Sinopsis The Night of the Comet episode 2 part 1

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari Mango TV



Hari sudah berubah pagi. Xiaoxiao masih tidur di ranjangnya. Seseorang menghampirinya. Lah, dia bukannya orang yang lagi dicari sama Cheng Hao? Orang itu berbaring di dekat Xiaoxiao.

Xiaoxiao membuka matanya dan mengira kalo orang itu adalah Cheng Hao. Kenapa Cheng Hao ada di tempat tidurnya? Ia mengulurkan tangannya dan mau menyentuh wajah orang itu sambil memuji betapa tampannya wajah Cheng Hao.

Nggak tahu kenapa Xiaoxiao malah menarik tangannya kembali. Nggak boleh. Dia adalah penggemar sejati Cheng Hao. Dia nggak boleh memanfaatkan Cheng Hao. Pria itu mengatakan kalo Xiaoxiao bisa melakukannya. Bahkan sebaiknya Xiaoxiao jadi lebih inisiatif.



Pria itu mencubit hidung Xiaoxiao yang membuatnya menjerit histeris lalu menjauh. Lu Hongjian??? Kenapa dia ada disana? Gimana bisa masuk?

Xiaoxioa memberitahu kita kalo orang itu bukanlah Cheng Hao. Dia adalah Lu Hongjian, orang yang selalu sial. Dia hanya hidup karena wajahnya mirip dengan Cheng Hao.

Lu Hongjian memberitahu kalo nggak aneh untuknya datang ke rumah pacarnya. Ia mengaku merindukan Xiaoxiao. Ia mengedipkan matanya di depan Xiaoxiao.

Xiaoxiao nggak mau menerimanya. Bodo! Lu Hongjian mengaku telah mengungkapkan perasaan cintanya pada Xiaoxiao semalam dan Xiaoxiao menerimanya.


Lu Hongjian berbaring di pangkuan Xiaoxioa dan bermanja-manja. Xiaoxiao mengingatkan kalo Lu Hongjian menyatakan cinta padanya sebanyak lima kali dari bulan lalu dan mengiriminya banyak pesan.

Xiaoxio mendorong Lu Hongjian lalu mengambil ponselnya. Ia menunjukkan pesan yang Lu Hongjian kirim untuknya. Cantik! Seksi! Apa itu dia?

Lu Hongjian bangkit dan duduk disamping Xiaoxiao dan memintanya untuk nggak usah peduli dengan detilnya. Dia tahu kalo Xiaoxiao nggak menyukainya. Tapi dia yakin kalo suatu hari nanti Xiaoxiao akan menyukainya. Jadi apa sekarang Xiaoxiao akan menerimanya? Dan membuatnya menjadi besar dari sebuah bibit?


Xiaoxiao bingung. Nggak ngerti maksudnya apaan. Lu Hongjian menghela nafas dan bertanya apa Xioaxiao bisa meminjaminya uang? Apa Xiaoxiao punya tabungan? Dia janji akan mengembalikannya nanti.

Xiaoxiao malas dengarnya. Dia sudah tahu kalo Lu Hongjian akan begitu. Tapi dia nggak punya tabungan. Lagian juga dia nggak punya alasan untuk mendukung Lu Hongjian.

Lu Hongjian tahu-tahu nangis dan mengingatkan kalo dia sudah membantu Xiaoxiao untuk menyimpan kameranya. Kalo Xiaoxiao nggak punya kamera itu maka Xiaoxiao nggak akan punya pekerjaan. Kalo Xiaoxiao nggak punya pekerjaan maka dia nggak akan punya rumah yang indah. Dan kalo Xiaoxiao nggak punya rumah,... . Lu Hongjian menengadahkan tangannya dan mengingatkan kalo Xiaoxiao kan bilang akan membalas kebaikannya.

Xiaoxiao memberitahu kalo dia nggak punya uang. Lu Hongjian mengatakan kalo dia sebenarnya juga nggak ingin mengganggu Xiaoxiao, tapi dia sangat miskin sampai orang tuanya meninggal saat ia masih kecil. Dan saat ia masih kecil, ia selalu bermimpi untuk menjadi seorang novelis. Dan ia merasa aneh karena sejak tanggal 14 Februari tahun 2017 ini ia selalu merasa beruntung.

Flashback...



Lu Hongjian selesai menulis dan menyimpan tulisannya. Tiba-tiba laptopnya berkedip-kedip. Lampu di kamarnya juga ikutan berkedip. Lu Hongjian panik karena layar laptopnya menghilang. Ia menutupnya dan mau pergi tapi tahu-tahu malah kesandung.

Lu Hongjian dilarikan ke rumah sakit. Ia menangis mengluhkan wajah tampannya. Cheng Hao yang waktu itu baru sadar setelah kecelakan melihat Lu Hongjian.

Lu Hongjian memperbaiki laptopnya dan sudah bisa ia gunakan untuk mengirim tulisannya. Ia melihat poster Cheng Hao dan terpana. Tiba-tiba seseorang merampok laptopnya dan membawanya kabur.

Lu Hongjian datang ke seorang peramal dan mengaku bernama Cheng Hao. Ia memberikan tanggal lahir Cheng Hao ke peramal itu dan minta diramal. Peramal mengatakan kalo nasib Lu Hongjian berlawanan dengan tanggal lahirnya. Ia menyarankan agar Lu Hongjian menghindarinya.

Flashback end...


Lu Hongjian mengaku telah melakukan yang terbaik. Ia menyandarkan kepalanya di pundak Xiaoxiao dan berjanji saat kembali dari studynya ia akan menulis novel tentang Cheng Hao. Ia akan menjual hak ciptanya dan menjadikan Cheng Hao sebagai pemeran utamanya.

Xiaoxiao memikirkannya. Dan dia sama sekali nggak bisa nolak kalo dengar tentang Cheng Hao. Ia mengambil dompetnya dari dalam laci dan memberikan sebuah kartu kredit ke Lu Hongjian. Dia tahu kalo Lu Hongjian berbakat. Dia sama sekali nggak punya uang dan hanya punya kartu kredit. Apa Lu Hongjian mau?

Lu Hongjian buru-buru merebut kartu kredit itu. Dia mau. Ia mencium kartu kredit Xiaoxioa lalu menatap Xiaoxiao tajam. Pelan-prlan dia mendekat dan mau mencium Xiaoxiao. Xiaoxiao nggak sudi. Ia mendorong wajah Lu Hongjian dan menyuruhnya menjauh. Lu Hongjian minta satu ciuman dari Xiaoxiap.

Xioaxioa nggak mau dan melarang Lu Hongjian mengirim pesan padanya. Lu Hongjian mengambil boneka Cheng Hao dan melemparkannya ke Xiaoxiao. Ia lalu pergi dari sana. Xiapxiao mengingatkan agar Lu Hongjian nggak lupa untuk mengembalikannya nanti.


Tong sudah nenemukan segala sesuatu tentang Lu Hongjian sesuai dengan permintaan Cheng Hao. Lu Hongjian adalah seorang novelis yang nggak terkenal dan nggak menghasilkan uang sama sekalu. Ia hidup dengan teman wanitanya untuk menopang kehidupannya.

Tong memberikan catatannya ke Cheng Hao. Cheng Hao membacanya dan menanyakan dimana Lu Hongjian sekarang? Tong bangkit dan duduk di sebelah Cheng Hao. Ia memberitahu kalo barusan ia memeriksa kalo Lu Hongjian membeli tiket ke Hainan. Kemungkinan itu untuk menghindari kreditor.



Di sebuah ruangan beberapa orang sedang rapat. Cheng Hao tiba-tiba masuk dan memberitahu kalo dia ingin agar syuting dipindahkan ke Hainan. Sontak semua orang menatapnya. Barusan mereka rapat kalo syuting akan dilakukan di Hongkong.

Cheng Hao duduk. Pemimpin rapat memberitahu kalo sudah disepakati syuting akan berlangsung di Hongkong. Kalolun dipindahkan maka itu akan menambah terlalu banyak anggaran.

Seorang pria dekat Cheng Hao mengangkat tangannya lalu menyampaikan pendapatnya. Ia mengaku nggak masalah selama Cheng Hao menyukainya maka mereka bisa pergi kemanapun. Cheng Hao mengangguk setuju. Ia berterima kasih pada semuanya lalu pergi.


Di luar Cheng Hao menanyakan tentang gosip tentangnya saat ini. Tong mengambil ponselnya dan memberikannya ke Cheng Hao. Cheng Hao membaca sebuah berita yang ditulis oleh Lin Xiaoxiao.


Xiaoxiao nggak enak badan tapi msih berangkat ke kantor. Tuan Wu menunggunya. Ia langsung memanggil Xiaoxiao saat melihatnya. Xiaoxiao meminta maaf dan mengaku nggak bisa melupakan misinya sebagai paparazzi untuk keinginan pribadinya.

Tuan Wu melarang Xiaoxiao ngomongin sola itu lagi. Ia mengatakan akan memberikan satu kesempatan ke Xiaoxiap untuk memperbaiki kesalahannya. Ia meminta agar Xiaoxiao mengikutinya. Xiaoxiao menurut. Ia meletakkan tasnya lalu mengikuti Tuan Wu.


Seorang wanita memimpin rapat. Ia menunjukkan foto seorang wanita ke beberapa orang dihadapannya dan memberitahu kalo itu adalah artis dari perusahaannya. Dan lagi dia adalah keponakan dari bos Xu. Sayang dia masih belum populer meski mereka sudah menggunakan banyak cara untuk membantunya.

Wanita itu melanjutkan kalo nantinya syuting antara Xu Miao dan Cheng Hao akan dilakukan dipantai. Ia berharap mereka semua bisa mengambil resiko. Ia menjanjikan kalo semua orang akan mendapatkan promosi kalo sampai itu berhasil.

Mereka nggak ada yang berani untuk menerimanya karena menganggap kalo Cheng Hao dan Xu Miao adalah orang yang sama-sama sulit. Dan diantara mereka semua nggak ada satupun yang bersedia pergi.

Tuan Wu tiba-tiba masuk ke ruang rapat bersama dengan Xiaoxiao. Tuan Wu menyapa editor dan semua peserta rapat. Ia memperkenalkan Xiaoxiao pada semua orang dan memberitahu kalo ialah yang akan menulis berita tentang Xu Miao dan Cheng Hao. Semua orang bertepuk tangan.


Xiaoxioa sendiri nggak nyangka dapat tugas itu. Tuan Wu mengingatkan kalo ini adalah kali pertamanya Xiaoxiap menulis sebuah berita besar. Ia menyarankan agar Xiaoxiao menulis semua yang ia rasakan.

Kepala editor lalu mengumumkan kalo Xiaoxiaolah yang akan mengambil berita tentang Cheng Hao dan Xu Miao. Ia lalu bertanya apa Xiaoxiao sudah punya pengalaman? Tuan Wu mengiyakan.

Rapat lalu dibubarkan. Xiaoxiao menolaknya tapi nggak ada yang mendengarkannya. Dia lalu bilang ke tuan Wu kalo dia nggak ingin pergi. Tuan Wu memaksa Xiaoxiao untuk memgambil kesempatan itu. Ia memberitahu kalo Xu Miao adalah keponakan bos Xu. Xioaxiao akan dapat banyak hadiah kalo dia bisa menyelesaikan misi itu.


Xiaoxiao tetap menolak. Dia benar-benar nggak bisa. Tian Wu nggak peduli dan memberikan sebuah dokumen ke Xiaoxiao lalu pergi.

Ponsel Xiaoxiap bunyi. Ada notifikasi dari penggunaan kartu kreditnya. Matanya langsung membelalak lihat jumlahnya.


Cheng Hao berjalan bersama dua asistennya di bandara. Tong membacakan jadwalnya nanti. Cheng Hao hanya mendengarkannya daj nggak bilang apa-apa. Mereka lalu berjalan diantara deretan penggemar. Cheng Hao berhenti di depan seorang penggemar yang mengucapkan selamat tinggal padanya. Ia tersenyum dan berterima kasih pada gadis itu.



Sebuah pesawat baru saja mendarat. Xiaoxiao membawakan koper milik Xu Miao. Xu Miao duduk dan mengambil ponselnya. Ia nggak sengaja menjatuhkan kartu identitasnya. Xiaoxiao mengambilkannya dan melihat tahun kelahiran Xu Miao. Xiaoxiao nggak nyangka kalo umur Xu Miao sudah tua. Berani-beraninya mau membuat skandal dengan Cheng Hao.

Xu Miao mengambil kembali kartu identitasnya dari tangan Xiaoxiao. Ia memberitahu kalo Xiaoxiao nggak perlu tinggal bersamanya. Ia lalu menyuruh Xiaoxiao untuk membelikan teh susu untuknya. Xiaoxiao nggak ngeh. Xu Miao mengulanginya baru Xiaoxiao mengerti. Ia mengiyakan lalu pergi.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)