Sinopsis My Bubble Tea episode 3 part 3

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari VIU Thailand



Modem selaku direktur kreatif melakukan rapat bersama sutradara, asisten sutradara, penata busana dan timnya. Pertama-tama ia memperkenalkan semuanya. Up menolak diperkenalkan karena ia perwakilan dari klien.

Modem melanjutkan kalo hari pertama mereka akan syuting di dalam ruangan. Mereka juga akan syuting adegan luar ruangan sesuai permintaan klien untuk menunjukkan fungsi kacamata di bawah sinar matahari. Selama syuting nanti Ray akan mengunggah foto di instagram.

Sutradara mengerti dan akan melakukan sesuai dengan apa yang Modem rencanakan. Modem lalu meminta semuanya untuk mengatur peralatan. Sutradara dan timnya lalu bangkit untuk mempersiapkan proses syuting.

Up menyemangati Modem untuk nggak membiarkan Ray menang. Ia nggak bisa membantu karena mewakili klien. Modem mengiyakan. Ia juga nggak akan membiarkan Ray menang. Ia lalu menugaskan Yogurt untuk mengawasi proses syuting. Yogurt mengiyakan. Ia akan menggunakan pesonanya.

Dan untuk Oor Modem menugaskannya untuk membantu persiapan Ray. Oke mengajak modem untuk tos lalu pergi melaksanakan tugas.

Up yang masih tersisa mengingatkan Modem untuk berhati-hati karena itu nggak seperti berhadapan dengan Light. Kali ini ia berurusan dengan influencer selebritas. Dan itu akan sulit. Modem menenangkan. Ia meyakinkan kalo ia nggak akan mundur.



Ray ada di ruang ganti. Oor menemuinya dan memintanya untuk mengucapkan dialog yang sudah disiapkan. Video itu nantinya akan di posting di instagram.

Modem datang dan menanyakan prosesnya pada Oor. Oke menunjukkan video yang ia ambil pada Modem. Modem menyarankannya agar jangan bercanda di depan Ray. Mereka harus menunjukkan keprofesionalan mereka.

Modem lalu menyapa Ray dan mau memberinya pengarahan sebelum syuting dimulai. Ray menolak dan memberitahu kalo ia sudah membaca naskahnya. Oor meminta Ray untuk mendengarkan Modem dulu.

Modem menepuk Oor lalu menekankan pada Ray kalo ia mungkin sudah banyak menjalani syuting tapi timnya sangat profesional.



Light mendadak datang dan membawakan dua minuman untuk Modem sambil memanggilnya sayang. Modem yang merasa kalo Light datang di waktu yang nggak tepat buru-buru mendorongnya agar keluar.

Ray merasa kalo tadi adalah benar-benar Light yang ia kenal. Manajer Ray menawarkan untuk melakukannya sekarang. Ray memikirkannya sebentar dan akhirnya setuju.

Modem melepaskan Light sesampainya di luar. Ia menegaskan kalo ia sedang melakukan syuting pribadi. Ia mengambil minuman yang Light bawa lalu menyuruhnya pergi.

Light memberitahu kalo ia nggak selingkuh dari Modem. Modem menjelaskan kalo itu bukan soal itu. Sekali lagi ia menyuruh Light untuk pergi. Light ngambek dan nggak mau pergi. Modem membentaknya dan menyuruhnya pergi.

Light mengiyakan. Tapi sebelum pergi ia mau mengambil foto Modem untuk keperluan perusahaan. Modem menurut. Light mengambil beberapa fotonya beserta teh yang ia bawakan tadi. Ia lalu menunjukkannya pada Modem kalo Modem nggak terlihat j*lek meski ia sudah berusaja untuk tampak j*lek.

Modem mengambil ponsel Light dan melihat foto lainnya. Ternyata ada banyak fotonya di sana. Ia menuduh Light sebagai menguntit. Bisa punya banyak gitu fotonya.

Light mengambil ponselnya kembali. Ia pamit dan membelai kepala Modem lalu pergi.


Oor tiba-tiba datang dan memberitahu kalo Ray mengatakan akan pergi pada jam 18.00. Modem terkejut karena seharusnya Ray tetap di sana sampai jam 22.00. Oke memberitahu kalo jadwalnya nggak bisa.

Modem memberikan minumannya pada Oor lalu menemui Ray. Oke meminum minuman itu dengan santainya.


Modem mendatangi Ray yang sedang di make up dan menanyakan pada manajernya kenapa Ray harus pergi lebih awal? Ia mengingatkan kalo syuting harusnya sampai jam 22.00.

Manajer Ray memberi tahu modem kalo syuting iklan didasarkan pada waktu. Satu seru dimulai pukul 6 dan berakhir pukul 18.00. Karena Ray sampai pukul 11.00 maka ia akan di sana sampai pukul 18.00. Kalo ingin sampai pukul 22.00 maka Modem harus membayar satu sesi lagi.

Modem mau marah tapi manajer Ray menahan. Ia menekankan kalo ia ingin profesional. Dan ternyata Ray sengaja melakukan itu untuk merugikan Modem.



Modem lalu melakukan rapat darurat dengan timnya. Dia nggak tahu harus gimana. Baik Up dan Oor nggak bisa memberinya saran.

Modem lalu bertanya pada sutradara untuk menyelesaikan syuting sebelum jam 18.00. Sutradara nggak bisa. Mereka sudah menyewa tempat itu sampai pukul 22.00. Dan pada malam hari mereka akan syuting adegan di dalam ruangan. Sutradara jadi marah pada Modem dan menilainya nggak profesional.

Yogurt datang dan menanyakan apa yang terjadi. Modem yang sudah mau meledak nggak bisa menjawab. Oke membisikinya dan memberitahukan yang terjadi. Yogurt lalu meyakinkan Modem kalo ia bisa mengurusnya. Ia lalu meminta semua itu untuk menyiapkan adegan luar ruangan karena mereka akan memulai syuting.

Ia lalu menyuruh Modem untuk pergi sebentar dan memikirkan cara untuk menyelesaikan semuanya sebelum pukul 18.00. Dan untuk Up ia tugaskan untuk memberitahu klien kalo mereka akan menyunting naskahnya.

Up menolak. Dia bisa dibunuh sama klien. Yogurt memberitahu kalo mereka semua akan mati kalo Up nggak melakukannya. Ia meminta Up untuk berkorban demi tim.

Up yang terus dipaksa akhirnya melakukannya. Modem mau pergi tapi seorang kru memanggilnya dan memberi tahu kalo mereka nggak bisa syuting di luar karena pesawatnya terlalu berisik. Mereka harus merekam suara dikarenakan lokasinya yang ada di dekat bandara. Setiap 3 menit akan ada pesawat yang mendarat.

Modem makin frustasi. Ia menanyakan siapa yang memilih lokasi di dekat bandara, tempat pesawat datang setiap 3 menit? Oor beralasan kalo mereka nggak bisa menemukan kafe yang bagus untuk syuting. Dan yang menyarankan tempat itu adalah Ray.

Modem makin gedheg. Dia nggak tahu gimana bisa mereka menyelesaikan syuting. Yogurt memenangkannya. Mereka akan bekerja sebagai tim dan nggak menerima bayaran. Ia akan menyakinkan Ray agar bisa tinggal sampai jam 22.00 agar mereka bisa menyelesaikan syuting.




Modem menolak. Ia kekeuh akan menyelesaikan syuting pukul 18.00. Ia lalu masuk dan menemui Ray. Ia memberitahu Ray kalo mereka sedang menyiapkan kamera. Ray bisa berganti pakaian dan mulai untuk syuting. Dan sebelum itu Ray bisa mengunggah foto di instagramnya.

Ray menanyakan caption-nya pada Modem. Modem mencoba untuk sabar. Ray bahkan nggak bisa memikirkannya sendiri? Dia menyuruh Ray untuk mengunggahnya saja. Manajer Ray menegaskan kalo tugasnya Modem adalah mendikte isi setiap unggahan instagramnya karena nggak mungkin kalo hanya foto saja. Ia bahkan mengatakan kalo Modem nggak profesional.

Modem mengiyakan lalu pergi.

Modem menemui Oor dan Up. Ia memberi tahu mereka kalo ia akan memotong semua adegan di luar ruangan. Ia juga harus menulis caption untuk unggahan instagram Ray. Modem makin frustasi diingatkan tentang waktu. Ia akan menulis ulang naskahnya.

Up menenangkan. Ia akan mengurus urusan caption dan Modem mengurus naskah. Oor mengawasi kru. Mereka lalu sepakat mengerjakan tugas masing-masing. Untuk Modem ia memberi waktu sebelum jam 15.00.

Modem mengiyakan. Ia lalu pergi untuk menyelesaikan naskahnya. Sayangnya meski telah berusaha ia nggak bisa menemukan ide. Ia jadi semakin frustasi. Up dan Yogurt menghampirinya. Ia mengeluhkan kehabisan ide dan merasa nggak yakin kalo semuanya akan selesai pukul 18.00.

Up dan Yogurt menenangkannya. Yogurt bahkan melarang Modem untuk bekerja lagi. Ia menghapus air mata Modem dan menutup laptopnya. Up mengatakan kalo mereka akan menyerahkannya pada Bos saja.




Modem menghela nafas lalu pergi. Ia menemui Ray. Manajer mengatakan kalo Ray siap untuk syuting. Ia juga sudah mengunggah foto ke instagram. Modem meminta Ray untuk memperpanjang waktu syuting. Ia ingin Ray tetap di sana sampai tengah malam.

Manajer mau mengatakan sesuatu tapi Modem memotong. Ia mengaku rela bekerja tanpa di bayar untuk membayar perpanjangan waktu. Manajer Ray nggak mau menerimanya karena bayaran Modem nggak sebanding dengan bayaran Ray. Dan karena ia yakin kalo syutingnya nggak akan selesai tepat waktu, ia dan Ray akan berkemas dan bersiap untuk jadwal mereka selanjutnya.

Ray meminta manajernya untuk membuatkan postingan yang baru karena ia nggak mengerti dengan caption yang diberikan tim Modem.




Ray dan manajernya lalu pergi. Modem menyusul mereka dan meminta mereka untuk melanjutkan proses syuting. Manajer Ray nggak mau. Ia malah menilai kalo Modem nggak profesional. Modem memanggil Ray dan menunjukkan para kru yang sudah bekerja keras. Mereka berpanas-panasan di luar sementara Ray duduk di ruangan yang dingin. Semua orang berlarian memperbaiki masalah sedangkan Ray cuman bersantai, berias dan berganti pakaian. Dikiranya dia pusat dunia hanya karena cantik? Apa semua orang harusmelayaninya dan bertahan dengannya hanya karena dia cantik?

Semua kru mengambil gambar mereka yang sedang bertengkar.

Ray ikut marah. Dia menantang Modem untuk mencoba. Dia menyuruh Modem untuk melakukannya sendiri kalo menurutnya penampilan itu nggak penting. Dia menyuruh Modem untuk memakaikan kacamata ke orang jalanan untuk menayangkan iklan. Atau Modem aja. Ia ingin tahu apa Modem bisa menjual satu produk. Coba aja!!!

Modem nggak bisa berkata apa-apa. Ray lalu pergi. Kamera mengikutinya dan masih merekam. Sekali lagi dia menyuruh Modem untuk mencoba.

Teman-teman Modem menghampirinya dan menenangkannya.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)