Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Ji Won lalu pergi dari sana dan mendatangi kantor polisi. Ia mengambil tas Hyun Su yang ia dapat dari istri Nam Soon Kil sebelumnya. Ho Jun mendatanginya dan memberitahu kalo selada yang dicuri sudah ditemukan di tempat sampah.
Ji Won yang sedang buru-buru meminta Ho Jun agar bicara lagi lain kali. Ho Jun lalu menghampiri ketua tim dan menanyakan pendapatnya kenapa pencuri membuang selada yang dicurinya?
Ketua tim memberitahukan kalo rapat akan segera diadakan untuk membahas mengenai penyelidikan kasus pembunuhan berantai di kota Yeonju.
Ho Jun kaget. Di sini? Ketua tim nggak bisa menjelaskannya saat itu juga dan buru-buru untuk pergi. Ho Jun bingung dengan semua orang yang bilang nanti ke dia.
Ji Won mendengarkan rekaman suara dari tas Hyun Su. Ia lalu menelpon istri Nam Soon Kil dan menanyakan saat ia menyerahkan tas Do Hyun Su, ... . Istri Nam Soon Kil mengaku nggak bisa mendengar suara Ji Won dengan jelas. Ji Won mengulangi apa yang dikatakannya sebelumnya kalo saat ia memberikan tas itu padanya, suaminya mengatakan kalo Do Hyun Su akan mencarinya? Kenapa?
Istri Nam Soon Kil pikir mungkin karena Do Hyun Su terobsesi dengan pemutar musik di dalamnya. Ia lalu kembali mengeluhkan nggak bisa mendengar suara Ji Won dengan jelas. Ia memberi tahu kalo ia sedang di kuil untuk melakukan ritual mendiang suaminya. Pembicaraan mereka lalu terputus.
Moo Jin akhirnya bicara berdua dengan Hae Su. Ia berbasa-basi menanyakan kalo Hae Su selama ini tinggal di Seoul? Ia merasa aneh karena mereka nggak pernah berpapasan. Hae Su pikir karena kota Seoul memiliki 10 juta penduduk. Moo Jin membenarkan kalo Seoul adalah kota metropolis menurut standar global. Ia mengaku bangga.
Hae Su nggak bilang apa-apa. Moo Jin berpendapat kalo Hae Su banyak berubah. Dulu dia selalu dikelilingi teman dan menertawakan hal kecil. Ia merasa kalo Hae Su seperti idola yang sangat populer. Hae Su menunduk. Ia memberi tahu kalo ia nggak bisa terus hidup seperti bintang idola populer setelah tahu kalo ayahnya membunuh 7 orang.
Moo Jin mengaku paham. Ia lalu mengalihkan dengan menyinggung pekerjaan Hae Su. Ia dengar Hae Su adalah seorang penata rias prostetik. Ia mengaku nggak tahu mengenai itu tapi kedengarannya menarik.
Hae Su menunduk dan memberitahu kalo dia sudah dipecat. Ia lalu mengajak Moo Jin untuk pergi. Moo Jin pikir Hae Su sedang sibuk. Hae Su membantahnya. Ia menunjukkan pria di belakangnya yang sedang membaca. Moo Jin langsung melihatnya. Hae Su memperingatinya agar jangan sampai mereka terlihat sedang melihatnya.
Moo Jin mengiyakan dan menanyakan siapa pria itu. Hae Su memberi tahu kalo pria itu adalah wartawan yang mengira kalo ia menyembunyikan Hyun Su. Ia memberi tahu kalo sepanjang hari ini ia terus bertemu dengan pria itu.
Moo Jin jadi emosi dan bilang kalo itu adalah menguntit. Hae Su menekankan kalo dia nggak mau terjadi keributan dan juga memberinya sesuatu untuk ditulis. Ia mengajak Moo Jin untuk pergi dari sana. Tapi Moo Jin pikir mereka nggak boleh membiarkannya mengikuti Hae Su.
Hae Su menatap Moo Jin dan berpikir kalo sebaiknya hanya mereka berdua. Ia menekankan kalo itu tentang sesuatu yang penting. Moo Jin rada tertarik mendengar kalo itu soal mereka.
Hee Sung mendengarkan rekaman itu berkali-kali. Selain itu ia juga mendengar suara ketukan.
Ji Won mendatangi pemilik restoran dan menunjukkan barang milik Do Hyun Su. Pemilik restoran langsung mengenali kalo itu adalah milik Do Hyun Su dulu. Ji Won membenarkan. Ia mengaku dengar kalo Do Hyun Su sangat terobsesi dengan benda itu. Di dalamnya ada rekaman. Ia menanyakan apa pemilik restoran mengetahuinya?
Pemilik restoran sedikit ragu saat menjawabnya. Kala itu ia melihat Hyun Su di depan restoran dan menyuruhnya masuk karena di luar sedang hujan.
Hyun Su nggak menjawab karena asik mendengarkan sesuatu. Pemilik restoran penasaran dan mengambil salah satu earphone-nya. Tiba-tiba Hyun Su menangkap tangannya dan memutarnya. Pemilik restoran merasa kesakitan dan meminta Hyun Su untuk melepaskannya. Hyun Su balik menyuruhnya untuk melepaskan earphone-nya dulu. Pemilik restoran melepaskannya dan ia juga dilepaskan.
Hyun Su kembali mendengarkan melalui earphone-nya. Ia mengancam akan mematahkan lengan pemilik restoran kalo ia menyentuh itu lagi.
Pemilik restoran mengatakan pada Ji Won kalo dia ingin memecat Hyun Su tapi dia bekerja dengan sangat baik hanya dengan 300.000 won. Ia lalu kembali mengatakan kalo tiap kali Hyun Su mendengarkan suara itu ia selalu punya tatapan aneh di matanya seakan kerasukan. Ji Won teringat pernyataan sebelumnya di ruang konseling kalo Hyun Su berubah menakutkan tiap pemutar musik itu terlibat.
Ji Won lalu menyampaikan pada pemilik restoran kalo kedatangannya untuk meminta bantuannya.
Ibunya Ji Won membawa Eun Ha ke apotik ibu Hee Sung. Dia meminta Eun Ha untuk berjanji padanya kalo dia akan menjadi anak yang baik. Eun Ha mengangguk mengiyakan.
Ibu Hee Sung nampak kesal menatap ibu Ji Won dan menanyakan apa yang sedang dilakukannya sekarang? Ibu Ji Won tersenyum dan memberitahu kalo dia sedang ada pekerjaan dan meminta agar ibu Hee Sung menjaga Eun Ha.
Ibu Hee Sung menolak. Ibu Ji Won nggak peduli. Ia meminta ibu Hee Sung agar memastikan kalo Eun Ha makan malam. Ia akan menjemputnya lagi jam 8 malam. Ia akan sangat menghargai bantuannya dalam mengasuh cucu mereka. Ya nek!! Ibu Ji Won lalu pergi.
Ibu Hee Sung bingung apa yang akan dia lakukan dengan Eun Ha. Eun Ha mengatakan kalo neneknya bilang nenek akan tertarik secara alami pada keluarganya dan akhirnya akan tertarik padanya juga. Ibu nggak paham. Eun Ha mengatakan kalo ia akan belajar dan meminta nenek untuk kembali bekerja.
Eun Ha lalu duduk di kursi tunggu dan mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas. Ibu mendekat dan mengambil buku Eun Ha. Eun Ha mengerjakan buku Matematika kelas 3 padahal dia masih TK. Ibu memberitahu kalo buku itu bukan untuknya. Itu terlalu cepat.
Eun Ha mengatakan kalo ia bisa mengerjakannya. Ibu menanyakan apa ibunya Eun Ha yang menyuruhnya? Apa Eun Ha akan dihukum atau dipukul kalo nggak melakukannya? Eun Ha membantahnya. Ia menekankan kalo ia mengerjakannya karena ia bisa.
Ibu malah merobek buku itu dan melarang Eun Ha untuk mengerjakannya karena akan membuatnya g*la. Itu juga akan membunuhnya dan juga ibunya. Eun Ha menangis karena neneknya membuatnya takut. Ia merengek minta pulang. Ibu memintanya untuk nggak menangis dan menanyakan apa yang Eun Ha ingin ia lakukan untuknya? Eun Ha tetap menangis.
Ibu mendekat dan meletakkan tangannya di lengan Eun Ha dan memintanya untuk berhenti menangis. Ia menanyakan apa yang Eun Ha inginkan? Apa yang harus nenek lakukan biar Eun Ha mau diam? Dengan terbata-bata Eun Ha bilang ke nenek kalo dia pingin dibelikan egg tart.
Hee Sung masih mencari tahu suara ketukan yang di dengarnya. Suara ketukan tangan, ketukan pulpen, suara saat ia memukul tembaga, memukul kaleng, botol, drum?
Gimana pun juga bukan semuanya. Dia berusaha untuk mendengarkannya lagi sampai terdengar seseorang datang. Ia segera melepas earphone-nya dan menutup laptopnya.
Ji Won pulang. Ia bangkit dan menyambutnya. Ji Won menyuruhnya untuk kembali duduk karena ada yang mau dibicarakan dengannya. Ji Won lalu meletakkan tas Hyun Su di atas meja. Ekspresi Hee Sung seketika berubah. Matanya menjadi waspada. Ji Won duduk duluan dan meminta Hee Sung untuk duduk juga.
Hee Sung tersenyum meski terlihat aneh dan ia pun duduk. Ia berpura-pura menanyakan tas itu. Ji Won menatapnya seolah muak dibohongi. Ia lalu memberitahu kalo itu tasnya Do Hyun Su. Nam Soon Kil menyimpannya sebelum meninggal. Ia merasa beruntung karena itu jatuh ke tangannya. Hee Sung mencoba untuk tetap tenang dan menanyakan hubungan tas itu dengan Ji Won.
Ji Won memberitahu kalo ia akan mencoba untuk menangkap Do Hyun Su. Jari Hee Sung berubah gugup. Nggak tenang. Wajahnya tetap tenang.
"Sendiri?"
Ji Won mengiyakan karena itu nggak jatuh ke yurisdiksi mereka. Hee Sung mencoba mencari tahu gimana Ji Won akan menangkapnya hanya dengan sebuah tas? Ji Won tersenyum dan mengaku butuh bantuannya Hee Sung. Ia lalu membukanya dan mengeluarkan pemutar musik, sebuah buku.
Mata Hee Sung langsung tertuju pada pemutar musik itu. Ji Won sendiri juga sangat menantikan reaksi suaminya. Ia mempersilakan Hee Sung untuk melihatnya. Hee Sung mengambil buku itu. Keduanya saling lempar senyum.
Dalam hati Ji Won mengatakan kalo dia juga bisa seperti Hee Sung. Ia bisa berbohong tanpa berkedip. Ia lalu memberitahu kalo Do Hyun Su mungkin masih melakukan pengerjaan logam. Dulu saat dia bekerja di restoran Tiongkok dia pernah cerita pada bosnya kalo dia akan menabung untuk membuka bengkel. Dia juga kadang membuat barang agar nggak kehilangan keahliannya.
Hee Sung mendengarkan cerita istrinya sambil melihat buku itu. Ji Won melanjutkan kalo orang nggak nggak tahu banyak bisa dengan mudah mengatakan kalo Do Hyun Su punya bakat. Kalo dia minta bantuan asosiasi, mereka mungkin bisa menemukan daftar orang yang cenderung membuat desain yang sama.
Diam-diam Hee Sung melihat kerajinannya yang sama dengan yang ada pada buku. Ia buru-buru menutupinya dan bilang ke Ji Won kalo itu nggak memungkinkan. Ia harus melihat karya aslinya dulu. Dan sulit untuk tahu gayanya hanya dengan melihat sketsa saja. Ia menambahkan kalo ia juga nggak tahu apa Do Hyun Su membuat barang besar atau aksesoris kecil. Dan sulit juga untuk tahu kebiasaannya. Bahkan ia nggak tahu bahan apa yang digunakan Do Hyun Su.
Ji Won mengangguk paham. Ia mengaku sudah memikirkannya. Ia mengajak Hee Sung untuk ikut dengannya ke bengkel Do Min Suk. Wajah Hee Sung berubah cemas. Ji Won melanjutkan kalo katanya Do Hyun Su sering masuk ke bengkel. Dia juga sering bolos sekolah. Dan dari apa yang Ji Won lihat di berita, ada kerajinan tangan di seluruh bengkel. Ia menanyakan apa Hee Sung punya waktu siang ini?
Hee Sung mengangguk mengiyakan. Ji Won mengumpulkan barang-barang itu lagi ke dalam tas. Ia meminta Hee Sung untuk menganggapnya sebagai kencan bersamanya. Hee Sung mengangguk dan mengiyakan.
Ji Won bangkit dan membawa ras itu. Ia meminta Jae Hyun untuk keluar kalo sudah siap sementara ia akan mengambil mobil. Ji Won lalu berbalik dan melangkah keluar. Dan saat nggak menghadap Hee Sung mendadak senyumnya hilang dan wajahnya berubah dingin.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊