Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Hyun Su mengajak Ji Won masuk rumah baru sambil menutup matanya. Ji Won penasaran banget karena harus masuk sambil nutup mata segala. Kala itu Ji Won tengah hamil Eun Ha. Setelah sampai di dalam ia mempersilakan Ji Won untuk membuka matanya.
Ji Won takjub banget lihat lampu yang cantik menghiasi ruangan. Ia menanyakan kapan Hee Sung nyiapinnya? Ia lalu ngajak ngomong bayinya dan menanyakan kalo dia juga suka? Ia meletakkan tangannya pada perutnya dan merasakan bayinya menendang. Dia lalu meraih tangan Hee Sung agar memegang perutnya dan ikut merasakannya.
"Ngerasain?"
Hyun Su nggak menjawab tapi kayaknya dia juga senang. Ji Won menangkap kalo Hee Sung emang selalu terkejut. Hyun Su mengaku merasa aneh memikirkan ada makhluk hidup tumbuh di dalam dirinya. Ji Won mengatakan kalo dia sendiri juga nggak terbiasa dengan itu. Dia lalu menyuruh Hyun Su untuk ngomong sesuatu pada bayi mereka untuk merayakan pindah rumah.
Hyun Su kayak merasa tegang tapi ia mengiyakan dan melakukan apa yang Ji Won minta. Ia berlutut dan menatap Ji Won. Sebelum ngomong dia berdehem seolah ingin mengatakan yang terbaik. Ji Won tertawa melihatnya. Pakai berdehem segala. Hyun Su beralasan kalo itu waktunya bayi mereka membangun organ pendengarannya. Karena itulah ia berhati-hati.
Ji Won mengiyakan dan mempersilakannya untuk mengatakannya kapanpun ia siap. Hyun Su takut-takut meletakkan kedua tangannya di perut Ji Won seolah membingkai wajah bayi mereka.
"Kita pindahan ke rumah baru. Aku memasang kertas tembok warna kuning di kamarmu. Aku berharap kamu menyukainya"
Ji Won menyahut mengatakan kalo anak mereka pasti suka. Hyun Su kembali berdiri dan mengajak Ji Won untuk makan. Ia membuat Bossam kesukaannya. Ia lalu menarik Ji Won ke meja makan. Ji Won senang banget lihat Bossam tiram. Dia heran banget gimana Hee Sung bisa tahu tahu kalo dia pingin makan Bossam? Ia merasa kalo Hee Sung seperti membaca pikirannya.
Hyun Su tersenyum. Ia hanya merasa kalo sudah waktunya Ji Won ingin memakannya. Ji Won seperti merasa bersalah karena ia selalu menerima dari Hee Sung. Ia lalu menanyakan adakah hadiah yang Hee Sung inginkan darinya?
Hyun Su menatap Ji Won dalam.
"Ada!"
Ji Won seolah maklum pada Kim Moo Jin, apa coba yang dia sembunyikan dari suaminya. Padahal suaminya juga pasti memberitahunya. Moo Jin mau menjawab tapi bingung mau ngomong apa. Hyun Su menambahi. Dia bertanya ke Moo Jin apa pertemuan mereka rahasia?
Ji Won mengamati ekspresi keduanya yang dia yakin bohong banget. Moo Jin juga nggak tahu. Apa yang dia sembunyikan?
Sementara itu di dalam Hae Su sudah tegang banget. Ji Won meminta ijin untuk masuk dan bicara dengan mereka. Tanpa menunggu jawaban keduanya ia langsung masuk.
Hae Su berbalik dan menatap Ji Won. Ji Won nggak ngerti dia siapa. Hae Su bersikap seolah mengenali Ji Won dan merasa nggak nyangka bisa ketemu dengannya di sana. Ia menanyakan kabarnya. Lah, Ji Won sama sekali merasa nggak mengenalnya. Hae Su mengingatkan kalo ia pernah menemuinya untuk menanyakan kasus Park Kyung Chun.
Ji Won mengingat-ingatnya. Sebelumnya Hae Su menyindir kalo polisi menyelidiki berdasarkan imajinasi. Ji Won ingat kalo dia adalah Do Hae Su. Hae Su mengangguk membenarkan. Ji Won mengungkit kalo suasananya saat itu beda. Hampir aja dia nggak mengenalinya. Hae Su sangat dingin dan nggak ramah padanya.
Hae Su merasa nggak nyaman. Ia meminta maaf pada Ji Won. Ji Won nggak mempermasalahkan. Nggak perlu minta maaf juga. Ia lalu beralih ke wartawan Kim. Ia pikir artikel Wartawan Kim yang selanjutnya pasti luar biasa soalnya dia dapat bantuan dari Do Hae Su dan suaminya.
Hae Su menekankan kalo itu pertama kalinya dia ketemu sama Baek Hee Sung. Hyun Su mengangguk ke Ji Won seakan ingin meyakinkannya. Ji Won sih hanya melihatnya saja. Hae Su melanjutkan kalo Moo... Lah, Moo Jin langsung menatapnya. Hae Su mengulangi kalo ia dan wartawan Kim Moo Jin sudah saling kenal karena mereka berteman sejak masih muda. Dan ia pikir bisa membantunya menemukan kaki tangannya.
Ji Won menatapnya sambil tersenyum. Ia memberi tahu kalo kedatangannya bukan untuk menyelidiki jadi Hae Su nggak perlu menjelaskannya. Hae Su merasa nggak nyaman dan mengiyakan.
Mata Ji Won lalu terarah ke kaca jendela yang merangkum rapat mereka tadi. Jung Mi Suk, kaki tangan, jebakan. Ia merasa penasaran dan mendekatinya. Hae Su menghela nafas menyesalkan. Sementara Ji Won memperhatikannya, Hyun Su menyuruh Kim Moo Jin untuk memberikan kopi manis seperti Einspanner pada Ji Won.
Moo Jin ke dapur dan membuatkan kopi seperti yang disuruh oleh Hyun Su.
Ji Won terpaku pada tulisan perangkap dan bertanya-tanya apa maksudnya. Hyun Su mendekat dan menanyakan pada Ji Won apa ia menghalangi penyelidikannya dengan membantu wartawan Kim? Ji Won membantahnya. Ia pikir Moo Jin hanya melakukan pekerjaannya sebagai wartawan.
Moo Jin datang dan membawakan kopi untuk semua orang. Gelas pertama ia berikan pada Ji Won. Ji Won heran banget gimana Moo Jin bisa tahu kako sebenarnya dia emang pingin sesuatu yang manis. (Lah, suamimu yang nyuruh). Hyun Su tersenyum menatap istrinya sedangkan Moo Jin dengan santainya bilang kalo itu kepekaan. Ia terlahir seperti itu. Ia membagikan gelas lainnya pada Hae Su dan juga Hyun Su.
Mendadak Ji Won menawarkan agar mereka saling membantu, secara Moo Jin juga mencoba untuk menangkap kalo tangannya. Koo Jin merasa kalo dia nggak bisa. Ji Won menunjuk kata jebakan dan menanyakan maksudnya. Hyun Su dan Hae Su seketika merasa tegang. Mo Jin menjawab nggak papa. Ia memberitahu kalo Do Min Suk suka memasamg jebakan. Ia pikir Do Min Suk memasang jebakan untuk menculik para korbannya. Ia menatap Hyun Su.
Hyun Su memberi tanda ke Moo Jin agar nggak menyebutnya tapi Hae Su. Moo Jin menurut dan memberitahu kalo itu adalah idenya Hae Su. Ji Won langsung menatap Hae Su. Hae Su membenarkan kalo itu adalah idenya.
Hyun Su mengalihkan dengan menyinggung hal yang Moo Jin tanyakan tadi dan menyuruhnya agar menanyakannya juga pada istrinya. Lah Moo Jin nggak ngeh nanya soal apa maksudnya? Sampai Hyun Su harus mendikte, rekaman suara. Sedetik kemudian Moo Jin baru ingat.
Ayah meriksa keadaan Hee Sung dengan dibantu sama ibu. Ih, tangan ibu sampai gemetar membawa nampan peralatan. Hasilnya bagus. Ayah tersenyum menatap ibu.
Hee Sung yang masih lemas manggil ibu. Emma! Emma! Ibu langsung nangis dengarnya. Ia langsung mendekat setelah ayah minggir. Sambil nangis ibu ngasih tahu kalo ia di sana. Ia senang Hee Sung bisa mengenalinya. Hee Sung ngasih tahu ibu kalo itu bukan salahnya.
Tangis ibu pecah. Dia minta maaf ke Hee Sung. Ia membingkai wajah Hee Sung dengan kedua tangannya. Hee Sung mengangkat tangannya seakan pingin menghapus air mata ibunya. Dia minta ibu untuk nggak nangis. Ibu menangkap tangan Hee Sung dan menggenggamnya.
Di belakang ayah tersenyum menatap kedekatan antara ibu dan anak itu. Hee Sung menanyakan keadaan orang yang ia tabrak pakai mobilnya. Ibu syok dengarnya. Ayah juga jadi ikutan panik.
Ji Won dan yang lain bersama-sama mendengarkan rekaman suara itu. Moo Jin mematikannya dan menunjukkan apa yang ia maksud. Ia menyinggung tentang suara yang menjadi latar belakang rekaman itu. Ji Won pikir polanya nggak biasa dan itu bukan mesin.
Moo Jin menanyakan suara apakah itu? Semua orang menatapnya dan menunggu jawabannya. Ia mengaku nggak tahu. Gimana bisa dia tahu? Moo Jin sedikit santai dan membenarkan. Kalo dia bisa langsung tahu maka dialah kaki tangannya.
Ji Won memberitahu kalo ada agen yang menganalisis file audio untuk polisi. Dan memang sudah seharusnya itu adalah tugas mereka. Ia akan meminta mereka untuk menganalisanya.
Moo Jin memuji kehebatan Ji Won. Itulah alasan tiap orang harus punya polisi dalam keluarganya. Heh? Hyun Su langsung menatapnya. Moo Jin dan Hae Su merasa nggak enak setelahnya. Hae Su bangkit dan pamit.
Ji Won memancing menanyakan ke Hae Su kalo dia ingin kaki tangannya tertangkap? Hae Su berbalik menatap Ji Won dan membenarkan. Sambil melihat Hyun Su dan Moo Jin, ia pikir semuanya juga menginginkannya. Ji Won kayak malas. Ia pikir mungkin itu Do Hyun Su.
Dengan sangat tenang Hae Su membantahnya. Ia menekankan kalo itu bukan Hyun Su. Ji Won menanyakan alasan keyakinannya. Hae Su memberitahu kalo Hyun Su yang dia kenal nggak akan pernah melakukannya. Ji Won merasa kalo Do Hyun Su yang Hae Su kenal beda banget dengan Do Hyun Su yang dia kenal.
Wah, wajahnya Hyun Su langsung berasa tersindir. Ji Won melanjutkan kalo dia bertemu dengan terapis yang merawat Do Hyun Su saat masih kecil. Katanya saat nggak merasakan emosi, dia bisa berhubungan dengan baik dengan orang lain. Diyakini kalo saat Do Hyun Su dewasa, kemungkinan dia akan memanipulasi orang lain demi keuntungannya.
Moo Jin memikirkannya sambil melirik sebentar ke Hyun Su dan mengangguk. Ji Won meneruskan kalo ia srmpat menintin video konselingnya dan Do Hyun Su sendiri mengakuinya kalo meski dia ingin membunuh seseorang, akan sangat sulit untuk menyingkirkan mayatnya. Jadi dia membunuh anjingnya.
Hae Su kekeuh kalo bukan Hyun Su yang melakukannya. Dia berubah kesal. Ji Won sengaja memancing dan menanyakan siapa orangnya? Hae Su rasa orangnya sudah jelas. Ji Won bertanya; Do Min Suk? Hae Su membenarkan. Ji Won sedikit nggak paham. Kenapa Do Hyun Su mengakui hal yang dilakukan Do Min Suk?
Hae Su menatap Ji Won tajam. Dia juga ingin menanyakannya. Gimana dia bisa begitu? Apa yang dipikirkannya saat melakukannya? Kenapa dia disalahkan?
Hyun Su menyentuh Moo Jin agar menghentikan mereka. Ji Won bangkit dan menanyakan apa ada yang Hae Su ingin katakan padanya? Hae Su menghela nafas seakan mengumpulkan keberaniannya lalu menatap Ji Won dan mengiyakan. Dia ingin Ji Won tahu siapa yang berbuat dan bukannya Hyun Su.
Hyun Su makin gugup. Hampir aja Hae Su mengakuinya. Dan untuk menghentikannya dia sengaja menjatuhkan cangkir kopinya sampai tumpah ke laptop. Semua orang langsung menatapnya. Ia meminta maaf dan mengaku tangannya tergelincir.
Moo Jin mengambil tisu dan membereskannya sambil mengomel ke .. ih dia juga hampir nyebut Hyun Su dan membatalkannya. Itu mahal Baek Hee Sung-si. Kenapa nggak meminumnya dulu Baek Hee Sung-ssi? Hyun Su meminta maaf berkali-kali sementara Ji Won terus menatap Hae Su tajam.
Moo Jin meminta pada semuanya agar pergi dari rumahnya. Ia mengaku ingin sendiri.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊