Sinopsis My Bubble Tea episode 3 part 4

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari VIU Thailand


Modem dan Up kembali ke kantor. Modem nggak tahu harus ngapain dengan video yang mereka dapat. Up menyarankan agar Modem menyatukan semuanya menjadi satu klip. Dia menawarkan untuk menghubungi Oor tapi Modem menolak.

Suara Ray menantangnya, coba saja!!! Modem kesal dan menutup laptopnya. Nggak usah diingatkan. Up mau pulang. Dia mengantuk. Modem melarang. Masa dia ditinggalkan sendiri. Up mau istirahat. Ia mengingatkan agar Modem jangan lupa memberitahu satpam. Moden mengiyakan. Up bangkit dan pergi.

Modem menyesalkan karena mengacaukan pekerjaan pertamanya. Harusnya ia mendengarkan ucapan bibi Shell untuk mendapatkan suami yang kaya. Setelah itu lampunya malah berkedip-kedip. Modem merasa merinding.



Bos memanggilnya dan membuatnya kaget. Dikiranya hantu. Ia menanyakan gimana bos bisa masuk? Bos juga nggak tahu. Ia mengingatkan siapa yang memiliki gedung itu? Modem membenarkan.

Lampu lalu mati beneran. Bos menyalahkan Modem. Lampu selalu padam kalo ada Modem. Ia lalu mengajak Modem untuk keluar.






Bos memberikan segelas air putih pada Modem sesampainya mereka di luar. Modem meminta maaf pada Bos karena telah mengacaukan segalanya. Apalagi Bos sudah percaya padanya. Bos mengaku nggak papa. Ia mengingatkan kalo Modem hanya manusia. Ia nggak perlu sempurna. Ia bisa istirahat saat merasa lelah.

Modem merasa kalo mudah untuk Bos mengatakannya karena ia handal dalam melakukan banyak hal. Bos tersenyum dan membantahnya.

Modem menyarakan kalo ia nggak akan menyerah karena itu adalah impiannya. Ada seorang idola yang membuatnya berpikir kalo menjadi terkenal membuatnya bisa membantu orang yang membutuhkan. Ia tahu kalo ia nggak cantik. Ia juga nggak cukup mencolok untuk menjadi bintang. Tapi ia bisa menjadi orang di belakang kamera. Ia akan membuat karya yang bagus dan menyampaikan pesan untuk membantu mereka. Tapi sepertinya ia salah.

Bos membenarkan. Memang nggak bisa disangkal kalo orang dinilai dari penampilan mereka. Modem juga nggak bisa bilang kalo orang-orang itu salah. Karena hanya itu yang mereka pakai untuk menilai orang. Ia hanya perlu menjadi diri sendiri.

Bos melangkah melewati Modem. Modem berterima kasih padanya. Ia merasa kalo Bos seperti malaikat.

Bos kembali berbalik. Malaikat? Sebuah cahaya terang memancar. Modem sampai merasa silau. Apa Bos beneran Malaikat? Bos tersenyum membantahnya. Itu adalah pelayannya yang datang membawakan senter. Bos lalu memberikan senter yang kecil pada Modem agar ia bisa kembali bekerja.


Modem masih tidur saat Oor datang dan menanyakan pekerjaannya. Modem yang masih mengantuk minta besok pagi aja nanyanya. Oor memberi tahu kalo sekarang sudah pagi. Modem seketika bangun. Dia panik menyadari barusan ketiduran dan rapatnya akan dimulai 10 menit lagi. Ia merasa sudah selesai.

Oor senang mendengarnya. Tapi yang Modem maksud adalah hidupnya yang selesai. Oor menenangkan. Seenggaknya Modem sudah lulus. Beda dengannya yang masih kuliah. Modem lalu pergi untuk merapikan penampilannya.

Oor lalu melihat video Ray. Ia jadi punya ide. Ia pergi dan membawa laptop Modem.

Rapat sudah dimulai. Klien menanyakan iklannya. Modem panik dan nggak sanggup bicara. Bos menepuk tangannya. Ia yang akan bicara dengan klien. Dan saat Bos mulai berbasa-basi Oor mendadak datang. Ia menunjukkan iklannya pada klien.





Oor meremix Ray yang sedang marah dan menantang Modem untuk mencoba. Setelah itu sambil senyum Ray mengucapkan Glassy dan terakhir ia berjalan pergi.

Bos dan anak buahnya nggak bisa berkata-kata. Klien juga nggak menyangka akan melihat itu. Bos langsung meminta maaf. Klien merasa kalo itu aneh dan konyol. Tapi ia malah menyukainya.

Up dan Yogurt kaget. Yogurt sendiri nggak keberatan. Mereka tinggal mendapatkan ijin nya Ray saja. Oor mengatakan kalo itu nggak perlu karena sudah ada di twitter. Ternyata video yang Oor upload jadi trending. Klien merasa puas dengan iklan yang mereka buat karena memang yang mereka cari adalah keunikan.

Up dan Yogurt senang banget. Mereka mau merayakannya. Modem yang merasa nggak nyaman langsung pergi. Sampai di luar ia melihat Ray yang sedang diwawancara terkait kesuksesan iklannya.

Orang nggak peduli apa yang terjadi di balik layar. Akhirnya mereka menilai sesuatu dari apa yang mereka lihat. Sekeras apapun ia bekerja di balik layar, orang yang menerima pujian hanya orang yang di kamera.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)