Postingan Terbaru

Minggu, 30 Agustus 2020

Sinopsis Flower of Evil episode 9 part 4


Semua gambar dan konten bersumber dari tvN




Moo Jin mengantar Hae Su pulang. Ia tinggal di atap. Sampai di depan ia ingin pulang. Hae Su kayak nggak yakin Moo Jin mau pergi gitu aja. Nggak jadi. Moo Jin akhirnya ikut masuk. Tempatnya gelap dan hanya sedikit barang-barangnya. Ia pikir Hae Su mau pindahan. Hae Su memberitahu kalo gaya hidupnya memang seperti itu.

Moo Jin pikir Hae Su orangnya minimalis. Menurutnya dia memang tampak anggun. Ia mau menyalakan lampu tapi lampunya nggak mau nyala. Ia pikir Hae Su harus mengganti bohlam lapunya. Hae Su mengaku jarang menyalakan lampu. Ia bahkan nggak tahu kalo itu sudah mati.

Moo Jin kayak sedih lihatnya. Di dinding ia melihat foto tubuh berdarah-darah. Di meja juga. Hae Su memberitahu kalo ia menderita insomnia. Ia nggak bisa tidur dengan nyenyak. Kadang ia menangis semalaman kayak orang g*la. Dan kadang ia nggak keluar dari rumahnya selama beberapa hari. Ia menekankan kalo dia bukan Hae Su yang dulu. Ia hancur. Mereka nggak bisa kembali ke masa lalu.

Moo Jin hanya diam menatapnya. Hae Su menunduk sambil menahan tangis dan menyuruh Moo Jin untuk pergi. Dan tanpa ngomong apa-apa Moo Jin pin pergi.







Hyun Su mencari bar yang pernah ia dan ayahnya kunjungi dulu. Dan setelah mencari akhirnya ia menemukannya. Ia masuk dan langsung duduk. Tempatnya nggak banyak berubah. Pada tangan bartender nya ia melihat tato yang sama seperti yang ia pernah lihat dulu.

Ia berbasa-basi kalo tempatnya nggak berubah. Bartender berpikir kalo Hyun Su pernah ke sana. Hyun Su tersenyum dan mengiyakan. Ia datang bersama ayahnya saat masih kecil. Ia rasa tempatnya nggak berubah sejak itu.

Bartender menanyakan pesanan Hyun Su. Hyun Su meminta bartender untuk merekomendasikan dengan es. Ia mengiyakan dan membuatkannya. Nggak butuh waktu lama, ia pun menyajikannya.

Hyun Su mengambil gelasnya. Seingatnya saat ia datang bersama ayahnya, bartender itu memahat es nya sendiri. Bartender itu tersenyum. Ia rasa ayahnya pasti klien istimewa. Ia memberi tahu kalo mereka menyediakan ukiran es untuk klien istimewa, seperti pelanggan tetap. Hyun Su pikir orang yang ia cari pasti klien istimewa.

Ia lalu memperdengarkan rekaman yang didapatkan Moo Jin. Bartender yang sedang mengelap gelas seketika terdiam. Hyun Su menanyakan apa dia tahu suara itu? Bartender mengaku nggak tahu. Hyun Su mematikannya dan menyimpan ponselnya kembali. Ia meminta bartender untuk menelponnya kalo ingat. Orang itu mengiyakan. Ia lalu meminta nomor telpon.

Hyun Su mau mencatatnya tapi dia nggak punya pulpen dan melonjaknya dari sang bartender. Orang itu mengiyakan dan memberikan pulpen pada Hyun Su. Hyun Su memperhatikan pulpen logam itu.

Ia teringat kalo ayahnya pernah memintanya untuk memilih salah satu pulpen buatannya. Ia ingin memberikannya pada seorang teman sebagai ucapan terima kasih karena memberinya bahan mentah yang bagus.

Seingat Hyun Su ayahnya selalu membeli bahan mentah sendiri. Ayah langsung terdiam. Ia lalu memberitahu kalo ada bahan mentah yang terlalu berisiko kalo ja mendapatkannya sendiri. Hyun Su menanyakan contohnya. Ayah menatap Hyun Su. Dia penasaran akan seperti apa ekspresi Hyun Su kalo dia menunjukkannya. Hyun Su malah menantang ayah untuk menunjukkannya. Ayah mengatakan akan menunjukkannya saat tatapan mata dan kemampuannya sudah lebih matang. Hyun Su lalu mengambik salah satu dan memberikannya pada ayah.

Hyun Su ingat betul kalo itu adalah pulpen yang dipilihnya. Bartender itu menatap Hyun Su tajam.



Di kantor polisi Ji Won dan timnya sudah menelpon banyak nomor tapi belum juga mendapatkan petunjuk. Nomor selanjutnya Hwang Jun Sung. Ho Jun pikir itu seperti nama wanita jadi ia melewatkannya.  Detektif Choi nggak sependapat. Ia mencontohkan kalo nama ayahnya Choi Sun Jin.

Hwang Jun Sung mengangkat telponnya. Ji Won mengatakan kalo ia mencari pekerjaan. Hwang Jun Sung pikir Itu karena selebaran mereka. Detektif Choi berpikir kalo mereka sedikit menemukan titik terang.

Ji Won memberitahu kalo ia memiliki kredit yang buruk. Hwang Jun Sung menenangkan dan memberi tahu kalo itu nggak akan menjadi masalah.




Hyun Su menatap bartender itu tajam. Bartender itu menanyakan apa ada masalah? Hyun Su kembali mengonfirmasi ke bartender itu ia sungguh nggak tahu suara itu? Gimana dengan Do Min Suk? Bartender itu diam. Hyun Su mengulangi apa dia nggak mengenal Do Min Suk? Ia menggeleng dan mengaku nggak tahu.

Hyun Su bangkit dan melompati meja. Ia menunjukkan kalo bartender itu memiliki salah satu karya seni Do Min Suk Tapi nggak mengenalnya? Dia menganggapnya sebagai klien istimewa. Harusnya dia mengenal Do Min Suk.

Bartender itu kekeuh bilang nggak tahu apa-apa. Hyun Su mendesak Ha untuk memberi tahu siapa yang mengenal Do Min Suk. Hyun su menanyakan siapa bartender itu sebenarnya. Tangan bartender itu meraba sesuatu. Hyun Su menanyakan apa bartender itu hanya pramutama bar biasa?

Bartender itu berniat menusuk Hyun Su. Hyun Su berhasil menghindar dan menyerang balik dan melukai kepala sang bartender. Terakhir ia menarik tangannya dan meletakkannya di atas meja lalu menusuknya. Bartender itu teriak kesakitan.

Hyun Su mengangkat tangannya. Lah, orang nggak kena juga. Bartender itu melihat tangannya yang nggak terluka sama sekali. Hyun Su menarik kepalanya agar menghadapinya dan menanyakan kenapa dia melakukannya?

Bartender itu tetap bilang nggak tahu apa-apa. Hyun Su kembali memintanya untuk memberitahunya. Ia mengaku ingin tahu siapa yang bisa menyelesaikan situasi itu.


Hwang Jun Sung menanyakan keberadaan Ji Won sekarang. Ji Won memberitahu kalo ia ada di motel dekat stasiun Yongsan. Hwang Jun Sung mennayakan spesifiknya. Detektif Choi menulis Happy World. Ji Won lalu memberitahukan kalo nama motelnya happy World.

Hwang Jun Sung mengatakan akan mendatanginya dan ia perlu waktu satu atau dua jam. Ji Won heran ia akan didatangi. Hwang Jun Sung berdalih kaki itu sebagai wawancara dan kesempatan untuknya mendengar kisah hidup Ji Won. Ji Won mengiyakan. Hwang Jun Sung juga bilang kalo dia akan menelpon Ji Won lagi menggunakan nomor itu.

Percakapan selesai. Ji Won merasa kalo itu mencurigakan. Ketua tim menangkap kalo suaranya naik satu nada tiap kali Ji Won menceritakan situasi buruknya. Detektif Choi mempertanyakan kenapa harus wanita? Ho Jun juga nggak ngerti kenapa wanita sedangkan komplotannya pria.

Ketua tim pikir mungkin ada orang lain yang memancing para korban. Ho Jun melanjutkan kalo orang itu jatuh ke perangkap mereka? Ia pikir mereka sangat beruntung. Detektif Choi protes, emangnya ada aturan kalo keberuntungan nggak boleh memihak mereka? Ho Jun hanya merasa kalo dia punya firasat buruk.

Ketua tim menyuruh mereka untuk bergegas karena mereka harus memastikannya. Mereka semua lalu bangkit dan pergi.



Hwang Jun Sung me rasa senang karena ada satu lagi yang jatuh ke dalam perangkap. Yeom Sang Cheol yang sedang menghitung uang di dekatnya mengaku punya firasat buruk. Hwang Jun Sung menanyakan maksudnya. Yeom Sang Cheol mengingatkan kalo Hwang Jun Sung baru aja menjerat seseorang dan terlalu cepat untuk mendapatkan satu lagi. Ia mengingatkan kalo media melaporkan penyelidikan ulang kasus Do Min Suk tiap hari. Ia khawatir kalo mereka ketahuan.

Hwang Jun Sung bangkit. Ia nggak percaya dan meminta Yeom Sang Cheol agar nggak menjadi pengecut. Ia meminta bagiannya diberikan. Yeom Sang Cheol memberikan sejumlah uang padanya tapi ia nggak terima. Cuman itu?

Yeom Sang Cheol mengingatkan kalo itu belum terjual. Ia menjanjikan akan memberi lagi setelah terjual. Hwang Jun Sung kesal soalnya Yeom Sang Cheol selalu mengatakannya. Ia lalu pergi.



Ponsel Yeom Sang Cheol bunyi. Bartender itu memberitahu kalo ada seorang pria g*la yang membuat kekacauan Yeom Sang Cheol nggak ngerti sama apa yang dibicarakannya.

Hyun Su merebut telpon bartender dan bertanya pada Yeom Sang Cheol apa dia komplotannya Do Min Suk? Yeom Sang Cheol terdiam. Ia lalu menanyakan siapa yang mengajaknya bicara?


Hee Sung berusaha untuk turun dari tempat tidurnya dan malah terjatuh. Ibu datang membawa kursi roda dan terkejut melihatnya jatuh. Ia menghampirinya dan membantunya. Ia menanyakan apa yang Hee Sung lakukan di lantai?

Hee Sung memberitahu ibu kalo ada seseorang yang harus ia temui. Ia mengaku ingat kalo ia dalam perjalanan untuk menemui orang itu. Ibu nggak ngeh. Hee Sung tetap ingin pergi dan meminta ibu untuk membantunya berdiri.


Ayah mengambil ponsel 2G dari laci dan melihat satu nomor.



Hee Sung diantar bartender untuk mendatangi Yeom Sang Cheol. Di depan ada papan nama Agensi pencarian kerja. Baik Hyun Su maupun Ji Won sama-sama membuka pintu. Ji Won bertemu dengan Hwang Jun Sung.


Hae Su terdiam melamun. Suara Moo Jin mengagetkannya. Ia mengaku nggak menyadari kalo di sana tinggi sekali. Ia membawa banyak barang dan meminta Hae Su untuk membukakan pintu. Ia berniat untuk memperbaiki lampunya.

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊