

Anysti
0

All content from Fuji TV/ Kansai TV






Ringkas drama sebelumnya


Ini adalah ceritanya ibunya Takara. Saat kelas 4 SD, ia diundang ke ulang tahun temannya, Fuku. Ibu pikir Fuku itu anak laki-laki. Ibu ngasih uang ke Takara buat beli kado tapi Takara menolak. Ia sudah menyiapkan uang dari uang sakunya. Setelah mendapatkan kado, Takara memberikannya ke ibu untuk dibungkus. Lah kadonya sepasang ikat rambut. Sejak saat itu ibu tahu  kalo Fuku itu anak perempuan. 


Di kesempatan lain ibu melihat Takara di jalan dan mau memanggilnya. Lah malah keduluan sama Sachi. Saat itulah ibu melihat Sachi. Mereka berangkat bersama. Takara jadi sering makan di keluarga Sachi dan saat pulang dibawain makanan sama ibunya Sachi. Mereka terus berteman sampai SMA. Keduanya juga sering telponan. Dari Fuku-can jadi Fuku dan jadi Sachi. Saat ulang tahun Takara, Takara meminta ijin untuk pulang telat  karena Sachi mau merayakan ulang tahunnya. Ibu mengijinkan. Padahal di rumah ibu juga sudah masak banyak untuk ulang tahunnya. Takara pandai berlari sejak kecil. Ibu merasa  nggak boleh lengah. Sekali ia lengah maka Takara akan berlari terlalu jauh. 




Takara menunjukkan ke Sachi tentang orang tua asuh. Mereka bisa menitipkan anak mereka ke keluarga lain tanpa meninggalkan peran mereka sebagai orang tua. Dan saat mereka sudha siap mereka bisa mengambilnya kembali. Sachi kagum ke Takara. Ternyata ia menyiapkan semuanya seharian ini. Sampai bolos segala. Sachi tertawa dan memberitahu kalo ia juga bolos untuk pertama kalinya. Takara kembali serius membahas tentang kondisi tubuh Sachi yang mengalami mual pagi. Ia pikir orang tua juga harus tahu agar bisa membantu menjaga kondisinya. Apapun pilihan Sachi nanti, semua harus ada persetujuan wali. Karena mereka masih di bawah umur. Ia akan bicara dengan ibunya. Sachi pikir ia sendiri yang akan memberitahu orang tuanya. 




Wali kelas sedang mendengarkan lagu untuk festival padus. Ia sampai nangis. Guru wanita masuk dan mengajaknya bicara. Ia menanyakan Sachi. Wali kelas memberitahu kalo hari ini dia ijin karena masuk angin. Sebenarnya ia  tahu kalo Sachi sendiri yang menelpon dan berpura-pura menjadi ibunya. Guru wanita tadi khawatir dan minta wali kelas untuk memastikannya. 




Yazawa sedang bersama dengan Ida. Ia kembali membeli kartu ayam tapi nggak menemukan ayammenari. Ida tahu kalo Yazawa ingin bertanya ke teman yang nggak berangkat. Ia menyarankan agar Yazawa menanyakannya tapi Yazawa nggak mau. Sepertinya orangnya nggak mau ditanya. Kalo nggak mau ya nggak usah dijawab. 


Ia merentangkan tangannya dan siap memeluk Yazawa. Lah orangnya malah pergi. Ida menyusulnya sambil bilang suka. 






Takara mengantar Sachi pulang. Mereka sepakat untuk saling ngasih tahu kalo sudah bicara dengan ibu masing-masing. Takara memberitahu kalo yang paling menakutkan saat lari adalah saat start. Saat sudah berlari maka kita hanya fokus pada satu hal. Sachi mengatakan kalo ia juga akan berlari. Takara mengajak Sachi untuk berlari bersama. Untuk saat ini garis finisnya belum ditentukan. Keduanya berpelukan dan berpisah sambil melambaikan tangan. 


Sachi siap untuk berlari. Ia membuka pintu dan tahu-tahu pintunya terbuka. Ibu dan kakak mau keluar mencarinya. Pak Okita tadi menelpon dan bilang kalo Sachi nggak berangkat sekolah. Ibu khawatir. Dikiranya Sachi jatuh di suatu tempat karena sebelumnya nggak enak badan. Telponya juga nggak bisa dihubungi. Ternyata baterai ponselnya habis. Ibu menarik Sachi untuk masuk dan duduk. Ia nggak papa kalo Sachi mau istirahat. Tapi jangan bolos seperti itu. 


Sachi menangis meminta maaf. Ibu juga jadi merasa sudah terlalu keras menegur Sachi. Ia lalu mengajak Sachi untuk makan dulu. 






Di kamarnya Sachi menyalakan ponselnya. Ada banyak panggilan masuk dan pesan dari ibu dan Yazawa. Ada apa? Ia lalu membalas kalo ia masuk angin. Membacanya membuat Yazawa tersenyum. Ida juga senang lihatnya. Ia mengajak Yazawa untuk ke karaoke tapi Yazawa malah ngajakin bubaran. 


Takara berlari menuju taman bermain. Ia menemui temannya yang menyarahkan piagamnya. Lah ketahuan kalo hari ini Takara bolos dan nggak sedang sakit. Ia memberitahu kalo tiap kali Takara absen, ia akan kalah darinya. Bisa jadi ia yang akan menang di turnamen Kanto nanti. Takara hanya tersenyum. Nanti ia akan mentraktinya roti 10 yen. 








Malam itu Sachi masak dengan ibunya. Sementara itu Takara memasak sendiri. Ibu pulang dan memasukkan susu ke dalam kulkas. Mereka makan bersama. Ibu cerita kalo tadi ada pelanggan berusia 103. Garis tangannya sampai lengan. Ibu melihat garis tangan Takara. Nggak nyangka kalo tangannya sudah sebesar itu. 


Kakaknya Sachi minta saus tomat tapi ibu nggak memberikannya. Akhirnya ia pergi untuk membelinya. Ibu melihat Sachi nggak selera makan dan memintanya agar nggak memaksakan diri. Ia memijar telapak tangannya agar Sachi nggak merasa mual lagi. Sachi siap untuk berlari. Begitu juga dengan Takara. 


Takara dan Sachi sama-sama memberi tahu ibu mereka. Sachi memberitahu ibu kalo ia hamil. Pasangannya Takara. Takara juga ngasih tahu ibu kalo Ia menghamilinya. Sachi. Baik ibu Takara maupun ibu Sachi seketika menatap wajah anak masing-masing. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)